#PetaniMuda
#IKAMAJA
#SDMPertanian
#KerjaSamaInternasional
AGRICULTURE, FOOD, LIVESTOCK, AND ANIMAL HEALTH
Skin Design: Kisi Karunia
Base Code:
Free Blogger Skins
Posted by
Drh.Pudjiatmoko,PhD
at
07:33
1 comments
Labels: Pemuda Petani Indonesia
The 5th International Students Summit (ISS) on Food, Agriculture and Environment in the New Century
1. Konferensi tingkat tinggi para mahasiswa ini disenggarakan oleh Tokyo University of Agriculture, merupakan Program Bantuan Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Olah raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Jepang. Waktu penyelenggaraan 24-25 November 2005 bertempat di Contennial Auditorium, Tokyo University of Agriculture, Setagaya Campus, 1-1-1 Sakuragaoka, Setagaya-ku, Tokyo, Japan. Sebagai sponsor kegiatan ini adalah The Mainichi Nespaper Co., The Japan Agriculture news, Setagaya Board of Education, Society for Agricultural Education-Research Development Abroad (SAEDA), International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISSAAS), IE-NO-HIKARI Association, TUA Parents Association.
2. Tema Konferensi adalah Understanding the importance of International Trade in Ralation to Food, Agriculture and Environment.
3. Salvador P. Catelo Associate Professor Ekonomi Pertanian University of the Philippines Los Banos, dalam Keynote addressnya mengatakan Efek dari liberalisasi perdagangan sulit dapat dibantah untuk mengidentifikasi dan mengukur akibat tren ekonomi yang dianjurkan dan juga pengaturan kebijakan ekonomi. Efek jangka panjang dari liberalisasi perdagangan akan ditentukan dengan mereformasi pemerintahan, stabilitas makroekonomi, dan Cheks and balances pada program dan kebijakan pemerintah, terutama hal yang berhubungan dengan peningkatan modernisasi pertanian, pengembangan infra stuktur, saluran distribusi yang efisien, perlindungan terhadap lingkungan, mempermudah memperoleh makanan, memperbaiki standar untuk menjaga kesehatan, dan keamanan pangan. Ketergantungan terhadap negara lain bisa meningkat tetapi persatuan dunia dapat diciptakan. Keberhasilan liberalisai perdagangan tergantung kepada peningkatan pendukung sektor pertanian. Para agen ekonomi harus kuat untuk merebut setiap kesempatan yang diberikan oleh liberalisasi perdagangan.
4. Wim Heijmen, Pimpinan Ekonomi Regional Wageningen University, Belanda dalam Keynote Addressnya mengatakan kerena penurunan fungsi pertanian disejumlah wilayah pedesaan di Eropa, suplai pelayanan pedesaan menjadi lebih penting untuk pendapatan para petani di Eropa. Terdapat dua pelayanan pedesaan yaitu pelayanan pribadi dan pelayanan umum. Pelayanan pribadi tergantung dan berhubungan pada pelayanan umum pedesaan dalam kelompok pelayanan pedesaan. Pertanian cenderung menjadi lebih intensif dan berkelompok dengan agribisnis dalam agro-cluster. Disimpulkan bahwa karena pengelompokan aktivitas pertanian pada satu pihak dan pelayanan pedesaan di lain pihak, dua fungsi wilayah pedesaan menjadi tidak termasuk. Sebutan ini untuk spesialisasi wilayah dalam satu dari dua fungsi.
5. Nova Mardianti mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor, mempresentasikan Kajian pertanian tanaman pangan menghadapi liberalisasi perdagangan dunia. Dia menyebutkan bahwa produktivitas beras telah mengalami peningktan dari 4,25 ton/ha pada tahun 199 menjadi 4,54 ton/ha pada tahun 2003. Akan tetapi beras masih merupakan komoditi pertanian yang diimpor. Hal ini disebabkan 2 hal, yang pertama karena tidak seimbangnya antara suplai dan konsumsi domestik, dan kedua karena beras impor lebih murah. Maka dari itu Indonesia perlu mempelajari sistem terkini subsektor pertanian pakan menyangkut akibat positif atau negatif liberalisasi perdagangan dunia. Sebagian besar petani Indonesia masih berpendidikan rendah, bertani secara tradisonal, dan akses untuk memperoleh pinjaman dari Bank terbatas. Hal ini menyebabkan pertanian bahan pangan Indonesia tidak siap ber partisipasi dalam perdagangan pemasaran global. Siap tidak siap Indonesia harus menghadapi sistem perdagangan dunia yang dikoordinasi oleh WTO.
Jika Indonesia siap menghadapinya terdapat beberapa keuntungan. Liberalisasi perdagangan dunia akan meningkatkan penggunaan sumber alam nasional, meningkatan perekonomian, mengintensifkan, meningkatkan penanaman modal internasional. Indonesia juga harus menghadapi efek negatifnya, yaitu kompetisi ketat dengan produk pemasaran global, dan penurunan harga produk pertanian ketika produk luar membanjiri pasar Indonesia. Kondisi ini akan mempersulit produk Indonesia untuk bersaing di pasar dalam negeri. Maka dari itu Indonesia harus membuat strategi yang cocok untuk komoditi makanan mengikuti perdagangan bebas dunia. Ada dua strategi yang diusulkan yaitu, Strategi yang berorientasi kedalam, tujuannya adalah mengembangkan pertanian Indonesia, mengukuhkan Agro-industri, memperkuat sekuriti pangan. Yang kedua strategi berorientasi keluar ditujukan untuk penetrasi pasar asing dengan memperbaiki kwalitas produk melalui sertifikasi, menyederhanakan rantai birokrasi dalam prosedur ekspor dan memperkuat negosiasi di WTO pada pengaturan produk strategis Indonesia.
6. Imai Emiko mahasiswa Tokyo University of Agriculture mempresentasikan Kondisi saat ini dan pandangan kedepan makanan ternak Jepang. Pada saat ini bahan makanan ternak produk Jepang hanya 24%, sedangkan konsentrat jatuh sampai menjadi 10%. Alasan perubahan besar ini terjadi karena pada pola makan orang Jepang yang berubah setelah perang dunia II. Terutama karena terjadi penurunan konsumsi nasi, dan peningkatan konsumsi makanan asal ternak. Maka dari itu terjadilah pertumbuhan ekonomi dan juga peningkatan konsumsi bahan makanan berkwalitas dan telah mendorong peningkatan pendapatan nasional.
Terjadi perubahan kebiasaan makan dan gaya hidup yang menyebabkan peningkatan impor bahan makanan. Hasil akhirnya angka swasembada pangan menurun. Pada saat ini terdapat bermacam-macam masalah di industri peternakan. Berhubungan dengan lingkungan, mengambil makanan dari tempat jauh akan mengakibatkan penggunaan bahan bakar minyak meningkat. Hal ini akan menurunkan kwalitas lingkungan. Dalam keamanan pangan BSE terjadi disebabkan makanan impor dari luar Jepang. Maka dari itu kesulitan dalam mengontrol jalur suplay makanan akan menurunkan keamanan pangan. Karena penimbunan kotoran ternak dan sirkulasi bahan rendah akan menimbulkan masalah lingkungan seperti polusi tanah dan air, dan peningkatan suhu bumi. Dengan semua sebab tersebut, Jepang hampir tidak dapat swasembada pangan.
Keamanan pangan dapat dicegah melalui pencegahan penggunaan bahan kimia, makanan dicampur tepung tulang dimana tidak dizinkan di Jepang. Untuk pencegahan peningkatan panas bumi, di peternakan dilakukan pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk didaur ulang menjadi pupuk. Untuk meningkatkan swasembada pangan dilakukan 4 langkah yaitu: pertama, penggunaan tanah sawah dengan sempurna, kedua promosi kontrak. Ketiga, merubah kebiasaan makan orang Jepang untuk makan makanan yang tepat dan keempat menggunakan biogas hasil dari kotoran ternak. Untuk masa depan diperlukan keseimbangan anatara kebijakan global dan kebijakan lokal.
Posted by
Drh.Pudjiatmoko,PhD
at
18:33
0
comments
Labels: Seminar Pertanian
Posted by
Drh.Pudjiatmoko,PhD
at
11:09
0
comments
Labels: Pemuda Petani Indonesia
(1) General
· Japan Food Industry Center
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3224-2361
· National Federation of Agricultural Cooperative Associations (NA)
JA Bldg., 1-8-3 Otemachi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0004
TEL: 03-3245-7147
· Japan Frozen Food Association
No.2 Katsuraya Bldg., 10-6 Nihonbashi Kobunacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0024
TEL: 03-3667-6671
· National Federation of Foods Importers Associations
c/o Japan Fresh Produce Import Facilitation Association
Suehiro Bldg., 1-12-16 Kanda Izumicho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0024
TEL: 03-5833-5141
· Japan International Agricultural Council
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3568-8771
· Japan F AO Association
Baji Chikusan Kaikan, 1-2 Kanda Surugadai, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0062
TEL: 03-3294-2425
· The Society of Japan Food Industry Executive
Iwao Bldg., 1-16-2 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3593-0661
· Japan Canners Association
Yurakucho Denki Bldg. North 1213 div., 1-7-1 Yurakucho, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0006
TEL: 03-3213-4751
· Japan Canned Fruits & Vegetables Packers Association
Kyodo Bldg., 3-1-16 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3271-6655
· Japan Food Hygiene Association
Shokuhin Eisei Center, 2-6-1 Jingumae, Shibuya-ku, Tokyo 150-0001
TEL: 03-3403-2111
· Japan Food Research Laboratory
52-1 Moto Yoyogicho, Shibuya-ku, Tokyo 151-0062
TEL: 03-3469-7131
· Japan Inspection Association of Food & Food Industry Environment
Kindai Bldg., 3-7-4 Kyobashi, Chuo-ku, Tokyo 104-0031
TEL: 03-3535-4351
· Japan Frozen Foods Inspection Corporation
Shuwa Dai 2 Shiba Park Bldg., 2-12-7 Shiba Daimon, Minato-ku, Tokyo 105-0012
TEL: 03-3438-1411
· Japanese Agricultural Standard Association
Aroma Bldg., 3-5-2 Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0025
TEL: 03-3249-7120
· Overseas Agricultural Development Association
Asia Kaikan, 8-10-32 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3478-3508

(14) Pearls
· Japan Pearl Promotion Society
Shinju Kaikan, 3-6-15 Kyobashi, Chuo-ku, Tokyo 104-0031 TEL: 03-3561-4355
· Japan Pearl Exporters' Association (Headquarters)
122 Higashimachi, Chuo-ku, Kobe 650-0031
TEL: 078-331-4031
(15) Forestry Products
· National Federation of Forest Owners' Cooperative Associations Coop Bldg. 1-1-12 Uchi Kanda, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0047
TEL: 03-3294-9711
· All Japan Federation of Lumber Association
Nagatacho Bldg., 2-4-3 Nagatacho, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0014
TEL: 03-3580-3215
· Japan Forestry Association
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3586-8430
· Japan American Lumber Conference
Yushi Kogyo Kaikan, 3-13-11 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3271-9624
· Japan South-Sea Lumber Conference
Yushi Kogyo Kaikan, 3-13-11 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3271-9624
· Aomori Broad-leaved Trees Association
5-1-18 Honcho, Aomori-shi, Aomori 038-0802
TEL: 0177-34-1431
· Japan Plywood Manufacturers' Association
Toranomon 12 Mori Bldg., 1-17-3 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3591-9246
· Japan Wood Flooring Manufacturer's and Constructor's Association Mokuzai Kaikan, 2-5-11 Fukagawa, Koto-ku, Tokyo 135-0033
TEL: 03-3643-2948
· Japan Fiberboard and Particleboard Manufacturers Association
Tanaka Yaesu Bldg., 1-5-15 Yaesu, Chuo-ku, Tokyo 103-0028
TEL: 03-3271-6883
· Japan Lumber Importer's Association
Yushi Kogyo Kaikan, 3-13-11 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3271-0926
· Japan Wood Products and Research Information Center
Rinyu Bldg., 1-7-12 Koraku, Bunkyo-ku, Tokyo 112-0004
TEL: 03-3816-5595
· Japan Special Forest Project Promotion Association
Koei Bldg., 1-3-5 Uchi Kanda, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0047
TEL: 03-3293-1197
· Japan Plywood Inspection Corporation
Meisan Bldg., 1-18-17 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3591-7438
(16) Chemical Fertilizer and Agricultural Chemicals
· Japan Urea & Ammonium Sulfate Industry Association
Aroma Bldg., 3-5-2 Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0025
TEL: 03-3662-6371
· Japan Calcium Cyanamide Industry Association
Kyodo Bldg. Kanda Higashiguchi 9F, 3-3-4 Kanda Kajicho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0045
TEL: 03-5207-5841
· Fused Magnesium Phosphate Manufacturers' Association
Nihonbashi S&S Bldg., 17-14 Nihonbashi Kodenmacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0001
TEL: 03-3667-1471
· Japan Ammonium Chloride Fertilizer Association
Umeoka Bldg., c/o Nippon Godo Hiryo K.K., 1-13-12 Kanda Iwamotocho, Chiyoda-ku, Tokyo
101-0032
TEL: 03-5820-1027
· Calcium Silicate Fertilizer Association
Dai 1 Inoue Bldg., 2-14-1 Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0025
TEL: 03-5651-1616
· Japan Compound Fertilizer Association
Daiichi SS Bldg., 4-12-20 Hacchobori, Chuo-ku, Tokyo 104-0032
TEL: 03-5543-0806
· Society of Agricultural Chemical Industry
Nihonbashi Club Kaikan, 1-5-8 Nihonbashi Muromachi, Chuo-ku, Tokyo 103-0022
TEL: 03-3241-0215
· Hygienic Insecticide Industrial Association of Japan
Kyodo Bldg., 2-2-1 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3281-4004
· Japan Insecticides Industrial Association
Nakatani Bldg., 1-8-32 Kyomachi Bori, Nishi-ku, Osaka 550-0003
TEL: 06-6443-6119
(17) Distribution and Food Service Industries
· Japan Chain Stores Association
Toranomon 40 Mori Bldg., 5-13-1 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3433-1290
· Japan Self-Service Association, Inc.
TOC Bldg., 7-22-17 Nishi-Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0031
TEL: 03-3494-3836
· National Association of Supennarkets
Okubo Fuji Bldg. 2-7-1 Okubo, Shinjuku-ku, Tokyo 169-0072
TEL: 03-3207-3157
· Japan Voluntary Chain Association
Ikeda Bldg., 1-7-15 Shibakoen, Minato-ku, Tokyo 105-0011
TEL: 03-3435-7311
· Japan Food Service Association
Hamamatsucho Central Bldg., 1-29-6 Hamamatsucho, Minato-ku, Tokyo 105-0013 TEL: 03-5403-1060
· Japan Food Services Distributors Association
Hiratomi Bldg., 1-10-1 Uchi Kanda, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0047
TEL: 03-3292-8225
· Japan Feeding Goods Association
Matsui Bldg., 28-2 Kanda Tomiyamacho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0043
TEL: 03-3255-0455
· Japan Industrial Food Service Association
Kanda Kihara Bldg., 3-5-8 Kanda Kajicho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0045
TEL: 03-3254-4614
· Japan Institute of Food Distribution Systems
Sankyu Bldg., 3-6-14 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0013
TEL: 03-3581-1246
· Organization Food Marketing Structure Importment, OFSI
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3505-6120
· Food Service Industry Survey and Research Center
Zenkoku Nogyo Kyosai Kaikan, 19 Ichibancho, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0082 TEL: 03-3262-2324
(18) Others
· Japan Yeast Industry Association
Seifun Kaikan, 15-6 Nihonbashi Kabutocho, Chuo-ku, Tokyo 103-0026
TEL: 03-3666-0626
· Japan Food Additives Association
Nihonbashi San-ei Bldg., 1-3-9 Nihonbashi Horidomecho, Chuo-ku, Tokyo 103-0012
TEL: 03-3667-8311
· Japan Perfumery & Flavoring Association
Nitta Bldg., 8-2-1 Ginza, Chuo-ku, Tokyo 104-0061
TEL: 03-3571-3855
· International Aromatics Traders' Association of Japan
c/o Tanemura Shokai, 2-3-9 Shibadaimon, Minato-ku, Tokyo 105-0012
TEL: 03-3578-7011
· Japan Flavor & Fragrance Manufacturers' Association
Ninjin Bldg. 6F, 4-7-1 Nihonbashi Honcho, Chuo-ku, Tokyo 103-0023
TEL: 03-3516-1600
· Japan Daily Foods Association
Noda Bldg., 10-6 Ichibancho, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0082
TEL: 03-3263-0957
· Japan Frozen & Dry Foods Association
c/o Nihon Shokuryo Shinbumsha, Daiichi Nanou Bldg., 2-21-2 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3432-4664
· National Co-operative Association of Seasoning Foods Process
Daini Eguchi Bldg., 1-17-2 Higash-Ueno, Taito-ku, Tokyo 110-0015
TEL: 03-5688-1402
· Japan Health Food and Nutrition Association
2-7-27 Sadoharacho, Ichigaya, Shinjuku-ku, Tokyo 162-0842
TEL: 03-3268-3131
· All Japan Health & Natural Foods Association
Hongo Suzuyoshi Bldg., 3-31-3 Hongo, Bunkyo-ku, Tokyo 113-0033
TEL: 03-3814-6052
· Japan Baby Food Association
c/o Japan Canners Association, Yurakucho Denki Bldg., North 1213 Div.,
1-7-1 Yurakucho, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0006
TEL: 03-3213-4751
· Japan Bio-Industry Association
Grande Bldg., 2-26-9 Hacchobori, Chuo-ku, Tokyo 104-0032
TEL: 03-5541-2731
· Can Manufactures Institute of Japan
Kokusai Kanko Kaikan, 1-8-3 Marunouchi,Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005
TEL: 03-3231-1705
· Japan Glass Bottle Association
Nihon Garasu Kogyo Center Bldg., 3-1-9 Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0004
TEL: 03-3502-3830
· The Japan Food Machinery Manufacturers' Association Fuma Bldg., 3-19-20 Shibaura, Minato-ku, Tokyo 108-0023 TEL: 03-5484-0981
· Japan Packing Institute
Togeki Bldg., 4-1-1 Tsukiji, Chuo-ku, Tokyo 104-0045 TEL: 03-3543-1189
2. TESTING FACILITIES FOR AGRICULTURE, FORESTRY AND FISHERY PRODUCTS
(1) (Independent Administrative Institutions) Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Otaru
Otaru Kowan Godo Chosha, 5-3 Minatomachi, Otaru-shi, Hokkaido 047-0007
TEL: 0134-22-9286
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Sendai
No.3 Sendai Godo Chosha, 1-3-15 Gorin, Miyagino-ku, Sendai-shi, Miyagi 983-0842
TEL: 022-293-3931
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Tokyo
Saitama Shinto shin Godo Chosha, 1-21-2 Kitabukuro-cho, Saitama-shi, Saitama 330-9731
TEL: 048-600-2350
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Yokohama
No.2 Yokohama Godo Chosha, 5-57 Kita Naka-dori, Naka-ku, Yokohama-shi, Kanagawa 2310003
TEL: 045-201-7431
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Nagoya
No.2 Nagoya Norin Sogo Chosha, 1-2-2 Sannomaru, Naka-ku, Nagoya-shi, Aichi 460-0001
TEL: 052-232-2027
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Kobe
1-4 Onohamacho, Chuo-ku, Kobe-shi, Hyogo 651-0082
TEL: 078-331-2741
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Okayama
No.2 Okayama Godo Chosha, 1-4-1 Shimo Ishii, Okayama-shi, Okayama 700-0907
TEL: 086-222-6926
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Moji
Moji Kowan Godo Chosha, 1-3-10 Nishi-Kaigan, Moji-ku, Kita Kyushu-shi, Fukuoka 801-0841 TEL: 093-321-2661
(2) Animal Quarantine Stations, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
· Animal Quarantine Station
11-1 Haramachi, Isogo-ku, Yokohama-shi, Kanagawa 235-0008
TEL: 045-751-5921
· Narita Substation
Dai-2 P.O.Box 2207, Shin Tokyo Kokusai Airport, 1-1 Aza-Furugome, Furugome, Narita-shi, Chiba 282-0004
TEL: 0476-34-2342
· Nagoya Substation
Nagoya Kowan Godo Chosha, 2-3-12 lrifune, Minato-ku, Nagoya-shi, Aichi 455-0032
TEL: 052-651-0334
· . Kobe Substation
Kobe Bosai Godo Chosha, 1-4-3 Wakihama Kaigan-dori, Chuo-ku, Kobe-shi, Hyogo 651-0073
TEL: 078-222-8990
· Moji Substation
Moji Kowan Godo Chosha, 1-3-10 Nishi-Kaigan, Moji-ku, Kita Kyushu-shi, Fukuoka 8010841
TEL: 093-321-1116
· Okinawa Substation
Naha Kowan Godo Chosha, 2-11-1 Minatomachi, Naha-shi, Okinawa 900-0001
TEL: 098-861-4370
(3) Plant Protection Stations, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
· . Yokohama Plant Protection Station
Yokohama Daini Godo Chosha, 5-57 Kita Naka-dori, Naka-ku, Yokohama-shi, Kanagawa 2310003
TEL: 045-211-7150
· Sapporo Substation
1 Hitsujigaoka, Toyohira-ku, Sapporo-shi, Hokkaido 062-0045
TEL: 011-852-1808
· Shiogama Substation
Shiogama Kowan Godo Chosha, 3-4-1 Teizan-dori, Shiogama-shi, Miyagi 985-0011
TEL: 022-362-6916
· Niigata Substation
Niigata Kowan Godo Chosha, 1-5-4 Ryugashima, Niigata-shi, Niigata 950-0072
TEL: 025-244-4401
· Narita Substation
Shin Tokyo Koknsai Airport, No.2 Terminal, 1-1 Aza-Furugome, Furugome, Narita-shi, Chiba 282-0004
TEL: 0476-34-2350
· Tokyo Substation
Tokyo Kowan Godo Chosha, 2-56 Oumi, Koto-kn, Tokyo 135-0064
TEL: 03-3599-1136
· Nagoya Plant Protection Station
Nagoya Kowan Godo Chosha, 2-3-12 lrifune, Minato-kn, Nagoya-shi, Aichi 455-0032
TEL: 052-651-0111
· Fushiki Substation
Fushiki Kowan Godo Chosha, 11-15 Fushiki Nishikicho, Takaoka-shi, Toyama 933-0105
TEL: 0766-44-0990
· Shimizu Substation
Shimizu Kowan Godo Chosha, 9-1 Hinodecho, Shimizu-shi, Shizuoka 424-0922
TEL: 0543-52-3775
#JapanImporters
#AgriExport
#FoodTradeJapan
#ExportSuccess
#JapanMarket
Posted by
Drh.Pudjiatmoko,PhD
at
15:32
1 comments
Labels: Japan Agricultural Importers
Sementara diadakannya pembangunan industri berskala besar, produksi industri pertanian juga dikembangkan secara menyeluruh. Sejak tahun 1952 sampai tahun 1978, industri pertanian RRC menyediakan akumulasi yang sangat besar sejumalh 800 milyar yuan Renminbi untuk industrilisasi ekonomi rakyat, industri pertamian serta pembangunan irigasi di tanah pertanian yang terkait dan sarana teknologi industri pertamain semuanya mendapat perkembangan yang besar. Sejak tahun 1978, RRC melancarkan penyesuaian keseluruhan terhadap kebijakan pedesaan, dan menyusun serangkaian kebijakan pedoman untuk meningkatkan perkembangan industri pertanian.
Kebijakan yang paling utama ialah pelaksanaan sistem tanggungjawab kontrak keluarga yang dikaitkan dengan hasil produksi, dengan prasyarat alat-alat produksi, misalnya tanah dimiliki oleh kolektif, keluarga petani mengkontrak tanah untuk pengelolaan, pengkontrak mengikuti peraturan kontrak, kecuali membayar pajak kepada negara dan membayar suatu persentase tertentu kepada kolektif, semua produksi dan pendapatan lainnya dimiliki oleh pengkontrak sendiri.
Pola perkembangan industri pertanian tersebut membangkitkan antusiasi produk petani yang luas, wajah pedesaan mengalamai perubahan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kontrak keluarga bukan hanya mendorong perkembangan keseluruhan usaha pertumbuhan, juga mendorong bangkitnya dan perkembangan usaha budidaya keluarga dan perusahaan pedesaan dan kecamatan. Sementara itu, sejumlah besar tenaga kerja yang tersisa dibebaskan dari tanah, masing-masing menuju kota, dan menyediakan sumber tenaga kerja yang memadai untuk pembangunan perkembangan kota.
Rakyat Tiongkok melalui upaya sendiri, dengan menggunakan tanah garapan yang hanya menduduki 7% dari total luasnya seluruh dunia, menghidupi populasi sebanyak 22% total jumlah penduduk seluruh dunia. pada tahun 1997, volume produksi bahan pangan Tiongkok mencapai 492 juta ton, katun 4,3 juta ton, berbagai jenis bahan minyak 21,5 juta ton, daging 53,54 juta ton, dan hasil perairan 35,61 juta ton, semua angka mutlaknya menduduki tempat terdepan dunia. di antara berbagai bagian industri pertanian, produksi bahan pangan memelihara kecenderungan pertumbuhan yang stabil, pertumbuhan ekonomi selalu berkembang pesar, lebih-lebih industri hutan, penggembalaan dan perikanan berkembang dengan sangat cepat, dengan demikian, terjaminlah kebutuhan perkembangan ekonomi negara dan peningkatan terus-menerusnya taraf kehidupan rakyat.
Volume total ekonomi rakyat China telah mencapai skala yang sangat besar, pada tahun 1997, GDP China telah mencapai 7 trilyun 477 milyar 200 juta yuan Renminbi, atau 903 milyar dolar Amerika, dan menjadi salah satu di antara 10 terdepan urutan daftar berbagai negara seluruh dunia. Akan tetapi, karena jumlah populasi China sangat besar, dan dasarnya agak rendah, taraf volume total ekonomi rakyat perkapita tetap sangat rendah, China tetap adalah satu negara berkembang yang berpendapatan relatif rendah.
Dalam kaitan ketahanan pangan, dapat dikaji reformasi kebijakan pertanian RRC yang dimulai tahun 1994 yang disebut Economic and Technological Development Zone (ETDZ). Sasaran ETDZ adalah meningkatkan: a) efisiensi proses produksi pertanian, b) mengenalkan sistem produksi massal untuk alternaif beras seperti hortikultura dan akuakultura, c) menguasai dan meningkatkan performa teknologi yang sudah ada di masyarakat petani, dan d) mengembangkan teknologi baru terutama dalam bidang pembibitan, pupuk, dan pestisida ramah lingkungan.
Apa yang dilakukan Cina kelihatan sederhana, tapi pemerinah Beijing melakukannya secara bertahap dengan urutan prioritas yang jelas dan dilaksanakan secara konsisten. Hasilnya, kurang dari satu dekade, RRC berhasil mandiri dan swasembada pangan. Bahkan, produk-produk pertanian Cina kini mulai diekspor dan mendapat pasaran luas di negara-negara berkembang.
Berdasarkan tinjauan ekonomi dari 117 negara, China berada pada peringkat ke 49 dari seluruh ekonomi dunia, menurut Laporan Kompetitif Global 2005-2006, yang dikeluarkan oleh WEF. Pada tahun 2004, ekonomi China berada pada peringkat ke 46, dan tahun 2003, berada pada peringkat ke 33. Inflasi tidak ada masalah di RRC pada tahun 2001, tapi, karena mungkin menjadi terlalu panas pada tahun 2004, inflasi yang didapat secara signifikan dan peringkat RRC pada indikator ini berpindah dari lima pada tahun 2001, ke 58 pada tahun 2005.
#PertanianChina
#KebijakanRRC
#Swasembada
#EkonomiDesa
#TeknologiAgrikultur
Posted by
Drh.Pudjiatmoko,PhD
at
14:52
0
comments
Labels: ekonomi pertanian Asia, ETDZ China, industri pertanian modern, kebijakan pertanian China, pembangunan pedesaan China, reformasi pedesaan RRC, Swasembada Pangan, teknologi pertanian Beijing