Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Showing posts with label Dakwah Tauhid. Show all posts
Showing posts with label Dakwah Tauhid. Show all posts

Saturday, 6 December 2025

Masjid Umayyah: Misteri Kuil Kuno Berubah Menjadi Permata Tauhid Dunia Islam

 


Masjid Umayyah: Jejak Tauhid di Tanah Para Nabi

 

Di jantung Kota Damaskus, Suriah, berdirilah sebuah bangunan yang menyimpan perjalanan panjang keagamaan manusia—Masjid Umayyah. Tidak hanya menjadi salah satu masjid tertua dan terbesar di dunia, masjid ini juga menjadi saksi bisu bagaimana cahaya tauhid hadir dan menuntun perubahan besar dalam sejarah peradaban. Perjalanan panjang tempat suci ini memperlihatkan bagaimana Allah menata skenario-Nya melalui lintasan zaman, bangsa, dan keyakinan.

 

Jejak Kuno dari Masa Aram hingga Romawi

Ribuan tahun sebelum muadzin menggemakan Allahu Akbar di atas menara Damaskus, lokasi Masjid Umayyah sudah menjadi pusat ibadah masyarakat kuno. Di masa Aram, tempat ini merupakan kuil untuk Hadad, dewa hujan yang diagungkan oleh suku-suku setempat.¹ Seiring bergulirnya kekuasaan Romawi, kuil tersebut berubah fungsi menjadi kuil Zeus, lalu Jupiter—melambangkan hadirnya pengaruh kekuasaan dan teologi baru di tanah Syam.²

Pada abad ke-4, ketika agama Kristen berkembang melalui Kekaisaran Romawi Timur, kuil itu kembali berubah menjadi gereja.³ Kompleks ini menjadi tempat ibadah penting, bagian dari dinamika spiritual yang terus bergerak mengikuti perubahan zaman.



 

Datangnya Islam dan Dimulainya Era Baru

Pada tahun 634 M, ketika pasukan Muslim memasuki Damaskus, sebuah babak baru pun dimulai. Tempat yang dulunya kuil dan gereja itu berubah menjadi masjid, namun masih tetap digunakan secara bersama oleh kaum Muslim dan Kristen—sebuah simbol toleransi dan koeksistensi yang mengagumkan.⁴

Hingga akhirnya pada tahun 706 M, Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik dari Dinasti Umayyah memulai pembangunan besar-besaran. Di atas fondasi gereja St. John the Baptist, beliau membangun sebuah masjid agung yang kelak menjadi ikon Islam awal dan permata arsitektur dunia.

Masjid Umayyah tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pernyataan bahwa peradaban Islam hadir dengan keindahan, kebijaksanaan, dan peradaban yang unggul.

 


Keindahan Arsitektur yang Menyatukan Langit dan Bumi

Keagungan Masjid Umayyah nyata terlihat dari bentuk fisiknya. Masjid ini memiliki tiga menara yang menjulang, empat mihrab megah, serta tiga kubah besar yang mencerminkan kesinambungan gaya arsitektur Islam awal.⁵

Dindingnya dihiasi mosaik-mosaik emas yang begitu indah, menggambarkan pemandangan surga, pepohonan, dan kota-kota ideal. Tanpa gambar makhluk hidup, motif-motif ini menjadi simbol betapa masjid ini merupakan penghubung antara bumi dan langit—antara dunia dan akhirat.

Para sejarawan menilai bahwa desain masjid ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan arsitektur Islam di berbagai belahan dunia. Dari Andalusia hingga Asia Tengah, gema gaya Masjid Umayyah dapat ditemukan jejaknya.

 

Cobaan dan Kebangkitan Masjid Sepanjang Abad

Namun, sejarah besar tidak pernah terlepas dari cobaan. Masjid Umayyah mengalami beberapa kebakaran besar—pada tahun 1069, 1401, dan 1893—yang merusak sebagian bangunannya.⁶ Tetapi setiap kali musibah melanda, Allah selalu menghadirkan tangan-tangan pemelihara dari berbagai dinasti: Abbasiyah, Seljuk, hingga Ottoman.

Mereka merestorasi, memperindah, dan menjaga masjid ini, seolah memastikan bahwa cahaya yang terpancar dari tempat ini tetap terjaga bagi generasi setelahnya.

 


Pelajaran Dakwah dari Sebuah Bangunan Agung

Masjid Umayyah bukan sekadar bangunan tua. Ia adalah metafora perjalanan manusia menuju tauhid—dari penyembahan kepada berhala, menuju pemahaman wahyu, hingga kemudian bersujud hanya kepada Allah Swt.

Dalam masjid ini terdapat pelajaran dakwah yang mendalam:

  1. Hidayah Allah bergerak melalui sejarah, menjangkau siapa pun yang mencari kebenaran.
  2. Peradaban Islam dibangun dengan ilmu, seni, dan ketakwaan, bukan hanya kekuatan politik.
  3. Warisan umat harus dijaga, karena bangunan-bangunan suci bukan hanya batu—melainkan pengingat iman.
  4. Keindahan adalah bagian dari dakwah, sebagaimana para khalifah menghias masjid dengan kemegahan yang mengarahkan hati kepada kebesaran Allah.

Hingga hari ini, Masjid Umayyah berdiri sebagai pusat spiritual dan budaya Islam. Suaranya bergaung, memanggil jutaan hati untuk kembali merenungi perjalanan panjang manusia mencari Allah Swt.

 

REFERENSI

 

¹ Burns, R. (1999). Damascus: A History.

² Porter, A. (2010). Near Eastern Archaeology.

³ Healey, J.F. (2015). Aramaic Inscriptions and Documents.

⁴ Al-Tabari, Tarikh al-Rusul wa al-Muluk.

⁵ Creswell, K.A.C. (1989). Early Muslim Architecture.

⁶ Allen, T. (2004). Historical Mosques of Syria.


#SejarahIslam 

#MasjidUmayyah 

#Damaskus 

#DakwahTauhid 

#PeradabanIslam