Kementerian
Pertanian (Kementan) mengakui virus Avian Influenza (AI) tipe baru telah
menyerang itik dan entog para peternak. Untuk Provinsi Jawa Tengah (Jateng)
dilaporkan, populasi itik yang mati terserang virus tersebut sebesar 61.459
ekor.
Direktur
Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Pudjiatmoko mengatakan,
virus AI baru ini berbeda dengan virus AI yang selama ini endemis di Indonesia
sejak 2003 yakni Clade 2.1 sub Clade. 2.1.3 Virus tersebut hanya patogen pada
unggas golongan ayam layer, broiler , kampung dan puyuh.
"Kalau
virus AI sekarang sub Clade 2.3.2 menyebabkan tingkat kesaktian dan kematian
cukup tinggi pada itik.Jenisnya asal virus masih sama H5N1 tergolong Highly
Pathogenic Avian Influenza(HPAI)," ujar Pujiatmoko dalam diskusi di
Jakarta, Kamis (13/12/2012).
Pujiatmoko
menduga, penyebaran virus AI baru itu berasal dari mutasi genetic atau
kemungkinan introduksi virus baru dari luar negeri yang sedang terluar. Virus
AI itu juga bisa masuk melalui impor ternak unggas ilegal. "Adapun
contohnya migrasi burung yang tertular virus dari luar negeri," kata
Pujiatmoko.
Meski
begitu, Pujiatmoko mengakui, pihaknya belum mengetahui kepastian caranya virus
AI baru itu masuk ke Indonesia. Pasalnya, pemerintah tidak mengizinkan
pemasukan unggas dari negara yang tertular HPAI.
"Kita
hanya melakukan impor dari negara yang terbebas AI. Impor hanya dibolehkan
dalam bentuk Grand Parent Stock (GP),Parent Stock, Daily Old Chicken (DOC),
Jerman, Inggris,Prancis dan Malaysia," ujar Direktur Perbibitan Ditjen
Peternakan dan Kesehatan Hewan Abubakar menimpali.
Abubakar
menambahkan, tahun 2012 ada tiga perusahaan yang mengimpor tiga komoditas
sumber bibit itu yakni PT Putra Mandiri, PT Quality Indonesia dan PT Central
Avian.
Total
jumlah DOD yang diimpor tahun ini sebesar 20.765 ekor dan jantan 4.240 ekor.
Sementara di tahun sebelumnya, impor sumbe bibit ayam sebesar 24.090 ekor
betina dan 14.900 ekor ayam.
Laporan
investigasi dari daerah sejak akhir November -12 Desember 2012, kematian itik
di Provinsi Jateng dilaporkan terjadi di 21 Kabupaten/Kota jumlahnya 61.459
ekor (0,75 %) . Sementara total populasi itik dan entok di Jateng sejumlah
8,159 juta ekor.
Kabupaten
yang didera kematian itik terbesar adalah Demak yakni 13.200 ekor. Sementara
Brebes 11.000 ekor.
Atas
hal itu, jelas Pujiatmoko, pihaknya telah melaporkan kasus baru ini ke Badan
Kesehatan Hewan Dunia (OIE) pada 10 Desember 2012 lalu. Kementan berupaya
melakukan depopulasi terbatas disertai tindakan biosekuriti.
Selain
itu, Kementan juga meminta pemerintah daerah meningkatkan pengawasan lalu
lintas itik dan produk dari daerah dimana terjadi peningkatan kasus AI.
"Lalu lintas itik hidup dari daerah tertular dipersyaratkan dengan hasil
uji PCR negatif," terangnya. kbc11
Sumber :
http://www.kabarbisnis.com/read/2835298
No comments:
Post a Comment