Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday, 19 November 2019

Menlu Indonesia Soroti Pentingnya ASEAN


[Sirkuit Diplomatik] Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Soroti Pentingnya ASEAN

 

Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, menyatakan bahwa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memainkan peran penting dalam tiga aspek utama: hubungan antarnegara anggota, status internasional, dan ekonomi.

 

Natalegawa berada di Korea Selatan untuk meluncurkan edisi bahasa Korea dari bukunya, "Does ASEAN Matter?", minggu lalu dalam rangka memperingati 30 tahun hubungan antara Seoul dan ASEAN.

 

Peluncuran buku ini dilakukan menjelang KTT peringatan khusus antara Korea Selatan dan 10 negara anggota ASEAN di Busan minggu depan, dengan tujuan meningkatkan minat publik dan pemahaman tentang ASEAN.

 

“ASEAN telah memainkan peran kunci setidaknya dalam tiga hal. Pertama, dalam hal mengubah hubungan di antara negara-negara di Asia Tenggara. Ada masa ketika Asia Tenggara ditandai oleh defisit kepercayaan, hubungan bilateral yang sulit, permusuhan, dan ketegangan. Namun melalui ASEAN, kita berhasil mengubah defisit kepercayaan ini menjadi kepercayaan strategis,” kata Natalegawa saat peluncuran bukunya di pusat kota Seoul pada 12 November.

 

“Saya tidak berpura-pura bahwa kita tidak memiliki masalah atau tantangan di antara kita. Setidaknya, ASEAN telah memungkinkan negara-negara di kawasan ini untuk mengelola potensi konflik dan mengatasinya dengan cara yang baik.”

 

Ia menambahkan bahwa organisasi antar-pemerintah ini telah memungkinkan negara-negara Asia Tenggara untuk memperoleh "sentralitas" dibandingkan masa lalu ketika mereka "terpecah oleh ketegangan di luar kendali mereka," selain transformasi ekonomi yang terjadi.

 

Natalegawa menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia dari tahun 2009 hingga 2014 dan saat ini menjadi anggota High Level Advisory Board on Mediation di bawah Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa serta tim penasihat eksternal Presiden Majelis Umum PBB.

 

Melalui bukunya, Natalegawa menekankan pentingnya kemitraan strategis antara Korea Selatan dan ASEAN untuk menjaga relevansi organisasi tersebut di tengah ketidakpastian global yang semakin meningkat.

 

“Keberagaman adalah ciri khas ASEAN. Jika Anda mencari karakteristik seragam yang menyatukan kami, Anda tidak akan menemukannya, karena keberagaman adalah identitas kami. ... Kami memiliki apa yang disebut persatuan dalam keberagaman,” ujarnya kepada The Korea Herald.

 

“Apa yang telah menyatukan kami di masa lalu adalah kemampuan untuk menjadikan keberagaman dan perbedaan sebagai kekuatan kami,” tambahnya, seraya menekankan bahwa para pemimpin harus memiliki pandangan yang luas dan tidak terlalu transaksional.

 

Natalegawa mencatat bahwa KTT khusus Korea-ASEAN sangat penting bagi kedua pihak, mengingat kepentingan geopolitik yang ada.

 

“Penting bagi negara-negara Asia Tenggara untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap upaya Korea di Semenanjung Korea. Perspektif lainnya adalah ekonomi, khususnya ekonomi digital,” katanya kepada The Korea Herald.

 

Natalegawa menambahkan bahwa ASEAN seharusnya secara proaktif mendekati China dan India agar bergabung dengan Regional Comprehensive Economic Partnership yang sangat dinantikan, daripada bersikap pasif.

 

SUMBER:

The Korean Herald, 18 November 2019, 21:18.

Oleh Kim Bo-gyung (lisakim425@heraldcorp.com)


No comments: