Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Friday, 15 June 2007

Jepang konsentrasi pada bahan bakar bioethanol



Jepang sedang membidik bioethanol sebagai bahan bakar untuk mencegah ketergantungan energi yang diimpor dari luar negeri. Meskipun produksi biethanol di Jepang baru tahap awal, terdapat langkah-langkah penting baik umum maupun sektor swasta untuk menggunakan teknologi Jepang dalam rangka meningkatkan produksi bahan bakar berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Para ahli mengatakan bahwa agar dapat bersaing dengan produk impor, produksi bioethanol dalam negeri perlu waktu bertahun-tahun. Akan tetapi mereka juga berkata bahwa Jepang akan terdepan dalam menerapkan teknologi fermentasi dan teknologi konservasi energi.

Pengembangan proses pembuatan bioethanol yang efisien dengan hasil besar akan membantu Jepang dalam menurunkan ketergantungan terhadap sumber energi dari luar negeri. Dan pada saat yang bersamaan dapat mengurangi pencemaran udara yang dipersyaratkan oleh Protokol Kyoto.

Bioethanol adalah alkohol yang dibuat dari fermentasi bahan organic seperti jagung, tebu, jerami gandum atau padi dalam suatu proses yang mirip dengan pembuatan bir. Hasil akhirnya dicampur dengan bensin untuk mengurangi polutan gas buang kendaraan termasuk diantaranya karbodioksida.

Emisi karbondioksida yang dihasilkan pembakaran bioethanol sama dengan pembakaran bensin. Akan tetapi dengan bioethanol, karbondioksida akan digunakan oleh tanaman tebu, jagung, padi, gandum dsb. ketika terjadi fotosintesis pada tumbuhan. Hal tersebut menyebabkan bioethanol menjadi sangat menarik dalam mencari jalan keluar dalam mengurangi emisi; yang dapat menurunkan emisi 6% dibawah 1990 seperti yang dipersyaratkan Protokol Kyoto. Akan tetapi para pembuat kebijakan dan para peneliti menyatakan masih terdapat kekurangan bioethanol.

Dua produsen bioethanol terbesar adalah Brazil dan Amerika Serikat, Brazil memproduksi bioethanol dari tebu, sedangkan Amerika Serikat dari Jagung. Peningkatan permintaan bioethanol akan menarik perhatian, dalam waktu dekat mereka akan kekurangan gula dan jagung untuk dikonsumsi sebagai bahan makanan.

Masalah besar lain adalah bahwa akan diperlukan jumlah besar bahan bakar fosil untuk membuat bioethanol dalam pabrik dan pengapalan bioethanol ke Jepang.

Honda Motor Co. telah bekerjasama dengan the Kyoto-based Research Institute of Innovative Technology for the Earth (RITE) untuk memproduksi bioethanol dengan bahan jerami padi dan sampah pertanian lain yang dapat diperoleh di Jepang. Jepang relative baru dalam masalah bahan bakar bioethanol ini, akan tetapi Honda yang beraliansi dengan RITE telah memulai pekerjaannya pada musim gugur tahun lalu, dan telah memperoleh hasil yang menjanjikan.

Sampai sekarang dalam proses fermentasi, bahan yang kurang murni akan mengganggu kerja yeast bacteria dalam merubah glukosa dalam jerami padi menjadi alkohol sehingga produk ethanol yang diperoleh sedikit. RITE telah mendapatkan solusi dengan cara menggantikan Yeast bacteria dengan Coryne bacteria hasil rekayasa genetika yang dapat bekerja dengan baik terhadap kondisi bahan yang kurang murni. Penemuan pertama kali oleh Honda dan RITE ini dapat meningkatkan produk ethanol 20 kali lebih banyak. Menurut Mr. Yoshikazu Fujisawa Pimpinan Senior Honda R&D dalam metode baru ini 1 kg jerami padi dapat menghasilkan sekitar 200 gram alkohol.

Pemerintah juga mendanai penelitian bagaimana cara merubah limbah pertanian menjadi bioethanol. Tahun lalu diperkirakan terdapat 6 pilot project yang menghasilkan 30 kiloliter ethanol. Satu diantara projek tersebut dilakukan oleh Mitsui Enginering & Shipbuilding Co. Perusahaan tersebut telah memproduksi ethanol dari limbah kayu di Okayama Prefecture sejak tahun 2005 menggunakan enzyme yang dikembangkan oleh Finland ‘S VTT Technical Research Center. Bahan baku lainnya termasuk gandum, sorghum dan tebu.

Pada awal bulan ini pemerintah juga telah meresmikan dua proyek baru di Hokkaido dan Niigata Prefecture. Proyek tersebut diharapkan setiap tahunnya dapat memproduksi 31.000 kiloliter bioethanol yang terbuat dari beras dan gandum selama lebih dari 5 tahun.

Masalah sangat sensitif apabila produk bahan makanan digunakan untuk keperluan selain sebagai makanan. Jepang adalah salah satu negara industri yang swasembada pangannya rendah, hanya dapat mencukupi sendiri 40% dari kebutuhan kalorinya. Maka dari itu, hal ini akan mendorong Jepang untuk memproduksi bahan bakar yang berasal dari bagian tanaman padi yang tidak dapat dimakan.
Sumber: Japan Time 15 Juni 2007

Sunday, 3 June 2007

Pertukaran Pelajar di Gunma Prefecture

Pada tanggal 17 Mei 2007 telah dilakukan penerimaan Pertukaran Pelajar Sekolah Pertanian di Gunama Prefecture yang kesepuluh. Para pelajar berasal dari lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Philipina dan Mongolia. Dalam program Asian Agricultural High School Student Overseas Study program ini, setiap negara mengirimkan 3 pelajar kelas II untuk belajar di Gunma Prefectural Agricultural High School. Di Sekolah Pertanian Seta Norin Koko mereka menimba ilmu pertanian baik teori maupun praktek selama setahun. Pada gambar diatas 3 pelajar Indonesia Santy Andriyani, Ummi Safrida Harahap, dan Mahmudianshah didampingi Atase Pertanian KBRI Tokyo diterima oleh Gubernur Gunma Prefecture.
Setiap pelajar dijemput oleh orang tua angkat masing-masing yang bertempat tinggal di sekitar Sekolah Pertanian tempat mereka belajar.

Promosi Buah Tropis Indonesia di Tokyo

Bapak Wakil Presiden Yusuf Kalla sedang memeriksa buah tropis Indonesia sambil mencoba kopi Indonesia yang sedang dipromosikan di Tokyo Jepang.


Pada tanggal 24-26 Mei 2007 telah diselenggarakan Pameran Kerajinan Indonesia di Wiswa Duta Besar RI, 5-2-9 Higashi-Gotanda, Sinagawa-ku, Tokyo. Departemen Pertanian ikut berpratisipasi memamerkan buah-buah tropis Indonesia kepada para pengunjung yang diantaranya pengusaha buah-buahan yang diundang. Pada gambar Ibu Rossi Anton Apriyantono (tengah) sedang menerangkan kepada Princess Takamado (kiri) tentang kelezatan buah tropis Indonesia yang masih segar diantaranya pisang Barangan asal Sumatera Utara yang sangat lezat. Princess Takamado berkenan membawa pulang buah tropis asal Indonesia tersebut yang diserahkan oleh Ibu Rossi Anton Apriyantono.


Selain buah juga dipamerkan tanaman hias asal Indonesia. Seusai pameran terdapat pengusaha AN Corporation yang berminat untuk mengimpor feather leaf dari Indonesia. Pada saat ini baru satu pengusaha Indonesia yang menyambut permintaan bayer Jepang tersebut. Atase Pertanian KBRI Jepang siap memfasilitasi terealisasinya ekspor tanaman hias asal Indonesia.


Pada hari penutupan Pameran Ny. Perdana Menteri Sintaro Abe (berpakaian putih) tertarik untuk mencicipi salak Indonesia disaksikan oleh Ibu Hj. Mufidah Yusuf Kalla dan Ibu Rossi Anton Apriyantono. Ny. Sintaro Abe berkenan membawa pulang bunga Anggrek asal Indonesia yang diserahkan oleh Ibu Rossi Anton Apriyantono.


Perusahaan Buah-buahan yang diundang pada Pameran Dekranas


1. Itochu Corporation

2-5-1 Kita-Aoyama, Minato-ku, Tokyo 107-8077

Telephone: +813-3497-6241

Fax: +813-3497-6233


2. Ikeda International Co. Ltd.

3-47-12 Honmachi, Shibuya-ku, Tokyo 151

Telephone: +813-3320-8186

Fax: +813-3497-6233


3. Kanematsu Corporation

2-2-1 Shibaura, Minato-ku, Tokyo 105-8005

Telephone: +813-5440-9580

Fax: +813-5440-6559


4. Matsuda Sangyo Co. Ltd.

6F Shinjuku Nomura Building,

1-28-2 Nishisinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo 183-0558

Telephone: +813-3346-2311

Fax: +813-3348-2428


5. Royal Co. Ltd.

Kyoka Group, KN Ginza Bldg 5F

1-15-6 Ginza, Chuo-ku, Tokyo 104-0061


6. Nissin Food Products Company Ltd.

4-1-1 Nishinakajima, Yodogawa-ku, Osaka, 532-8524 Telephone: 66 3057711 Fax: 66 3041288


7. XanGo Japan K.K.

Kioi-cho Kelton Bldg 5F, Kioi-cho 4-5, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0094

Telephone : 03-4590-3535

Fax. : 03-4590-3536


8. NISSHIN TRADING CO., LTD. (Nisshin Tsusho K.K.)

1-3-4, Nishiazabu, Minato-ku, Tokyo 106-0031

Telephone : +81-3-5785-3920

Fax. : +81-3-5785-3929


9. H AND T CO., LTD. (Eichi Ando Ti Y.K.)
 

204 Parkside Nanei, 4-1-12, Nagai-Higashi, Sumiyoshi-ku, Osaka 558-0004
Telephone : +81-6-6697-2083
Fax.: +81-6-6697-2093



10. KATAYAMA RINGO CO., LTD. (Katayama Ringo Y.K.)
 

396, Kanda, Katada, Hirosaki, Aomori 036-8052 Telephone : +81-172-33-7321 Fax. : +81-172-33-7322



11. H AND T CO., LTD. (Eichi Ando Ti Y.K.)
 

204 Parkside Nanei, 4-1-12, Nagai-Higashi, Sumiyoshi-ku, Osaka 558-0004 Telephone : +81-6-6697-2083 Fax. : +81-6-6697-2093


12. P.K. SIAM CO., LTD. (Pi Kei Saiam Y.K.)
 

4-11-9, Kinshi, Sumida-ku, Tokyo 130-0013 Telephone : +81-3-3625-7080 Fax. : +81-3-3625-7090

 

13. TANGO TRADING CO., Ltd (K.K. Tango Tsusho)
 

408, 25-36, Higashi, Shibuya-ku, Tokyo 150-0011 Telephone : +81-3-5778-4692 Fax. : +81-3-5778-4693

Sunday, 27 May 2007

Jepang larang penangkapan tuna bluefin

Agensi Perikanan Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) Jepang mengajukan rencana pelarangan penangkapan ikan bluefin pada akhir tahun ini guna melindungi stok ikan tersebut di laut bebas. Hal tersebut telah dikaji pada 26 Mei 2007.

Tindakan yang mungkin dapat dilakukan yaitu melarang penangkapan ikan tuna blufin muda yang belum mencapai ukuran tertentu.

Sementara itu Agensi Perikanan MAFF memperkirakan tidak akan mempengaruhi pembatasan jumlah tangkapan, karena dengan menurunkan jumlah tangkapan yang hanya dilakukan oleh Jepang tidak akan efektif apabila kapal asing tetap meneruskan penangkapan seperti sebelumnya.

Ikan Tuna Bluefin yang ditangkap diperairan dekat dengan perairan wilayah Jepang kadang-kadang mendapat harga mencapai beberapa puluhan ribu yen per kilogram. Ikan-ikan ini biasa digunakan untuk bahan sushi atau sashimi.

Menyangkut masalah pertumbuhan mengenai sumber ikan tuna di seluruh dunia, sebagian disebabkan oleh penangkapan ikan tuna yang masih muda. Permintaan ikan tuna juga meningkat baik di Jepang maupun seluruh dunia karena banyak orang di Eropa dan Amerika Serikat melakukan diet yang lebih sehat menggunakan menu dengan bahan ikan.

Dalam pada itu industri perikanan ikan tuna berkembang pesat, hal ini mencerminkan popularitas ikan sebagai bahan makan yang diperlukan masyarakat luas.

Pada musim semi tahun ini Agensi Perikanan MAFF akan menetapkan sebuah komisi masalah stok ikan tuna Bluefin. Mereka akan mendiskusikan cara khusus untuk melindungi sumber ikan tuna ini.