Karakter adalah keseluruhan proses mental dan aspek perilaku seseorang
yang membedakan dirinya dari orang lain dan khususnya prospek dan aspek yang konsisten dari waktu ke waktu.
Secara umum, pengertian karakter seorang anak manusia adalah
seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai suatu tanda dari kebajikan,
kebaikan serta kematangan moral yang dimiliki oleh seseorang.
Secara etimologi, istilah
dari karakter berasal dari bahasa latin yaitu character yang artinya adalah
tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, kepribadian, budi pekerti serta akhlak.
Pengertian karakter lainnya
adalah akumulasi dari kepribadian, watak serta sifat yang dimiliki oleh seorang
individu dan mengarahkan pada kebiasaan maupun keyakinan individu tersebut
dalam kehidupan sehari-harinya.
Pembentukan karakter dalam
diri seseorang akan terjadi melalui proses pembelajaran sepanjang hidupnya.
Maka dengan kata lain, karakter seorang bukanlah bawaan sejak ia lahir, akan
tetapi terbentuk karena suatu proses pembelajaran gari lingkungan keluarga dan orang-orang sekitarnya.
Pengertian Karakter Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami
pengertian karakter, berikut pendapat dari para ahli mengenai pengertian
karakter.
Pengertian Karakter Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami
pengertian karakter, berikut pendapat dari para ahli mengenai pengertian
karakter.
PENGERTIAN KARAKTER MENURUT PARA AHLI
Agar lebih memahami
pengertian karakter, berikut pendapat dari para ahli mengenai pengertian
karakter.
1. W.B Saunders
Pengertian karakter menurut
W.B Saunders merupakan suatu sifat nyata serta berbeda yang ditunjukan oleh
seorang individu. Karakter dari seorang individu dapat terlihat dari berbagai
macam atribut dalam tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Alwisol
Alwisol berpendapat bahwa
karakter merupakan suatu penggambaran dari tingkah laku yang dilakukan dengan
cara memperlihatkan serta menonjolkan nilai benar-salah, baik atau buruk secara
implisit atau eksplisit.
3. John Maxwell
Karakter menurut John
Maxwell lebih baik dibandingkan sekedar dari perkataan. Lebih lanjut Maxwell
kemudian menerangkan bahwa karakter merupakan suatu pilihan yang akan
menentukan tingkat kesuksesan dari seorang individu.
4. Kamisa
Definisi karakter menurut
Kamisa adalah suatu sifat kejiwaan, budi pekerti dan akhlak yang dimiliki oleh
seseorang, sehingga membuatnya berbeda dengan orang lainnya.
5. Soemarno Soedarsono
Menurut Soemarno Soedarsono,
karakter merupakan suatu nilai yang terpatri pada diri seseorang yang diperoleh
dari pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan dan pengaruh dari
lingkungan yang kemudian dipadu-padankan dengan nilai yang ada pada diri
seorang individu dan kemudian menjadi suatu nilai intrinsik yang terwujud dalam
sistem daya juang dan kemudian melandai sikap, pemikiran seseorang dan
perilakunya.
6. Poerwadarminta
Poerwadarminta mengemukakan
pendapat bahwa karakter adalah watak, sifat kejiwaan, akhlak dan tabiat atau
budi pekerti seseorang yang membedakan orang tersebut dengan orang lainnya.
7. Simon Philips
Pengertian karakter menurut
Simon Philips adalah suatu kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem
dan melandasi sikap, pemikiran serta perilaku yang ditampilkan oleh seorang
individu.
8. Coon
Coon menjelaskan bahwa
pengertian dari karakter adalah suatu penilaian subjektif pada kepribadian
seorang individu dan berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat ataupun
tidak dapat diterima oleh masyarakat luas.
9. Mansur Muslich
Muslich mengemukakan
pendapat bahwa karakter adalah suatu cara berpikir serta cara berperilaku
seorang individu yang menjadi ciri khas dari setiap individu untuk dapat hidup
dan bekerjasama, baik di dalam keluarga, masyarakat maupun negara.
10. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), karakter merupakan sifat kejiwaan, tabiat, akhlak atau budi
pekerti seseorang yang membedakan seorang individu dengan individu lainnya.
11. Wyne
Karakter menurut Wyne adalah
penanda dari cara seseorang dalam memfokuskan bagaimana cara mengaplikasikan
suatu nilai kebaikan dalam bentuk tindakan maupun tingkah laku.
Oleh sebab itulah, seorang
individu yang memiliki perilaku tidak jujur, kejam ataupun rakus dapat
dikatakan sebagai seseorang yang memiliki karakter jelek, sedangkan seseorang
yang memiliki perilaku jujur, gemar menolong sesama dapat dikatakan sebagai
seseorang yang memiliki karakter mulia. Jadi, istilah dari karakter erat
kaitannya dengan kepribadian seseorang.
Dari pengertian karakter
yang telah dijelaskan oleh para ahli tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa beberapa ahli berpendapat karakter seseorang ditentukan oleh sikap
seorang individu. Apakah itu baik atau jelek, maka akan ikut berpengaruh pula
pada karakternya.
Menurut para ahli, karakter
seseorang bukanlah suatu bawan dari lahir, akan tetapi dibentuk secara
pelan-pelan dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, orang sekitar ataupun
keluarga.
Selain keluarga dan
lingkungan sekitar, ada beberapa unsur yang saling mempengaruhi sehingga
membentuk karakter seseorang. Berikut penjelasannya.
1. Emosi
Pada umumnya, definisi dari
emosi merupakan suatu perasaan atau suatu gejolak jiwa yang muncul dari dalam
diri seseorang sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik itu dari dalam diri
seseorang ataupun dari luar.
Emosi juga dapat diartikan
sebagai suatu gejala yang bergerak secara dinamis dalam situasi yang dirasakan
oleh seorang individu dan gejala tersebut disertai pun dengan efeknya pada
perilaku, kesadaran dan menjadi suatu proses fisiologis.
Tanpa adanya emosi, maka
kehidupan seorang individu akan terasa hambar, dikarenakan manusia selalu hidup
dengan cara berfikir serta merasa. Emosi juga identik dengan suatu perasaan
yang kuat.
2. Sikap
Sikap seorang individu
adalah bagian dari karakter dirinya, bahkan sikap seseorang dapat dianggap
sebagai cerminan karakter orang tersebut. Dalam hal ini, sikap seorang individu
pada suatu yang ada di hadapannya, akan menunjukan bagaimana bentuk atau wujud
karakter yang dimiliki oleh orang tersebut.
Jadi, apabila ada seorang yang
memiliki sikap baik pada orang lain, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut
juga memiliki karakter yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, ketika seseorang
memiliki sikap buruk, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki
karakter yang buruk pula.
3.
Kepercayaan
Kepercayaan adalah suatu
komponen kognitif yang dimiliki oleh seorang individu dari faktor sosiologis
psikologisnya. Kepercayaan bahwa ada suatu hal yang benar ataupun salah atas
dasar sugesti otoritas, bukti, pengalaman serta intuisi sangat penting dalam
pembangunan karakter atau waktu seorang individu.
Sehingga, kepercayaan yang
dimiliki oleh seorang individu akan memperkukuh individu tersebut dalam hal
eksistensi diri serta memperkukuh hubungan dirinya dengan orang lain.
4.
Kebiasaan dan Kemauan
Kebiasaan adalah suatu aspek
perilaku manusia yang menetap, berlangsung dengan otomatis untuk waktu yang
lama. Kebiasaan seorang individu tidak terencana dan diulangi terus menerus,
berkali-kali.
Sementara itu, kemauan
adalah suatu kondisi yang sangat mencerminkan karakter seseorang dikarenakan
kemauan tersebut berkaitan erat dengan tindakan yang dapat mencerminkan
perilaku dari orang tersebut.
5.
Konsepsi Diri atau Self Conception
Unsur kelima dari karakter
adalah konsepsi diri atau self conception. Konsepsi diri adalah suatu proses
totalitas yang dilakukan baik secara sadar atau tidak sadar mengenai bagaimana
karakter serta diri seorang individu dibentuk.
Sehingga, konsepsi diri
merupakan bagaimana cara seorang individu membangun diri serta apa yang
diinginkan oleh individu tersebut dan bagaimana individu tersebut menempatkan
dirinya dalam kehidupan.
Secara sederhananya,
konsepsi diri atau konsep diri adalah cara pandang atau sikap seorang individu pada
dirinya sendiri. Konsep diri ini memiliki hubungan erat
dengan dimensi fisik, motivasi diri serta karakter individu.
Proses Terbentuk dan Pembentukan Karakter
Telah dijelaskan pada awal
artikel, bahwa karakter seseorang tidak lahir dengan orang tersebut, melainkan
terbentuk oleh beberapa faktor. Pembentukan karakter seorang individu perlu
melalui suatu proses pembelajaran yang panjang di dalam hidup orang tersebut.
Karakter seseorang akan
mulai terbentuk melalui lingkungannya, keluarga, sekolah dan masyarakat
sekitar. Beberapa pihak memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter
seorang individu, pihak-pihak tersebut di antaranya adalah orang tua, saudara,
teman sebaya, guru dan orang lainnya yang berada di sekitar individu tersebut.
Menurut Lickona, dijelaskan
bahwa pembentukan karakter seseorang terbentuk karena suatu kebiasaan-kebiasaan
yang terus bertahan dari kecil hingga masa remaja. Orang tua memiliki
pengaruh baik serta buruk yang akhirnya akan membentuk kebiasaan dari
anak-anaknya.
Setiap individu tentunya
memiliki pengalaman hidup yang bersumber dari lingkungan sekitar, keluarga,
sekolah. Pengalaman hidup seseorang juga bisa diperoleh melalui buku, televisi,
internet dan sumber lainnya yang memiliki potensi untuk dapat menambah
pengetahuan seseorang.
Dalam proses mendapatkan
pengalaman hidup tersebut, peran dari pikiran sadar seseorang sangatlah
dominan. Sehingga pikiran akan melakukan proses penyaringan pada informasi yang
masuk dalam diri melalui panca indera manusia.
Pola pikir serta sistem
kepercayaan yang ada di dalam diri seseorang yang semakin matang, maka akan
membentuk tindakan-tindakan, kebiasaan serta karakter unik yang dimiliki oleh
setiap individu. Hal ini artinya, setiap individu memiliki suatu sistem
kepercayaan atau belief system, citra diri atau self image serta kebiasaan atau
habit unik.
Mengapa
karakter seseorang harus dibentuk?
Tujuan dari pembentukan
karakter pada dasarnya adalah untuk mendorong kembali lahirnya anak-anak dengan
sifat atau karakter yang baik. Dengan tumbuh kembang karakter baik, maka akan
mendorong anak-anak untuk tumbuh dengan kapasitas komitmen agar mampu melakukan
berbagai macam hal yang terbaik bagi dirinya serta dapat melakukan segala
sesuai dengan benar.
Anak-anak dengan karakter
baik juga akan memiliki tujuan hidup. Masyarakat memiliki peran penting dalam
pembentukan karakter seorang anak, melalui orang tua dan lingkungannya.
Nilai-Nilai Karakter
Berdasarkan pada kajian
nilai agama, norma sosial, peraturan atau hukum, etika dan akademik, prinsip
HAM, telah teridentifikasi butir dari nilai yang kemudian dikelompokan menjadi
lima nilai utama karakter.
Kelima nilai utama tersebut
adalah nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuha, diri sendiri,
sesama manusia dan lingkungan kebangsaannya. Berikut penjelasan lebih
detailnya.
Nilai Karakter
Berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa
Nilai karakter pertama adalah
nilai karakter yang memiliki hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. nilai-nilai
tersebut adalah religius, perkataan serta tindakan dari seorang individu yang
diupayakan berdasarkan pada nilai ketuhanan maupun ajaran agamanya.
Nilai
Karakter Berhubungan dengan Diri Sendiri (Personal)
Ada beberapa bentuk nilai
karakter yang memiliki hubungan dengan personal seseorang, di antaranya adalah
berikut ini:
Jujur
adalah perilaku yang didasarkan pada suatu upaya yang menjadikan diri seseorang
sebagai individu yang dapat dipercaya dalam tindakan, perkataan, pekerjaan pada
diri sendiri atau pihak lain.
Bertanggung jawab adalah
sikap seorang individu untuk melaksanakan suatu tugas serta kewajiban seperti
yang seharusnya ia lakukan pada diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara
dan Tuhan.
Disiplin
merupakan suatu tindakan yang dapat menunjukan perilaku tertib serta patuh pada
berbagai macam ketentuan dan peraturan.
Kerja
keras adalah suatu perilaku yang menunjukan suatu upaya
bersungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai macam hambatan untuk dapat
menyelesaikan tugas dengan baik.
Percaya
diri merupakan suatu sikap keyakinan diri akan kemampuan pada
pemenuhan untuk tercapainya setiap keinginan dan harapan.
Berpikir
secara logis, kritis dan inovatif
Karakter ini adalah berpikir
serta melakukan suatu tindakan secara nyata ataupun dengan menggunakan logika
untuk dapat menghasilkan cara maupun hasil baru maupun hasil paling mutakhir
dari apa yang telah dimiliki.
Mandiri
merupakan suatu perilaku atau sikap yang tidak mudah bergantung pada orang lain
untuk dapat menyelesaikan tugas.
Memiliki
rasa ingin tahu, sehingga seorang individu selalu berupaya
untuk mengetahui lebih dalam serta luas dari apa-apa saja yang telah ia
pelajari, ia lihat serta dengar.
Mencintai
ilmu merupakan
cara berpikir, bersikap serta cara berbuat dari seorang individu yang
menunjukan suatu sikap kesetiaan, kepedulian serta penghargaan yang paling
tinggi pada pengetahuan.
Nilai Karakter Berhubungan
dengan Sesama
Berikut beberapa nilai
karakter yang berhubungan dengan sesama.
Sadar akan hak maupun kewajiban yang dimiliki oleh diri sendiri dan
orang lain.
Patuh pada setiap peraturan
sosial.
Menghargai karya serta prestasi yang berhasil diraih oleh orang lain.
Terutama sikap dan prestasi seseorang yang bermanfaat bagi orang lainnya.
Bersikap santun
yaitu perbuatan halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa atau tata
perilaku kepada semua orang.
Demokratis
merupakan sikap ataupun tindakan seseorang yang menilai sama hak maupun kewajiban
dirinya serta orang lain.
Nilai
Karakter Berhubungan dengan Lingkungan
Berikut beberapa nilai
karakter yang memiliki hubungan dengan lingkungan:
Peduli
pada sosial dan lingkungan
Maksud dari nilai ini adalah
sikap serta tindakan seseorang yang selalu berusaha untuk mencegah kerusakan
yang terjadi pada lingkungan alam maupun lingkungan sekitarnya serta
mengembangkan beberapa upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang telah
terjadi serta selalu memberikan bantuan bagi orang lain maupun masyarakat yang
membutuhkannya.
Memiliki Nilai
kebangsaan
Nilai kebangsaan merupakan cara berpikir, bertindak
serta suatu wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa maupun negara di atas
kepentingan diri sendiri atau kelompoknya.
Memiliki
jiwa nasionalis
Jiwa nasionalis berupa cara
berpikir seseorang, bersikap serta berbuat suatu hal yang dapat menunjukan
kesetiaan, kepedulian maupun penghargaan yang tinggi pada bahasa, lingkungan,
sosial, fisik, budaya, ekonomi maupun kondisi politik dari bangsanya.
Menghargai
adanya keberagaman
Indonesia merupakan negara
besar dengan budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Oleh karena nilai karakter
ini penting, sebab menghargai adanya keberagaman dapat memberikan perasaan
hormat pada berbagai macam hal baik itu yang memiliki bentuk fisik, sifat,
adat, budaya, agama maupun suku seseorang.
Demikianlah penjelasan
mengenai pengertian karakter yaitu seperangkat sifat yang selalu dikagumi
sebagai suatu tanda dari kebajikan, kebaikan serta kematangan moral yang
dimiliki oleh seseorang.
Sumber:
1. https://www.dosenpendidikan.co.id/karakter-adalah/
2. https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-karakter.html
3. https://kalpata.co.id/2019/04/28/pengertian-unsur-dan-pembentukan-karakter/