Dalam mesin tersebut terdapat tempat penyimpanan susu bubuk dan tempat penyimpanan air hangat matang yang terpisah (Gambar ke 4 dari atas). Pada saat pedet mau minum air susu, sapi akan mendekat ke tempat air susu keluar (Gambar ke 3 dari atas). Ketika masuk didepan mesin tempat pengeluaran air susu, dalam waktu singkat sekitar 10 detik secara otomatis mesin mempersiapkan air susu dengan cara mencampur air matang hangat dan 100 gram susu bubuk sehingga volumenya menjadi 500 ml.
Pedet akan minum air susu tersebut tepat 500 ml. Pedet yang sudah minum akan tercatat oleh mesin dengan cara merekam nomor yang terdapat pada leher pedet (Gambar ke 2 dari atas) sehingga dalam waktu kurang dua jam pedet tidak dapat minum lagi air susu. Pedet dapat minum kembali setelah 2 jam kemudian. Karena jatah minum sehari sebanyak 4000 ml maka pedet diberikan kesempatan minum sebanyak 8 kali.
Dari alat ini bisa diketahui pedet mana yang napsu minumnya berkurang karena mesin dapat memonitor pedet mana yang minum air susunya kurang dari 4000 ml. Pedet yang mengalami penurunan napsu minum air susu akan diukur suhu badan, berat badan, dan seterusnya untuk mendiagnosa apakah sapi yang napsu minumnya turun terkena penyakit.
Jadi mesin ini selain digunakan untuk mengontrol jumlah air susu yang diberikan juga sekali gus sebagai alat untuk memonitor kesehatan pedet.
Dari atas ke bawah berturut-turut adalah Gambar ke 1, 2, 3 dan 4 dari atas.
No comments:
Post a Comment