Cara Menulis Teras Berita (News Lead)
Cara menulis teras berita (news lead) paling mudah bagi pemula adalah membuat teras who lead.
Dimulai dengan unsur Who dalam unsur 5W1H.
Dulu, saat pertama kali belajar cara menulis berita, saya
diberi tahu wartawan senior bahwa cara menulis teras atau lead merupakan bagian
paling sulit dalam membuat berita.
Jika penulisan teras dilalui, maka selanjutnya akan mudah
karena tinggal menguraikan atau menceritakan detail, kadang kronologis,
peristiwa yang diberitakan.
Dalam pelatihan jurnalistik sesi penulisan berita atau
pelatihan humas sesi penulisan press release, saya biasa meminta peserta untuk
membuat berita, minimal judul dan teras. Dari sana saya tahu, bagi pemula atau
kebanyakan orang, membuat teras berita memang susah.
Apa itu teras berita dan bagaimana cara menulisnya?
Pengertian Teras Berita
Teras (lead) adalah
alinea pertama dalam sebuah naskah berita. Wartawan biasanya menyampaikan inti
berita atau fakta terpenting di bagian ini.
Dengan demikian, news
lead atau teras berita adalah paragraf pembuka atau alinea pertama berita.
Teras berita memberikan informasi terpenting dari berita secara ringkas dan
jelas.
Bagian naskah berita setelah judul ini harus menarik dan
menjaga minat pembaca. Ringkasan atau kalimat yang lebih pendek dari lead biasanya menjadi judul berita.
Jadi, teras berita bisa merupakan kalimat lebih panjang dari
judul berita.
Contoh:
Judul: Presiden Kunjungi Cianjur
Lead: Presiden mengunjungi wilayah terdampak gempa bumi di
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin, 5 Desember 2022, dengan menggunakan
rangkaian kendaraan darat.
Goenawan Muhamad dalam
buku Andaikan Saya Wartawan Tempo menyebutkan, teras memiliki dua tujuan:
Menarik pembaca untuk mengikuti cerita.
Membuka jalan bagi alur cerita.
PRINSIP PENULISAN LEAD
BERITA
Berikut ini prinsip dasar penulisan teras berita, khususnya
berita langsung (straight news).
1. Kemukakan Fakta Terpenting dan Menarik
Ini konsep penulisan teras berita dari Melvin Mincher dalam
News Reporting and Writing (2008). Ia merumuskan apa yang harus dilakukan
wartawan dalam membuat sebuah lead.
Seorang wartawan haruslah menanyakan kepada dirinya sendiri
tentang fakta-dakta yang ditemukan di lapangan. Pertanyaan yang harus
ditanyakan adalah:
Apa yang unik, atau paling penting atau tidak biasa dari
sebuah kejadian?
Siapa yang terlibat – siapa yang melakukan atau siapa yang
memberikan penjelasan?
Setelah berhasil menjawab dua pertanyaan diatas maka seorang
wartawan harus menjawab pertanyaan untuk membentuk sebuah lead:
Lead jenis apa yang lebih tepat dipakai
Gaya bahasa seperti apa yang akan dipakai di dalam lead
Apa yang lebih membuat pembaca tertarik untuk ditempatkan di
awal.
2. Ikuti Unsur 5W1H
Penulis berita yang baik selalu mengikuti unsur berita 5W1H
dari strategi penulisan laporan dalam jurnalisme untuk meliput semua isu yang
terkait dengan judul berita.
Sebelum menulis lead, Anda perlu mengajukan pertanyaan
mendasar tentang penulisan berita:
Siapa
Apa
Kapan
Di Mana
Mengapa
Bagaimana
Pastikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam
menulis berita, terutama teras, dan tinggalkan informasi yang kurang penting.
Ingat piramida terbalik!
Secara umum, berita disusun dengan gaya piramida terbalik, di
mana informasi disajikan dalam urutan kepentingan yang menurun. Hal ini
memungkinkan penonton untuk membaca detail yang paling penting dengan cepat
sehingga mereka dapat memutuskan apakah akan melanjutkan atau berhenti membaca
cerita tersebut. Dari sudut pandang penyuntingan, penggunaan gaya piramida
terbalik memudahkan pemotongan cerita dari bawah, jika perlu. Diciptakan lebih
dari seabad yang lalu, gaya piramida terbalik tetap menjadi formula dasar
penulisan berita (Scanlan, 2003).
3. Sederhana
Lead terbaik adalah yang ringkas dan jelas. Pikirkan tentang
cerita Anda dan kemudian tulislah cara yang sederhana namun kuat untuk
merefleksikannya.
Jangan membebani pembaca Anda dengan bahasa yang terlalu
rumit atau kata-kata tambahan. Lead Anda harus jelas dan ringkas.
Ingat rumus ABC dalam menulis berita: Accuracy, Brevity, dan Clarity.
Akurat, ringkas, dan jelas. Meskipun ini harus digabungkan di seluruh naskah
berita Anda, rumus ini sangat penting dalam lead.
Cara Menulis Teras
Berita
Cara menulis lead paling umum dilakukan wartawan adalah
membuat teras dengan formula 5W1H berikut ini:
SIAPA melakukan APA, KAPAN, DI MANA, MENGAPA, dan BAGAIMANA
Siapa = subjek, nama orang, nama organisasi, pelaku, saksi
Apa = nama kegiatan, nama acara, nama kejadian/peristiwa
Kapan = Unsur waktu: hari, tanggal, tahun –biasa ditulis,
misalnya, Senin (26/12/2022) atau Senin, 26 Desember 2022.
Di mana = nama lokasi, nama tempat, lokasi kejadian, tempat
acara
Why = latar belakang kejadian, tujuan, sebab, motif
How = proses, detail acara, suasana, kronologi peristiwa.
Teras yang dimulai dengan unsur WHO paling mudah dibuat
sekaligus paling umum dilakukan oleh wartawan dalam penulisam berita langsung;
Contoh Teras Siapa (Who Lead):
Presiden FIFA, Gianni Infantino, memuji Piala Dunia Qatar
sebagai yang terbaik sepanjang sejarah. (Kompas).
Contoh teras who lead lainnya, berupa nama lembaga:
Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir untuk mewaspadai potensi
gelombang tinggi hingga enam meter. (Antara)
Teras who lead merupakan “lead tradisional” dalam
jurnalistik. Teras dimulai dengan Siapa dan diikuti Apa. Dalam contoh di atas:
Siapa = Presiden FIFA; BMKG
Apa = memuji Piala Dunia Qatar; mengimbau masyarakat.
Dengan demikian, “teras siapa” (who lead) adalah teras berita
yang dimulai dengan nama –baik nama orang maupun nama lembaga, lalu diikuti apa
yang diucapkan atau dilakukannya.
Masih banyak jenis teras berita lainnya, namun untuk pemula,
satu teras “who lead” di atas kiranya sudah cukup sebagai permulaan.
10 Pedoman Penulisan
Teras Berita dari PWI
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memberikan pedoman bagi
para anggotanya dalam menulis teras berita.
Berikut ini “10 Pedoman Penulisan Teras Berita” versi PWI
sebagaimana dikutip dari Bahasa Jurnalistik dan Komposisi karya H. Rosihan
Anwar (1984).
1. Pokok Terpenting
Teras berita yang menempati alinea atau paragraf pertama
harus mencerminkan pokok terpenting berita. Alinea atau paragraf pertama itu
dapat terdiri dari lebih satu kalimat, akan tetapi sebaiknya jangan sampai
melebihi tiga kalimat.
2. Ringkas
Teras berita, dengan mengingat sifat Bahasa Indonesia, jangan
mengandung lebih dari antara 30-45 kata. Apabila teras berita itu singkat,
misalnya terdiri dari 25 perkataan atau kurang dari itu, maka itu lebih baik.
3. Mudah dimengerti
Teras berita harus ditulis sedemikian rupa sehingga:
Cepat dimengerti, mudah diingat, dan mudah disiarkan dengan
radio atau televisi.
Kalimat-kalimatnya singkat, sederhana susunannya,
mengindahkan bahasa baku serta ekonomi bahasa, jauh dari kata-kata mubazir.
Melaksanakan ketentuan “satu gagasan dalam satu kalimat”.
Tidak mendomplengkan atau memuatkan sekaligus semua unsur 3A
dan 3M (apa, siapa, mengapa dan bilamana, dimana, bagaimana).
Dibolehkan memuat lebih dari satu unsur dari 3A-3M (5W1H).
4. Pelengkap di badan
berita
Hal-hal yang tidak begitu mendesak, namun berfungsi sebagai
penambah/pelengkap keterangan, hendaknya dimuat dalam badan berita.
5. Utamakan Unsur “Apa”
Teras berita, sesuai dengan naluri manusia yang ingin segera
tahu apa yang telah terjadi, sebaliknya mengutakmakan unsur “apa”. Jadi, lebih
baik teras berita dimulai dengan unsur “apa”.
Unsur “apa” itu berisi kalimat yang sesingkat mungkin yang
menyimpulkan/mengintisarikan kejadian yang diberitakan.
6. Mulai dengan unsur
“Siapa”
Teras berita juga dapat dimulai dengan unsur “siapa”, karena
hal itu selalu menarik perhatian manusia. Apalagi kalau “siapa” itu seorang
yang menjadi tokoh di bidang kegiatan dan lapangannya.
Akan tetapi, kalau unsur “siapa” itu tidak begitu menonjol,
maka sebaiknya ia tidak dipakai dalam permulaan berita.
7. Unsur waktu (when)
jarang digunakan di awal
Teras berita jarang mempergunakan unsur “bilamana” pada
permulaan berita. Sebab unsur waktu jarang merupakan bagian yang menonjol dalam
suatu kejadian.
Unsur waktu hanya dipakai sebagai permulaan teras berita jika
memang unsur itu bermakna dalam berita.
8. Urutan: Tempat - Waktu
Urutan dalam teras berita sebaiknya unsur tempat dulu,
kemudian disusul oleh unsur waktu.
9. Usur dalam Dadan Berita
Unsur “bagaimana” (how) dan unsur “mengapa” (why) diuraikan
dalam badan berita, jadi tidak dalam teras berita.
10. Teras Kutipan
Teras berita dapat dimulai dengan kutipan pernyataan
seseorang (quotation lead), asalkan kutipan itu bukan suatu kalimat yang
panjang.
Dalam alinea berikutnya, hendaknya segera ditulis nama orang
itu dan tempat serta kesempatan ia membuat pernyataan.
Demikian cara menulis teras berita sebagai panduan bagi
pemula.*
SUMBER:
Romeltea.com December 26, 2022