Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Showing posts with label Tafsir Al-Qur’an. Show all posts
Showing posts with label Tafsir Al-Qur’an. Show all posts

Tuesday, 14 October 2025

Rahasia Pasangan dalam Ciptaan Allah

 



Keindahan dan Keseimbangan Semesta dari Surat Yasin Ayat 36

 

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS. Yasin: 36)

 

Pembuka

 

“Tidak ada yang berdiri sendiri di alam ini, kecuali Allah Yang Maha Esa. Semua makhluk hidup berpasangan, saling melengkapi, dan menjadi tanda kebesaran-Nya.”

 

Tadabbur tentang Kesempurnaan Ciptaan

 

Setiap waktu subuh adalah waktu terbaik untuk berzikir dan merenungi tanda-tanda kebesaran Allah Swt di sekitar kita. Salah satu ayat yang penuh makna adalah Surat Yasin ayat 36, yang menyingkap rahasia besar di balik sistem ciptaan Allah: semuanya diciptakan berpasang-pasangan.

 

Dari bumi yang menumbuhkan tumbuhan, dari diri manusia, hingga dari apa yang belum diketahui oleh ilmu manusia — semuanya menunjukkan bahwa kehidupan berjalan dengan keseimbangan yang indah dan sempurna.

 

Pasangan sebagai Tanda Kebesaran Allah

 

Allah SWT berfirman dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 49:

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”

Ayat ini mengingatkan kita bahwa keberpasangan bukan sekadar fenomena biologis, melainkan tanda kekuasaan dan keagungan Sang Pencipta. Siang melengkapi malam, panas disandingkan dengan dingin, laut berpasangan dengan daratan. Semuanya berjalan dalam harmoni yang teratur agar kehidupan terus berlanjut.

 

Keteraturan inilah yang menjadi bukti bahwa alam semesta tidak terjadi secara kebetulan. Ada hikmah dan keseimbangan yang dirancang oleh Allah SWT untuk menjadi bahan renungan bagi manusia yang berakal.

 

Tumbuh-tumbuhan: Saksi Kehidupan yang Berpasangan

 

Perhatikanlah bagaimana tumbuhan hidup di sekitar kita. Setiap bunga memiliki sistem jantan dan betina yang berperan dalam proses penyerbukan. Dari pertemuan dua unsur itulah muncul buah, biji, dan kehidupan baru.

Allah berfirman: “Dan dari tiap-tiap buah-buahan Allah menjadikan berpasang-pasangan.” (QS. Ar-Ra‘d: 3)

Fenomena ini bukan hanya pelajaran biologi, melainkan tanda spiritual — bahwa tidak ada kehidupan tanpa keseimbangan, dan keseimbangan itu merupakan rahmat dari Allah SWT.

 

Dari Diri Manusia dan dari Apa yang Tak Diketahui

 

Manusia sendiri adalah bukti nyata sistem berpasangan. Dari Adam diciptakan Hawa, lalu dari keduanya lahirlah umat manusia. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim tentang penciptaan Adam dari tanah, yang kemudian menjadi asal kehidupan dan keturunan manusia.

 

Namun, ayat ini juga menyebut “dari apa yang tidak mereka ketahui.” Artinya, masih banyak rahasia ciptaan Allah yang belum dijangkau oleh pengetahuan manusia. Ayat ini seolah membuka pintu bagi kemajuan ilmu pengetahuan — bahwa setiap temuan baru sesungguhnya hanyalah memperkuat kebenaran wahyu Allah.

 

Sains Modern: Menemukan Kebenaran yang Allah wahyukan

 

Ilmu pengetahuan modern justru memperkuat makna ayat ini. Dalam dunia fisika, setiap partikel memiliki pasangan — elektron dengan positron, proton dengan antiproton. Dalam biologi, DNA manusia tersusun dari pasangan basa nitrogen yang saling melengkapi untuk membentuk kehidupan. Bahkan dalam teori kuantum, dikenal konsep dualisme gelombang-partikel, di mana setiap entitas memiliki sifat ganda.

 

Semua ini membuktikan bahwa Al-Qur’an lebih dahulu mengisyaratkan hukum pasangan dalam alam semesta, jauh sebelum sains modern memahaminya.

 

Renungan: Hanya Allah yang Tunggal

 

Ibnu Katsir menafsirkan bahwa segala sesuatu di alam ini memiliki pasangan, sementara hanya Allah SWT yang Maha Tunggal, tiada sekutu dan tiada tandingan bagi-Nya. Keberpasangan makhluk justru menjadi bukti keesaan Sang Pencipta yaitu Allah Swt. Ketika manusia menyadari bahwa semua selain Allah saling membutuhkan dan saling melengkapi, maka ia akan memahami betapa sempurnanya Allah Yang Maha Berdiri Sendiri.

“Subhānallāh! Maha Suci Allah atas segala ciptaan-Nya yang sempurna.”

 

Keseimbangan Hidup sebagai Cerminan Iman

 

Surat Yasin ayat 36 tidak hanya mengajarkan ilmu tentang ciptaan, tetapi juga hikmah kehidupan. Kita diajak untuk hidup seimbang — antara dunia dan akhirat, jasmani dan rohani, kerja dan ibadah. Sebab keseimbangan adalah sunnatullah yang tertanam di setiap ciptaan-Nya.


Maka, mari kita jadikan ayat ini sebagai bahan tadabbur: bahwa alam semesta, diri kita, dan bahkan ilmu pengetahuan modern, semuanya mengajak kita untuk mengenal dan mengagungkan Allah Swt“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman)