2.Perkembangan Nishikigoi
Nishikigoi ditemukan 160 tahun yang lalu. Ikan ini merupakan turunan mutasi spesies ikan Karper yang biasa dimakan di propinsi Niigata. Kemudian secara bertahap ikan ini dikembangkan sehingga dapat dihasilkan ikan Koi Higoi, Asagi dan Beko. Ikan-ikan ini menjadi terkenal dan bisa laku dengan harga mahal. Nishikigoi merupakan Klan Nagaoka (Niigata) yang utama pada sekitar 1830.
Nishikigoi masih dikembangkan dan pada era Meiji Ki-Utsuri dibudidayakan. Pada era Taisho dibudayakan Shiro-Utsuri, Ki-Utsuri, Abegori, Taisho-Sanke, Sanke dan Kohaku. Pada masa selanjutnya di era Showa, ikan Koi Ginrin, Ogon dan Hikarimono yang lain berhasil dibudayakan dari persilangan antara Ogon dengan ikan koi yang lain.
Doitsu merupakan ikan Koi yang telah ikut menyumbangkan khasanah keindahan dan warna-warni ikan Nishikigoi. Terdapat dua jenis Doitsu; pertama ikan Leather Carp yang tidak mempunyai sisik dan kedua ikan Mirror Carp yang mempunyai dua deretan sisik di bagian punggung dan perutnya. Barbagai variasi pola sisik besar dan perbedaan warna pada kulit tanpa sisik tersebut membuat Nishikigoi menjadi indah dengan berbagai corak dan berwarna-warni .
3.Tempat asal Nishikigoi
Tempat asal Nishikigoi adalah wilayah bagian tengah Propinsi Niigata. Lebih tepatnya di Desa Takerawa, Higashi-Yama, Ota, Taneuhara dan Kamagashima. Beberapa daerah tersebut sekarang menjadi bagian dari kota Ojiya. Tempat asal Nishikigoi telah beidiri Sekolah Dasar Takezawa yang dibangun oleh Asosiasi Koperasi Pembudidaya Ikan Koi Yamakoshi Nishikigoi pada November 1966.
4.Musim Nishikigoi
Semua penyalur dan pedagang Koi pergi ke Niigata untuk membeli Koi sekitar pertengahan bulan Oktober dan mulai menjualnya. Awal November merupakan waktu yang baik untuk membeli Nishikigoi. Anda dapat berkunjung ke Niigata memilih sendiri ikan Koi yang anda sukai, atau pergi ke peternakan ikan terdekat dan membeli beberapa ekor yang telah didatangkan dari Niigata atau telah dibudidayakan dari pembibitan ikan. Pameran Koi di Niigata diselenggarakan di setiap Desa. Lomba ikan Koi amatir dimulai bulan Oktober dan berakhir bulan Maret. Pada awal bulan April Koi baru mulai dibiakkan dan berakhir pada pertengahan bulan Oktober. Pekerjaan akhir dari pembiakan Koi ini, memasukan semua ikan Koi yang bagus ke kolam alami.
SUMBER : Manual to Nishikigoi, Takeo Kuroki, Shin Nippon Kyoiku Tosho Co.
Friday, 7 March 2008
Rahasia Perkembangan Nishikigoi Terungkap! Evolusi ‘Permata Hidup’ Jepang dari Era Meiji hingga Showa (2)
Posted by
Drh.Pudjiatmoko,PhD
at
09:07
0
comments
Labels: asal-usul koi Ojiya, budaya koi Jepang, Doitsu dan Ogon, evolusi koi modern, musim membeli Nishikigoi, perkembangan Nishikigoi, sejarah koi Jepang, varietas koi Niigata
Tuesday, 4 March 2008
Alamat Kementerian di Republik Indonesia
Kementerian Sekretariat Negara
Alamat: Jl. Veteran No. 17 - 18 Jakarta Pusat 10110 Telp. (021) 3845627
Kementerian Pendidikan Nasional
Alamat: Jend. Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta 10002 Telepon: 021-5731618 Fax: 021-5736870
Kementerian Perdagangan
Alamat: Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Telepon: 021 - 3858337 Fax: 021 - 3858337
Kementerian Pertahanan
Alamat: Jl. Merdeka Barat 13-14 Jakarta 10110 Telepon: 021-3456184 Fax:
Kementerian Perindustrian
Alamat: Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta 12950 Telepon: 021-5256548 Fax: 021-5229592
Kementerian Pertanian,
Kantor Pusat Departemen Pertanian
Jl. Harsono RM No. 3, Ragunan-Jakarta Selatan 12550 Telepon : 021-780 4427
Fax : 021-780 4428
Kementerian Sosial
Alamat: Jl. Salemba Raya No. 28 Jakarta 10430 Telepon: 021-3103591 Fax: 021-3103783
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Alamat: Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta 12950 Telepon: 021-5229285 Fax: 021-7974488
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara
Alamat: Gedung Keuangan 16 Lantai, Lt 10 Jl. Dr. Wahidin Raya No. 2 Jakarta 10710 Telepon: 021-577-2776 Fax: 021-384-1094
Kementerian Negara Koperasi dan UKM
Alamat: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-5 Kuningan Jakarta 12940 Telepon: 021-5204366-72 Fax: 021-5204378
Kementerian Negara Lingkungan Hidup
Alamat: Jl. DI Panjaitan Kav. 24 Jakarta Timur 13410 Telepon: 021-8517184 Fax: 021-8517184
Negara Alamat: Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Jl. Jend. Sudirman Kav. 69 Jakarta Telepon: 021-739-8381 Fax: 021-739-8385
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
Alamat: Jl. Merdeka Barat 15 Jakarta 10110 Telepon: 021-3805563 Fax:
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
Alamat: Kementerian Percepatan Pembangunan Daaerah Tertinggal Jl. Abdul Muis No. 7 Jakarta Telepon: 021-3500334 Fax: 021-3500334
Kementeri Negara Perumahan Rakyat.
Jl. Raden Patah I No. 1 - Lantai 2 Wing 4 Kebayoran Baru. Jakarta - Selatan Telp./Faks : 021-7397727 / 77
Kementerian Perhubungan
Alamat: Jl.Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110 Telepon: 021-3811308 Fax: 021-3451657
Kementerian Komunikasi dan Digital
Alamat: Jl. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta 10110 Telepon: 021-384-4227 Fax: 021-386-7600
Kementerian Pekerjaan Umum
Alamat: Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru Jakarta 12110 Telepon: 021-7392262 Fax:
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Alamat: Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta Telepon: 021-3808384 Fax: 021-34 40394
Kementerian Koordinator Bidang Polhukam
Alamat: Jl. Medan Merdeka Barat Jakarta 1500 Telepon: 021-3500876 Fax:
Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Alamat: Jl. Merdeka Barat No. 3 Jakarta Pusat Telepon: 021-34832544 Fax: 021-3453289
Kementerian Agama
Alamat: Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta 10710 Telepon: 021-3812306 Fax: 021-3811436
Kementerian Dalam Negeri
Alamat: Jl. Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta 10110 Telepon: 021-3840058 Fax: 021-3811120
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral
Alamat: Jl. Merdeka Selatan 18 DKI Jakarta 10110 Indonesia Telepon: 021-3804242 Fax: 021-3507210. E-Mail: contactcenter136@esdm.go.id
Kementerian Luar Negeri
Alamat: Jl. Taman Pejambon No. 6 Jakarta Pusat 10110 Telepon: 021-3441508 Fax: 021-380551
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Alamat: Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 6-7 Kuningan Jakarta 12940 Telepon: 021-5253004 Fax: 021-5263082
Kementerian Kehutanan
Alamat: Gedung Manggala Wanabakti Jl. Jend. Gatot Subroto ?Senayan - Jakarta Telepon: 021-5704501-04 Fax: 021-5700226
Kementerian Kesehatan
Alamat: Jl. H.R. Rasuna Said Blok X 5 Kav. 4-9 Blok A Jakarta Selatan 12950 Telepon: 021-5201590 Fax: 021-5201591
Kementerian Keuangan
Alamat: Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta 10710 Telepon: 021-3841067 Fax: 021-3808395
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Alamat: Ex. Gedung Humpus Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110 Telepon: 021-3500023 Fax: 021-3519133
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Alamat: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jl. Medan Merdeka Barat 17 Jakarta 10110 Telepon: 021-384-9142 Fax: 021-387-7600
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi
Alamat: Gedung D, Jalan Jenderal Sudirman Pintu Satu, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Posted by
Drh.Pudjiatmoko,PhD
at
13:58
2
comments
Saturday, 1 March 2008
Penetapan Marine Eco-label Japan
The Japan Fisheries Association (JFA) melakukan penetapan sistem sertifikasi Jepang untuk hasil-hasil perikanan yang disebut Marine Eco-label Japan, disingkat MEL Japan. JFA merupakan payung 400 organisasi dan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri perikanan.
Akhir-akhir ini banyak organisasi di Amerika Serikat dan Masyarakat Eropa telah aktif membuat sertifikat produk perikanan dengan tujuan melindungi sumber daya laut dan lingkungan laut. Di Jepang organisasi perikanan telah mempersyaratkan sertifikat Eco-label, dan beberapa perusahaan ikan telah mempersyaratkan sertifikat Chain of Custody (CoC) untuk usaha pengolahan dan distribusi produk ikan. Dengan semakin meningkatnya kesadaran konsumen terhadap Eco-label, semakin meningkat pula jumlah pengecer dan distributor yang menyukai produk perikanan dengan Eco-label.
Untuk merespon bertambahnya permintaan produk perikanan dengan Eco-label, JFA telah memperkenalkan sistem Jepang dalam Marine Eco-label, yang mengikuti pedoman pengelolaan perikanan dan distribusi produk perikanan seperti yang telah ditetapkan oleh FAO tahun 2005.
Marine Eco-label Japan (MEL Japan) telah ditetapkan di Tokyo pada tanggal 6 Desember 2007. MEL Japan merupakan usaha bersama yang dilakukan oleh para industriawan perikanan, masyarakat ilmuwan, organisasi konservasi, para pengolah dan distributor ikan, konsumen, dan ahli makanan yang komitmen melakukan promosi perikanan Jepang yang berkelanjutan. Hasil akhir dari skema ini yaitu standar sertifikasi dan aturan prosedur yang sedang berlangsung. Skema ini diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu dekat. Maka dari itu MEL Japan diharapkan penerimaan pendaftaran sertifikasi dan inspeksi dimulai pada bulan April 2008.1.Latar Belakang
Dalam rangka menyeimbangkan antara populasi ikan di duania dan permintaan ikan di dunia maka diperlukan usaha untuk melestarikan sumber alam laut sehingga tidak terjadi penangkapan ikan yang berlebihan.
Menurut data Review of the state of world marine fishery Resources FAO, tahun 2005, terdapat 441 stok atau kelompok spesies. Tetapi sekitar 77% stok dunia tersebut telah tereksploitasi penuh, tereksploitasi berlebih, bahkan ada stok yang sudah habis sehingga tiada ruang lagi untuk perluasan usaha. Dalam keadaan demikian ini, ecolabel ikan dan produk perikanan telah dikembangkan terutama di negara-negara barat.
Telah diakui bahwa Jepang sebagai pasar terbesar produk perikanan. Para stakeholder pada industri perikanan dan pengelolaan perikanan di Jepang telah memutuskan untuk proaktif menetapkan skema ecolabel yang akan dapat diterapkan karena sesuai dengan keadaan perikanan di Jepang.
2.Pinsip dasar
a.Promosi konservasi dan penggunaan yang berkelanjutan sumber daya alam laut
MEL Japan bertujuan membuat ketetapan untuk menginformasikan keputusan pembeli yang pilihannya dapat dipercaya mempromosikan dan mendorong penggunaan yang berkelanjutan sumber daya alam perikanan.
b.Pengelolaan bersama-sama
MEL Japan melanjutkan penggunaan keunggulan pengelolaan bersama-sama dimana telah dipraktekkan dalam rangka meyakinkan penggunaan sumber alam yang berkelanjutan dari lingkungan hidup laut di Jepang dan Asia pada zaman kuno. Gagasan pengelolaan bersama-sama ini adalah nelayan bersama-sama berperan aktif baik dalam pengelolaan perikanan maupun perbaikan sumber alam. Pada komunitas penangkap ikan di Jepang, mereka telah mengembangkan gagasan pengelolaan sumber alam perikanan di wilayahnya secara bersama-sama. Menurut mereka kegiatan ini dilakukan dalam rangka menjamin penghidupan komunitasnya. Perikanan berorientasi pengelolaan sumber alam yang efektif dan praktis ini tidak ada bandingannya sedunia, dan telah berkembang dan menyebar luas di Jepang.
Yang melatar belakangi pengembangan pengelolaan bersama-sama ini adalah banyaknya penangkap ikan sekala kecil, perahu penagkap ikan kecil dan target jenis ikan tangkapan beragam. Kerangka kerja ini telah berfungsi membangkitkan semangat kepada nelayan dan mereka yang bekerja dalam bidang perikanan, sebagai pengguna sumber alam laut dalam berperan pengelolaan sumber alam secara sukarela dan secara individu. Nelayan dan pemerintah daerah dan pemerintah pusat bersatu bekerjasama melaksanakan kerangka kerja yang berlaku ini untuk perbaikan sumber alam. Maka dari itu MEL Japan mengaplikasikan secara efektif konsep dari pengelolaan bersama pembuatan sertifikat sebagai suatu cara untuk memudahkan dan memperkuat kerja skema ini.
MEL Japan bertujuan membuat sebuah siklus positif, melalui penerbitan sertifikat ecolabel akan menimbulkan : a) peningkatan perhatian nelayan pada pengelolaan sumber alam; b) peningkatan kerjasama nelayan dengan ilmuwan dan pengelola perikanan; c) peningkatan peran aktif nelayan dalam menyumbangkan pengumpulan data dan kemajuan informasi perikanan.
c.Penerbitan sertifikasi yang ilmiah dan sasarannya
MEL Japan disusun oleh sebuah badan, dewan dan panitia yang terdiri dari perwakilan dari pejabat berwenang dalam pengelolaan perikanan, industri perikanan, organisasi pekerja perikanan, masyarakat ilmuwan, kelompok yang tertarik masalah lingkungan hidup, pengolah ikan, pedagang, pengecer dan juga konsumen, yang sadar akan keadilan terhadap kepentingan semua pihak. MEL Japan juga menjamin sertifikasi yang obyektif dan ilmiah yang dilakukan oleh badan sertifikasi independen yang membentuk tim sertifikasi teridiri dari ilmuwan dan para ahli yang mempunyai pemahaman mendalam tentang perikanan dan lingkungan hidup laut Jepang.
3.Biaya sertifikasi yang diperbolehkan
Agar pola Eco-label ini diterima secara luas, perlu diingat bahwa MEL Japan akan sangat penting dalam menyumbangkan perikanan yang berkelanjutan. MEL Japan akan mengikuti kerangka kerja yang dapat dipraktekan bagi beragam nelayan (skala kecil – besar) yang proaktif terlibat dalam perikanan yang berkelanjutan. Mereka dapat memperoleh seritifikat dengan biaya rendah.
Pada akhirnya, pola MEL Japan dikembangkan menjadi suatu sistem dengan biaya yang murah dan menghindari duplikasi pekerjaan, dengan memanfaatkan data lengkap yang diperoleh melalui pengelolaan yang telah berlaku. Sifat dasar sistem ini adalah non-komersial dan non-profit. Biaya yang ditarik MEL Japan dan badan sertifikasi pihak ketiga rendah sekali hanya untuk biaya pemeliharaan kegiatan ini. Meminimalkan biaya sertifikasi bukan berarti berkompromi dengan persyaratan perikanan yang berkelanjutan. Keberlanjutan pengujian produk perikanan merupakan prasyarat sertifikasi.
4.Sasaran saat ini
Sasaran MEL Japan sementara ini adalah memperluas pengakuan pasar jepang, dengan maksud memperoleh dukungan lebih luas. MEL Japan juga bertujuan untuk merespon kebutuhan pasar asing dalam mempromosikan ekspor makanan seafood Jepang yang berkelanjutan.
(Sumber : Isaribi, no 57 Feb 2008)
Posted by
Drh.Pudjiatmoko,PhD
at
22:43
0
comments
Labels: Kebijakan Pemerintah Jepang
Wednesday, 27 February 2008
Anggota Ikamaja baru kembali dari Jepang
Setelah selama kurang lebih satu tahun magang di Jepang Petani Muda Indonesia kemabli ke tanah air bercita-cita mengembangkan pertanian di Nusantara.Sulasmono:"Aku bercita-cita menjadi peternak sapi yang sukses melalui pengembangan pakan ternak menggunakan rumput bermutu unggul"
Gungun Imat Rohmat:"Selain menjadi Dai, aku berhasrat kuat mengembangkan padi organik dan melon yang bermutu unggul".
Kamarudin:"Aku ingin mengembangkan pemibibitan sapi di Jawa Timur dengan memanfaatkan sumber daya alam yang bagus di Bondowoso"
Posted by
Drh.Pudjiatmoko,PhD
at
07:42
1 comments
Labels: Pemuda Petani Indonesia
Monday, 25 February 2008
Jangan Salahkan Burung
Wahai manusia ....
Perhatikan kami, kami sehat berkembangbiak dengan aman
Kami tetap sehat meskipun tinggal dekat dengan manusia
Kami tetap sehat meskipun kami terbang menjauh dari manusia
Kami tetap sehat meskipun dikambinghitamkan sebagai penyebar H5N1
Kami tetap hidup meskipun harus cari makan sendiri
Kami tetap hidup meskipun manusia tidak kasih makan kami
Kami tetap hidup meskipun manusia sibuk mempelajari arah terbang kami
Kami prihatin keluarga kami ayam banyak menjadi korban karena tidak tahan H5N1
Mengapa manusia tega paksa mereka hidup dalam tempat yang sempit
Mengapa manusia tega paksa mereka hidup dalam tempat yang pengap
Mengapa manusia tega paksa mereka hidup dengan makanan yang tidak enak
Mengapa manusia tega paksa mereka hidup tanpa makan seharian
Mengapa manusia tega paksa mereka hidup dengan makan berlebihan
Mengapa manusia tega paksa mereka hidup dengan sinar berlebihan
Karena paksaan itu mereka menjadi amat sangat lemah sekali
Pinta kami kasih-sayangilah mereka dan bebaskanlah hidup mereka
Posted by
Drh.Pudjiatmoko,PhD
at
14:37
0
comments
Labels: Penyakit Hewan