Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Saturday, 17 May 2025

Tak Terdeteksi Pesawat China Tembus Gaza Dunia Diam

 


Ketika dunia hanya bisa bicara, Tiongkok justru bergerak diam-diam. Israel memblokir Gaza dari darat, laut, dan udara. Namun, Cina tiba-tiba muncul dan menembus langsung ke jantung krisis kemanusiaan terbesar dunia.

 

Sejak 2 Maret 2025, Israel memperketat blokade dengan nyaris tak ada bantuan yang bisa masuk. Lebih dari dua juta warga sipil terperangkap tanpa makanan dan tanpa obat. Dunia memang bicara keras, tetapi tak ada yang benar-benar bisa berbuat. Sementara itu, Tiongkok justru diam—tak ada pernyataan marah, tak ada manuver terbuka. Hingga pada awal Mei 2025, sesuatu yang tak masuk akal pun terjadi.

 

Sebuah pesawat militer China, tipe Y-20, mendarat mulus di Lebanon, membawa bantuan untuk Gaza. Yang mengejutkan semua orang adalah bagaimana pesawat ini bisa sampai ke sana. Mereka terbang sejauh 6.000 km dari Asia Timur, melewati langit Israel dan Mesir—tanpa satu pun radar yang berhasil mendeteksi. Timur Tengah seolah tunduk pada teknologi Tiongkok.

 

"Baru saja mempermalukan sistem pertahanan Israel," tulis salah satu pengamat militer Arab Saudi di media Al Arabiya. Dari daerah perbatasan, bantuan dengan logo Palang Merah dan tulisan Mandarin masuk ke Gaza. Warga menyambutnya sambil menangis. Ini adalah pertama kalinya bantuan besar berhasil masuk, bahkan ketika wilayah udaranya dilanggar. Namun, kali ini tidak ada rudal, tidak ada peringatan, dan tidak ada protes ke PBB. Seolah-olah, mereka takut menyinggung raksasa yang bernama China.

 

Setelah kejadian ini, China akhirnya bersuara. Mereka menyerukan penghentian perang dan pengembalian hak-hak kemanusiaan rakyat Gaza. Yang paling mengejutkan adalah pernyataan terbuka mereka yang mendukung prinsip kemerdekaan Palestina. Ini bukan sekadar soal bantuan; ini adalah sinyal kekuatan. Tiongkok mungkin diam, tetapi sekali bergerak, dunia—termasuk Israel dan Amerika—tak berkutik. Negara-negara Arab pun tampak malu karena kalah cepat.

 

Satu pelajaran penting dari langkah ini adalah: ketika banyak negara hanya bisa bicara, Tiongkok justru turun tangan. Tanpa sorotan kamera, tanpa pencitraan, tanpa basa-basi—hasilnya nyata. Bantuan tiba di Gaza, tanpa perang, tanpa peluru.

 

Pertanyaannya sekarang: apakah ini pertanda bahwa pengaruh Beijing semakin tak bisa diremehkan? Dan apakah ini akan mengubah cara dunia memandang Cina?

No comments: