Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Monday 4 November 2024

Lembar Fakta Klamidiosis Unggas untuk Pemelihara dan Pedagang Unggas

 

Klamidiosis unggas adalah penyakit bakteri yang disebabkan oleh Chlamydia psittaci, yang umumnya dibawa oleh unggas. Manusia dapat tertular penyakit ini dengan menghirup debu yang mengandung air liur, bulu, lendir, dan kotoran kering dari Unggas yang terinfeksi. Infeksi pada manusia disebut psitakosis.

 

Apa itu klamidiosis unggas?

Klamidiosis unggas (KU) adalah penyakit pada unggas yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia psittaci. KU sering ditemukan pada burung liar, burung di dalam kandang, dan burung aviary. Semua jenis burung dapat terinfeksi KU, tetapi burung peliharaan, terutama burung beo (misalnya, parkit, nuri, dan kakatua), paling sering menularkan infeksi ke manusia. Infeksi pada manusia menyebabkan psitakosis, yang sering kali berupa penyakit ringan mirip flu tetapi kadang-kadang dapat menyebabkan pneumonia parah.

 

Bagaimana penularannya?

Penularan antar unggas (dan ke manusia) terjadi terutama melalui inhalasi debu yang mengandung air liur, bulu, lendir, dan kotoran kering dari unggas yang terinfeksi. Kontak langsung dengan bulu, kotoran unggas dan sampah, air liur, dan lendir, serta makanan atau air yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan penyakit. Organisme ini tahan terhadap pengeringan dan dapat tetap menular selama beberapa bulan jika terlindungi oleh bahan organik (misalnya, sampah atau feses).

 

Apa saja tanda-tanda KU pada Unggas?

Tanda-tanda KU bervariasi tergantung pada spesies unggas dan strain C. psittaci yang terlibat. Unggas dengan infeksi KU mungkin tidak tampak sakit dan dapat membawa penyakit ini dalam waktu yang lama. Jika mereka sakit (biasanya pada unggas muda), tanda-tandanya dapat meliputi:

·       lendir atau nanah keluar dari hidung dan mata

·       batuk

·       diare atau kotoran berwarna hijau gelap

·       nafsu makan yang buruk

·       kesulitan bergerak atau terbang

·       kematian, yang kadang-kadang terjadi mendadak tanpa tanda peringatan.

Stres (misalnya, dari transportasi atau lingkungan baru) dapat menyebabkan munculnya tanda-tanda klinis pada unggas yang membawa organisme tanpa gejala.

 

Bagaimana KU didiagnosis dan diobati?

Beberapa tes tersedia untuk mengonfirmasi infeksi KU. Hal ini perlu dibicarakan dengan dokter hewan Anda. Pengujian dapat dilakukan saat unggas masih hidup atau baru saja mati. Unggas yang terinfeksi perlu diisolasi, menerima antibiotik jangka panjang, dan kandangnya didesinfeksi. Pengobatan tidak selalu 100% efektif dalam menghilangkan infeksi, sehingga KU dapat kambuh setelah pengobatan selesai, dan unggas yang sama dapat terinfeksi ulang dengan strain C. psittaci yang berbeda. Tindakan pengobatan dan pengendalian harus diawasi oleh dokter hewan.

No comments: