Pembelajaran Stan Larkin Hidup Normal Tanpa Jantung Biologis !
“Allah-lah
yang menciptakan kehidupan dan kematian untuk menguji siapa di antara kamu yang
terbaik amalnya.” (QS. Al-Mulk [67]: 2)
Pada usia 25
tahun, seorang pemuda asal Michigan, Amerika Serikat, bernama Stan Larkin
menjalani kehidupan yang luar biasa—hidup selama 555 hari tanpa jantung manusia.
Para dokter di University
of Michigan memutuskan untuk mengangkat jantungnya yang gagal berfungsi dan
menggantinya dengan SynCardia Total Artificial Heart, sebuah jantung buatan
penuh yang digerakkan oleh mesin seberat 13,5 pon (sekitar 6 kilogram).
Mesin itu, disebut Freedom
portable driver, ditempatkan di dalam sebuah ransel kecil yang selalu
dibawanya ke mana pun. Alat tersebut memompa darah secara terus-menerus ke
seluruh tubuhnya, menjaga organ-organ vital tetap berfungsi. Hebatnya, meski
tanpa jantung biologis, Larkin tetap hidup aktif — ia bahkan masih sempat
bermain basket saat menunggu jantung donor.
Setelah 555 hari,
pada Mei 2016, Larkin akhirnya menjalani transplantasi jantung manusia yang
berhasil. Kasusnya menjadi tonggak penting dalam dunia kedokteran modern,
membuktikan bahwa teknologi dapat memperpanjang harapan hidup pasien dengan gagal
jantung biventricular — kondisi di mana kedua bilik jantung tidak lagi mampu
memompa darah.
Kisah Larkin
menjadi simbol sinergi antara kecerdasan manusia dan rahmat Allah Swt. Tanpa
kemajuan teknologi, ia mungkin tak akan bertahan. Namun tanpa izin Allah Swt, mesin
secanggih apa pun tak akan memberi kehidupan.
Renungan
Islami
Peristiwa ini
mengingatkan kita bahwa ilmu pengetahuan hanyalah sarana, sementara kuasa
kehidupan sepenuhnya milik Allah. Sebagaimana firman-Nya: “Dan tidaklah kamu
diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS. Al-Isra’ [17]: 85)
Keberhasilan
jantung buatan ini menunjukkan betapa besar anugerah akal dan ilmu yang Allah Swt titipkan kepada manusia. Namun di balik kebanggaan atas teknologi, manusia
hendaknya tetap tawadhu dan sadar bahwa segala daya dan upaya hanya berarti
bila dikehendaki-Nya.
Kisah Stan
Larkin bukan sekadar bukti kecanggihan sains, tetapi juga pengingat akan
kebesaran Maha Pencipta, Al Kholiq yaitu Allah Swt. Bahwa setiap detak—baik dari jantung asli
maupun buatan—tetap berdetak atas izin-Nya.

No comments:
Post a Comment