Dampak Limbah Plastik Pada Biota Air
Limbah plastik telah menjadi masalah serius yang berdampak negatif pada berbagai makhluk hidup di lingkungan kita. Khususnya bagi makhluk air seperti ikan, fitoplankton, zooplankton, dan kerang, plastik menyebabkan kerugian yang signifikan. Jenis plastik berukuran sangat kecil, seperti mikroplastik dan nanoplastik, bahkan dapat memengaruhi organisme hingga tingkat seluler.
Apa Itu Mikroplastik dan Nanoplastik?
Mikroplastik adalah partikel plastik yang ukurannya berkisar antara 0,1 mikrometer hingga 5 milimeter. Karena ukurannya yang kecil, partikel ini sulit terlihat, namun sering ditemukan di lingkungan, termasuk di air dan tanah. Mikroplastik bisa masuk ke tubuh manusia dan hewan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Sumbernya beragam, mulai dari pecahan plastik besar seperti botol hingga produk konsumen seperti scrub wajah dan pasta gigi. Pakaian sintetis juga melepaskan serat mikroplastik saat dicuci.
Nanoplastik, yang berukuran lebih kecil dari 0,1 mikrometer, memiliki kemampuan menembus sawar atau penghalang biologis dan masuk ke dalam sel makhluk hidup. Nanoplastik bisa berasal dari pecahan mikroplastik yang semakin kecil atau dari proses industri, seperti dalam cat atau bahan tambahan makanan.
Dampak Plastik pada Ikan
Mikroplastik dan nanoplastik dapat menimbulkan dampak serius pada ikan. Saat ikan terpapar partikel plastik ini, tubuh mereka menghasilkan senyawa berbahaya yang disebut spesies oksigen reaktif (ROS), yang dapat merusak sel di organ seperti hati, insang, dan otak. Selain itu, stres yang ditimbulkan pada mitokondria, bagian sel yang menghasilkan energi, dapat mengganggu metabolisme dan menurunkan kemampuan ikan untuk bertahan hidup.
Dampak pada Alga
Alga, organisme penting di ekosistem perairan, juga terkena dampak mikroplastik dan nanoplastik. Partikel plastik kecil dapat menempel pada dinding sel alga, mengganggu pertumbuhan dan proses fotosintesis yang penting untuk kelangsungan hidupnya. Kondisi ini pada akhirnya memengaruhi kualitas air dan keseimbangan ekosistem.
Dampak pada Invertebrata
Invertebrata seperti copepod, kerang, dan remis juga terpengaruh. Plastik dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan organ pencernaan mereka. Pada beberapa spesies, seperti tiram, paparan mikroplastik dapat mengganggu reproduksi dan kualitas larva.
Pengaruh Plastik pada Mikroba Usus dan Sistem Kekebalan
Mikroplastik juga dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam usus ikan, yang berperan penting dalam kesehatan hewan. Ikan yang terpapar mikroplastik mengalami perubahan mikrobiota usus, meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Selain itu, sistem kekebalan dan saraf hewan air juga terganggu, dengan ikan menunjukkan perilaku yang tidak normal setelah terpapar plastik.
Bahaya dalam Rantai Makanan
Mikroplastik bergerak melalui rantai makanan. Fitoplankton dan zooplankton yang terkontaminasi plastik dimakan oleh ikan kecil, yang kemudian dikonsumsi oleh predator yang lebih besar. Akumulasi plastik dalam rantai makanan ini menyebabkan gangguan pada kesehatan dan pertumbuhan ikan, bahkan bisa berujung pada kerusakan organ.
Kesimpulan
Limbah plastik, khususnya mikroplastik dan nanoplastik, membawa dampak buruk bagi kesehatan dan kelangsungan hidup berbagai spesies. Zooplankton, bivalvia, dan ikan adalah komponen penting dalam ekosistem dan rantai makanan. Paparan plastik dapat merusak kesehatan dan mengurangi jumlah spesies tersebut, yang pada akhirnya memengaruhi ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak plastik dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini agar ekosistem dan spesies-spesies penting tetap sehat.
SUMBER
Pudjiatmoko. Dampak Limbah Plastik Terhadap Biota Air. Pangan News. 14 September 2024
No comments:
Post a Comment