Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Friday 31 January 2020

(New) Strain of Coronavirus (2019-nCoV)

Coronavirus ini sebenarnya nama yang diberikan untuk satu group keluarga besar virus yang umumnya menyebabkan penyakit pada binatang seperti burung, atau mamalia lain, termasuk manusia.  Virus ini  sering menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas, batuk pilek, atau kadang diare. Dalam keluarga Coronavirus ini ada beberapa anggota (strain virus) yang mengalami mutasi dan jadi bandel banget, salah satunya strain Coronavirus penyebab outbreak SARS 2003 (SARS-CoV) dan MERS 2012 (MERS-CoV). Sementara saat ini, seperti yang kita tahu semua,  sepupu mereka, Wuhan virus (2019-nCoV) yang sedang mencuri perhatian.

Gejala Wuhan virus ini sebenarnya sama saja dengan gejala batuk pilek atau infeksi saluran pernafasan lainnya tapi kemudian kenapa jadi sumber masalah?

Karena: Strain virus baru ini berpotensi menyebar dengan cepat melalui human-to-human transmission DAN berpotensi menyebabkan infeksi parah hingga penderita meninggal. “This novel coronavirus has the potential to cause severe disease and death” – CDC

Saat ini karakteristik khusus dari Wuhan virus, masa inkubasi, bagaimana dia bisa menginfeksi orang lain dalam waktu cepat, dsb masih dalam investigasi.

Gejala yang bisa dipantau sementara ini untuk membantu diagnosa:

- batuk, demam

- sesak nafas/difficulty breathing

*beberapa laporan juga menyatakan tidak semua penderita memiliki gejala demam.

- penderita memiliki epidemiologic risk.

(14 hari sebelum gejala keluar, ada riwayat travel dari daerah outbreak di China) atau

(14 hari sebelum gejala keluar, ada riwayat close contact dengan penderita yang diduga terkena infeksi ; atau yang sudah terkonfirmasi terinfeksi 2019-nCoV).

- Sementara, virus ini berpotensi menyebabkan kematian pada pasien usia lanjut dengan pre-exixsting conditions (diabetes, liver cirrhosis, chronic lung disease, etc).

Di Jepang sendiri - update: 28 Januari 2020 - ada tujuh kasus yang sudah dikonfirmasi sebagai kasus terkait Wuhan virus.

Kasus 1: Pria, 30 tahun. Dilaporkan demam sejak 3 Januari. Tgl 6 Januari kembali dari Wuhan, masuk Jepang. Tgl 10 Januari pasien masuk RS. Hasil tes influenza negative. Dilakukan tes molekular RT-PCR, dan ditemukan fragment sequencing matched dengan sequence virus 2019-nCoV. Tgl 15 Januari resmi dinyatakan sebagai kasus pertama Coronavirus. Gejala membaik dan pasien sudah keluar RS.

Kasus2: Pria, 40 tahun. Traveler yang tinggal di Wuhan. China. Demam dilaporkan sejak 14 Januari. Medical check dilakukan 15 dan 17 Januari dengan hasil tidak ada radang paru. Masuk Jepang tgl 19 Januari. Kembali diperiksa tgl 20 Januari- observasi. Tgl 22 Januari, demam, radang tenggorokan tidak membaik, dan ditemukan gambaran radang paru.  Saat ini pasien masih dalam perawatan.

Kasus 3 : Wanita, 30 tahun.  Traveler yang tinggal di Wuhan, China. Masuk ke Jepang 18 Januari tidak ada gejala sakit. Tgl 21 Januari mulai batuk dan demam. Tgl 23 Januari pemeriksaan lanjutan di insitusi medis.

Kasus 4: Pria, 40 tahun. Traveler, tinggal di Wuhan, Cina. Masuk ke Jepang tgl 22 Januari, tidak ada gejala sakit. Tgl 23 Januari keluar gejala demam. Tgl 24 Januari, demam berlanjut diikuti nyeri persendian. Pasien datang ke institusi medis di Aichi-ken. Hasil x-ray dan CT positif gambaran radang paru, dirawat masuk RS. Tgl 26 Januari, dilaporkan kondisi pasien stabil.

28 Januari 2020 (14:00)

Kasus5: Pria, 40 tahun. Traveler yang tinggal di Wuhan. China. Datang ke Jepang 20 Januari, tanpa gejala. Tgl 22 Januari mulai tidak enak badan, tgl 23 Januari demam 37.2°C. Tgl 26 Januari demam 37.5°C , pemeriksaan lanjutan di insitusi medis-Aichi ken. Tgl 28 Januari, suhu 36.6°C, tidak ada gejala lain yang jelas.

28 Januari 2020 (16:00)

Kasus6: Pria, 60 tahun. Japanese, tidak ada riwayat pergi ke Wuhan. Tapi memiliki riwayat kontak dengan sebagai supir bus dari turis yang berasal dari Wuhan (8-11 Januari, dan 12-16 Januari). Gejala mulai dirasakan sejak 14 Januari (batuk, demam, nyeri persendian). Tgl 17 Januari tidak ditemukan abnormalities yang mencurigakan - follow up. Tgl 22 Januari, gejala eksaserbasi. Hasil x-ray menunjukkan adanya abnormalitas di kedua paru. Pemeriksaan lanjutan dan masuk RS tgl 26 Januari.

28 Januari 2020 (18:00)

Kasus7: Wanita, 40 tahun. Traveler yang tinggal di Wuhan. China. Masuk Jepang 21 Januari, sightseeing di Hokkaido sejak 22 Januari. Tgl 26 Januari, batuk dan demam. Tgl 27 Januari, ditemukan radang paru dan masuk RS di Hokkaido. Tgl 28 Januari, demam- kondisi stabil.

Investigasi, riset, dsb tentang Wuhan virus saat ini masih berjalan. Informasi juga masih banyak yang berubah ubah mengikuti perkembangan laporan yang ada dari berbagai negara. Genetic sequencing code dari Wuhan virus sudah di-share oleh Chinese researchers ke dalam GenBank dan GISAD yang merupakan public health database. Semoga ke depannya akan lebih banyak informasi yang bisa dipakai untuk segera mengatasi outbreak ini.

Tokyo, 25 Januari 2020.

(update: 28 Januari 2020)

https://www.niid.go.jp/niid/ja/from-idsc/2482-2020-01-10-06-50-40/9303-coronavirus.html

https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-nCoV/clinical-criteria.html

Wabah Coronavirus 2019-NCov: Sains Bertemu Takdir

Oleh Pak Ahmad
Memang ada batas tipis antara percaya diri dan kesombongan. Titanic tenggelam, sehari setelah dinyatakan sebagai kapal yang tidak akan tenggelam. Tanggal 1 Oktober, PM Cina Xi Jinping dengan meyakinkan menyatakan bahwa Cina tidak akan dihentikan oleh kekuatan apapun. Meskipun konteks pidato Jinping adalah pesan tegas ke kekuatan geopolitik tertentu yang tidak disebutkan namanya, kita sulit untuk tidak melihat kontras pidato tersebut 3 bulan setelahnya, yakni pemandangan jalan yang sepi di kota Wuhan, metropolis yang merupakan rumah bagi 11 juta penduduk, kampus ternama, termasuk laboratorium virus yang canggih di dunia. Demikian juga 50 juta lebih penduduk Cina, meskipun bukan seluruh Cina, tidak lagi bisa beraktifitas bebas, terisolir secara sukarela, grind to a halt. Terhenti.
Sungguh betapa lemahnya manusia. وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
“Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah." (QS An Nisa: 2)

