Di era serba cepat seperti sekarang—scrolling medsos tiap
menit, update story, ngejar target sekolah atau kerja—kita sering lupa bahwa
hidup bukan hanya tentang “apa yang kita punya”, tetapi tentang apa yang
bisa kita berikan dan seberapa bersyukur kita atas karunia Allah.
Nilai dermawan dan syukur bukan hanya ajaran masa lalu,
tetapi mindset yang relevan banget untuk Gen Z yang ingin hidup
bermakna, sehat mental, dan dekat dengan Allah.
Berikut tiga
pesan penting dari Rasulullah SAW yang bisa jadi kompas hidup kita.
1. Jadilah
Dermawan: Harta Itu Amanah, Bukan untuk Ditimbun
Hadis 1:
“Andaikan aku
mempunyai emas sebesar Bukit Uhud, aku lebih senang kalau emas itu tidak
menginap di tempatku sampai 3 malam… kecuali sesuatu yang aku persiapkan untuk
membayar hutang.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Bayangin… emas
seukuran Gunung Uhud, raksasa banget. Tapi Rasulullah SAW bilang: beliau
nggak mau menimbunnya. Beliau ingin segera membagikannya di jalan
Allah.
Contoh yang mudah dibayangkan Gen Z:
- Punya
gaji pertama? Kadang rasanya pengen beli semua wishlist: sepatu limited,
gadget baru, atau liburan.
- Tapi
Rasulullah ngajarin: harta paling berkah adalah yang bermanfaat untuk
orang lain—orang tua, teman yang butuh, anak yatim, atau bahkan
sedekah diam-diam di masjid.
Pesan inti:
- Dermawan itu bukan nunggu kaya.
- Dermawan itu ketika kita sadar: “Apa
yang aku punya, Allah titipin untuk kebaikan.”
2. Lihat ke Bawah untuk Bersyukur: Fokus pada Nikmat,
Bukan Kekurangan
Hadis 2:
“Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat
orang yang berada di atasmu…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Media sosial bikin kita gampang iri: teman keliling dunia,
punya mobil baru, gadget terbaru, skincare jutaan. Tanpa sadar, kita membandingkan diri dan akhirnya
merasa kurang terus.
Contoh yang mudah dibayangkan Gen Z:
- Kamu
punya HP mid-range, lalu lihat teman punya flagship terbaru—langsung
minder.
- Kamu
kuliah di kampus biasa, lihat orang lain di kampus top—langsung ngerasa
gagal.
Padahal, Allah menyuruh kita melihat mereka yang lebih
sedikit dari kita supaya kita sadar betapa banyak nikmat yang sudah Allah
kasih.
Pesan inti:
- Bersyukur
bukan berarti berhenti bermimpi.
- Bersyukur
adalah menghargai apa yang sudah ada sambil tetap ikhtiar mencapai
yang lebih baik.
Allah Swt berjanji:
“Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat)
kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7)
3. Jangan Jadi ‘Hamba Harta’: Kebahagiaan Bukan dari
Barang, Tapi dari Hati
Hadis 3:
“Celakalah hamba dinar… hamba pakaian… hamba perut. Jika dipenuhi ia senang, jika tidak
dipenuhi ia tidak senang.” (HR. Bukhari)
Rasulullah
menyebut “hamba harta”, yaitu orang yang hidupnya dikendalikan oleh uang,
barang, atau materi.
Contoh yang mudah dibayangkan Gen Z:
- Mood
kamu hancur hanya karena paket COD belum datang.
- Kamu merasa rendah diri hanya karena
tidak pakai skincare mahal.
- Kamu bahagia hanya kalau saldo
e-wallet tebal.
Jika kebahagiaan
tergantung barang, maka kita jadi “budak” barang itu. Padahal barang
cuma alat, bukan tujuan.
Pesan inti:
- Barang itu dipakai, bukan untuk
diperbudak.
- Bahagia itu dari ketenangan hati,
bukan dari jumlah likes atau belanjaan di keranjang.
Rasulullah SAW
bersabda:
“Kekayaan
bukan banyaknya harta, tetapi kaya hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagaimana Mengamalkan Tiga Pesan Ini dalam Kehidupan Gen
Z?
1. Biasakan sedekah kecil tapi rutin.
Rp 2.000 per hari pun bisa jadi amal besar kalau ikhlas.
2. Kurangi membandingkan hidup dengan orang lain.
Unfollow akun yang bikin insecure juga bentuk menjaga hati.
3. Nikmati dan
syukuri hal-hal kecil.
Kesehatan,
keluarga, teman yang baik, udara pagi, waktu istirahat—semuanya nikmat besar.
4. Belajar hidup sederhana tapi bermakna.
Punya gaya boleh, tapi jangan sampai hidup kita dikendalikan
tren yang berubah tiap minggu.
5.
Prioritaskan kebaikan.
Bantu teman yang
kesulitan, bayarin makan teman sekali-sekali, support orang tua, atau lakukan
kebaikan tanpa perlu diumumkan.
Catatan
Penting: Jalan Menuju Ridho Allah
Dermawan dan
bersyukur bukan cuma dua sifat, tapi cara hidup.
Ketika kita
memberi, Allah menambah.
Ketika kita
bersyukur, Allah melapangkan.
Ketika hati tidak
dikendalikan harta, kita jadi manusia yang merdeka.
Semoga kita
termasuk hamba-hamba yang dicintai Allah karena kedermawanan, kerendahan hati,
dan rasa syukur yang tulus.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
#Dakwah
#Syukur
#Dermawan
#Akhirat
#MotivasiIslam

