Zen-Noh, koperasi pertanian terbesar di Jepang, telah membuktikan bagaimana kekuatan koperasi dapat membawa perubahan signifikan dalam sektor pertanian dan perekonomian. Pada tahun 2005, Zen-Noh mencapai omzet sebesar 63,449 miliar dolar AS, menempatkannya di peringkat teratas dalam daftar Global 300 yang dirilis oleh International Co-operative Alliance (ICA) pada Oktober 2007. Pencapaian ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara petani dan koperasi dalam mencapai kesuksesan bersama.
Meskipun baru didirikan pada 1972, Zen Noh kini mengelola jaringan bisnis yang meluas hingga ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Perjalanan panjang koperasi ini, yang dimulai dengan penggabungan dua koperasi besar, Zenkoren dan Zenhanren, pada 1948, menjadi inspirasi bagi koperasi-koperasi lainnya di dunia.
Keberhasilan Zen-Noh tidak lepas dari kekuatan luar biasa yang dimiliki petani Jepang. Mereka memiliki posisi tawar yang sangat kuat dalam sistem ekonomi dan politik negaranya. Di Jepang, berbagai komoditas pertanian sering kali lebih mahal dibandingkan dengan produk sejenis dari negara lain. Namun, pemerintah Jepang tidak bisa sembarangan mengimpor barang-barang ini tanpa persetujuan dari para petani. Bahkan, menteri pertanian Jepang pernah jatuh karena tidak mengindahkan aspirasi petani. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya koperasi dalam memberi suara kepada petani, menjadikan mereka bukan hanya pelaku ekonomi, tetapi juga kekuatan politik yang tidak bisa diabaikan.
Tugas Koperasi Zen-Noh
Koperasi Zen-Noh, sebagai koperasi pertanian nasional, memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan para anggotanya. Salah satu tugas utamanya adalah menyediakan berbagai kebutuhan petani, seperti mesin pertanian, pupuk, makanan ternak, dan kendaraan bermotor yang memudahkan kegiatan pertanian. Selain itu, Zen-Noh juga berperan dalam memasarkan hasil pertanian anggota dengan tujuan memastikan mereka mendapatkan harga yang wajar dan menguntungkan. Koperasi ini selalu menjaga kualitas produk pertanian agar sesuai dengan standar tinggi yang diterapkan di Jepang, serta berusaha menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan beras untuk menghindari fluktuasi harga yang ekstrem. Dalam upaya mendukung pertanian ramah lingkungan, Zen-Noh memfasilitasi penggunaan pupuk kandang dan pupuk kompos sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan. Tidak hanya itu, koperasi ini juga aktif mengurangi limbah dan melakukan daur ulang, berkontribusi pada terciptanya sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Cara Mendapatkan Barang Kebutuhan Petani
Untuk memenuhi kebutuhan anggotanya, Zen-Noh menggunakan berbagai metode pengadaan barang yang efektif. Salah satunya adalah dengan memproduksi sendiri, di mana koperasi mengembangkan produk yang disesuaikan langsung dengan kebutuhan para petani. Selain itu, Zen-Noh juga menjalin kerja sama dengan pabrik lokal untuk memproduksi alat pertanian dan kebutuhan lainnya, yang turut menjaga keberlanjutan ekonomi nasional. Tidak kalah penting, koperasi ini juga melakukan impor dan ekspor guna memastikan ketersediaan barang yang mungkin tidak dapat diproduksi di dalam negeri, sekaligus membuka peluang pasar bagi hasil pertanian Jepang di luar negeri. Dengan cara ini, Zen-Noh dapat terus mendukung petani dan menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Komitmen terhadap Kualitas dan Keberlanjutan
Zen-Noh, sebagai federasi koperasi pertanian nasional, mengelola lebih dari 1.000 koperasi primer dan sekunder yang tersebar di seluruh Jepang. Dengan omzet yang mencapai 66.614 juta dolar AS atau sekitar Rp 1.070 triliun per tahun, Zen-Noh telah menjadi pemain utama dalam sektor pertanian global. Koperasi ini bukan hanya fokus pada produk pertanian, tetapi juga mencakup sektor keuangan, asuransi, dan distribusi, sehingga menciptakan ekosistem bisnis yang saling mendukung dan memperkuat.
Di awal berdirinya, Zen-Noh lebih fokus pada komoditas beras, yang merupakan salah satu hasil pertanian utama di Jepang. Namun, seiring berjalannya waktu, koperasi ini mulai mendorong petani untuk melakukan diversifikasi tanaman guna menghindari oversupply yang bisa menyebabkan harga beras jatuh. Koperasi Jepang berusaha menjaga agar harga komoditas tetap stabil, sesuai dengan standar hidup masyarakat Jepang yang sangat tinggi. Meskipun komoditas pertanian di Jepang relatif lebih mahal dibandingkan dengan pasar global, koperasi memastikan bahwa para petani mendapatkan harga yang layak dan menguntungkan.
Tanggung Jawab Sosial
Zen-Noh tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memikul tanggung jawab sosial yang besar dalam upaya menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Salah satunya adalah dengan menjaga kualitas produk makanan agar tetap sehat dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, Zen-Noh berkomitmen pada praktik pertanian berkelanjutan yang menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Koperasi ini juga berupaya menjaga kestabilan ketersediaan dan permintaan beras, sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang merugikan baik petani maupun konsumen. Dalam rangka mendukung pertanian ramah lingkungan, Zen-Noh memfasilitasi penggunaan pupuk kandang dan pupuk kompos sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Tidak hanya itu, koperasi ini juga aktif mengurangi limbah dan melakukan daur ulang untuk menjaga kelestarian lingkungan demi generasi mendatang.
Pencapaian Zen-Noh dan koperasi pertanian Jepang ini bukan hanya soal keberhasilan bisnis semata, tetapi juga contoh bagaimana sektor pertanian dapat berkembang secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kekuatan koperasi. Koperasi ini telah memperluas jangkauannya ke 30 negara dan memiliki afiliasi dengan 280 perusahaan, yang membuktikan bahwa model koperasi dapat beradaptasi dan bersaing di pasar global. Dengan lebih dari 14.000 karyawan, Zen-Noh tidak hanya menjadi kekuatan ekonomi di Jepang, tetapi juga membawa dampak positif bagi ekonomi global.
Pelajaran yang dapat diambil
Bagi kita, pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman Zen-Noh adalah pentingnya solidaritas, kolaborasi, dan keberlanjutan dalam membangun sektor pertanian yang tangguh. Untuk mencapai kemajuan, koperasi yang kuat dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat posisi tawar mereka, dan menjaga keberlanjutan sektor pertanian. Model koperasi seperti Zen-Noh layak dijadikan contoh dalam merancang kebijakan pertanian yang lebih baik di negara kita, demi kesejahteraan petani dan stabilitas ekonomi yang lebih kokoh.
SUMBER
Pudjiatmoko. Zen-Noh Jepang Menjadi Kekuatan Koperasi Pertanian yang Menginspirasi Dunia. Pangan News 28 Februari 2025.
No comments:
Post a Comment