Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Thursday, 11 September 2025

Teknologi Revolusioner: Potensi Super Enzim Alami

 

Protein ditentukan oleh urutan asam aminonya.

 


Teknologi Mutakhir Generasi Baru Membuka Potensi Super Enzim Alami

 

Bayangkan sebuah dunia di mana rahasia kehidupan terkecil bisa diubah menjadi solusi terbesar bagi manusia: dari roti yang tetap lembut lebih lama, hingga bakteri laut dalam yang menyimpan “mesin biologis” tahan panas ekstrem. Semua itu dimungkinkan berkat enzim—protein mungil dengan kemampuan luar biasa yang bekerja sebagai katalisator reaksi kimia. Kini, berkat terobosan teknologi terbaru, para ilmuwan mampu mengungkap “kekuatan super” enzim yang tersembunyi di mikroba langka dan ekstremofil tanpa perlu menumbuhkannya di laboratorium. Teknologi ini bukan hanya membuka pintu bagi penemuan ilmiah yang menakjubkan, tetapi juga berpotensi mengubah masa depan pangan, kesehatan, dan lingkungan secara revolusioner.

 

Enzim adalah protein yang memandu (mengkatalisis) reaksi kimia yang sangat spesifik. Enzim memainkan peran penting dalam semua bentuk kehidupan. Beberapa enzim menjalankan fungsi biologi sehari-hari seperti mencerna makanan, beberapa berperan penting dalam pertumbuhan, beberapa berperan sebagai perlindungan terhadap racun, dan beberapa di antaranya memberi organisme "kekuatan super" yang unik. Misalnya, terdapat enzim pada tumbuhan yang disebut RuBisCO yang memungkinkan mereka mengubah energi matahari menjadi bahan penyusun dasar makanan, yaitu gula. Terdapat enzim pada bakteri tertentu yang memungkinkan mereka mengubah gas nitrogen dari atmosfer menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk mendukung semua kehidupan di bumi. 


Meskipun manusia menghasilkan berbagai enzim sendiri, selama ribuan tahun kita telah menemukan cara untuk memanfaatkan enzim dari mikroorganisme, jauh sebelum enzim tersebut teridentifikasi. Awalnya, hal ini dilakukan dengan menggabungkan tepung atau anggur dengan ragi atau bakteri alami yang tumbuh di alam, untuk menghasilkan produk fermentasi seperti anggur atau yogurt. Namun, pada abad terakhir ini kita telah mempelajari cara mengisolasi dan memproduksi enzim itu sendiri serta menggunakannya secara langsung dalam proses ini. Misalnya, enzim “amilase”, yang biasanya ditemukan dalam air liur dan digunakan untuk mulai memecah pati yang kita makan, digunakan untuk memodifikasi pati dalam tepung roti agar tidak cepat mengkristal dan membuat roti “basi”.

 

Enzim yang disebut amilase memungkinkan roti iris dinikmati lebih lama setelah dibeli tanpa menjadi basi.

 

Mikroba alami (bakteri dan jamur) merupakan sumber enzim yang kaya dan bermanfaat, tetapi hingga saat ini hanya sebagian kecil dari potensi keanekaragaman tersebut yang dapat diakses karena diperlukan kemampuan untuk menumbuhkan organisme di laboratorium guna mempelajarinya dan memahami kemampuannya. Dunia ini penuh dengan organisme yang tidak dapat ditumbuhkan di laboratorium, setidaknya tanpa teknik yang sangat khusus. Hal ini terutama berlaku untuk organisme yang hidup di lingkungan yang sangat tidak biasa seperti ventilasi panas laut dalam atau di air atau tanah yang sangat asin. Istilah umum untuk organisme yang hidup di lingkungan yang keras ini adalah "ekstremofil" dan mereka menarik karena enzim mereka telah berevolusi untuk dapat "beroperasi" dalam kondisi yang tidak biasa seperti suhu tinggi atau lingkungan yang sangat asam.

 

Penemuan Teknologi Baru

 

Ada sebuah perusahaan yang berbasis di Jepang bernama bitBiome yang telah mengembangkan cara baru untuk menemukan enzim "super power" yang dihasilkan oleh ekstremofil atau kategori mikroba eksotis lainnya, tanpa perlu menumbuhkan organisme tersebut di laboratorium. Teknologi mereka dimulai dengan teknik penyortiran mikroskopis yang memungkinkan mereka mengisolasi sel bakteri tunggal dari sampel lingkungan atau biologis campuran. Mereka kemudian dapat menggunakan teknologi yang baru dikembangkan untuk membuat banyak salinan DNA bakteri tersebut dan mengurutkannya, semuanya tanpa harus menumbuhkan lebih banyak bakteri yang telah diisolasi. Kemudian mereka menggunakan kombinasi genetika evolusioner, bio dan kimia-informatika, serta kecerdasan buatan untuk membandingkan urutan dan memprediksi karakteristik tiga dimensi protein baru ini dengan informasi serupa yang tersedia di basis data publik dan privat yang mencakup urutan yang diketahui atau protein yang diminati. Urutan yang dikumpulkan bitBiome disimpan oleh basis data mereka, yang sekarang menampung sekitar 2,4 miliar urutan dari lebih dari 1 juta organisme. Dengan teknologi pengurutan mereka, basis data ini tumbuh lebih dari 1 miliar urutan per tahun. AI berperan penting dalam membantu mengidentifikasi enzim yang tampaknya berbeda dengan aktivitas target yang serupa.