Beberapa dekade terakhir Cina memanggil pulang diaspora  ilmuwan berbakat Cina kembali ke tanah airnya. Hasilnya, Cina menunjukkan pamor sains dan teknologi yang mengagumkan.  Meskipun sempat terguncang akibat SARS di tahun 2003, Cina bangkit.
Setahun sebelumnya, tepatnya bulan Februari 2019, Peng Zhao, peneliti di Institute of Virology mempublikasikan artikel tentang potensi wabah yang diakibatkan oleh virus corona yang berasal dari kelelawar (Fan et al 2019). Alasannya, coronavirus penyebab SARS dan MERS berasal dari kelelawar yang sudah berubah genetiknya akibat rekombinasi. Cina memang dikenal memiliki biodiversitas kelelawar yang tinggi, dan habitat mereka pun dalam radius yang terjangkau manusia. Apakah ini Weruh sedurunge Winarah (kata jawa yang artinya mengetahui kejadian sebelum terjadi)?
 "...it is highly likely that future SARS- or MERS-like coronavirus outbreaks will originate from bats, and there is an increased probability that this will occur in China." - Peng Zhou (Wuhan Institute of Virology, China) ".. sangat mungkin terjadi bahwa wabah seperti SARS atau MERS akibat infeksi coronavirus akan bersumber dari kelelawar, dan ada kemungkinan besar akan terjadi di Cina" (Peng Zhou, Peneliti Wuhan Institute of Virology)
عن عَبد الله بن عَمْرو ، أنه قال : لاَ تقتلوا الضفادع فإن نقيقها تسبيح ، ولا تقتلوا الخفاش فإنه لما خرب بيت المقدس قال : يا رب سلطني على البحر حتى أغرقهم

Dan di paper yang sama, peneliti mengatakan bahwa mengkonsumsi kelelawar yang merupakan tradisi di Cina menunjukkan 'dekatnya' interaksi antara manusia dan kelelawar di sana. Artinya risiko untuk paparan memang tinggi, apalagi membunuhnya untuk konsumsi pun dalam kondisi sesegar mungkin (Fan et al 2019) "Chinese food culture maintains that live slaughtered animals are more nutritious, and this belief may enhance viral transmission." Sedangkan buat umat Islam  hukum membunuh kelelawar tidak dianjurkan, dan mengkonsumsinya haram.
Dengan pemahaman yang benar, Islam yang Rahmatan lil Alamin bukan sekedar slogan tapi diamalkan sehingga hidup menjadi tentram, dinamis dan produktif. 
Dari ‘Abdullah bin ‘Amru, ia berkata : “Janganlah kalian membunuh katak, karena suaranya adalah tasbiih. Dan jangan kalian membunuh kelelawar, karena ketika Baitul-Maqdis roboh ia berkata : ‘Wahai Rabb, berikanlah kekuasaan padaku atas lautan hingga aku dapat menenggelamkan mereka.” [Diriwayatkan oleh Al-Baihaqiy dalam Al-Kubraa 9/318 & Ash-Shughraa 8/293 no. 3907 & Al-Ma’rifah hal. 456 – Al-Baihaqiy berkata : “Sanadnya shahih”].
Memahami Makna Takdir, Apakah Pasrah?  Apa yang terjadi di Cina saat ini bisa menjadi ilustrasi bagi umat Islam, bagaimana seharusnya kita memahami takdir, sebagaimana pepatah yang berbunyi,"Belajarlah hingga pergi ke (atau, tepatnya saat ini mengamati apa yang terjadi di) Cina" Umat islam meyakini takdir sebagaimana yang dikabarkan oleh hadist yang terkenal: Ketika Jibril ‘alaihis salaam bertanya, فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِيمَانِ
Hari Akhir bagi umat Islam, bukan sekedar diyakini sebagai "hari ketika semua orang masuk surga", tetapi adalah Hari Berdiri (Kiamat, dari bahasa arab Qiyam), yaitu berdiri masing-masing di hadapan Allah ta'ala untuk mempertanggungjawabkan aktifitas di dunia yang merupakan pilihannya. Kenapa hanya manusia yang dimintai pertanggungjawaban? Karena manusia diberikan kemampuan yang unik yaitu akal budi untuk memilih sebagian aktifitas kehidupan berdasarkan informasi yang manusia ketahui.
“Kabarkanlah kepadaku, apa itu iman?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“Engkau beriman kepada (1) Allah, (2) malaikat-Nya, (3) kitab-kitabNya, (4) para Rasul-Nya, (5) hari akhir, dan beriman kepada (6) takdir, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk.” (HR. Muslim no. 8)
Sebelum kita menuju poin 'takdir baik/buruk', kita ingat bahwa sebagai umat islam keyakinan tentang "hari akhir" juga erat kaitannya dengan informasi tuntunan hidup dari "kitab2Nya" yang dibawa oleh "RasulNya" sebagai "perantara informasi" dari Allah ta'ala.
Manusia tidak akan ditanya kenapa dia dilahirkan dari keluarga di Menteng atau di Priok? dari keluarga kaya atau keluarga miskin? Tetapi dia akan dimintai pertanggungjawabkan kenapa seseorang yang lahir dari keluarga kaya dan berpendidikan memilih memperkosa ratusan pria?
Informasi tersebut adalah informasi tentang apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, yang wajib atau yang dilarang, dan konsekuensi yang akan dihadapi sebagai balasannya: Surga atau Neraka. Berdasarkan informasi aturan tersebut, manusia akan berdiri di hari Akhir untuk mempertanggungjawabkan pilihan-pilihannya sendiri. Dalam bahasa agama, informasi itu terkumpul secara kolektif dikenal sebagai Syariat Islam. Maka dalam Islam, fungsi Nabi atau Rasul adalah menyampaikan ke manusia rambu-rambu terhadap hukum perbuatan.
 وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul [QS. Al-Isra': Ayat 15] Namun secara realita, tidak semua aktifitas atau perbuatan atau kejadian yang menimpa manusia adalah pilihan. Penumpang pesawat nahas yang kecelakaan tidak akan dimintai pertanggungjawaban, karena bukan pilihannya. Namun, bunuh diri adalah aktifitas yang merupakan pilihannya dan itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
Korban yang tewas memang tidak punya pilihan dan tidak akan dimintai pertanggungjawaban terkait situasi yang menghantarkan ke kematiannya. Namun, manusia yang sehat masih memiliki pilihan yang pasti akan dipertanggungjawabkan. Apa saja kemungkinan pilihan itu?
Demikian juga korban meninggal akibat wabah virus 2019-Ncov juga tidak akan dimintai pertanggungjawaban kenapa mereka mati akibat paparan virus tersebut. Tetapi manusia yang menghalangi upaya penghentian laju virus atau lalai menyiapkan precaution untuk melindungi negerinya pasti akan ditanya tanggung jawabnya.
Seseorang tertimpa musibah atau menerima hadiah di luar kehendaknya adalah ketetapan (Qadla) dari Allah yang harus diterima, baik ketetapan yang baik maupun yang buruk. Maka poin terakhir dari rukun iman adalah meyakini 'takdir baik/buruk' (force majeur) di luar kemampuan manusia untuk memilih atau menghindar.
- pilihan untuk mencari tahu penyebab wabah
Bagi umat islam memahami ketentuan ini penting, karena tidak semua adalah 'force majeur'. Kedhaliman dan kriminalitas bukanlah takdir, karena kita punya kapasitas untuk mencegah dan melawannya.
Lalu bagaimana dengan wabah Wuhan akibat virus corona 2019-NCov? - pilihan untuk apatis, pasrah
Apa yang bisa kita saksikan di Cina saat ini adalah Science Par Excellence, yaitu ketika ilmuwannya melakukan dan mengeluarkan seluruh aset terbaiknya untuk mencari tahu dan mengunci identitas biang keladi virus dengan teknologi molekuler terbaik (NGS NextGeneration Sequencing) untuk discovery, dilanjutkan dengan real time PCR untuk diagnosis. Hasil kerja mereka dipublikasikan di Lancet dan disampaikan protokol diagnostiknya ke WHO agar negara lain di dunia segera menyiapkan lab masing-masing untuk melakukan skrining, sehingga populasi yang terjangkit virus Wuhan bisa dibedakan secara spesifik dari kasus pernafasan biasa.
- pilihan untuk menghentikan wabah dengan seluruh aset yang dimiliki
Sebagai seorang muslim, pasrah bukan pilihan yang benar untuk hal-hal yang manusia secara kolektif memiliki pengetahuan. Semasa jaman kekhilafahan Islam dulu, Khalifah al Muqtadir dari Khilafah Abbasiyah memerintahkan investigasi mengapa ada satu pasien yang meninggal dunia ketika diterapi. Ketika diketahui adanya malpraktik seorang dokter, Khalifah mewajibkan semua dokter di Baghdad untuk melakukan uji kompetensi ulang di bawah pengawasan Sinan Thabit, seorang Ketua Dokter Kekhalifahan. Dari 860 dokter yang dites, 160 ternyata gagal (Miller A 2006). Meski bagi pasien yang meninggal, kematian tidak dia kehendaki secara sadar, bagi yang masih hidup terutama pemangku kebijakan adalah wajib untuk mencari tahu kenapa musibah bisa terjadi, supaya tidak terulang kembali.
Kapan kita mengetahui kita memiliki pilihan?
Di sini kita perlu memahami konsep Qadar.
Ayat Quran ini memotivasi saya pribadi untuk senang meneliti
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
"Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya" (Al Furqan 25:3).
Titik tekan ayat tersebut terletak pada frasa "fa qaddarahu taqdeeran" [Dia telah menetapkan ukuran (qadar) dengan serapi2nya].
Kasus Wuhan juga menggambarkan bagaimana Allah telah menetapkan ukuran-ukuran atau spesifikasi pada virus yang bisa dan yang tidak bisa menimbulkan penyakit.
Sebagai manusia kita tahu, bahwa kita tidak punya pilihan, kecuali untuk bernafas dengan organ respiratory. Kita perlu hidung, tenggorokan, hingga paru. Kita bukan ikan yang menggunakan insang, sehingga mampu mengekstraksi oksigen dari air. Artinya Allah telah tetapkan paru sebagai organ pernafasan kita, itu adalah Qadla (ketetapan Allah). Kita juga tidak bisa kendalikan naik turunnya nafas, itu sudah otomatis, tanpa kita suruh, rongga dada kita sudah naik turun sendiri. Artinya kita tidak akan dipertanyakan kelak mengapa bernafas menggunakan hidung, tidak menggunakan mata?
Dan sebagai ilmuwan, saya juga belajar ukuran-ukuran atau spesifikasi yang diperlukan manusia untuk bernafas. Kita bisa mempelajari dampak menghirup asap rokok ke paru kita. Kita bisa mempelajari mutasi gen yang diakibatkan oleh asap rokok. Dan kita juga bisa menguji apakah mutasi gen menimbulkan penyakit secara spesifik. Kita bisa identifikasi kuman Mycobacterium sebagai penyebab Tuberculosis yang menyerang paru, dan kita bisa pelajari antibiotik untuk mengobatinya dan juga mengenali mutasi kuman mycobacterium TB sehingga bisa menjadi resisten. Ukuran-ukuran inilah yang bisa kita pelajari dan kita gunakan untuk memprediksi risiko penyakit apabila kita mengkonsumsi atau terpapar asap rokok. Kita bisa gunakan ilmu statistik risiko terjadinya kanker paru. Kita bisa buat kebijakan untuk mengendalikan konsumsi rokok (kalau memang mau).
Dari ukuran2 (Qadar) yang Allah telah tetapkan tadi terkait gen, mekanisme mutasi, dampak fisiologi, kita tahu bagaimana mekanisme penyakit. Maka kita tahu bahwa merokok adalah pilihan kita, kita sendiri yang memilih untuk merusak organ pernafasan kita yang Allah ta'ala telah berikan secara cuma-cuma.
Dan disini kisahnya menjadi menarik. Coronavirus memiliki dua gen penting untuk bahasan ini. Pertama, adalah gen RDRP (RNA dependent RNA polymerase). Gen ini berfungsi untuk memperbanyak RNA virus sehingga bisa memperbanyak virus itu sendiri. Ketika di cek, susunan cukup sama. Namun perbedaan yang mencolok ada di satu gen yang penting untuk infeksi, yaitu pada gen S (Spike). Penamaan corona pada virus ini karena seakan memiliki banyak tanduk seakan seperti memiliki mahkota. Tanduk atau Spike ini adalah protein coronavirus yang fungsinya untuk melekatkan dirinya ke sel target. Coronavirus dari kelelawar yang masih 'asli' tidak bisa menginfeksi manusia karena susunan genetik pada gen S menyandi protein yang tidak mampu berikatan dengan protein pada permukaan sel manusia.
Tim Beijing (Zhu et al 2020) mengkarakterisasi 3 pasien yang terkena wabah, mempelajari kandungan cairan yang ada di paru mereka (Bronchoalveolar Lavage). Kandungan tersebut mereka bagi dua. Pertama untuk mengisolir partikulat yang berpotensi menyebabkan pneumonia. Sedangkan bagian kedua, mereka isolir materi genetik dari cairan tersebut. Untuk membuktikan bahwa ada sesuatu yang menimbulkan kerusakan di paru, mereka mengambil jaringan paru dari hasil bedah paru kasus kanker untuk menumbuhkan jaringan sel paru. Mereka juga menumbuhkan jaringan sel selain paru sebagai kontrol. Kandungan cairan paru dari pasien, mereka filter, lalu hasil filtrasi di paparkan ke jaringan sel paru dan juga jaringan sel selain paru. Hasilnya, mereka melihat terjadi efek cytopathic (kerusakan sel pada jaringan paru tapi tidak pada jaringan lain). Artinya, penyebabnya ditemukan.
Bukti terjadinya cytophatic effect yang terjadi paska sel manusia dipaparkan filtrat  2019-NCov (Zhu et al 2020)
Penampakan coronavirus 2019-Ncov (Zhu et al 2020)
Tapi apa wujud penyebab tersebut. Mereka lalu cek materi genetik dengan teknik NGS dimana semua materi genetik (yang ada, kalau memang ada) diperbanyak, lalu sequence yang ditemukan di bandingkan ke database kuman (bakteri, virus, atau pun jamur). Apa yang mereka temukan?
Perbedaan mendasar dari coronavirus wuhan 2019-NCov ada di susunan gen penyandi protein S (spike atau tanduk sebagai protein kunci untuk mentargetkan sel manusia. Sekuens yang berbeda ini bisa dipelajari untuk mengembangkan vaksin yang efektif atau inhibitor yang memblok proses infeksi).
Mereka temukan materi genetik yang mirip dengan coronavirus penyebab SARS (2003) dan MERS (2012), yang keduanya berasal dari coronavirus kelelawar tetapi telah mengalami rekombinasi genetik. Tapi mirip bukan identik, artinya, kita sekarang tahu bahwa ada materi genetik yang sangat mirip dengan coronavirus sebelumnya, tapi tetap berbeda. Namun satu hal yang mereka tahu, 'tulang punggung' susunan genetik ini menunjukkan struktur yang sama pada coronavirus kelelawar Bat_SARS-like_coronavirus|bat-SL-CoVZC45.
Genom coronavirus wuhan 2019-NCov berbeda dari coronavirus SARS dan MERS. Di sinilah pentingnya memahami Qadar (atau konsep ukuran atau spesifikasi yang Allah telah tetapkan). Ketika kita mengetahaui spesifikasi patogen dan mekanisme kerjanya kita bisa memikirkan cara penanggulannya.
Pada kasus coronavirus penyebab SARS susunan genetik gen S nya akan menyandi protein S yang akan mengikat pada protein ACE2 (Angiotensin Convertase Enzyme) Receptor protein di permukaan sel manusia. Pentingnya keberadaan ACE2 ini dibuktikan secara in vivo dimana mencit yang direkayasa untuk tidak lagi memiliki protein ACE2 di permukaan selnya, mencit ini akan terlindungi dari SARS akibat infeksi coronavirus.
Protein Spike (tanduk) Coronavirus SARS berfungsi untuk mengikat reseptor ACE2 sel manusia sebagai pintu masuk infeksi
Sel yang tidak memiliki reseptor ACE2 akan terhindar dari penyakit SARS (severe acute respiratory syndrome)Sedangkan coronavirus penyebab MERS akan masuk ke sel manusia tidak melalui ikatan ACE2 tetapi protein reseptor dipeptidyl peptidase 4 (DPP4). Demikian juga virus HIV penyebab AIDS menginfeksi sel T manusia melalui reseptor yang spesifik yaitu melalui kombinasi reseptor CCR5/CXCR4 (CC chemokine receptor). Jadi dari Qadar tadi nampak adanya spesifisitas yang tidak random. Itu sebabnya mengapa virus tidak sama, mereka memiliki struktur bangun yang berbeda dengan target berbeda dan menimbulkan penyakit yang berbeda pula. Berbekal dengan mengetahui Qadar Allah maka ilmuwan kini bisa menahan infeksi HIV apabila pasien AIDS diberikan transplantasi sel yang ada variasi pada susunan gen yang menyandi CCR5.
Coronavirus wabah Wuhan, kini dinamai 2019-NCov, pada struktur gen S (Spike/tanduk) hanya cocok 68% dari coronavirus kelelawar lainnya (termasuk dari coronavirus SARS dan MERS). Artinya ada 30% lebih susunan genetik yang berbeda pada gen S, yang menentukan target protein inang. Kenapa bisa berbeda?
Virus RNA seperti Coronavirus umumnya memiliki tingkat 'salah ketik' dalam proses replikasi/perbanyakan materi genetiknya, dibandingkan virus DNA, yang dikenal memiliki sistem proof-reading enzyme. Karena 'salah ketik' tersebut, mutasi bisa rentan terjadi.
Implikasinya, target protein reseptor sel manusia bukan lagi ACE2 atau DPP4. Berbekal perbedaan sekuens baru itu tentu membuka peluang untuk menemukan protein reseptor yang menjadi target infeksi sehingga bisa mengembangkan antibodi (vaksin) atau inhibitor yang akan memblok interaksi 2019-NCov pada manusia.
oses deduksi dalam memahami Qadar
Untuk memahami Qadar (ukuran atau spesifikasi, dalam hal ini mekanisme penularan wabah), proses deduksi bisa digunakan. Huang C et al 2020 dalam papernya di Lancet yang terbit 24 januari silam menunjukkan profil 41 pasien dan 60% diantara mereka ternyata pernah bersinggungan, bekerja, atau bertandang ke pasar Huanan, pasar yang menjual hewan liar di Wuhan.
Grafik sebaran profil pasien dimana warna merah adalah proporsi pasien yang pernah bertandang ke pasar Huanan yang menjual hewan liar untuk dikonsumsi.
Data ini dan juga dikuatkan oleh data sequencing memberikan konsistensi bahwa 2019-NCov memang berasal dari hewan liar (baca: kelelawar) yang telah mengalami mutasi terutama di gen S. Apakah karena transmisi 2019-Ncov berawal dari konsumsi daging kelelawar? Ini belum diketahui pasti meski kemungkinan itu ada. Tapi yang menjadi keprihatinan adalah transmisi 2019-NCov ini sudah melalui moda manusia ke manusia sebagaimana yang dideskripsikan oleh tim Hongkong juga diterbitkan oleh Lancet di tanggal yang sama (Chan et al 2020).
Tim Hongkong melaporkan satu keluarga yang 7 anggotanya terkena infeksi semua. Awalnya 6 anggota keluarga berjalan bersama ke Wuhan lalu kembali ke kota asal. Di kota asal, 6 anggota ini kembali berkumpul dengan 1 anggota keluarga yang tidak ikut ke Wuhan. Walhasil, 1 anggota yang tidak turut ke Wuhan akhirnya terjangkit juga. Kisah keluarga ini merupakan bukti awal bahwa terjadi transmisi virus dari manusia ke manusia tanpa perantara binatang. Maka tidak heran salah satu tanda bahwa seorang penderita pneumonia adalah pneumonia akibat infeksi 20109-NCov adalah pernah berinteraksi di Wuhan atau berinteraksi dengan orang yang pernah ke Wuhan. Namun untuk memastikan, perlu dicek keberadaan RNA dari virus 2019-Ncov. Isolat sampel dari 7 anggota keluarga ini juga menunjukkan keberadaan RNA dari virus 2019-NCov.
Dari deduksi tentang moda penularan virus ini, kita kini mengetahui darimana sumbernya (berawal dari pasar Huanan), identitas penyebabnya (2019-Ncov) yang disequencing oleh 3 laboratorium yang berbeda,  bagaimana modus penyebarannya (kontak manusia), dan bagaimana menegakkan diagnosa (dengan teknik Real Time PCR dengan sampel dari lower respiratory tract seperti sputum, karena virus ini nampaknya memberikan dampak pada lower bukan upper respiratory tract).
Dari Qadar yang ditemukan, maka containment wabah atau proses karantina bisa dimonitor secara efektif.
Rasulullah bersabda, "Jika kalian mendengar tentang wabah-wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjadi wabah di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kelian meninggalkan tempat itu," (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Implikasi analisa Qadar untuk mitigasi Dharar(Bahaya atau Risiko Bahaya)
Maka literasi tentang Dharar (bahaya dalam konteks kesehatan yaitu terjadinya penyakit dan dampak mortalitas/kematian dan morbiditas/kesakitan) juga perlu dibenahi agar manusia bisa membuat pilihan, supaya jangan membahayakan diri sendiri, apalagi kalau sampai membahayakan orang lain.
Saat saya menulis ini total korban yang terkonfirmasi positif terkena infeksi 2019-NCov hampir 4600 jiwa dan 106 diantaranya telah meninggal dunia. Tingkat kematian 0.2%. Sebagai perbandingan wabah akibat coronavirus SARS adalah sekitar 10%. Sekilas ketika melihat angka tingkat kematian wabah Wuhan, nampaknya 'kecil', namun dari sisi kesehatan masyarakat ini tetap berimplikasi serius karena infeksi virus ini perlu waktu inkubasi dan orang yang terinfeksi tidak selalu menampakkan gejalanya (Chan et al 2020).
Di sini ada konsep penting, bahwa hubungan "sebab-akibat" antara 'zat penyebab X' dengan dampak 'kematian penyakit Y' tidak harus berkorelasi 100%. Dengan kata lain, meskipun paparan X hanya menimbulkan dampak 'kecil' terhadap 'kematian penyakit Y, tidak berarti kita bisa meremehkan paparan X tersebut. Konsep ini susah dimengerti masyarakat luas terutama ketika berbicara rokok sebagai penyebab kematian dan/atau penyakit kanker paru. Risiko terjadinya kanker paru pada perokok 'hanya' sekitar 20%. Dengan kata lain, 80% perokok bisa 'pulang' dengan senang. Akan tetapi, orang lupa bahwa risiko terjadinya kanker paru pada non-perokok jauh lebih kecil lagi yaitu 0.2%. Artinya paparan rokok berdampak pada peningkatan risiko kanker hampir 100 kali lipat!
Kuba, K., Imai, Y., Rao, S. et al. A crucial role of angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) in SARS coronavirus–induced lung injury. Nat Med 11, 875–879 (2005). https://doi.org/10.1038/nm1267
Dharar sendiri juga tidak harus dipahami sebagai 'kematian'. Ini juga menjadi masalah dalam memahamkan masyarakat tentang pentingnya vaksinasi standar seperti vaksinasi MMR. Biaya perawatan seorang anak yang terkena penyakit Rubella bisa menghabiskan dana lebih dari 500 juta, hanya karena suatu komunitas tertentu bersikeras untuk menolak vaksinasi secara massal.
Seorang guru berasal India, yang merupakan salah satu korban wabah 2019-NCov dirawat di rumah sakit yang dirawat sejak 11 januari yang lalu menghabiskan dana 2 milyar rupiah. Maka dharar disini tidak selalu diartikan sebagai kematian, namun juga morbiditas dengan konsekuensi finansial yang berat.
Khatimah
Manusia memang ada keterbatasan. Dalam banyak hal, manusia tidak mampu untuk menentukan nasib atau pilihannya sendiri. Kapan dia lahir, bagaimana hidupnya berakhir. Namun di banyak hal lain, manusia memiliki pilihan dalam hidupnya. Sebagai orang islam, pilihan kita di dunia akan kita lihat konsekuensinya di dunia dan juga di akhirat kelak. Kita tidak boleh pasrah dalam segala hal, tapi juga tidak boleh jumawa dihadapan Sang Pencipta. Maka tidak heran, jangankan 'semut' bisa mengalahkan 'gajah', virus yang kasat mata bisa menghentikan mobilitas 11-50 juta manusia..
Referensi
Fan, Yi; Zhao, Kai; Shi, Zheng-Li; Zhou, Peng. 2019. "Bat Coronaviruses in China." Viruses 11, no. 3: 210.
Du, L., He, Y., Zhou, Y. et al. The spike protein of SARS-CoV — a target for vaccine and therapeutic development. Nat Rev Microbiol 7, 226–236 (2009). https://doi.org/10.1038/nrmicro2090
Chan, Jasper Fuk-Woo, Shuofeng Yuan, Kin-Hang Kok, K K W To and Kwok-yung Yuen. “A familial cluster of pneumonia associated with the 2019 novel coronavirus indicating person-to-person transmission: a study of a family cluster.” The Lancet (2020). (HongKong Team describing human to human transmission, variation of S(pike) gene in the RBD motif distinct from the closest Bat variant, as well as previous SARS, using Oxford Nanopore NGS )
Zhu, Na et al. “A Novel Coronavirus from Patients with Pneumonia in China, 2019.” The New England journal of medicine (2020): n. pag. (Beijing Team isolated virus particle from patients to demonstrate cytophatic effect on primary human lung airway epithelial cells, perform evolutionary analyses based on sequencing data Illumina and Nanopore)
Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., & Cao, B. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. The Lancet. (First description of market involvement, initiated clinical trial using anti HIV inihibitor lopinavir and ritonavir)
Miller, Andrew C “Jundi-Shapur, Bimaristans, and the Rise of Academic Medical Centres,” Journal of the Royal Society of Medicine 99, no. 12 (December 2006): 615–17.
Sumber:
Wabah Coronavirus 2019-NCov: Sains Bertemu Takdir, Oleh Pak Ahmad

Australia merencanakan karantina pulau ketika orang asing meninggalkan Wuhan



Australia berencana untuk mengkarantina pengungsi di pulau Chirmas yang letaknya 2.000 km (1.200 mil) dari daratan benua Australia.

Jepang, AS, dan UE juga akan memulangkan warganya.

British Airways telah menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Cina daratan, karena Kantor Luar Negeri Inggris memperingatkan terhadap "semua kecuali perjalanan penting" di sana.

Beberapa maskapai lain telah mengambil langkah serupa. United Airlines dan Cathay Pacific membatasi penerbangan, sementara Lion Air - salah satu maskapai terbesar di kawasan itu - menghentikan penerbangan ke China mulai Sabtu.

Cathay Pacific juga menangguhkan layanan troli dalam pesawat, mengubah beberapa aspek penawaran makannya, dan tidak lagi membagikan handuk panas, bantal, selimut, dan majalah dalam upaya mencegah penyebaran virus.

Tim sepak bola wanita nasional China sedang dikarantina di Australia setelah tiba di sana untuk bermain di turnamen kualifikasi Olimpiade, yang dilaporkan oleh media Australia.
Tiga puluh dua pemain dan staf akan tetap terisolasi di sebuah hotel di Brisbane sebagai tindakan pencegahan hingga 5 Februari, kata para pejabat. Tim, yang melewati Wuhan pekan lalu, dijadwalkan bermain melawan Thailand pada tanggal 3 Februari.

Ada berapa kasus?

Seorang pakar dari Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan, butuh 10 hari lagi untuk merebaknya wabah.

Jumlah kematian akibat virus ini meningkat menjadi 132 di Cina.

Seperti virus SARS dan influenza yang serupa, coronavirus baru adalah risiko khusus untuk orang lanjut usia dan mereka yang memiliki penyakit yang sudah ada sebelumnya.
Peningkatan tajam dalam kasus sebagian disebabkan oleh peningkatan kesadaran, pemantauan dan pengujian dalam beberapa hari terakhir.

Jumlah kasus coronavirus baru telah mencapai hampir 6.000 di Cina, melebihi jumlah kasus Sars di negara itu pada wabah 2003.

Virus ini diduga muncul dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di pasar makanan laut di Wuhan, ibukota provinsi Hubei.
Ini menyebabkan infeksi pernapasan aku
t yang parah dan tidak ada pengobatan atau imunisasi khusus. Namun, sejumlah orang telah pulih setelah perawatan.

Siapa yang sedang dievakuasi?

600 pengungsi Australia akan ditahan di Pulau Christmas selama dua minggu, kata Perdana Menteri Scott Morrison.

Pengumuman itu memicu kontroversi karena pulau itu terkenal karena pusat penahanan imigrasi yang baru dibuka kembali, yang dikritik karena kondisinya.

Saat ini hanya menampung satu keluarga empat orang Sri Lanka, fasilitas itu dibangun untuk menampung lebih dari 1.000 orang.

Selandia Baru akan bekerja sama dengan Canberra untuk membawa 53 warganya pulang bersama para pengungsi Australia.

Selama lebih dari seminggu sekarang, orang-orang Australia yang terperangkap di Wuhan - banyak dari mereka anak-anak - telah meminta pemerintah mereka untuk membantu mengeluarkan mereka.

Tetapi pengumuman karantina dua minggu di Pulau Christmas telah membuat banyak orang berpikir.

Wilayah eksternal - lebih dekat ke Indonesia daripada daratan Australia - telah lama memiliki reputasi buruk.

Sejak 2003, Australia menjadi salah satu tempat utama di lepas pantai tempat Australia menahan para pencari suaka, dalam kondisi yang dikritik oleh PBB.

Tetapi apa yang akan terjadi pada keluarga empat orang Sri Lanka ketika yang lain tiba? Dan apakah fasilitas medis di pulau itu memadai untuk para pengungsi?
Orang Cina-Australia juga bertanya mengapa anak-anak mereka dikirim bermil-mil jauhnya, dari rumah sakit di daratan.
Apakah ini akan terjadi, mereka bertanya, untuk orang Australia yang sedang berlibur di Inggris?

Sekitar 200 warga negara Jepang telah diterbangkan dari Wuhan dan telah mendarat di bandara Haneda Tokyo.

Sekitar 650 lainnya mengatakan mereka ingin dipulangkan, dan pemerintah Jepang mengatakan penerbangan baru sedang direncanakan.

Menurut media Jepang, beberapa dari mereka yang kembali menderita demam atau batuk. Semua akan dibawa ke rumah sakit, terlepas dari apakah mereka menunjukkan gejala.
Mereka kemudian akan diuji di bangsal karantina sebelum mereka bisa pulang, dan akan diberitahu untuk tidak meninggalkan rumah mereka sampai hasilnya diketahui.

Sekitar 200 orang Amerika - termasuk pekerja dari konsulat AS setempat - akan tiba di California setelah meninggalkan Wuhan dengan penerbangan evakuasi.

CNN mengutip pejabat kesehatan di Alaska, tempat pesawat itu pertama kali mendarat di tanah Amerika, yang mengatakan mereka menjalani pemeriksaan kesehatan dan kemudian diizinkan untuk melanjutkan ke California.

Kantor Luar Negeri Inggris mengatur evakuasi sekitar 200 warga Inggris yang ingin meninggalkan daerah itu. Tetapi beberapa warga negara Inggris telah mengkritik pemerintah, mengklaim kurangnya dukungan untuk kembali ke rumah.

·         Australia akan menghidupkan kembali pusat penahanan pulau
·         Orang-orang Wuhan berteriak 'tetap kuat' dari jendela
·         Bisakah memakai topeng menghentikan penyebaran virus?

Korea Selatan mengatakan sekitar 700 warga negaranya akan berangkat dengan empat penerbangan minggu ini. Baik Malaysia dan Filipina juga mengatakan mereka akan mengevakuasi warganya di dan sekitar Wuhan.

Sementara itu, Hong Kong mengumumkan rencana untuk memangkas perjalanan lintas batas antara kota dan daratan Cina.

Wuhan - serta provinsi Hubei yang lebih luas - sudah efektif dalam kuncian dengan pembatasan transportasi yang ketat.

Kazakhstan menutup semua perjalanan penumpang dengan tetangganya dan Papua Nugini telah mengumumkan bahwa para pelancong dari Asia akan dilarang masuk.

Apa yang terbaru tentang virus itu sendiri?

Konfirmasi penularan dari orang ke orang di Jerman, Vietnam, Taiwan dan Jepang - sebagai lawan dari pelancong yang membawa virus dari Cina - telah meningkatkan kekhawatiran tentang penyebaran virus.

Uni Emirat Arab telah mengkonfirmasi kasus pertama di Timur Tengah - sebuah keluarga yang baru saja tiba di negara itu dari Wuhan.


·       Bagaimana cara pasien coronavirus dirawat?
Pakar pernapasan Tiongkok terkemuka Zhong Nanshan mengatakan kepada kantor berita Xinhua: "Saya pikir dalam satu minggu atau sekitar 10 hari, itu akan mencapai klimaks dan kemudian tidak akan ada peningkatan skala besar."

China telah sepakat bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengirim para pakar internasional ke negara itu.

Presiden Xi bertemu dengan kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Beijing dan berkata: "Virus itu iblis dan kita tidak bisa membiarkan iblis bersembunyi."

Sumber :

BBC News, 29 Januari 2020.  Coronavirus: Australia plans island quarantine as foreigners leave Wuhan.


Monday 20 January 2020

Good Farming Practice Peternakan Babi



Pengantar dan latar belakang

Praktik Peternakan Hewan yang Baik atau Good Animal Husbandry Practices (GAHP) untuk babi perlu ditetapkan prinsip dan pedoman praktik produksi babi potong dan babi bibit di kawasan peternakan babi di Indonesia.

Dalam Rangka mempromosikan kesadaran GAHP di antara para pemangku kepentingan di Indonesia, serta untuk memfasilitasi dan mendukung pengembangan dan implementasi program GAHP nasional.

GAHP dimaksudkan untuk meningkatkan harmonisasi program GAHP di kawasan peternakan babi di Indonesia. GAHP ini akan memfasilitasi perdagangan intra dan ekstra dan daya saing produksi babi ke pasar global, meningkatkan kelayakan bagi para petani, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hewan dan membantu mempertahankan pasokan makanan yang aman, kesejahteraan hewan, dan lingkungan.

Negara-negara yang ingin mengekspor babi dan produk babi masih harus mematuhi persyaratan sanitasi dan fitosanitasi dan ketentuan lain yang diberlakukan oleh negara-negara pengimpor. GAHP adalah alat untuk memerangi resistensi antimikroba (AMR) di sektor peternakan melalui pencegahan infeksi dan promosi penggunaan antimikroba secara bijaksana.

Pilihan tindakan yang akan dilaksanakan berdasarkan GAHP dapat bervariasi sesuai dengan kondisi nasional, termasuk status penyakit, risiko pengenalan dan penyebaran agen infeksi dan efektivitas biaya tindakan pengendalian; berbagai langkah dapat digunakan untuk mencapai praktik peternakan yang baik dan efektif.

Tujuan dan Ruang Lingkup GAHP peternakan babi

Tujuan dari ASEAN GAHP adalah untuk membantu para peternak memikul tanggung jawab mereka pada tahap produksi hewan dari rantai makanan untuk menghasilkan makanan yang aman, serta untuk memberikan rekomendasi kepada otoritas yang kompeten dalam mengembangkan sistem jaminan kualitas peternakan untuk keamanan pangan produk hewani. GAHP membahas praktik peternakan yang baik dalam produksi babi potong dan babi bibit.

Definisi istilah Sistem produksi babi komersial
Suatu sistem produksi, mencakup beberapa hal sebagai berikut ini: pemuliaan, pemeliharaan, dan manajemen babi, yang bertujuan untuk memproduksi produk hewan dalam jumlah komersial. Otoritas yang kompeten / lokal Entitas / badan yang memiliki pengetahuan, keahlian, dan otoritas sebagaimana ditentukan oleh hukum. Rumah Konvensional / Rumah Terbuka. Rumah babi di mana kondisinya bervariasi sesuai dengan atmosfer luar sekitarnya. Rumah tertutup / rumah yang dikendalikan lingkungan Rumah babi yang kondisinya, seperti suhu, kelembaban, ventilasi, dan cahaya dikontrol secara tepat untuk pemeliharaan babi. Pekerja Personel yang dipekerjakan oleh bisnis berdasarkan waktu penuh, paruh waktu, atau kasual. Hewan Babi dalam keluarga Suidae dengan nama ilmiah Sus domesticus. Peternakan babi Suatu tempat yang dipelihara babi yang mencakup rumah babi, tempat penyimpanan dan persiapan pakan, area pembuangan karkas, area untuk air limbah dan pengolahan limbah dan konstruksi terkait lainnya. Rumah babi Suatu bangunan atau konstruksi beratap yang menyediakan pena untuk pemeliharaan babi. Persyaratan GAHP untuk babi.

1- Komponen peternakan
1.1 - Lokasi pertanian
1.1.1 Pembentukan tambak harus mematuhi hukum dan peraturan terkait dari otoritas yang berwenang / lokal.
1.1.2 Peternakan harus ditempatkan di area yang sesuai untuk pemeliharaan babi dan sumber air bersih harus disediakan secara memadai.
1.1.3 Peternakan harus berlokasi di area di mana tidak ada risiko kontaminasi dengan bahaya fisik, kimia, dan biologis. 4
1.1.4 Peternakan harus memiliki area yang sesuai dengan jumlah babi, tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan dan kesehatan babi serta masalah kesejahteraan hewan.
1.1.5 Peternakan harus memiliki pagar atau penghalang alami yang dapat mengontrol masuknya manusia dan hewan ke dalam peternakan.
1.2 - Tata letak pertanian
1.2.1 Kebun harus dirancang dengan baik dengan mencari dan mengatur area, seperti area untuk pemeliharaan babi, penyimpanan pakan, isolasi dan perawatan babi sakit, perusakan karkas, dan penjualan babi.
1.2.2 Kebun harus memiliki langkah-langkah yang diperlukan untuk memisahkan area produksi dan non-produksi untuk mencegah kontaminasi silang dan untuk mencegah masuknya hewan liar ke dalam area produksi, dan mengontrol masuk dan keluarnya personel melalui titik masuk / keluar yang ditunjuk.
1.3- Perumahan
1.3.1 Rumah babi harus kuat secara struktural, higienis, berventilasi baik dan mudah untuk pemeliharaan dan pembersihan.
1.3.2 Rumah babi harus memiliki ruang yang cukup untuk pemeliharaan babi dan harus memiliki kondisi lingkungan yang baik di dalam rumah, sesuai dengan jenis, ukuran dan umur babi.
1.3.3 Dalam hal rumah tertutup / dikendalikan lingkungan, langkah yang tepat untuk mengatasi gangguan listrik atau gangguan peralatan otomatis harus dipasang. Sistem alarm juga harus dipasang jika listrik padam dan / atau perbedaan suhu yang signifikan.
1.3.4 Kotoran babi harus dipindahkan dan kandang babi harus dibersihkan secara menyeluruh untuk mencegah akumulasi kotoran di dalam dan di luar rumah.

2 - Pakan dan air
2.1- Pasokan pakan
2.1.1 Umpan harus berkualitas baik, sesuai dengan hukum dan persyaratan terkait dari otoritas yang kompeten.
2.1.2 Zat terlarang di bawah undang-undang nasional tidak boleh digunakan.
2.1.3 Penggunaan pakan obat harus di bawah pengawasan dokter hewan peternakan yang terdaftar atau dilisensikan oleh otoritas yang kompeten dan pakan obat harus disimpan secara terpisah dari pakan umum lainnya dengan tanda yang ditunjukkan dengan jelas.
5 2.1.4 Pemeriksaan pendahuluan tentang penampilan fisik kualitas pakan harus dilakukan.
2.1.5 Pakan dan bahan baku untuk pakan harus disimpan untuk mencegah kontaminasi dan kerusakan.
2.1.6 Peralatan dan wadah pakan harus sesuai dengan usia, jumlah dan ukuran babi dan harus ditempatkan dengan benar, di mana semua babi dapat mengakses untuk memberi makan.
2.2- Penyimpanan
2.2.1 Fasilitas penyimpanan pakan harus tetap bersih setiap saat.
2.2.2 Penyimpanan pakan harus memiliki ventilasi yang memadai, perlindungan yang cukup dari kelembaban untuk mencegah perkembangan jamur, dan harus tahan hama.
2.2.3 Jika berlaku, aturan masuk pertama keluar harus dipraktekkan.
2.2.4 Mesin, peralatan dan bahan kimia beracun lainnya harus disimpan secara terpisah dari pakan untuk mencegah kontaminasi.
2.3- Kualitas air
2.3.1 Sumber air yang digunakan di lahan pertanian harus ditempatkan di area di mana kontaminasi dari bahan berbahaya dapat dicegah.
2.3.2 Air yang digunakan di kebun harus bersih, bebas dari bahaya fisik, aman dan memadai untuk digunakan di kebun di semua waktu produksi.
2.3.3 Air untuk minum harus dapat diminum dengan kualitas yang sesuai dan memadai untuk diminum oleh semua babi.

3 - Manajemen pertanian
3.1- Manual pertanian
3.1.1 Ketersediaan manual manajemen tambak yang menggambarkan detail operasi tambak yang penting, mis. manajemen peternakan, sistem pemeliharaan babi, pakan dan air untuk babi, kesehatan dan kesejahteraan, lingkungan, dan sistem pencatatan.
3.1.2 Semua prosedur penting dan instruksi kerja harus didokumentasikan.
3.2- Personel
3.2.1 Kebun harus memiliki jumlah pekerja dan personel yang cukup untuk melakukan beban kerja yang diperlukan termasuk jasa pengawas pertanian dan dokter hewan. 6
3.2.2. Tugas personil harus ditunjuk sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan mereka.
3.3- Kompetensi
3.3.1 Pekerja harus kompeten dalam tugas yang harus mereka lakukan dan kompetensi harus ditinjau secara teratur.
3.3.2 Kesehatan hewan di peternakan harus diawasi oleh dokter hewan yang memiliki lisensi dari otoritas yang kompeten.
3.4- Kebersihan dan sanitasi Kebersihan Pribadi
3.4.1 Petugas tambak harus memiliki kebersihan pribadi yang baik untuk mencegah kontaminasi.
3.4.2 Jika berlaku, fasilitas pancuran / ganti harus disediakan, semua orang yang memasuki area produksi harus mandi, dicuci rambutnya dan mengenakan pakaian pelindung yang disediakan oleh kebun. Prosedur untuk mengganti pakaian mandi harus ditunjukkan.
3.4.3 Pemilik / operator tambak harus memberikan pakaian dan alas kaki yang sesuai kepada pekerja tambak untuk tindakan perlindungan.
3.4.4 Seragam / pakaian kerja dan alas kaki yang tepat harus diberikan kepada pengunjung yang perlu berada di area produksi, sebagaimana dianggap perlu.
3.4.5 Pekerja / personil pertanian harus menjalani pemeriksaan kesehatan rutin tahunan / pemeriksaan medis. 3.4.6 Personil yang sakit seperti demam, infeksi saluran pernafasan atau gastrointestinal tidak boleh masuk ke peternakan kecuali mereka telah dicatat. Kebersihan Pertanian Umum
3.4.7 Rumah babi dan peralatannya harus higienis dan dipelihara dengan baik untuk keselamatan babi dan personel.
3.4.8 Setelah mengeluarkan babi, rumah dan peralatannya harus dibersihkan dan didesinfeksi dengan seksama. Rumah harus ditutup untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan persyaratan nasional terkait.
3.4.9 Praktik higienis yang baik di dalam kandang babi harus dilakukan untuk mencegah penumpukan patogen. Penanganan limbah
3.4.10 Sampah dan sampah harus dikumpulkan dan disimpan dalam wadah tertutup dan dibuang dengan menggunakan metode yang tepat untuk setiap jenis sampah. Limbah berbahaya atau terinfeksi harus disimpan dan dibuang secara terpisah dari sampah umum untuk menghindari kontaminasi.
3.4.11 Langkah untuk membuang limbah yang terinfeksi dan berbahaya harus ada.
3.4.12 Pembuangan dan perusakan karkas babi harus menjadi pertimbangan dan tanggung jawab dokter hewan peternakan dengan metode yang tepat.
3.4.13 Sistem pengolahan air limbah harus ada untuk meningkatkan kualitas air limbah. Kualitas air limbah yang diolah harus mematuhi hukum dan peraturan terkait yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang.
3.4.14 Kebun harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meminimalkan bau berlebihan yang berasal dari kebun yang mungkin terkait dengan dekomposisi limbah.
3.4.15 Harus ada langkah-langkah untuk menjaga kebisingan dari rumah ke tingkat yang dapat diterima. Pengendalian hama
3.4.16 Kebun harus memiliki tindakan pencegahan untuk hama.

4 - Manajemen kesehatan hewan
4.1- Pencegahan dan pengendalian penyakit
4.1.1 Tindakan biosekuriti harus ada, dengan mempertimbangkan penyakit terkait yang diidentifikasi oleh peraturan / otoritas nasional.
4.1.2 Tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit harus didokumentasikan dan berada di bawah pengawasan dokter hewan peternakan atau orang yang ditunjuk oleh dokter hewan peternakan.
4.1.3. Tindakan preventif dan tindakan pengendalian penyakit untuk kendaraan, peralatan dan orang sebelum masuk dan keluar peternakan harus dilaksanakan dan terus dipantau untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam peternakan dan / atau untuk mengendalikan penyebarannya di dalam peternakan. Jika berlaku, langkah-langkah dapat mencakup: - Semprotan kendaraan dan celupkan roda harus disajikan di pintu masuk tambak, dan sebelum masuk ke area produksi. 8 - Footbath harus diletakkan di depan setiap rumah babi, dengan disinfektan yang sesuai. Footbath harus diganti secara teratur untuk memastikan efektivitas disinfeksi.
4.1.4 Semua hewan yang masuk harus menjalani tindakan karantina yang sesuai.
4.1.5 Program vaksinasi harus diadopsi melawan penyakit seperti yang dipersyaratkan oleh pihak yang berwenang dan harus dalam bentuk tertulis. Hanya vaksin yang disetujui oleh otoritas yang kompeten di negara yang harus digunakan.
4.1.6 Kebun harus memiliki program cacingan tertulis jika cacingan diperlukan.
4.1.7 Dalam kasus wabah penyakit atau dugaan penyakit epidemi, tambak harus secara ketat mengikuti hukum atau peraturan terkait oleh otoritas yang berwenang. Pengobatan
4.1.8 Terapi penyakit dan penggunaan antimikroba harus di bawah pengawasan dokter hewan peternakan atau orang yang diberi wewenang oleh dokter hewan peternakan, dengan mempertimbangkan standar internasional yang relevan atau standar ASEAN seperti Pedoman ASEAN untuk Penggunaan Antimikroba secara Prudent pada Ternak.
4.1.9 Penggunaan jarum selama injeksi harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari jarum yang patah tetap berada di dalam tubuh babi dan tindakan perbaikan untuk jarum yang tertinggal di dalam tubuh babi harus ada. Kesejahteraan hewan
4.1.10 Babi harus dipelihara dalam praktik yang sesuai dengan kondisi sanitasi yang baik. Ruang hidup, pakan, dan air yang memadai harus disediakan.
4.1.8 Untuk pengelolaan babi yang sakit, terluka, atau cacat dan dianggap tidak dirawat, eutanasia harus dilakukan secara manusiawi oleh dokter hewan atau personel terlatih di bawah pengawasan dokter hewan.

5- Transportasi
5.1 Transportasi harus dilakukan sesuai dengan pedoman OIE tentang kesejahteraan hewan.
5.2 Kendaraan dan peralatan transportasi harus dibersihkan dan didesinfeksi sebelum mengangkut hewan.
5.3 Izin transportasi atau perpindahan harus diperoleh sebelum pengiriman hewan seperti yang dipersyaratkan oleh peraturan negara dengan sertifikat kesehatan hewan yang ditandatangani oleh dokter hewan.

 6- Penyimpanan catatan
9 Semua catatan praktik penting terutama dalam kesehatan hewan dan pengendalian penyakit harus disimpan untuk tujuan penelusuran. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada catatan tentang manajemen pertanian, manajemen produksi, pencegahan dan pengobatan pengendalian penyakit, dan manajemen lingkungan:
6.1 Kartu babi seperti jenis kelamin, jenis, tanggal lahir, nomor penandaan, berat lahir, berat menyapih, nomor identifikasi babi hutan dan babi betina;
6.2 Dalam hal babi hutan dan babi betina, informasi perkembangbiakan perlu dicatat seperti usia, berat badan pada awal usia kawin, pengujian panas, kawin, nifas dan penyapihan; 6.3 Data masuk dan keluar babi;
6.4 Data kendaraan dan pengunjung masuk dan keluar;
6.5 Data pemeriksaan kesehatan, terapi penyakit, dan perawatan kesehatan hewan seperti obat-obatan, persediaan medis, pesanan untuk pakan obat, rekomendasi untuk orang yang berwenang dari dokter hewan, informasi tentang penggunaan antimikroba, persediaan medis, vaksinasi, cacing, dan penggunaan bahan kimia lainnya;
6.6 Manajemen pakan seperti penerimaan, pencampuran dan pemberian pakan;
6.7 Manajemen air seperti laporan pengujian air, jadwal pemeliharaan sistem air minum;
6.8 Pemeriksaan kesehatan dan catatan pelatihan personil pertanian.

7- Referensi
7.1 Codex Berbagai standar tersedia dari http://www.codexalimentarius.org/
7.2 Kode Kesehatan Hewan Terestrial OIE tersedia dari http://www.oie.int
7.3 TAS 6403-2015, Praktek Pertanian yang Baik untuk Peternakan Babi, Kementerian Pertanian dan Koperasi, Thailand, 2015.
7.4 Pedoman ASEAN untuk Penggunaan Antimikroba Pada Hewan Ternak tersedia di http://www.asean.org