Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, 8 June 2025

Vaksin DNA



Vaksin DNA bekerja dengan cara mengantarkan DNA yang mengkode antigen tertentu ke dalam tubuh, sehingga mendorong sel-sel tubuh untuk memproduksi antigen tersebut. Antigen ini kemudian memicu respons imun, serupa dengan vaksin tradisional.

 

Berikut ini penjelasan rinci mengenai mekanismenya:

 

  1. Pengantaran dan Penyerapan:
  • Vaksin DNA umumnya diberikan melalui injeksi intramuskular (i.m.), alat penembak gen (gene gun), atau metode lainnya.
  • DNA, biasanya dalam bentuk plasmid, masuk ke dalam sel-sel jaringan tempat injeksi dilakukan.
  • DNA ini diserap oleh berbagai jenis sel, termasuk sel otot dan sel penyaji antigen (APC) seperti sel dendritik dan makrofag.
  1. Ekspresi Gen dan Produksi Antigen:
  • Setelah berada di dalam sel, DNA plasmid ditranskripsi menjadi RNA duta (mRNA).
  • mRNA tersebut kemudian diterjemahkan menjadi protein antigen target, yaitu protein spesifik yang dirancang untuk memicu respons imun.
  • Antigen ini diproduksi di dalam sel inang.
  1. Penyajian Antigen:
  • Antigen yang dihasilkan kemudian diproses dan disajikan di permukaan sel, biasanya oleh molekul MHC (major histocompatibility complex).
  • MHC kelas I, yang terdapat pada semua sel berinti, menyajikan antigen kepada sel T sitotoksik, yang dapat menghancurkan sel-sel yang mengandung antigen target.
  • MHC kelas II, yang terutama terdapat pada APC, menyajikan antigen kepada sel T helper, yang akan membantu mengaktifkan sel-sel imun lainnya.
  1. Respons Imun:
  • Kompleks antigen-MHC di permukaan sel akan berinteraksi dengan sel T (baik T helper maupun T sitotoksik).
  • Interaksi ini mengaktifkan sistem imun, yang kemudian menghasilkan antibodi dan mengaktifkan sel T yang dapat mengenali serta menghancurkan antigen.
  • Respons imun juga dapat melibatkan aktivasi sel B, yang memproduksi antibodi untuk menetralkan antigen target.
  1. Pembentukan Memori Imun:
  • Respons imun terhadap vaksin DNA juga dapat menghasilkan sel memori, yang memberikan perlindungan jangka panjang terhadap paparan antigen di masa depan.
  • Sel memori ini dapat dengan cepat diaktifkan dan memulai respons imun bila tubuh kembali menemukan antigen yang sama.


Kesimpulan:

Secara sederhana, vaksin DNA bekerja dengan memberikan "cetak biru" kepada tubuh untuk memproduksi antigen tertentu, yang kemudian akan memicu respons imun yang kuat dan tahan lama terhadap antigen tersebut.

 

No comments: