Selama ini
banyak orang mengira bahwa perdagangan satwa liar ilegal hanya terjadi di
Afrika atau Asia, melibatkan hewan seperti gajah, badak, harimau, atau hiu.
Namun, penelitian terbaru mengungkap bahwa kejahatan ini juga marak di negara
maju seperti Kanada — dan bahkan berhubungan erat dengan jaringan kejahatan
terorganisir.
Penelitian yang
dilakukan oleh tim dari University of Oxford, Stellenbosch University,
University of Waterloo, dan Ontario Tech University ini menemukan bahwa
perdagangan satwa liar di Kanada tidak berdiri sendiri. Ia terjalin dalam
jejaring kriminal yang juga mencakup penyelundupan narkoba, perdagangan
manusia, senjata ilegal, hingga pencucian uang. Temuan ini diperoleh melalui
lebih dari 100 wawancara dengan penyidik di Kanada, Afrika Selatan, dan Hong
Kong.
Satwa Liar
Sebagai “Mata Uang” Ilegal
Salah satu temuan mengejutkan dari penelitian ini
adalah cara satwa liar diperlakukan layaknya alat tukar di pasar gelap. Di
beberapa provinsi Kanada, bagian tubuh hewan seperti ikan sturgeon atau kulit
beruang grizzly ditukar langsung dengan narkoba. Dalam kasus lain, senjata api
diperdagangkan secara ilegal untuk mendapatkan hewan langka, atau pekerja
migran dieksploitasi di fasilitas pengolahan satwa liar tanpa izin.
Fenomena ini menunjukkan bahwa perdagangan satwa
liar sering berjalan seiring dengan kejahatan lain. Beberapa operasi bersifat
lokal dan kecil, tetapi sebagian lainnya terhubung ke jaringan internasional
yang sangat terorganisir. Ada pula perdagangan barang-barang aneh dan makabere
— seperti tulang manusia, reptil awetan, atau bagian tubuh burung — yang
membuat batas antara kejahatan terhadap satwa dan pelanggaran terhadap
kemanusiaan menjadi semakin kabur.
Pola Global
Kejahatan yang Terorganisir
Keterkaitan
antara perdagangan satwa liar dan kejahatan terorganisir ternyata bukan hanya
terjadi di Kanada. Di Afrika Selatan, jaringan penyelundup tanduk badak juga
terlibat dalam eksploitasi anak. Di Hong Kong, sirip hiu dan kura-kura langka
diselundupkan bersamaan dengan barang palsu dan bajakan.
Pola ini
memiliki logika yang sama di berbagai negara: pelaku menggunakan infrastruktur
dan jalur logistik yang sudah mapan, bekerja sama dengan pejabat korup, serta
memanfaatkan saluran pencucian uang. Bagi mereka, memperdagangkan satwa liar
hanyalah cara lain untuk menambah keuntungan dengan risiko hukum yang lebih
ringan. Seperti dikatakan salah satu penyidik, “Jika Anda seorang penyelundup,
komoditasnya mungkin berubah, tapi Anda tetaplah seorang penyelundup.”
Tantangan
Penegakan Hukum
Sayangnya,
sistem penegakan hukum di Kanada masih bekerja secara terpisah-pisah. Kasus
satwa liar ilegal ditangani oleh lembaga lingkungan, sementara kasus narkoba,
senjata, atau perdagangan manusia ditangani oleh kepolisian dan badan
perbatasan. Akibatnya, masing-masing lembaga hanya melihat sebagian kecil dari
jaringan kejahatan yang jauh lebih besar. Celah inilah yang dimanfaatkan oleh
para pelaku untuk menghindari deteksi dan hukuman.
Kondisi serupa juga terjadi di banyak negara lain.
Perdagangan satwa liar sering kali dianggap sekadar masalah lingkungan, padahal
dampaknya jauh lebih luas. Ia menjadi bagian dari kejahatan ekonomi global yang
melemahkan sistem pemerintahan, menyuburkan korupsi, dan merusak stabilitas
sosial.
Seruan untuk
Aksi Global
Untuk menghadapi
kejahatan lintas batas ini, para ahli menyerukan kerja sama yang lebih erat
antara lembaga lingkungan, kepolisian, bea cukai, lembaga keuangan, dan unit
pemberantasan kejahatan terorganisir. Pendekatan lintas sektor dan lintas
negara sangat dibutuhkan agar penegakan hukum menjadi lebih efektif.
Selain itu, masyarakat juga memiliki peran
penting. Kesadaran publik harus ditingkatkan agar tidak membeli produk
yang berasal dari satwa liar, terutama yang dijual secara daring. Setiap
pembelian ilegal berarti ikut mendukung ekonomi kriminal yang merusak alam dan
membahayakan manusia.
Bank Dunia
memperkirakan bahwa pembalakan, perikanan, dan perdagangan satwa liar ilegal
menyebabkan kerugian ekonomi hingga triliunan dolar setiap tahun. Keuntungan
besar ini dinikmati oleh jaringan kriminal dan pejabat korup, bukan untuk
konservasi atau pembangunan berkelanjutan.
Menyelamatkan
Alam dan Kemanusiaan
Penelitian ini
menjadi pengingat bahwa perdagangan satwa liar ilegal bukan hanya ancaman
terhadap keanekaragaman hayati, tetapi juga terhadap keamanan dan keadilan
sosial. Dengan menganggapnya sebagai bagian dari kejahatan terorganisir yang
kompleks, Kanada dan negara lain dapat memperkuat kolaborasi global untuk
membongkar jaringan kriminal yang mengeksploitasi baik manusia maupun alam.
Melindungi satwa
liar berarti melindungi masa depan kita — karena kejahatan terhadap alam pada
akhirnya adalah kejahatan terhadap kemanusiaan itu sendiri.

