Vaksin
DNA bekerja dengan cara mengirimkan DNA yang mengode antigen tertentu ke dalam
tubuh, sehingga sel-sel tubuh memproduksi antigen tersebut. Antigen ini
kemudian memicu respons imun, mirip seperti vaksin tradisional
Respons
imun vaksin DNA yang mirip dengan vaksin konvensional, berikut adalah
penjabaran lebih rinci:
1.Penghantaran dan Penyerapan:
- Vaksin DNA biasanya diberikan
melalui injeksi intramuskular (i.m.), alat tembak gen (gene gun), atau
metode lainnya.
- DNA, yang umumnya berbentuk
plasmid, masuk ke dalam sel-sel jaringan tempat injeksi.
- DNA ini diserap oleh berbagai
jenis sel, termasuk sel otot dan sel penyaji antigen (APC) seperti sel
dendritik dan makrofag.
2.Ekspresi Gen dan Produksi Antigen:
- Setelah berada di dalam sel, DNA
plasmid ditranskripsi menjadi messenger RNA (mRNA).
- mRNA kemudian diterjemahkan
menjadi protein antigen target, yaitu protein spesifik yang dirancang
untuk memicu respons imun.
- Antigen ini diproduksi di dalam
sel inang.
3.Penyajian Antigen:
- Antigen yang telah diproduksi
kemudian diproses dan disajikan di permukaan sel, umumnya oleh molekul MHC
(major histocompatibility complex).
- Molekul MHC kelas I, yang
ditemukan pada semua sel berinti, menyajikan antigen kepada sel T
sitotoksik, yang dapat membunuh sel-sel yang terinfeksi antigen target.
- Molekul MHC kelas II, yang
terutama terdapat pada APC, menyajikan antigen kepada sel T penolong, yang
membantu mengaktifkan sel imun lainnya.
4.Respons Imun:
- Kompleks antigen-MHC di
permukaan sel berinteraksi dengan sel T (baik penolong maupun sitotoksik).
- Interaksi ini mengaktifkan
sistem imun, yang menghasilkan antibodi dan mengaktifkan sel T yang dapat
mengenali dan menghancurkan antigen.
- Respons imun ini juga dapat
melibatkan aktivasi sel B, yang memproduksi antibodi untuk menetralkan
antigen target.
5.Respons Memori:
- Respons imun terhadap vaksin DNA
juga dapat menghasilkan sel memori, yang memberikan perlindungan jangka
panjang terhadap paparan antigen di masa mendatang.
- Sel memori ini dapat segera
aktif dan memulai respons imun jika tubuh kembali mengalami paparan
antigen tersebut.
Kesimpulan:
Vaksin
DNA bekerja dengan memberikan cetak biru kepada tubuh untuk memproduksi antigen
tertentu, yang kemudian memicu respons imun yang kuat dan tahan lama terhadap
antigen tersebut.

No comments:
Post a Comment