 

Protein memiliki struktur tiga dimensi yang rumit yang ditentukan oleh urutan asam amino yang dikodekan oleh DNA dalam suatu gen. Gambar disediakan oleh bitBiome

 

Hal ini juga memungkinkan mereka untuk mengevaluasi fungsi enzim atau protein yang baru diidentifikasi ini. Bahkan dengan AI, proses penemuan dan "penambangan" ini mustahil dilakukan tanpa kemampuan untuk mengurutkan sel-sel individual. Hal ini karena teknik umum bergantung pada teknologi pengurutan yang telah berusia puluhan tahun yang disebut shotgun metagenomics, yang seringkali melewatkan populasi bakteri dari sampel kompleks. Akibat kekurangan teknologi yang ada ini, kita masih belum mengidentifikasi lebih dari 99% spesies bakteri yang ditemukan di planet kita.

 

Aplikasi Teknologi

 

Ada banyak aplikasi potensial untuk metode penemuan enzim baru ini, termasuk biomanufaktur, remediasi limbah atau toksin, daur ulang tekstil dan plastik yang berkelanjutan, dan produksi aditif makanan alami. Meskipun bitBiome saat ini berfokus pada kemitraan dengan perusahaan yang mencari enzim baru atau yang telah ditingkatkan untuk dikembangkan, mereka juga memiliki lini produk internal tempat mereka mengembangkan rangkaian enzim, protein, atau bahan mereka sendiri untuk aplikasi komersial. bitBiome juga menawarkan pengurutan sel tunggal mereka kepada perusahaan dan peneliti akademis yang ingin menganalisis populasi mikroba pada tingkat sel tunggal. Penelitian semacam ini sangat penting, terutama dalam memahami mikrobioma usus, tetapi juga untuk memahami populasi mikroba kompleks di dalam tanah, misalnya, di antara akar tanaman yang sedang tumbuh. Bakteri telah lama dipahami berinteraksi dengan lingkungannya secara negatif maupun positif, mulai dari H. pylori, bakteri usus yang menyebabkan tukak lambung, hingga Lactobacillus, yang dikenal membantu kesehatan usus.

 

Teknologi bitBiome yang memungkinkan pengurutan sel tunggal merupakan alat baru yang berharga untuk mempelajari mikrobioma usus manusia.

 

Kemitraan

 

bitBiome telah meraih kesuksesan dengan sejumlah mitra, termasuk Ajinomoto, perusahaan Jepang yang telah menyediakan enzim untuk industri pengolahan makanan selama beberapa dekade. Teknologi enzim pangan Ajinomoto berkontribusi pada peningkatan produktivitas pangan, pengurangan biaya, dan penggunaan sumber daya pangan yang lebih efisien. Kolaborasi antara bitBiome dan Ajinomoto difokuskan pada pemanfaatan teknologi milik bitBiome untuk menemukan enzim yang benar-benar baru dengan fungsi dan aplikasi inovatif di mana solusi yang memadai belum tersedia hingga saat ini.

 

Akan sangat menarik untuk melihat fungsi dan kemampuan baru apa yang dapat ditemukan dan bagaimana hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh bioekonomi yang sedang berkembang.

 

Kesimpulan

 

Penemuan teknologi baru yang dikembangkan oleh bitBiome membuka babak baru dalam memahami dan memanfaatkan enzim alami. Dengan kemampuan mengurutkan DNA dari sel tunggal mikroba, bahkan dari organisme yang sulit ditumbuhkan di laboratorium, para ilmuwan kini dapat mengeksplorasi keragaman enzim yang sebelumnya tak terjangkau. Enzim-enzim “berkekuatan super” dari ekstremofil maupun mikroba eksotis lainnya berpotensi menjadi kunci bagi inovasi besar di bidang pangan, kesehatan, energi, hingga lingkungan. Di tengah tantangan global seperti krisis pangan dan keberlanjutan, teknologi ini menghadirkan harapan baru: menjadikan kekuatan alam yang tersembunyi sebagai solusi nyata bagi masa depan manusia.

 

SUMBER:

Steven Sawage. 9 September 2025. Next Generation Technologies To Unlock Nature’s Enzyme Superpowers

https://www.forbes.com/sites/stevensavage/2025/09/09/next-generation-technologies-to-unlock-natures-enzyme-superpowers/

No comments: