Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Saturday, 22 March 2008

Analisis Permintaan Kedelai Indonesia

Kedelai merupakan sumber protein nabati yang tinggi serta sumber lemak, vitamin dan mineral yang sering dikonsumsi masyarakat dalam negeri. Angka konsumsi kedelai dalam negeri cukup besar. Kebutuhan kedelai tahun 2002 mencapai 1,2 juta ton. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia masih harus terus melakukan impor yang rata-rata sebesar 40% dari kebutuhan kedelai nasional meningkat dari tahun ke tahun, produksi dalam negeri masih relatif rendah dan memiliki kecenderungan terus menurun. Hal ini menyebabkan ketergantungan akan kedelai impor terus berlangsung dan memiliki kecenderungan terus meningkat. Berdasarkan latar belakang tersebut muncul beberapa permasalahan. Faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan kedelai impor dan kedelai domestik. Bagaimana hubungan permintaan kedelai domestik dengan kedelai impor. Bagaimana kinerja produksi kedelai domestik dan permintaan kedelai dari tahun ketahun.

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengidentifikasi variabel variabel yang mempengaruhi permintaan kedelai impor dan kedelai domestik. Mengidentifikasi hubungan permintaan kedelai domestik dengan kedelai impor. Mengetahui proyeksi kinerja produksi kedelai domestik, impor dan permintaan kedelai dari tahun ketahun
Hipotesis penelitian ini (1) Diduga permintaan kedelai domestik dan permintaan kedelai impor dipengaruhi oleh harga kedelai domestik, harga kedelai impor, jumlah penduduk dan pendapatan penduduk. (2) Diduga elastisitas harga kedelai domestik terhadap permintaan kedelai domestik bernilai negatip. Elastisitas harga silang kedelai domestik terhadap permintaan kedelai impor bernilai positif untuk barang substitusi. Elastisitas pendapatan penduduk terhadap permintaan kedelai bernilai positif untuk barang normal. (3) Diduga kinerja produksi kedelai domestik dan permintaan kedelai dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data produksi kedelai domestik, jumlah kedelai impor, harga kedelai domestik dan harga kedelai impor, kurs tengah Dolar terhadap Rupiah, pendapatan penduduk dan jumlah penduduk. Data tersebut diambil dari Biro Pusat Statistik (BPS) dan Food Organitation (FAO).

Dalam menganalisis data digunakan tiga metode analisis (1) Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dalam analisis statistik, digunakan fungsi bentuk Regresi linear berganda yang menggunakan persamaan Y=a+ bX+ bX+bX + bX + εi. Dimana; Y = Jumlah permintaan kedelai, X = Harga kedelai domestik, X= Harga kedelai impor, X= Pendapatan penduduk, X= Jumlah penduduk, a= Konstanta, b- b= Nilai koefesien, εi = Error term. (2) Untuk mengetahui keterkaitan permintaan kedelai impor dan kedelai domestik maka digunakan model elastisitas permintaan yang meliputi:
(a) Elastisitas harga barang itu sendiri E= .
(b) Elastisitas harga silang terhadap permintaan E= .
(c) Elastisitas pendapatan terhadap permintaan E= . ,
(3) Untuk memproyeksi kinerja produksi kedelai domestik, volume impor dan permintaan kedelai dari tahun ke tahun maka digunakan analisa trend. Y = a + bx. Dimana; x = Periode waktu, Y = Permintaan kedelai, a = Nilai Y apabila x = 0, b= Besarnya perubahan variabel Y yang terjadi pada setiap perubahan satu unit variabel x.

Dari hasil penelitian dan pembahasan didapatkan 5 hal penting yaitu

(1) Variabel yang mempengaruhi permintaan kedelai domestik adalah variabel harga kedelai domestik (X1) sebesar 0,501 berarti bahwa setiap penambahan Rp.1,- per ton harga kedelai domestik akan meningkatkan permintaan kedelai domestik sebesar 0,501 ton.

Variabel harga kedelai impor (X2) sebesar 4.759,670, berarti bahwa setiap penambahan $ 1,- per ton harga kedelai impor akan menyebabkan penurunan permintaan kedelai domestik sebesar 4759,670 ton.

Variabel pendapatan penduduk (X3) sebesar 0,665 berarti bahwa setiap penambahan pendapatan penduduk sebesar Rp. 1,- perkapita pertahun maka permintaan kedelai domestik akan turun sebesar 0,665 ton.

Variabel jumlah penduduk (X4) sebesar 64,317 menyatakan bahwa setiap penambahan jumlah penduduk sebanyak 1000 jiwa maka akan meningkatkan permintaan kedelai domestik sebesar 64,317 ton.

(2) Variabel yang mempengaruhi permintaan kedelai impor adalah variabel harga kedelai impor (X2) sebesar 5.773,237 berarti bahwa setiap penambahan $ 1,- per ton harga kedelai impor akan menyebabkan penambahan permintaan kedelai impor sebesar 5.773,237 ton .

(3) Nilai elastisitas harga kedelai domestik terhadap permintaan kedelai domestik adalah -0,880. Hal tersebut berarti apabila harga kedelai domestik bertambah sebesar1% maka permintaan kedelai domestik akan menurun sebesar 0,880% per tahun. Nilai elastisitas harga kedelai impor terhadap permintaan kedelai domestik adalah 0,984. Hal tersebut berarti apabila harga kedelai impor meningkat sebesar 1% maka permintaan kedelai domestik akan naik sebesar 0,984% per tahun. Karena E adalah positif maka hubungan antara kedelai domestik dan kedelai impor adalah subtitusi. Nilai elastisits pendapatan penduduk terhadap permintaan kedelai domestik bernilai 2,684. Hal tersebut berarti apabila pendapatan penduduk meningkat sebesar 1% maka permintaan kedelai domestik akan naik sebesar 2,684% (karena En>0) maka kedelai domestik disebut barang normal.

(4) Nilai elastisitas harga kedelai impor terhadap permintaan kedelai impor adalah –2,446. Hal tersebut berarti apabila harga kedelai impor meningkat sebesar1% maka permintaan kedelai impor akan turun sebesar 2,446%. Nilai elastisitas pendapatan penduduk terhadap permintaan kedelai impor bernilai -3,611. Hal tersebut berarti apabila pendapatan penduduk naik sebesar 1% maka permintaan kedelai domestik akan turun sebesar 3,611% (karena En<0>).

Friday, 21 March 2008

Daur Ulang Minyak Goreng ke Bio-diesel Fuel

1. Pendahuluan

Limbah minyak goreng nabati yang dibuang dari industri pengolahan makanan dan pedagang makanan serta rumah tangga di Jepang diperkirakan 400.000 ton per tahun. Limbah minyak goreng yang dikeluarkan dari industri pengolahan makanan dan pedagang makanan dikumpulkan oleh perusahaan pengumpul. Limbah yang terkumpul ini kemudian didaur ulang menjadi sabun, cat dan pakan hewan. Waktu itu limbah minyak goreng di rumah tangga dibuang sebagai sampah umum, akan tetapi akhir-akhir ini telah terdapat kesadaran masyarakat Jepang akan pentingnya perlindungan lingkungan hidup, makna daur ulang dan pemanfaatan kembali sumber bahan alam. Pada saat ini telah berkembang pergerakan masyarakat untuk mendaur ulang limbah minyak goreng yang berasal dari rumah tangga menjadi Bio-diesel Fuel (BDF) atau bahan bakar bio-diesel.

Sebagai salah satu usaha pencegahan pemanasan bumi, penggunaan bahan bakar berbasis biomass telah dicanangkan di beberapa tahun terakhir sebagai isu penting. Penyebaran teknologi penggunaan bahan bakar minyak nabati akan meningkat pada tahun-tahun belakangan ini dan telah menjadi kenyataan dan akhirnya banyak memverifikasi teknologi maju ini dan memperkenalkannya secara luas. Dan juga dikembangkan emisi zero pada limbah makanan, hal ini akan membantu penurunan emisi CO2 atau karbon dioksida dan penanggulangan pemanasan bumi. Sementara ini banyak rujukan tentang kajian biomass dan bahan bakar bio-ethanol, penelitian ilmiah sosial pada bahan bakar bio-diesel telah digalakan di Jepang. Disini dibahas daur ulang limbah minyak goreng dan penggunaan bahan bakar bio-diesel dalam bidang pertanian dalam arti luas.

2. Pengumpulan minyak goreng bekas dari industri makanan

Pembuangan limbah minyak goreng sebagian besar berasal dari minyak goreng nabati, total limbah tersebut di Jepang diperkirakan sebanyak 410.000 ton per tahun. Kurang lebih sebanyak 260.000 ton berasal dari para pengelola atau pedagang makanan seperti pabrik makanan, restoran dan pabrik tahu, sedangkan separuh lainnya 250.000 ton berasal dari limbah rumah tangga. Limbah minyak goreng berasal dari pedagang makanan dikumpulkan oleh pedagang pengumpul minyak goreng bekas. Sementara yang beasal dari rumah tangga dikumpulkan sebagian dengan alasan peningkatan kesadaran lingkungan hidup, akan tetapi kebanyakan dari limbah tersebut telah memadat dan dibuang dengan cara yang sama seperti sampah dapur lainnya.

Limbah minyak goreng sebanyak 260.000 ton yang dikumpulkan dari pedagang makanan di daur ulang untuk bahan dasar sabun, pupuk, pakan hewan dan cat. Pada tahun 2002 sebanyak 20.000 ton limbah minyak goreng digunakan untuk membuat bahan bakar bio-diesel dan boiler dan sebanyak 400.000 ton digunakan sebagai bahan baku untuk industri sabun, minyak dan cat, dan sekitar 200.000 ton untuk pakan hewan. Pada tahun yang sama sekitar 10.000 ton limbah minyak goreng dari rumah tangga didaur ulang untuk tujuan industri dan pembuatan bahan bakar.

Dari beberapa daerah telah terjadi peningkatan kesadaran bersama dalam pengumpulan dan pendaur-ulangan limbah minyak goreng ini sehingga pada tahun 2006 telah meningkat menjadi 20.000 – 30.000 ton. Maka dari itu kemungkinan limbah minyak goreng yang dapat dikumpulkan menjadi 100.000 ton per tahun. Minyak ini dapat didaur ulang dengan memisahkan minyak hewani dan bahan tambahan lainnya dengan cara memanaskannya di sebuah oven reaktor untuk mendehidrasinya dan menambahkan methanol (methyl alcohol), sebagai katalis. Lalu akan diperoleh methyl ester dan gliserin.

3. Kegiatan percontohan di Kyoto

Kota Tokyo tempat dimana dilahirkannya Kyoto Protocol pada tahun 1997, telah bekerja meminimalkan turunan sampah dan mendaur ulang limbah minyak goreng melalui kerjasama antara pemerintah setempat dengan masyarakatnya. Pada bulan November 1996 “Kyoto Minicipal Council for Promotion of Garbage Reduction” telah didirikan oleh penduduk, pedagang, dan pemerintah setempat. Dengan menggerakan penduduk yang berdedikasi di berbagai daerah, pemerintah setempat telah mengumpulkan 13.000 liter limbah ninyak goreng dari rumah tangga dalam waktu setahun dan juga setiap tahun telah membeli limbah minyak goreng yang berasal dari pabrik pengolah makanan, restoran dsb sekitar 1.400.000.000 liter dari pedagang pengumpul. Kemudian Kyoto setiap tahunnya memproduksi bahan bakar bio-diesel berasal dari 1,5 juta liter limbah minyak goreng yang dikerjakan di tempat produksi bio-diesel berlokasi di Fushimi-ku, Kyoto. Kyoto menggunakan bahan bakar bio-diesel (kemurnian 100%) sebagai bahan bakar untuk 220 truk sampah. Pada bulan April 2000, telah dimulai penggunaan bahan bakar campuran 20% bakar bio-diesel untuk bahan bakar sekitar 80 bus kota. Menurut Bidang Perencanaan Daur Ulang, Biro Lingkungan Hidup, Pemerintah Derah Kyoto, tidak ada prefektur lain yang menggunakan bahan bakar bio-diesel sebanyak 300 kendaraan, Kota Kyoto merupakan kota yang paling banyak menggunakan bahan bakar bio-diesel di Jepang.

4. Penggunaan bahan bakar bio-diesel di sektor pertanian dan perikanan

Penggunaan bahan bakar bio-diesel untuk kapal penangkap ikan, traktor pertanian, belum dilaksanakan secara besar-besaran. Beberapa telah dilaksanakan, sebagai contoh penggunaan bahan bakar bio-diesel oleh kapal penangkap ikan lokal “Kakezu-Maru", jaringan penangkap ikan yang dipunyai oleh Mr. Yosuke Matsuo, seorang anggota Koperasi Nelayan Kota Amino, Kyotango, Prefektur Kyoyo. Sejak Mei 2006, Mr. Matsuo telah mencoba menggunakan bahan bakar yang berasal dari limbah minyak goreng untuk kapalnya. Untuk wilayah ini kegiatan pengumpulan limbah minyak goreng telah dimulai. Dia penggerak kampanye lingkungan hidup di wilayahnya sebagai presiden “Council for Protection of Nakisuna ((Quartz sand) on the Kotohikihama Beach” di Amino-machi. Hal penting yang perlu dicatat bahwa bahan bakar bio-diesel merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang dapat membantu penurunan emisi karbon dioksida dan sulfur oksida. Maka dari itu Mr. Matsuo telah memutuskan untuk menggunakan bahan bakar tersebut untuk menggerakan mesin kapalnya. Kakezu-Maru biasa menempuh jarak antara Pelabuhan Ikan Asamogawa ke penempatan jaring ikan yang berjarak sekitar 1,5 km dari garis pantai. Dia juga dapat menggunakan bahan bakar bio-diesel sama seperti menggunakan bahan bakar umum sebelumnya.

Penggunaan bahan bakar bio-diesel untuk traktor pertanian dapat dilihat pada projek “Nanohana Eco-life Network” di Shin Aashi dan Aito, Prefektur Shiga dan juga di Yokohama, Prefektur Aomori, Kanayama, Prefektur Yamagata dan Kita, Prefektur Akita. Di daerah tersebut bahan bakar Bio-diesel diproduksi menggunakan minyak bijian dan limbah minyak goreng.

5. Promosi bahan bakar bio-diesel

Sangat perlu pulikasi penggunaan bio-diesel kepada masyarakat sebagai bahan pendidikan tentang makanan, bidang pertanian, dan masalah lingkungan hidup yang akan berguna untuk keselamatan manusia dan kelestarian sumber alam di bumi. Pengembangan metoda daur ulang dan sistem sosial lingkungan hidup yang berkelanjutan akan menyumbangkan penurunan emisi karbon dioksida dan pencegahan pemanasan bumi. Yang diperlukan pertama kali adalah menarik perhatian pemerintah pusat dan daerah, sekolah dan persatuan orang tua murid, masyarakat pertanian dan perikanan, koperasi konsumen dan penduduk dalam membangun sistem sosial untuk penggunaan limbah minyak goreng.

Praktek yang menarik dalam rangka penggunaan limbah minyak goreng : 
 
1) Kegiatan yang dilakukan oleh NPO, pengumpul limbah minyak goreng di Sumida-ku, Tokyo dengan cara membuat kupon yang dapat ditukar dengan tanaman untuk ditanam di hutan Prefektur Fukushima. Metode ini dapat dipraktekan untuk mengumpulkan limbah minyak goreng untuk dijadikan bahan bakar bio-diesel yang digunakan pada kegiatan pertanian dan perikanan. 
 
2) "Kupon sayur-sayuran atau beras" dan "Kupon ikan" yang diberikan kepada mereka yang menyetorkan limbah minyak goreng, dengan kupon yang terkumpul dapat ditukarkan dengan sayur-sayuran, beras dan ikan dari koperasi pertanian dan perikanan setempat.

Penggunaan limbah minyak goreng dalam bidang pertanian dan perikanan menghadapi masalah tingginya biaya pengumpulan dan pemurnian. Sehingga perlu dukungan politik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pejabat berwenang yang lain. Di Jepang tidak ada subsidi harga bahan bakar yang diberikan kepada petani dan nelayan. Kebijakan baru untuk memberikan subsidi pada bidang pertanian, kehutanan dan perikanan untuk biaya pengumpulan dan pemurnian limbah minyak diperlukan adanya peraturan pemerintah untuk penurunan emisi CO2 dan perlindungan lingkungan hidup secara global. Usaha bidang perikanan sangat membantu perokonomian regional sehingga pemerintah daerah sangat diharapkan membantu dan mendukung kegiatan-kegiatan pusat pemrosesan perikanan yang terdapat di wilayah prefekturnya.
 
 
SUMBER
 
Farming Japan hal 28-30, Vol 42-1, 2008)

Tuesday, 18 March 2008

Ornamental Garden Plant Companies



PT. Agro Duasatu Gemilang
Address : Randu Agung 100 Malang, East Java, Indonesia
Ph. (62-0341) 426956
Mobile. + 62-818665019
Product : Ornamental Garden Plant

CV. ASA Indonesia
Address : Taman Setia Budi Blok YY No.16 Medan, North Sumatera, Indonesia
Ph. (62-61) 8201239, 77822967
Fax. (62-61) 8451867
Email : info@asaindonesia.com
Product : Palm, Raphis xelsa, seeding, Bougenville, phoenix

CV. ARJUNA FLORA
Jl. Raya Arjuno Rt.06/10 Junggo
Tulungrejo, Kota Batu 65336
East Java, Indonesia
Phone : + 62 – 341 – 512357
Fax. : + 62 – 341 – 595123
Email : arjunaflora@yahoo.com
Product :
Zephyrantes Bulb
Fresh cut flower
Heat proceed purple sweet potato (Beniimo)
Sandersonia aurantiaca tuber

PT. ALAM INDAH BUNGA NUSANTARA
Address : Jl. Raya Mariwati Km. 5 Desa Kawung Luwuk – Sukaresmi
Cipanas – Cianjur 43254
Phone : + 62 – 263 581610
+ 62 – 263 580182
Fax : + 62 – 581611
Email : ichwanzaza@yahoo.com
Web : www.abn-flowers.com
Product :
Cut Flowers
Krisan
Anyelir
Ornamental Plant
Filler Flower


Tropica Greeneries
Address :
Jl. Gading Raya. No.698 Pondok Bambu
Jakarta Timur 13430
Indonesia
Phone: +62 (0)21 8616841
+62 (0)21 70719188
+62 (0)21 70881012
Fax: +62 (0)21 8616841
Mobile : + 62 – 8129454024
Email : info@Tropicagreeneries.com
Web : www.tropicagreeneries.com

PT. Ekakarya Graha Flora
Pusat Niaga Roxy Mas
Jl. KH. Hasyim Ashari Blok D3 No. 8,
Jakarta 10150 - Indonesia
Telp. : +62 (021) 6385 6231
Fax. : +62 (021) 6385 6232, 6385 8531
Email : ekamarketing@cbn.net.id
marketing@grahaflora.com
Web : www.grahaflora.com

Product :
Anthurium
Dendrobium
Phalaenopsis
Rose

PT. Inti Matahari
Address : Graha Promosi Bunga Potong & Tanaman Hias
Rawa Belong Kav. D3
Jl. Sulaiman No.46, Jakarta – Indonesia
Phone : 62-21 68422565
Mobile : +62811956293

PT. Saung Mirwan
Address : Jl. Gadog Cikopo Selatan, Desa Sukamanah, Mega Mendung
PO. BOX 181, Bogor, West Java, Indonesia, 16001
Ph. (0251) 241269, 241268
Product : Flora

PT. Melrimba Sentra Agrotama
Head Office:
Gedung Puri Megapolitan
Jl. Cinere Raya No. 1A
Limo 16514, Depok
Indonesia
Tel: +6221 754-5102, +6221 754-5068
Fax: +6221 754-0660
Email: info@melrimba.com

Products : Lily, Phalaenopsis, Calla Lily, Anthurium, foliages

Friday, 14 March 2008

Petunjuk Masuk Pasar Jepang


Hasil kajian kami terhadap pasar Jepang, dapat diambil pelajaran beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh pengusaha eksportir dalam memasuki pasar Jepang. Tujuh hal penting yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1.Pola Permintaan

a.Pengusaha Jepang biasanya mengimpor pertama kali dalam jumlah relatif kecil. Mereka melakukan kajian dan penilaian terhadap konsistensi mutu dan jumlah produk yang dikirimkan, ketepatan waktu pengiriman dan kelancaran komunikasi. Dari hasil kajian tersebut pengusaha akan menentukan apakah hubungan dagang perlu dikembangkan sehingga menguntungkan. Pada saat pengusaha Jepang telah percaya dengan partner bisnisnya maka mereka akan meningkatkan ekspornya secara berangsur-angsur.

b.Produk yang diminta harus sesuai dengan contoh yang disepakati. Apabila barang yang dikirim berbeda dengan contoh yang disepakati akan menimbulkan rasa kecewa. Memerlukan waktu lama untuk menghilangkan rasa kecewa tersebut.

2.Selera konsumen

a.Konsumen sangat sangat memperhatikan mutu produk. Mereka tahu tentang nilai gizi makanan dan keamanan makanan. Sehingga mereka tidak mau mengkonsumsi makanan yang belum diketahui nilai gizi dan keamanannya.

b.Lidah orang Jepang mempunyai perbendaharaan rasa yang sangat luas, mereka ingin mencoba berbagai macam rasa makanan yang lezat-lezat. Mereka menggunakan panca inderanya terlibih dahulu sebelum menentukan pilihan makanannya yang terlezat. Indera penglihatan sangat berperan, makanan dengan penampilan paling indah biasanya yang mereka pilih.

c.Konsumen negara Sakura termasuk paling teliti dalam memilih barang yang paling murah. Mereka biasa mengetahui produk apa dan dimana dilakukan penjualan dengan harga murah.

d.Konsumen sangat memperhatikan perkembangan teknologi baru, dan mereka ingin menggunakan produk inovasi baru tersebut untuk kenyamanan atau keenakan.

3.Jadwal Pengapalan

a.Pengiriman barang haris tepat waktu. Mereka telah menjadwalkan ditribusi produk tersebut sesuai dengan musim di Jepang. Keterlambatan pengiriman akan mengganggu distribusi tersebut sehingga mereka dapat membatalkan kontrak atau meminta eksportir membayar denda.

b.Apabila terjadi kerusakan setelah tiba di gudang importir, eksportir harus mengakui kesalahan itu dan menggantinya. Hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan bisnis jangka panjang.

4.Distribusi

Terdapat dua macam sistem distribusi di Jepang yaitu

a. Importir-Wholesaler-Retailer-Konsumen. Sistem ini diterapkan untuk komoditi playwood kertas dan lain-lain.

b. Importir –Retailer-Konsumen (Spermarket, Department Store, dan lain-lain. Sistem ini diterapkan untuk produk bahan makanan.
Untuk komoditi pertanian kopi, karet, coklat dan lain-lainnya melakukan kegiatan impor pada umumnya kelompok pengusaha besar Jepang atau yang dikenal dengan nama ”Sogo Shosa”. Mereka yang mendistribusikan komoditi yang diimpor kepada Wholesaler.

5.Budaya Bisnis Jepang

a.Orang Jepang sangat menghargai senioritas. Mereka yang sudah senior diposisikan menjadi nara sumber yang banyak pengalamannya, sehingga apa yang dikatakan seniornya merupakan suara perusahaan yang harus didengar dan dipenuhi untuk dikerjakan untuk kemajuan perusaannya. Para senior dipasang terdepan dalam negosiasi dagang.

b.Pengusaha Jepang sangat memerlukan referensi dari seseorang yang sudah dikenalnya.

c.Dalam memulai bisnisnya dengan mitra baru pengusaha Jepang sangat berhati-hati sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat memperoleh mutu yang diinginkan, dengan cara memberikan bimbingan teknis atau transfer knowhow.

6.Promosi

Para pesaing dari lain negara sangat aktif mengirimkan katalog dan contoh produk kepada para importir Jepang, disamping juga aktif mengikuti pameran dagang di Jepang. Jumlah pengusaha yang melakukan tersebut sangat terbatas dibanding pengusaha Asing, maka perlu dilakukan usaha-usaha sebagai berikut:

a.Para pengusaha harus aktif mencari informasi jadwal kegiatan pameran atau expo di Jepang

b.Untuk efisien biaya pameran pengusaha perlu bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk mempromosikan produknya di maca negara.

c.Pengusaha eksportir sangat dianjurkan mengirimkan profile perusahaanya berupa leaflet beserta katalog produknya kepada pengusaha importir di Jepang.
d.Leaflet dan katalog selain ditulis dalam bahasa Ingris alangkah baiknya disertai dengan bahasa Jepang agar lebih menarik dan mudah dipahami.

7.Sistem Komunikasi

a.Sangat lazim dalam perkenalan orang Jepang dengan cara tukar kartu nama. Wajib tukar-kartu nama bagi perkenalan pertama, sehingga apabila berkunjung ke Jepang harus mempersiapkan kartu nama secukupnya.

b.Pengusaha Jepang akan memberikan penghargaan tinggi apabila kita mengerti dan menggunakan bahasa mereka.

c.Apabila berkomunikasi lewat surat, faksimili dan email sebaiknya ditujukan langsung ke Divisi atau bagian yang sesuai. Hindari untuk menulis nama perusahaan atau alamat saja. Contohnya, Attention: Product import Manager.

d.Usahakan secepatnya membalas surat permintaan bisnis menggunakan bahasa Inggris atau jepang. Dianjurkan kita sabar menunggu jawaban mereka dan hindari meminta jawaban secepatnya.

e.Pengusaha Jepang akan menghargai kita apabila dalam suatu pertemuan bisnis atau negosiasi bisnis mitranya mencatat hal-hal yang dibicarakan dan mempersiapkan data dengan baik.

(Sumber: Mengenal Pasar Jepang, KBRI Tokyo, 2006)