Meskipun orang Jepang umumnya disebut sebagai masyarakat dengan pola makan berbasis ikan, mereka sebenarnya tidak mengonsumsi ikan dalam jumlah besar hingga akhir Perang Dunia II. Pangan pokok dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang sebelumnya adalah nasi, ubi jalar, dan sayuran. Kemungkinan besar, mereka hanya mengonsumsi satu ekor ikan kembung per minggu dalam kondisi terbaik. Namun, konsumsi ikan mulai meningkat sejak tahun 1960, sebagian karena didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang pesat pada masa itu.
Konsumsi ikan di Jepang mencapai puncaknya pada periode 1998 hingga 2001, tetapi mulai menurun sejak tahun 2002. Saat ini, generasi yang disebut sebagai "baby boomer" cenderung lebih sering makan ikan, sehingga mendukung volume konsumsi secara keseluruhan.
Namun demikian, konsumsi ikan diperkirakan akan menurun seiring dengan bertambahnya usia dan berkurangnya jumlah generasi tersebut. Di sisi lain, kecenderungan generasi muda untuk tidak mengonsumsi ikan tampaknya akan terus berlanjut, menunjukkan kontras dengan tren di belahan dunia lainnya, di mana konsumsi ikan mulai meningkat.
Dalam perdagangan, total impor produk perikanan Jepang pada tahun 2005 mencapai 1,6 triliun yen, turun 1,6% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pada periode Januari–September 2006 hanya meningkat tipis sebesar 0,7%. Volume impor produk segar, beku, dan dingin yang menjadi andalan pada tahun 2005 turun 4,4% menjadi 2,29 juta ton, dengan nilai impor tetap sebesar 1,17 triliun yen. Volume impor pada periode Januari–September 2006 tercatat sebesar 1,46 juta ton, dengan nilai mencapai 1,3 triliun yen. Sebaliknya, harga impor per unit diperkirakan naik sekitar 10%.
Ekspor produk perikanan Jepang, yang sebelumnya umumnya hanya mencapai sekitar 10% dari volume impor, melampaui angka 20% pada tahun 2006, meskipun volume produksi domestik tidak mengalami pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa tren perdagangan hasil laut mulai berubah, sebagaimana tren konsumsi hasil laut juga mulai mengalami perubahan.
SUMBER:
Isaribi no. 54, 2007.
4 comments:
Assalamu'alaikum
Kumaha orang Jepang dararamang?
eleh2 kang setelah jadi atase teh meni poho kana nu digunungsindur kapan kito arep diundang ka jepun apalagi sudah lama nih mau liat2 perkembangannya sinjuku , piye kabare mamake apa sehat2 aja kabeh apa sudah nambah anak deui kan diditu aya musim dingin siapa tau kalau ayak tawaran training yang ada kaitan dengan bakteri langsung tunjuk nama aja sama korp bakteriologi ojo lali yo salam dari teman2 bakteri see you NING
Assalamu'alaikum.....
Pak, masih inget saya? hehe... mungkin nggak ya...
Waktu bapak mau berangkat ke Jepun, saya baru masuk n baru mulai muter ke lab2 yang ada di bpmsoh. waktu itu saya lagi ada di lab. bakteri, n masih kebagian kado kenang2an dari bapak.
Sekarang... saya jadi penghuni tetep bakteri.Sering denger cerita2 tentang bapak dari temen2.
Pak, saya mau donk nambah ilmu dit4 bapak. Mau donk pak, di kasih info tentang sekolah disana atau...ya... traning2 tentang mikrobiologi atau yang lainnya.
training singkatlah... soalnya saya sekarang masih punya baby kecil. mungkin kalo dah setahun lebih mau juga sekolah ke t4 bapak.
thank b4 u infonya ya pak....
Wassalamu'alaikum......
ihh mani somse pisan...
Post a Comment