Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Monday, 19 May 2025

Bahasa Indonesia Diakui Dunia

 



Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa internasional ke-10 yang diakui UNESCO. Sebuah momen bersejarah yang tak hanya membanggakan, tapi juga menegaskan kekuatan budaya dan identitas bangsa di panggung global.


Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Bahasa Indonesia—yang lahir dari semangat Persatuan Sumpah Pemuda—resmi diakui sebagai bahasa resmi internasional oleh UNESCO. Pengakuan ini bukan sekadar simbol prestise, melainkan bukti konkret bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dalam percaturan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dunia. Di balik sorak-sorai kebanggaan ini, muncul pula perdebatan dari negeri jiran yang mempertanyakan identitas Bahasa Indonesia. Namun, fakta dan sejarah berpihak pada kita.

 

Bahasa Indonesia mencetak sejarah baru. Untuk pertama kalinya, bahasa yang lahir dari semangat Sumpah Pemuda ini kini diakui sebagai bahasa resmi internasional dalam forum UNESCO, organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

 

Pengakuan ini bukan sekadar prestise, melainkan pengukuhan atas posisi strategis Indonesia di panggung dunia. Bahasa Indonesia kini sejajar dengan bahasa-bahasa besar dunia lainnya, dan akan digunakan dalam dokumen serta sidang resmi UNESCO.

 

Namun, di tengah euforia nasional ini, muncul kontroversi dari negara tetangga, Malaysia. Sejumlah warganet Malaysia memprotes keputusan tersebut dan menilai bahwa bahasa Melayu, bukan bahasa Indonesia, yang seharusnya diakui oleh UNESCO. Mereka mengklaim bahwa bahasa Indonesia hanyalah turunan dari bahasa Melayu.

 

Apakah Bahasa Indonesia Hanya Turunan Bahasa Melayu?

Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menegaskan bahwa klaim tersebut tidak berdasar. Bahasa Indonesia memang memiliki akar dari bahasa Melayu, namun telah berkembang pesat menjadi bahasa negara yang mandiri, dengan karakteristik, struktur, dan kosakata yang jauh berbeda.



Faktanya, bahasa Indonesia berkembang dari interaksi lebih dari 718 bahasa daerah di seluruh Nusantara. Setiap tahunnya, ratusan kosakata baru dari bahasa daerah terus ditambahkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menjadikan bahasa Indonesia semakin kaya dan dinamis.

 

UNESCO Mengakui Fakta Sejarah dan Jumlah Penutur

UNESCO dan PBB menegaskan bahwa keputusan ini dibuat berdasarkan kajian ilmiah, fakta sejarah, dan jumlah penutur bahasa Indonesia yang mencapai lebih dari 275 juta orang. Angka ini menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa dengan penutur terbanyak di dunia.

 

Pengakuan ini juga merupakan apresiasi atas kontribusi Indonesia dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan global. Seluruh proses pengakuan ini dilakukan melalui prosedur independen dan objektif sesuai standar internasional.

 

Kontroversi ASEAN: Bahasa Melayu atau Bahasa Indonesia?

Protes dari sebagian warga Malaysia tidak berhenti di UNESCO. Mereka juga mengklaim bahwa Indonesia telah menyetujui bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN. Klaim ini dibantah tegas oleh pemerintah Indonesia. Faktanya, Indonesia secara konsisten mengusulkan agar bahasa Indonesia yang menjadi bahasa resmi ASEAN.


Perbandingan jumlah penutur pun menjadi poin penting. Bahasa Indonesia dituturkan oleh lebih dari 200 juta orang, sedangkan bahasa Melayu hanya sekitar 19 juta penutur. Selain itu, bahasa Indonesia telah dipelajari di 47 negara dan diajarkan oleh 428 lembaga bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) di seluruh dunia.

 

Kemunduran Bahasa Melayu di Malaysia

Ironisnya, di Malaysia sendiri, bahasa Melayu justru mengalami kemunduran. Sejumlah profesor dan pengamat bahasa Malaysia mengakui bahwa semakin banyak warga Malaysia, termasuk etnis Melayu, lebih memilih menggunakan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dalam kehidupan sehari-hari.

 

Hal ini dianggap sebagai kegagalan kebijakan kebahasaan Malaysia dalam membentuk identitas nasional yang kuat. Sementara itu, Indonesia dinilai berhasil menyatukan lebih dari 1.500 suku bangsa melalui bahasa Indonesia yang menjadi alat pemersatu bangsa.

 

Saatnya Bahasa Indonesia Mendunia

Pengakuan UNESCO adalah bukti bahwa bahasa Indonesia memiliki daya saing global. Bahasa ini bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga simbol dari kekayaan budaya, persatuan, dan jati diri bangsa Indonesia.

 

Di tengah tantangan globalisasi dan pergeseran budaya, keberhasilan ini menjadi pengingat pentingnya menjaga, mengembangkan, dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai warisan bangsa yang hidup dan terus berkembang.

No comments: