Keamanan Lingkungan Produk Rekayasa
Genetik Vaksin Innovax™-ND-IBD
I. Pendahuluan
Vaksin Innovax™–ND–IBD merupakan produk rekayasa genetik
(PRG) dengan kandungan Herpesvirus of
Turkey (HVT) strain FC-126 yang disisipi gen F dari Newcastle Disease Virus
(NDV) strain Clone 30 dan gen VP2 dari virus
Infectious Bursal Disease (IBDV) strain F52/70. Oleh karena itu, vaksin
Innovax™–ND–IBD ini dapat mengendalikan penyakit Marek’s Disease (MD), Newcastle
Disease (ND), dan Infectious Bursal
Disease (IBD). Dibanding dengan vaksin konvensional, vaksin ini memiliki
keunggulan lain yaitu memungkinkan pemberian vaksinasi dini, vaksin multivalen,
aman dan tidak menimbulkan efek samping pasca vaksinasi, mampu memberikan
perlindungan silang yang cukup baik, durasi kekebalan lama, dan kompatibel
dengan vaksin lain (1Registration
files. 2016. Part 1. Summary of Product Characteristics INNOVAXTM-ND-IBD,
Hal. 1 dari 8, No.1).
Vaksin Innovax™–ND–IBD yang diproduksi oleh Intervet
International BV (MSD Animal Health),
Belanda dan yang akan dipasarkan oleh PT Intervet Indonesia ini telah terdaftar
serta memperoleh Certificate of Free Sales
di 58 negara, diantaranya beberapa negara maju seperti Belanda (2017), Denmark
(2017), Perancis (2017), Jerman (2017), Italia (2017), Filipina (2017), Spanyol
(2017), Swedia (2017), Thailand (2018), dan Inggris (2018). Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa
Genetik, dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 25 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Analisis Risiko Lingkungan Produk Rekayasa Genetik, maka Tim
Teknis Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik (TTKH PRG) telah melakukan
pengkajian keamanan lingkungan vaksin Innovax™–ND–IBD. Pengkajian didasarkan
pada informasi jasad renik PRG dan informasi keamanan lingkungan sebagaimana
diuraikan di bawah ini.
II. Informasi Jasad
Renik PRG
II.1. Deskripsi Umum Jasad Renik PRG
Jasad renik dalam vaksin Innovax™–ND–IBD adalah HVT avirulen
serotipe 3 strain FC126 yang disisipi gen penyandi protein F (fusion) dari
virus ND strain Clone 30 dan gen VP2 dari virus IBD strain F52/70 sebagai gen
donor.
II.2. Informasi Sifat
Genetik Jasad Renik
Jasad renik tetua dari vaksin Innovax™–ND–IBD adalah
Herpesvirus of Turkey (HVT) strain FC-126 yang telah digunakan sebagai vaksin
hidup untuk pengendalian penyakit Marek’s selama kurang lebih 48 tahun dalam
industri perunggasan komersial (2Witter, 2001).
Donor gen dari vaksin Innovax™–ND–IBD adalah gen penyandi
protein F (fusion) dari virus ND strain Clone 30 yang telah biasa digunakan
sebagai gen donor dalam produksi jasad renik PRG untuk vaksin unggas (3Reddy
et al., 1996; 4Palya et al., 2014) dan gen VP2 dari virus IBD
yang telah biasa digunakan dalam ekspresi vaksin rekombinan yang merupakan
protein struktural pembentuk kapsid virus IBD dan terkandung epitop dari
antibodi netralisasi (5Fahey et
al., 1991; 6Darteil et al.,
1995).
Lokasi penyisipan dari kaset ekspresi yang mengandung gen F
dari virus ND dan gen VP2 dari virus IBD beserta dengan regulatornya adalah
pada posisi nukleotida 140,541, yaitu pada tapak restriksi StuI yang terletak
dalam ORF 088 (regio US2) dari virus HVT (GenBank accession number AF291866) (10Scheme and flow chart HVP360
construction). Jumlah kopi yang disisipkan adalah satu kopi untuk
masing-masing gen (11Registration
files. 2016. Part 2.C.2.1.a. Starting Material Not Listed in a Pharmacopoeia –
Genetic Engineering).
Sekuen gen F dan gen VP2 yang disisipkan dalam genom HVT
FC-126 bersifat stabil secara genetik. Hal ini telah dibuktikan dengan pasase
sebanyak lima kali, memiliki kesamaan sekuens dengan Master Seed Virus (MSV) (7Trial files. 2016. Report
16R/0091. Sequence Analysis of HVP360 MSV, Passage 5 and Final Product Batches
– Inserted Cassete and Flanking HVT Vector Regions, Hal 2).
II.3. Metode Konstruksi
Genetik
Jasad renik sebagai Master
Seed Innovax™-ND-IBD adalah HVP360 yang dihasilkan dari rekombinasi antara
genom HVT strain FC-126 dengan gen F dari virus ND strain Clone 30 dan gen VP2
dari virus IBD strain F52/70 pada tapak restriksi StuI yang terletak dalam ORF
088 (regio US2) dari virus HVT. Metode konstruksi genetik HVP360 adalah sebagai
berikut:
A. Penyusunan pustaka
genomik HVT:
Uraian tentang penyusunan pustaka genomik HVT FC-126 dapat
dilihat pada 8Trial files. 2015. Report 15R/0123: Construction of HVT vector
vaccine Innovax-ND-IBD (HVP360) yang pada prinsipnya adalah sebagai berikut:
(1) Klon Subgenomik
407-32.2C3, 407-32.1C1, dan 407-32.5G6:
Genom HVT FC-126 dipotong secara acak dan fragmen yang
berukuran 40-50 kbp diseleksi dengan metode gradien gliserol (9van
Zijl et al.,1988). Fragmen DNA
terpilih dibuat menjadi ujung papak (blunt
ends), dan diligasi dengan vektor kosmid pWE15 (Stratagene©) yang sebelumnya telah dibuat linear dengan BamHI dan dibuat menjadi ujung papak.
Koloni rekombinan diseleksi menggunakan probe spesifik (P1, P2, P3 yang
merupakan fragmen BamHI, dan P4 yang merupakan
fragmen XbaI dari genom HVT). Pemakaian vektor kosmid pWE15 ini memungkinkan
insert dapat diisolasi kembali dengan enzim restriksi NotI, oleh karena itu
fragmen subgenom HVT yang mengandung tapak restriksi NotI tidak dipilih dalam
seleksi ini. Dari hasil seleksi rekombinan diperoleh tiga kosmid rekombinan
yang tidak mengandung tapak restriksi NotI, yaitu 407-32.2C3 (membawa fragmen
genom HVT FC-126 dari ujung 5’ sampai dengan posisi 39.745) yang terseleksi
dengan probe P1 dan P2, 407- 32.5G6 (membawa fragmen genom HVT FC-126 posisi
61.852-101.255) yang terseleksi dengan probe P2 dan P3, dan 407-32.1C1 (membawa
fragmen genom HVT FC-126 posisi 96.095-133.538) yang terseleksi dengan probe P1
dan P4 (8Trial files. 2015.
Report 15R/0123: Construction of HVT vector vaccine Innovax-ND-IBD (HVP360)).
(2) Klon Subgenomik
172-07.BA2 dan 415-09.BA1:
Bagian genom HVT yang mengadung tapak restriksi NotI adalah
fragmen BamHI#2 dan BamHI#1 yang diperoleh melalui pemotongan genom HVT dengan
BamHI. Fragmen BamHI#2 (fragmen berukuran 26 kbp) di klon langsung ke pSP64
(Promega©), sehingga diperoleh klon 172-07.BA2 (membawa fragmen genom HVT
FC-126 posisi 37.663-63.593). Fragmen BamHI#1 adalah fragmen berukuran 29 kbp
dan yang mengandung regio unique short (US), pertama-tama diklon ke vektor
pWE15 menjadi klon 378-50.BA1. Klon ini kemudian dipotong dengan enzim BamHI
dan insert nya di klon kembali ke tapak restriksi BamHI dari vektor pSY1005
(vektor ini berasal dari cosmid pHC79 (Boehringer Ingelheim) yang mengandung MCS/fragmen
EcoRI-EcoRI dari pWE15) untuk menjadi klon 415-09.BA1 (membawa fragmen genom
HVT FC-126 posisi 126.848-140.540) (8Trial
files. 2015. Report 15R/0123: Construction of HVT vector vaccine Innovax-ND-IBD
(HVP360)).
B. Subgenomik yang
diperlukan dalam penyusunan HVP360:
Bahan yang dipakai untuk rekonstruksi HVP360 adalah pustaka
genom HVT yang saling overlapping, yaitu terdiri dari:
(1) Subgenomik 407-32.2C3 (membawa fragmen genom HVT FC-126
dari ujung sampai dengan posisi 39.745).
(2) Subgenomik 172-07.BA2 (membawa fragmen genom HVT FC-126
posisi 37.663-63.593)
(3) Subgenomik 407-32.5G6 (membawa fragmen genom HVT FC-126
posisi 61.852- 101.255)
(4) Subgenomik 407-32.1C1 (membawa fragmen genom HVT FC-126
posisi 96.095- 133.538)
(5) Subgenomik 415-09.BA1 (posisi 126.848-155.744), yang
merupakan hasil subkloning dari 378-50.BA1.
(5A) Subgenomik pSY640: merupakan subklon dari cosmid 415-09.BA1, fragmen insert BamHI-StuI (fragmen genom HVT FC-126
posisi 126.848-140.540) diklon ke vektor pSP64 (Promega).
(5B) Subgenomik 556-60.6: merupakan subklon dari 415-09.BA1, fragmen insert SacI-BamHI
(fragmen genom HVT FC-126 posisi 142.997-155.744) diklon ke vektor pBR322.
(5C) Insertion vector 435-47: Pada prinsipnya disusun dari subklon 415-09.BA1, fragmen
insert EcoRI-EcoRI sebesar 7,3 kbp (fragmen genom HVT posisi 136.880-144.190)
yang mencakup sebagian besar regio US dari FC-126 diklon ke tapak restriksi
EcoRI dari vektor pSP64 (Promega) menjadi vektor insersi 435-47. (8Trial files. 2015. Report
15R/0123: Construction of HVT vector vaccine Innovax-ND-IBD (HVP360)).
Dengan teknik penyisipan linker maka tapak restriksi StuI
(pada posisi sekitar 140.541) dari vektor ini diganti dengan tapak restriksi
HindIII, sehingga diperoleh vektor 435VEC1 (dipergunakan untuk kloning gen
VP2-IBDV) dan 435VEC2 (dipergunakan untuk kloning gen F-NDV). Kaset ekspresi
gen VP2-IBDV (terdiri dari MCMV-IE promoter, gen VP2-IBDV, dan terminator polyA
SV40) diisolasi dari virus rekombinan dalam vaksin Vaxxitek® HVT-IBD (Merial).
Kaset ekspresi gen VP2-IBDV ini diklon ke vektor 435VEC1 pada
posisi NotI-HindIII sehingga diperoleh vektor 435VEC6.
Donor gen F-NDV diisolasi dari virus NDV strain Clone 30
dalam vaksin Nobilis® ND Clone 30 (MSD). Gen F-NDV ini dikombinasikan dengan
promoter IE dan terminator dari HCMV strain AD169 (Genbank X17403) menjadi
kaset ekspresi gen F-NDV.
Kaset ekspresi ini diklon ke vektor 435VEC2 pada posisi
HindIII-NotI sehingga diperoleh vektor 435VEC26. Kaset ekspresi gen VP2 dari
vektor 435VEC6 diisolasi kembali dengan enzim restriksi PasI dan HindIII,
kemudian diinsersikan ke posisi PasI-HindIII dari vektor 435VEC26, sehingga
diperoleh plasmid rekombinan yang mengandung kaset ekspresi gen VP2-IBDV dan
kaset ekspresi gen F-NDV. Konstruksi akhir dari vektor ini diberi nama vektor
plasmid homolog 435VEC60 ( 10Scheme and flow chart HVP360 construction).
C. Penyusunan HVP360:
Konstruksi virus rekombinan dilakukan melalui transfeksi
kultur sel CEF dengan campuran DNA plasmid/kosmid sebagai berikut:
1. 407-32.2C3 dipotong dengan NotI
2. 172-07.BA2 dipotong dengan BamHI
3. 407-32.5G6 dipotong dengan NotI
4. 407-32.1C1 dipotong dengan NotI
5. pSY640 dipotong dengan HindIII dan BamHI
6. 435VEC60 dipotong dengan PmII
7. 556-60.6 dipotong dengan BamHI
Campuran fragmen DNA ini ditransfeksikan dengan sistem
lipofection ke dalam sel CEF. Melalui prinsip rekombinasi homolog, dari hasil
kotransfeksi ini akan diperoleh virus rekombinan. Seleksi virus rekombinan
dilakukan dengan mengisolasi plak yang terbentuk. Rekombinan yang mengekspresikan
protein VP2 dan protein F dideteksi dengan immunofluorescense assay (IFA), dan
rekombinan yang terseleksi dipurifikasi 3 kali untuk memperoleh HVP360 (virus
rekombinan HVT-ND-IBD).
Meskipun ada bagian kecil pada ujung genom HVT yang tidak
terjangkau dari fragmenfragmen overlapping, yaitu regio sekuen berulang
terminal (TRL & TRS), akan tetapi hal ini tidak berpengaruh pada
pembentukan rekombinan virus lengkap, dikarenakan semua informasi genetik HVT
telah tercakup dan bagian kecil tersebut terulang pada regio sekuen berulang
internal (IRL & IRS).
II.4 Karakter
Modifikasi Genetik
Secara genotip, penyisipan gen F virus ND Clone 30 dan gen
VP2 virus IBD strain F52/70 ke dalam genom HVT strain FC-126 tidak memberikan
dampak yang merugikan atau tidak mempengaruhi virulensi virus tetuanya (11Registration files. 2016. Part
2.C.2.1.a. Starting Material not Listed in Pharmacopoeia - Genetic Engineering,
Hal. 3 dari 6).
Secara fenotip, selain memberikan perlindungan terhadap MD,
ekspresi dari gen F dan VP2 memberikan nilai tambah berupa perlindungan
terhadap ND dan IBD (12Sondermeijer et al., 1993).
II.5 Kemungkinan
Terjadinya Gen yang Disisipkan pada Jasad Renik PRG untuk Vaksin Hewan
Dipindahkan ke Organisme Lain
Sekuen gen F virus ND Clone 30 dan gen VP2 virus IBD strain
F52/70 dalam genom HVT strain FC-126 tidak dapat dipindahkan ke organisme lain.
Hal tersebut dikarenakan tidak ada kesesuaian sekuen dengan genom ayam
berdasarkan hasil analisis BLAST yang mungkin menyebabkan munculnya rekombinasi
homolog.
Gen yang disisipkan pada PRG vaksin Innovax™–ND–IBD tidak
dapat dipindahkan ke inang/organisme lain, dikarenakan HVT rekombinan tidak
berintegrasi dengan genom ayam, melainkan mempertahankan materi genetiknya
dalam bentuk DNA sirkuler ekstra kromosomal di dalam sel target (13Morissette
dan Flamand, 2010). Selain itu, HVT secara alamiah bukan merupakan herpesvirus
yang menyebabkan tumor pada kalkun dan tidak ditransmisikan secara vertikal
dari kalkun yang terinfeksi kepada telurnya.
Jasad renik PRG ini adalah virus HVT yang disisipi gen F dari
NDV dan gen VP2 dari IBDV. Virus HVT adalah kelompok virus Marek yang tidak
menular ke manusia (14Tischer dan Osterrieder, 2010).
II.6. Kesimpulan
Pengkajian Informasi Genetik
Berdasarkan hasil pengkajian informasi genetik dapat
disimpulkan bahwa:
a. Virus vaksin Innovax™-ND-IBD mengandung Herpesvirus of
Turkey (HVT) strain FC126 yang disisipi gen F dari NDV strain Clone 30 dan gen
VP2 dari virus IBDV strain F52/70 yang bersifat stabil secara genotip dan
fenotip.
b. Penyisipan gen F dari NDV dan gen VP2 dari IBDV pada HVT
FC-126, dibandingkan dengan vaksin konvensional dapat memberikan nilai tambah
berupa memungkinkan pemberian vaksinasi dini, vaksin multivalen, aman dan tidak
menimbulkan efek samping pasca vaksinasi, mampu memberikan perlindungan silang
yang cukup baik, durasi kekebalan lama, dan kompatibel dengan vaksin lain
c. Gen F dari NDV dan gen VP2 dari IBDV yang disisipkan dalam
jasad renik PRG (HVP360) tidak menyebar atau pindah ke organisme lain.
d. Vaksin PRG Innovax™-ND-IBD tidak berpotensi menyebar pada
manusia karena virus HVT bukan virus yang bersifat zoonotik.
III. Informasi Keamanan
Lingkungan
III.1 Kemampuan
Penyebaran Jasad Renik
Jasad renik PRG Innovax™-ND-IBD memiliki sifat yang sama
dengan virus HVT tetuanya yaitu tidak dapat bertahan hidup di lingkungan dan di
luar sel. Virus tidak dapat diisolasi dari ekskreta ayam dan hampir tidak dapat
terdeteksi di folikel bulu ayam pasca vaksinasi dengan InnovaxTM-ND-IBD sehingga
tidak mencemari lingkungan (15Registration
files. 2016. Part 5.B.4. Report 15R/0154: Dissemination of HVT-ND-IBD MSV+2 in
SPF chickens vaccinated by the in ovo route, Hal 2 dari 49). Jasad renik
PRG Innovax™-ND-IBD mudah diinaktivasi secara fisik dan kimiawi seperti
pengaturan pH, pemanasan, dan pemberian desinfektan (16Schat dan
Nair, 2008).
III.2 Informasi Cakupan
Inang Organisme Tetua Virus PRG untuk Vaksin
Jasad renik tetua vaksin PRG Innovax™-ND-IBD ini adalah
Herspesvirus of Turkey (HVT) strain FC-126. Inang alami dari HVT adalah kalkun
(17Witter dan Solomon, 1971).
III.3 Informasi Kajian
Molekuler
Modifikasi genetik rekombinan HVT strain FC-126 dilakukan
dengan penyisipan gen F dari virus ND strain Clone 30 dan gen VP2 dari virus
IBD strain F52/70 beserta dengan sekuen regulatornya pada genom HVT. Lokasi
penyisipan kaset ekspresi terletak di tapak StuI pada posisi nukleotida 140,541
dari genom HVT (nomor akses NCBI: AF291866). Tempat penyisipan terletak di
regio US2 (Open Reading Frame 088 HVT) yang tidak esensial bagi HVT (11Registration files. 2016. Part
2.C.2.1.a. Starting Material Not Listed in a Pharmacopoeia – Genetic
Engineering, Hal 3 dari 6).
Secara genotip, penyisipan gen F virus ND Clone 30 dan gen
VP2 virus IBD strain F52/70 pada regio US2 (non essentials) virus HVT FC-126
tidak memberikan dampak yang merugikan atau tidak mempengaruhi virulensi virus
tetuanya (11Registration
files. 2016. Part 2.C.2.1.a. Starting Material Not Listed in a Pharmacopoeia –
Genetic Engineering, Hal 3 dari 6).
Secara fenotip, penyisipan gen tersebut mengekspresikan
protein F dari virus ND dan protein VP2 dari virus IBD sehingga memberikan
nilai tambah berupa perlindungan terhadap ND dan IBD selain MD (12Sondermeijer
et. al., 1993).
Penanda yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi jasad
renik PRG ini adalah sekuens gen F dari virus ND strain Clone 30 dan sekuens
gen VP2 dari virus IBD strain F52/70. Teknik untuk mengidentifikasi sekuens ini
dapat menggunakan teknik polymerase chain reaction (PCR) dan sekuensing DNA
dengan menggunakan primer yang dapat mengidentifikasi gen F dan gen VP2 yang
disisipkan pada genom HVT (7Trial
files. 2016. Report 16R/0091 Sequence Analysis of HVP360 MSV, Passage 5 and
Final Product Batches –Inserted Cassette and Flanking HVT Vector Regions,
Hal 6-8).
III.4 Kemungkinan
Dampak Negatif Jasad Renik PRG Vaksin terhadap Lingkungan
Sekuen gen F virus ND Clone 30 dan gen VP2 virus IBD strain
F52/70 dalam genom HVT strain FC-126 tidak dapat berpindah ke organisme lain.
Hal tersebut dikarenakan tidak ada homologi sekuens antara genom HVT-PRG dengan
genom ayam berdasarkan hasil analisis BLAST.
Pencarian blast (BLAST;
http://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi) di GenBank untuk genom HVT dan sekuen
sisipan NDV dan IBDV dibandingkan genom ayam membuktikan bahwa tidak ada regio
yang homolog antara genom HVT-PRG dengan genom ayam yang mungkin menyebabkan
munculnya rekombinasi homolog.
HVT rekombinan (HVP360) tidak memiliki potensi penyebaran ke
hewan nontarget (18Registration
files. Part 5.B.2. Report 15R/0276. Spreading of HVT-ND-IBD to chickens and
turkeys after subcutaneous administration of an overdose of HVT-ND-IBD to day
old chickens, Hal 20 dari 34), serta ke manusia dan lingkungan (14Tischer
dan Oesterrieder, 2010).
III.5 Rencana
Pengelolaan dan Pemantauan
Pemantauan dan evaluasi keamanan jasad renik PRG dalam vaksin
hewan setelah peredaran (post market surveillance) akan dilakukan berdasarkan
panduan Veterinary International Conference on Harmonization (VICH) dari
Committee for Medicinal Products for Veterinary Use (CVMP), European Medicines
Agency (EMA) mengenai penanganan laporan adverse event terkait dengan
penggunaan produk obat hewan.
Pada dasarnya vaksin InnovaxTM-ND-IBD tidak memiliki risiko
bahaya terhadap manusia dan lingkungan. Virus vaksin dapat dengan mudah diinaktivasi
menggunakan disinfektan umum. Jika vaksin tertumpah atau terjadi kebocoran pada
kemasan, dilakukan segera eliminasi dengan penyemprotan disinfektan untuk
menginaktifkan virus vaksin. Jika terjadi kecelakaan pada saat penggunaan,
vaksin tertumpah atau terkena tubuh/bagian tubuh pelaksana vaksinasi, maka
segera dibilas air dan disinfeksi dengan disinfektan umum.
IV. Kesimpulan
1. TTKH PRG Bidang Keamanan Lingkungan memberikan rekomendasi
bahwa vaksin Innovax™-ND-IBD yang diajukan adalah aman terhadap lingkungan.
Berdasarkan kajian stabilitas genotip dan fenotip, master seed vaksin virus rekombinan
HVP360 bersifat stabil.
2. Vaksin Innovax™-ND-IBD tidak boleh digunakan sebagai
vaksin ayam sebelum memperoleh Sertifikat Keamanan Lingkungan dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
3. Apabila produk tersebut terbukti menimbulkan risiko
terhadap kesehatan manusia dan hewan maka pemohon wajib melakukan tindakan
pengendalian dan penanggulangan serta pemusnahan vaksin Innovax™-ND-IBD yang
berada di wilayah teritori Indonesia.
4. Apabila kemudian ditemukan data dan informasi baru yang
tidak sesuai dengan data keamanan lingkungan yang diperoleh hingga saat ini,
maka status keamanan lingkungan terhadap vaksin Innovax™-ND-IBD perlu dikaji
ulang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Registration files. 2016. Part 1. Summary of Product
Characteristics INNOVAXTM-ND-IBD. Hal: 1-8.
