Pencegahan dan Pengendalian Newcastle
Disease (ND) pada Unggas
(Bagian II)
Hati-Hati
Salah Diagnosis: ND Mirip dengan Penyakit Lain!
Newcastle
Disease (ND) kerap kali menimbulkan gejala yang menyerupai penyakit unggas
lainnya, sehingga rawan salah diagnosis. Peternak perlu tahu bahwa ND bisa
terlihat mirip dengan kolera ayam (fowl cholera), flu burung yang sangat
ganas (highly pathogenic avian influenza), laryngotracheitis, bahkan
cacar ayam bentuk difterik. Pada burung peliharaan seperti nuri dan beo, ND
bisa disalahartikan sebagai psittacosis, salmonellosis, atau infeksi virus
lainnya. Gangguan manajemen kandang seperti kekurangan air, nutrisi buruk, dan
ventilasi yang tidak memadai juga bisa menimbulkan gejala yang mirip ND.
Diagnosis
Akurat Harus Lewat Uji Laboratorium
Karena
gejalanya bisa tumpang tindih dengan berbagai penyakit lain, konfirmasi ND
harus dilakukan di laboratorium. Sampel diambil dari ayam yang baru mati atau
hampir mati. Organ seperti paru-paru,
ginjal, usus, limpa, otak, dan hati bisa diuji untuk memastikan keberadaan
virus. Pada ayam hidup, swab dari tenggorokan dan kloaka digunakan. Peternak
yang tidak punya akses ke laboratorium hewan bisa meminta bantuan dinas peternakan
setempat agar sampel dikirim ke laboratorium rujukan nasional atau
internasional.
Berbagai
Metode Diagnosis ND
Untuk
memastikan keberadaan virus, laboratorium menggunakan berbagai metode, mulai
dari isolasi virus di telur ayam bebas penyakit hingga tes molekuler modern.
Teknik hemaglutinasi dan penghambatannya (HI test) umum digunakan untuk
mendeteksi antibodi. Tes ELISA juga
banyak dipakai, terutama untuk mengevaluasi efektivitas vaksinasi. Teknologi
terbaru bahkan bisa menentukan asal-usul virus melalui studi filogenetik,
sehingga kita bisa tahu dari mana virus berasal dan bagaimana penyebarannya.
Pencegahan adalah Senjata Utama: Tidak Ada Obat
untuk ND!
Yang perlu diingat oleh semua peternak: tidak ada obat
untuk ND. Jika ayam sudah terinfeksi, peluang penyembuhannya sangat kecil.
Karena itu, pencegahan dan pengendalian menjadi satu-satunya jalan. Hal pertama
yang harus dilakukan adalah menerapkan profilaksis sanitasi, yaitu
menjaga kebersihan dan biosekuriti kandang secara ketat.
Pastikan
kandang tertutup rapat dari masuknya burung liar. Air minum dan pakan harus
bersih dan terlindung. Kotoran ayam dibersihkan secara rutin dan bangkai
dibuang dengan cara yang aman. Pengendalian
hama seperti tikus dan serangga juga penting karena bisa membawa virus. Jangan
sembarangan memasukkan ayam baru ke kandang tanpa karantina. Bahkan manusia dan
kendaraan yang masuk kandang bisa jadi pembawa virus, sehingga wajib
didesinfeksi.
Tindakan
Khusus Saat Terjadi Wabah
Jika
terjadi wabah, langkah-langkah pengendalian harus lebih ketat. Semua ayam yang
terinfeksi atau diduga terpapar harus dimusnahkan. Setelah itu, kandang harus
dikosongkan minimal 21 hari sebelum mulai beternak kembali. Selama masa itu,
dilakukan pembersihan dan disinfeksi menyeluruh terhadap kandang dan seluruh
peralatan.
Vaksinasi: Perlindungan Efektif tapi Bukan
Segalanya
Vaksinasi adalah senjata penting dalam mencegah ND. Namun,
vaksin bukan berarti membuat ayam kebal total. Virus masih bisa beredar di
antara ayam yang sudah divaksin, meskipun gejalanya lebih ringan. Oleh karena itu, vaksinasi harus disertai dengan
manajemen kandang yang baik.
Terdapat dua jenis utama vaksin ND: vaksin hidup
dan vaksin inaktif. Vaksin hidup biasanya diberikan lewat air minum,
semprotan, atau tetes ke mata dan hidung. Contohnya adalah vaksin La Sota atau
Hitchner-B1. Vaksin ini murah dan mudah diberikan, tetapi bisa menimbulkan
reaksi ringan pada ayam. Ada juga vaksin mesogenik seperti Mukteswar, yang
lebih kuat tetapi harus diberikan dengan hati-hati karena bisa memicu gejala.
Sementara itu, vaksin inaktif diberikan lewat
suntikan satu per satu ke setiap ayam. Jenis ini lebih mahal dan membutuhkan
tenaga ekstra, tapi tidak menyebabkan penularan ke ayam lain. Vaksin inaktif
sangat cocok digunakan di daerah dengan risiko tinggi atau pada peternakan
pembibitan.
Vaksin Rekombinan: Harapan Baru di Masa Depan
Teknologi vaksin terus berkembang. Kini tersedia vaksin
rekombinan yang memanfaatkan virus lain seperti fowlpox atau turkey herpesvirus
sebagai pembawa gen virus ND. Vaksin ini lebih aman dan spesifik, serta
berpotensi meningkatkan kekebalan dengan efek samping minimal. Meski masih
dalam tahap pengembangan dan terbatas penggunaannya, vaksin jenis ini
menjanjikan masa depan pengendalian ND yang lebih efektif.
Kesimpulan: Jangan Tunggu Serangan, Cegah dari
Sekarang!
Newcastle Disease adalah penyakit unggas yang sangat
merugikan, tapi bisa dicegah jika kita waspada dan disiplin. Peternak perlu
mengenali gejala, memahami cara penyebarannya, dan menjalankan protokol
biosekuriti serta vaksinasi dengan serius. Ingat, mencegah selalu lebih baik
dan lebih murah daripada mengobati. Dengan pengelolaan yang baik, peternak bisa
menjaga ayam tetap sehat, produktif, dan menghindari kerugian besar akibat
serangan ND.

