Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday 12 July 2020

Sepuluh Komponen Kebugaran Jasmani Untuk Melawan COVID-19



Kita telah mengetahui dan sering mendengar istilah kebugaran jasmani. Tetapi kita belum tahu hakikat sebenarnya dari kebugaran jasmani. Hakikat dari kebugaran jasmani merupakan hal yang dibutuhkan tubuh agar mencapai tubuh yang bugar. Misalnya ketika mata mengantuk, maka kita berhak untuk mengistirahatkan tubuh terlebih dahulu.

Kebugaran jasmani menurut WHO organisasi kesehatan di seluruh dunia diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

Sehat adalah fisik dan mental tubuh terbebas dari segala penyakit.

Bugar adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari secara maksimal, dan masih mempunyai cadangan energi tanpa mengalami kelelahan yag berlebihan.

Penggambaran tingkat kesehatan sesorang tidak hanya menjadi fungsi dari kebugaran jasmani, namun kebugaran jasmani juga memiliki fungsi untuk mengukur seseorang untuk melakukan kegiatan setiap harinya. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam kebugaran jasmani, yaitu:

Fisik : berkaitan dengan otot, tulang, dan bagian lemak.

Fungsi Organ : berkaitan dengan keefektifan kerja sistem jantung, pembuluh darah dan paru-paru atau sistem pernafasan.

Respon Otot : berkaitan dengan kecepatan, kelenturan, kelemahan, dan kekuatan otot.

Kebugaran jasmani yang dibutuhkan seseorang tentu berbeda-beda. Hal ini dikarenakan aktivitas semua orang tidak sama maka kebugaran jasmani akan bergantung pada sifat tantangan fisik yang dihadapi. Ada beberapa komponen penyusun dari kebugaran jasmani yang perlu Anda ketahui.  Terdapat 10 komponen kebugaran jasmani disertai dengan jenis latihan yang diperlukan ada;ah sebagai berikut.

1. Kekuatan (Streght)

Kekuatan merupakan kemampuan otot ketika digunakan untuk menerima beban sewaktu melakukan aktivitas atau melakukan kerja. Kekuatan otot , baik otot lengan ataupun otot kaki, dapat diperoleh dari latihan yang kontinyu dengan beban berat dan frekuensi sedikit. Latihan angkat beban dapat digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan. Jika beban yang digunakan tersebut hanya dapat diangkat sekitar 10 kali saja. Contoh latihan untuk meningkatkan kekuatan sebagai berikut:

Squat jump : latihan ini dapat menambah kekuatan otot tungkai dan otot perut Anda.

Push up : latihan ini dapat menambah kekuatan otot lengan.

Sit up : selain dapat mengecilkan perut, latihan ini juga dapat membuat otot perut Anda menjadi semakin kuat.

Angkat beban : latihan ini digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan. Lakukan latihan tersebut dengan frekuensi sedikit saja.

Back up : sama halnya seperti Sit up, back up dapat membantu meningkatkan kekuatan otot perut Anda.

2. Daya Tahan (Endurance)

Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem jantung, paru-paru atau sistem pernapasan, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus dan tidak pernah berhenti. Berkebalikan dengan latihan kekuatan, daya tahan dapat dilatih dengan beban yang tidak terlalu berat, namun dengan frekuensi yang lama dan dalam durasi waktu yang lama pula.

Contoh latihan untuk kebugaran jasmani bagian daya tahan antara lain adalah lari minimal 2 km, lari minimal 12 menit, lari multistage, angkat beban dengan berat yang ringan namun pengulangan dan jumlahnya diperbanyak serta lari naik turun bukit atau tanjakan dan turunan.

3. Daya Otot (Muscular Power)

Daya otot merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan maksimum yang dikeluarkan dalam waktu yang sangat singkat. Selain itu, hal ini dapat juga dihubungkan dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan sebuah energi. Daya otot dapat juga disebut daya ledak otot atau explosive power.

Latihan yang dapat menambah daya otot contohnya antara lain sebagai berikut:

Vertical jump yaitu gerakan meloncat ke atas, dapat melatih daya ledak otot tungkai.

Front jump yaitu gerakan meloncat ke depan, dapat juga melatih daya ledak otot tungkai.

