I.
Pendahuluan
Waktu
adalah salah satu nikmat Allah yang paling berharga. Allah memberikan waktu
kepada setiap manusia dengan jumlah yang sama—siang dan malam silih berganti
sebagai tanda kekuasaan-Nya. Namun, manusia memiliki waktu yang terbatas untuk
hidup di dunia. Sebentar saja kita lahir,
kemudian tumbuh, lalu menua, dan akhirnya kembali kepada-Nya.
Allah mengingatkan dalam Al-Qur’an betapa pentingnya waktu sebagai bagian
dari ujian hidup:
“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih, saling menasihati
dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr:
1–3)
Ayat ini menunjukkan bahwa waktu adalah amanah yang akan menentukan apakah
seseorang termasuk golongan yang beruntung atau merugi.
Rasulullah ﷺ juga menegaskan bahwa
waktu adalah nikmat besar yang sering disia-siakan:
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu di
dalamnya: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari)
Karena itu, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya adalah kebutuhan mendesak
bagi setiap Muslim.
II.
Waktu adalah Bekal Dunia
1. Waktu adalah kesempatan untuk beramal shalih
Waktu
menjadi wadah bagi segala amal manusia. Setiap detik yang berlalu tidak akan
pernah kembali, dan setiap kesempatan baik yang terlewat mungkin tidak akan
datang lagi.
Allah
berfirman:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga...” (QS. Ali
‘Imran: 133)
Perintah
“bersegeralah” menunjukkan bahwa amal shalih membutuhkan kecepatan, perhatian,
dan pemanfaatan waktu dengan bijaksana.
2. Waktu adalah modal untuk mencapai kesuksesan di dunia
Dalam kehidupan dunia, siapa yang menghargai waktu akan lebih mudah
mencapai tujuan. Para ulama, ilmuwan muslim, dan tokoh sukses semuanya memahami
nilai waktu.
Imam Syafi’i berkata:
“Waktu itu seperti pedang; jika engkau tidak memotongnya,
maka ia akan memotongmu.”
3. Contoh
orang yang memanfaatkan waktu dengan baik
- Imam Nawawi
hanya tidur sekitar dua jam per hari karena menyibukkan diri dengan ilmu.
- Ibnu Sina mampu menulis karya besar karena kedisiplinan waktu
yang luar biasa.
- Ulama hadis berjalan ribuan kilometer demi menuntut ilmu—semua
dilakukan dengan pemanfaatan waktu yang efektif.
III.
Waktu adalah Bekal Akhirat
1. Waktu adalah kesempatan untuk beribadah kepada Allah
Seluruh
ibadah terikat dengan waktu: shalat lima waktu, puasa Ramadan yang memiliki
waktu, haji pada bulan tertentu. Waktu adalah wadah ibadah.
Allah
berfirman:
“Maka
apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk
urusan lainnya), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS.
Al-Insyirah: 7–8)
Ayat ini
mengajarkan agar setelah menyelesaikan satu amal, kita segera memanfaatkan
waktu untuk amal lainnya.
2. Waktu
adalah modal untuk kebahagiaan akhirat
Setiap detik yang dipakai untuk taat akan menjadi cahaya di hari kiamat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak akan bergerak kedua kaki seorang hamba pada hari
kiamat sebelum ditanya tentang empat perkara… dan tentang umurnya untuk apa ia
habiskan.” (HR.
Tirmidzi)
3. Contoh
orang yang memanfaatkan waktu untuk akhirat
- Abu Bakar ash-Shiddiq
selalu menjadi yang pertama dalam ibadah dan amal shalih.
- Utsman bin Affan
sering mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu rakaat malam.
- Umar bin Abdul Aziz
tidak membiarkan waktunya berlalu tanpa ibadah atau urusan umat.
IV.
Cara Memanfaatkan Waktu Sebaik-Baiknya
1.
Menyadari bahwa waktu 24 jam adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan
Allah akan menanyakan seluruh waktu yang telah diberikan. Karena itu,
setiap detik adalah kesempatan yang harus dijaga.
2. Membuat rencana dan tujuan
Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya
untuk selalu terencana dalam amal:
“Orang beriman yang kuat lebih baik dan lebih Allah
cintai daripada orang beriman yang lemah… bersungguh-sungguhlah dalam hal yang
bermanfaat bagimu.” (HR. Muslim)
3. Menghindari kegiatan yang sia-sia
Allah berfirman:
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman… dan
orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak
berguna.” (QS. Al-Mu’minun: 1–3)
Media sosial, gosip, dan kesibukan yang tidak bermanfaat harus dibatasi.
4.
Memanfaatkan waktu untuk beribadah dan beramal shalih
Mulai dari
shalat, membaca Al-Qur’an, dzikir, sedekah, hingga menolong orang lain—semua
adalah investasi akhirat.
5. Memanfaatkan waktu untuk belajar dan meningkatkan ilmu
Allah meninggikan derajat ahli ilmu:
“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara
kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Belajar
agama ataupun ilmu dunia yang bermanfaat adalah bentuk pemanfaatan waktu yang
dianjurkan.
V.
Kesimpulan
- Waktu adalah nikmat Allah yang sangat berharga.
- Waktu adalah bekal penting untuk kehidupan dunia dan akhirat.
- Siapa yang mampu mengelola waktunya, maka ia akan sukses
dunia dan bahagia akhirat.
- Mari memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sebelum datang
hari di mana kita tidak bisa kembali.
Penutup
Doa agar
mampu memanfaatkan waktu dengan baik
“Ya Allah,
berkahilah waktu kami, bimbinglah kami agar mampu menggunakannya untuk ketaatan
kepada-Mu, jauhkan kami dari kelalaian, dan jadikanlah setiap detik umur kami
sebagai amal yang Engkau ridai.”
Harapan
Semoga
Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang pandai menggunakan waktu,
produktif dalam kebaikan, dan meraih kebahagiaan dunia serta akhirat.
#WaktuBerkah
#RenunganIslam
#MotivasiMuslim
#BekalAkhirat
#HidupProduktif
