Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Showing posts with label pengendalian ND. Show all posts
Showing posts with label pengendalian ND. Show all posts

Thursday, 24 July 2025

Hati-Hati! Newcastle Disease Bisa Tersamar Seperti Penyakit Lain — Ini Cara Membedakannya dan Mencegah Kerugian Besar!

 



Pencegahan dan Pengendalian Newcastle Disease (ND) pada Unggas

(Bagian II)

 

Hati-Hati Salah Diagnosis: ND Mirip dengan Penyakit Lain!

 

Newcastle Disease (ND) kerap kali menimbulkan gejala yang menyerupai penyakit unggas lainnya, sehingga rawan salah diagnosis. Peternak perlu tahu bahwa ND bisa terlihat mirip dengan kolera ayam (fowl cholera), flu burung yang sangat ganas (highly pathogenic avian influenza), laryngotracheitis, bahkan cacar ayam bentuk difterik. Pada burung peliharaan seperti nuri dan beo, ND bisa disalahartikan sebagai psittacosis, salmonellosis, atau infeksi virus lainnya. Gangguan manajemen kandang seperti kekurangan air, nutrisi buruk, dan ventilasi yang tidak memadai juga bisa menimbulkan gejala yang mirip ND.

 

Diagnosis Akurat Harus Lewat Uji Laboratorium

Karena gejalanya bisa tumpang tindih dengan berbagai penyakit lain, konfirmasi ND harus dilakukan di laboratorium. Sampel diambil dari ayam yang baru mati atau hampir mati. Organ seperti paru-paru, ginjal, usus, limpa, otak, dan hati bisa diuji untuk memastikan keberadaan virus. Pada ayam hidup, swab dari tenggorokan dan kloaka digunakan. Peternak yang tidak punya akses ke laboratorium hewan bisa meminta bantuan dinas peternakan setempat agar sampel dikirim ke laboratorium rujukan nasional atau internasional.

 

Berbagai Metode Diagnosis ND

Untuk memastikan keberadaan virus, laboratorium menggunakan berbagai metode, mulai dari isolasi virus di telur ayam bebas penyakit hingga tes molekuler modern. Teknik hemaglutinasi dan penghambatannya (HI test) umum digunakan untuk mendeteksi antibodi. Tes ELISA juga banyak dipakai, terutama untuk mengevaluasi efektivitas vaksinasi. Teknologi terbaru bahkan bisa menentukan asal-usul virus melalui studi filogenetik, sehingga kita bisa tahu dari mana virus berasal dan bagaimana penyebarannya.

 

Pencegahan adalah Senjata Utama: Tidak Ada Obat untuk ND!

Yang perlu diingat oleh semua peternak: tidak ada obat untuk ND. Jika ayam sudah terinfeksi, peluang penyembuhannya sangat kecil. Karena itu, pencegahan dan pengendalian menjadi satu-satunya jalan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menerapkan profilaksis sanitasi, yaitu menjaga kebersihan dan biosekuriti kandang secara ketat.

 

Pastikan kandang tertutup rapat dari masuknya burung liar. Air minum dan pakan harus bersih dan terlindung. Kotoran ayam dibersihkan secara rutin dan bangkai dibuang dengan cara yang aman. Pengendalian hama seperti tikus dan serangga juga penting karena bisa membawa virus. Jangan sembarangan memasukkan ayam baru ke kandang tanpa karantina. Bahkan manusia dan kendaraan yang masuk kandang bisa jadi pembawa virus, sehingga wajib didesinfeksi.

 

Tindakan Khusus Saat Terjadi Wabah

Jika terjadi wabah, langkah-langkah pengendalian harus lebih ketat. Semua ayam yang terinfeksi atau diduga terpapar harus dimusnahkan. Setelah itu, kandang harus dikosongkan minimal 21 hari sebelum mulai beternak kembali. Selama masa itu, dilakukan pembersihan dan disinfeksi menyeluruh terhadap kandang dan seluruh peralatan.

 

Vaksinasi: Perlindungan Efektif tapi Bukan Segalanya

Vaksinasi adalah senjata penting dalam mencegah ND. Namun, vaksin bukan berarti membuat ayam kebal total. Virus masih bisa beredar di antara ayam yang sudah divaksin, meskipun gejalanya lebih ringan. Oleh karena itu, vaksinasi harus disertai dengan manajemen kandang yang baik.

 

Terdapat dua jenis utama vaksin ND: vaksin hidup dan vaksin inaktif. Vaksin hidup biasanya diberikan lewat air minum, semprotan, atau tetes ke mata dan hidung. Contohnya adalah vaksin La Sota atau Hitchner-B1. Vaksin ini murah dan mudah diberikan, tetapi bisa menimbulkan reaksi ringan pada ayam. Ada juga vaksin mesogenik seperti Mukteswar, yang lebih kuat tetapi harus diberikan dengan hati-hati karena bisa memicu gejala.

 

Sementara itu, vaksin inaktif diberikan lewat suntikan satu per satu ke setiap ayam. Jenis ini lebih mahal dan membutuhkan tenaga ekstra, tapi tidak menyebabkan penularan ke ayam lain. Vaksin inaktif sangat cocok digunakan di daerah dengan risiko tinggi atau pada peternakan pembibitan.

 

Vaksin Rekombinan: Harapan Baru di Masa Depan

Teknologi vaksin terus berkembang. Kini tersedia vaksin rekombinan yang memanfaatkan virus lain seperti fowlpox atau turkey herpesvirus sebagai pembawa gen virus ND. Vaksin ini lebih aman dan spesifik, serta berpotensi meningkatkan kekebalan dengan efek samping minimal. Meski masih dalam tahap pengembangan dan terbatas penggunaannya, vaksin jenis ini menjanjikan masa depan pengendalian ND yang lebih efektif.

 

Kesimpulan: Jangan Tunggu Serangan, Cegah dari Sekarang!

Newcastle Disease adalah penyakit unggas yang sangat merugikan, tapi bisa dicegah jika kita waspada dan disiplin. Peternak perlu mengenali gejala, memahami cara penyebarannya, dan menjalankan protokol biosekuriti serta vaksinasi dengan serius. Ingat, mencegah selalu lebih baik dan lebih murah daripada mengobati. Dengan pengelolaan yang baik, peternak bisa menjaga ayam tetap sehat, produktif, dan menghindari kerugian besar akibat serangan ND.