Menjelang Hari Raya Idul Adha, hari-hari mendulang pahala penuh semangat, dan kebersamaan mulai terasa di tengah masyarakat Muslim. Salah satu ibadah yang paling ditunggu-tunggu adalah penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk ketakwaan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Namun, agar ibadah ini sah dan bernilai di sisi Allah, memilih hewan kurban tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar kurban yang kita lakukan benar-benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
1. Kenali Syarat-Syarat Hewan Kurban
Islam telah menetapkan dengan jelas jenis dan syarat hewan yang boleh dijadikan kurban. Hewan yang sah untuk dikurbankan adalah hewan ternak, yaitu unta, sapi atau kerbau, kambing, dan domba. Selain jenisnya, hewan kurban juga harus memenuhi syarat-syarat lain seperti sehat, tidak cacat, dan cukup umur. Hewan tersebut juga harus dimiliki secara sah—bukan hasil curian atau barang gadai—dan disembelih pada waktu yang telah ditentukan, yaitu setelah salat Idul Adha hingga akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).
2. Pilih Hewan yang Sehat dan Tidak Cacat
Kesehatan hewan adalah hal yang sangat penting. Hewan kurban yang baik biasanya aktif, memiliki nafsu makan yang bagus, dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Mata hewan harus jernih, hidungnya bersih tanpa lendir, kulit dan bulunya tidak rontok berlebihan, serta tidak pincang atau buta. Hindari memilih hewan yang terlihat lemas, kurus, atau memiliki cacat seperti telinga sobek atau tanduk patah. Hewan yang mengalami cacat seperti ini tidak memenuhi syarat sah untuk dikurbankan.
3. Pastikan Umurnya Sesuai dengan Ketentuan
Satu hal lagi yang sering terlupakan adalah umur hewan kurban. Setiap jenis hewan memiliki batas umur minimal yang harus dipenuhi. Untuk domba, minimal berusia 6 bulan atau sudah berganti gigi (poel). Kambing harus berusia minimal 1 tahun, sapi dan kerbau minimal 2 tahun, sementara unta minimal 5 tahun. Umur hewan bisa diketahui dengan memeriksa gigi—jika sudah berganti dari gigi susu ke gigi tetap, berarti sudah cukup umur.
4. Beli dari Penjual Resmi yang Terpercaya
Agar lebih tenang dan yakin, sebaiknya membeli hewan kurban dari peternak lokal, dinas peternakan, atau lembaga amil kurban yang terpercaya. Penjual yang baik biasanya memberikan informasi lengkap mengenai hewan, termasuk sertifikat kesehatan dari dokter hewan, serta memperlakukan hewan dengan baik. Hewan yang dirawat dengan baik—mendapat pakan cukup, tidak dikurung di kandang sempit, dan tidak disiksa—menunjukkan kepedulian terhadap makhluk hidup. Ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan nilai ihsan, yaitu berbuat baik bahkan kepada hewan sekalipun.
Kurban Bukan Sekadar Besar atau Mahal, Tapi Bernilai di Sisi Allah
Dalam menunaikan ibadah kurban, banyak orang terjebak pada pandangan lahiriah—memilih hewan yang paling besar atau paling mahal. Padahal, esensi dari kurban bukanlah terletak pada bentuk fisiknya semata, melainkan pada ketulusan niat dan kesesuaian amal dengan tuntunan syariat. Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya:
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalian-lah yang dapat mencapainya." (QS. Al-Hajj: 37)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak melihat seberapa besar atau mahal hewan yang dikurbankan, tetapi yang dilihat adalah ketakwaan dan keikhlasan hati kita dalam menjalankan perintah-Nya. Oleh karena itu, hewan kurban yang dipilih harus memenuhi syarat: sehat, tidak cacat, dan telah cukup umur. Inilah yang menjadikan kurban kita sah dan diterima di sisi Allah SWT.
Rasulullah SAW juga bersabda:
"Sesungguhnya Allah itu Mahabaik dan tidak menerima kecuali yang baik (halalan tayyiban)." (HR. Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa hewan kurban yang dipersembahkan hendaknya berasal dari sumber yang halal, bukan hasil curian, gadean, atau milik orang lain tanpa izin. Selain itu, pastikan pula hewan tersebut diperlakukan dengan baik sebelum penyembelihan sebagai wujud ihsan terhadap makhluk Allah.
Maka, janganlah menilai ibadah kurban hanya dari segi harga atau penampilan. Niat yang lurus, pemilihan hewan yang memenuhi syariat, dan pelaksanaan sesuai dengan adab Islam adalah kunci agar kurban kita menjadi amal saleh yang penuh pahala dan keberkahan. InsyaAllah, dengan hati yang ikhlas dan amal yang benar, kurban kita akan diterima dan membawa kebaikan di dunia dan akhirat.