Side jump yaitu gerakan meloncat ke samping, melatih explosive power dari otot tungkai.

4. Kecepatan (Speed)

Kecepatan atau speed merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan secara kontinyu atau terus menerus dalam gerakan yang sama dengan waktu yang relatif singkat. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga lari pendek 100 meter dan lari pendek 200 meter.

5. Daya Lentur (Flexibility)

Daya lentur atau flexibility merupakan tingkat penyesuaian seseorang pada segala aktifitas kerja secara efektif dan efisiens dengan cara penguluran tubuh yang baik. Jika seseorang memiliki kelenturan yang baik, maka orang tersebut akan dapat terhindar dari cidera.  Cidera bukan hanya dialami oleh seseorang yang berolahraga saja, tetapi juga dapat terjadi pada semua orang yang melakukan aktivitas fisik secara tiba-tiba. Misalnya saja mengambil gelas yang akan jatuh, jika orang itu lentur maka kecepatan dan ketepatan mengambil gelas tersebut tidak akan menimbulkan cidera. Contoh latihan atau olahraga untuk meningkatkan daya lentur antara lain adalah senam dan renang.

6. Kelincahan (Agility)

Kelincahan merupakan kemampuan seseorang merubah posisi pada area tertentu. Misalnya saja bergerak dari depan ke belakang lalu kembali ke depan, selain itu dari kiri ke kanan atau dari samping ke depan, hingga dari kiri ke tengah kemudian ke depan dan sebagainya. Olahraga yang sangat mengandalkan kelincahan adalah olahraga bulu tangkis. Atlet bulutangkis dituntut untuk dapat mengambil shuttlecock di manapun yang lawan arahkan asal masih masuk dalam garis lapangan. Sehingga atlet bulutangkis selain dituntut untuk memiliki teknik yang baik, kelincahan juga merupakan salah satu faktor yang paling penting.

7. Koordinasi (Coordination)

Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda dan mampu mengkoordinasikan seluruh bagian tubuh dengan baik. Contoh latihan dari komponen kebugaran jasmani bagian koordinasi antara lain dengan cara memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri begitu juga sebaliknya.

8. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan tubuh sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan dapat dimunculkan dengan baik dan benar. Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang sangan mengandalkan balance atau keseimbangan ini. Contoh latihan untuk meningkatkan keseimbangan seperti berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm yang memiliki ukuran panjang 10 meter, berdiri dengan satu kaki jinjit atau juga dengan sikap lilin.

9. Ketepatan (Accuracy)

Ketepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas tubuh terhadap suatu sasaran. Beberapa contoh olahraga yang membutuhkan keakuratan ini adalah memanah, bowling, sepak bola dan basket. Sepak bola membutuhkan ketepatan ketika menendang bola ke gawang lawan, begitu pun dengan bowling dan memanah yang memiliki target sasaran. Sedangkan bola basket membutuhkan ketepatan ketika memasukkan bola ke ring lawan. Contoh latihan untuk meningkatkan ketepatan diantaranya yaitu:

Melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran atau diberi tanda terlebih dahulu.

Untuk lebih spesifik, langsung saja melatih ketepatan dengan memasukkan bola ke ring lawan untuk olahraga bola basket.

Untuk sepak bola dengan latihan menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang penjaga gawang agar keakuratan lebih dapat diperhitungkan dan memiliki tantangan.

10. Reaksi (Reaction)

Reaksi merupakan kemampuan seseorang untuk segera bertindak  dan menanggapi rangsangan yang ditangkap oleh indera. Salah satu latihan yang dapat meningkatkan reaksi adalah olahraga tangkap bola.

Jika kita selalu melatih kebugaran tubuh, maka ada banyak hal yang dapat kita peroleh. Beberapa manfaat yaitu dapat meningkatkan sirkulasi darah dan kinerja jantung, dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan tubuh agar badan menjadi energik, memiliki respon dan reaksi tubuh yang tepat, mengurangi resiko kegemukan, terhindar dari cidera ketika beraktivitas dan sebagainya.

Selamat berolahraga, semoga selalu tetap sehat dan bugar!

No comments: