Masjid Gifu Jepang
Allah Maha
Mendengar Lubuk Hati Hamba-Nya: Kisah Seorang PNS yang Akhirnya Berhaji
“Dan sungguh,
Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya,
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16)
Dua puluh tahun
lalu, aku sedang menempuh studi S3 di Jepang. Suatu hari, aku membaca sebuah
email dari mailing list pelajar Indonesia di luar negeri. Isinya singkat,
tetapi menembus relung hati yang paling dalam. Seorang teman, sesama PNS yang
sedang menempuh studi di Amerika Serikat, menuliskan satu harapan sederhana:
suatu hari dapat menunaikan ibadah haji setelah kembali ke Indonesia.
Aku terdiam cukup lama. Aku juga seorang PNS, dan
saat itu, terus terang, haji terasa seperti mimpi yang sangat jauh. Penghasilan
terbatas, kebutuhan hidup tidak sedikit, dan tanggung jawab keluarga serta
pekerjaan terus berjalan. Namun sejak membaca tulisan itu, tumbuh tekad kuat
dalam hati untuk suatu hari menunaikan rukun Islam yang kelima. Pada saat
itulah aku meyakini bahwa Allah Maha Mendengar, bahkan isi hati yang paling
dalam.
“Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”(QS. Al-Baqarah: 256)
Sekembalinya ke Indonesia, aku menyadari bahwa
tidak ada jalan pintas. Aku memilih untuk fokus bekerja, menekuni aktivitas di
laboratorium, dan menjalankan setiap amanah dengan sebaik mungkin. Hari demi
hari kulalui dengan kesungguhan dan kejujuran, meskipun belum tahu kapan
harapan itu akan terwujud.
Allah membuka jalan. Rezeki datang dari arah yang
sama sekali tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Hasil riset yang pernah
kulakukan di Jepang ternyata menghadirkan imbalan yang cukup besar—cukup untuk
mendaftar haji, bukan hanya untuk diriku sendiri, tetapi juga untuk istriku.
Setahun kemudian, atas kemudahan dari Allah, kami benar-benar dapat berdiri di depan
Ka'bah, menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Alhamdulillah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan
harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)
Dari perjalanan ini aku belajar satu hal penting:
Allah selalu mengetahui apa yang tersimpan di lubuk hati hamba-Nya.
“Barang siapa bertakwa kepada Allah,
niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari
arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. At-Talaq: 2–3)
Jika saat ini impian baik terasa begitu jauh,
jangan berputus asa. Teruslah melangkah dengan kesungguhan dan istiqamah. Allah
Maha Mendengar isi hati hamba-Nya, dan setiap ketetapan-Nya selalu datang pada
waktu yang paling tepat.
Sumber:
Anggota Ikatan Alumi Gifu.