2. Witter RL. 2001. Protective efficacy of Marek’s disease
vaccines. Curr. Top. Microbiol. Immunol. 255:57-90.
3. Reddy SK, Sharma JM, Ahmad J, Reddy DN, McMillen JK, Cook
SM, Wild MA, Schwartz RD. 1996. Protective efficacy of a recombinant
herpesvirus of turkeys as an in ovo vaccine against Newcastle and Marek’s
diseases in specific-pathogen-free chickens. Vaccine. 14(6):469-477.
4. Palya V, Tatár-Kis T, Mató T, Felfoldi B, Kovacs E, Gardin
Y. 2014. Onset and long-term duration of immunity provided by a single
vaccination with a turkey herpesvirus vector ND vaccine in commercial layers.
Vet. Immunol. Immunopathol. 158(1-2):105-115.
5. Fahey KJ, Chapman AJ, Macreadie IG, Vaughan PR, McKern NM,
Skicko JI, Ward CW, Azad AA. 1991. A recombinant subunit vaccine that protects
progeny chickens from infectious bursal disease. Avian. Pathol. 20: 447-460.
6. Darteil R, Bublot M, Laplace E, Bouquet JF, Audonnet JC,
Riviere M. 1995. Herpesvirus of turkey recombinant viruses expressing
infectious bursal disease virus (IBDV) VP2 immunogen induce protection against
an IBDV virulent challenge in chickens. Virology. 211(2): 481–490.
7. Trial files. 2016. Report 16R/0091. Sequence Analysis of
HVP360 MSV, Passage 5 and Final Product Batches – Inserted Cassete and Flanking
HVT Vector Regions. Hal: 1-39.
8. Trial files. 2015. Report 15R/0123: Construction of HVT
vector vaccine Innovax-ND-IBD (HVP360). Hal: 1-33.
9. Van Zijl M, Quint W, Briaire J, Rover T, Gielkens A, Berns
A. 1988. Regeneration of herpesviruses from molecularly cloned subgenomic
fragments. J Virol 62(6):2191-2195.
10. MSD Animal Health. Scheme and flow chart of HVP360
construction.
11. Registration files. 2016. Part 2.C.2.1.a. Starting
Material not Listed in Pharmacopoeia - Genetic Engineering, Hal. 1-6.
12. Sondermeijer PJA, Claessens JAJ, Jenniskens PE, Mockett
APA, Thijssen RAJ, Willemse MJ, Morgan RW. 1993. Avian herpesvirus as a live
viral vector for the expression of heterologous antigens. Vaccine.
11(3):349-358.
13. Morissette G, Flamand L. 2010. Minireview: Herpesvirus
and chromosomal integration. J. Virol. 84(23):12100-12109.
14. Tischer BK, Osterrieder N. 2010. Herpesviruses – a
zoonotic threat?. Vet. Microbiol. 140(3- 4):1-8.
15. Registration files. 2016. Part 5.B.4. Report 15R/0154:
Dissemination of HVT-ND-IBD MSV+2 in SPF chickens vaccinated by the in ovo
route, Hal 1-49.
16. Schat KA, Nair V. 2008. Marek’s Disease. Di dalam:
Disease of Poultry. Saif YM, editor. Blackwell Publishing Ltd: Ames. Hal:
452–514.
17. Witter RL, Solomon JJ. 1971. Epidemiology of a
herpesvirus of turkey: possible sources and spread of infection in turkey
flocks. Infect. Immun. 4(4):356-361. 11
18. Registration files. Part 5.B.2. Report 15R/0276.
Spreading of HVT-ND-IBD to chickens and turkeys after subcutaneous
administration of an overdose of HVT-ND-IBD to day old chickens, Hal 1-34.
SUMBER:
https://indonesiabch.menlhk.go.id/wp-content/uploads/2020/04/FINAL-Resume-Innovax-ND-IBD-13-Mar-2020-Balai-Kliring.pdf