Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wednesday, 27 February 2008

Anggota Ikamaja baru kembali dari Jepang


Setelah selama kurang lebih satu tahun magang di Jepang Petani Muda Indonesia kemabli ke tanah air bercita-cita mengembangkan pertanian di Nusantara.

Sulasmono:"Aku bercita-cita menjadi peternak sapi yang sukses melalui pengembangan pakan ternak menggunakan rumput bermutu unggul"





Gungun Imat Rohmat:"Selain menjadi Dai, aku berhasrat kuat mengembangkan padi organik dan melon yang bermutu unggul".





Kamarudin:"Aku ingin mengembangkan pemibibitan sapi di Jawa Timur dengan memanfaatkan sumber daya alam yang bagus di Bondowoso"

Monday, 25 February 2008

Jangan Salahkan Burung



Wahai manusia ....
Perhatikan kami, kami sehat berkembangbiak dengan aman

Kami tetap sehat meskipun tinggal dekat dengan manusia
Kami tetap sehat meskipun kami terbang menjauh dari manusia
Kami tetap sehat meskipun dikambinghitamkan sebagai penyebar H5N1

Kami tetap hidup meskipun harus cari makan sendiri
Kami tetap hidup meskipun manusia tidak kasih makan kami
Kami tetap hidup meskipun manusia sibuk mempelajari arah terbang kami

Kami prihatin keluarga kami ayam banyak menjadi korban karena tidak tahan H5N1

Mengapa manusia tega paksa mereka hidup dalam tempat yang sempit
Mengapa manusia tega paksa mereka hidup dalam tempat yang pengap
Mengapa manusia tega paksa mereka hidup dengan makanan yang tidak enak
Mengapa manusia tega paksa mereka hidup tanpa makan seharian
Mengapa manusia tega paksa mereka hidup dengan makan berlebihan
Mengapa manusia tega paksa mereka hidup dengan sinar berlebihan

Karena paksaan itu mereka menjadi amat sangat lemah sekali
Pinta kami kasih-sayangilah mereka dan bebaskanlah hidup mereka

Sunday, 24 February 2008

Pelatihan Program Perlindungan Lingkungan

Pemerintah Jepang Ministry of Economic, Trade and Industry (METI) telah memberikan bantuan Pelatihan Environmental Protection Program for Indonesia (IDEN-1) mengenai pencemaran udara yang diselenggarakan oleh The Association for Overseas Technical Scholarship (AOTS) pada tanggal 4 – 15 February 2008 di Tokyo.

Mereka yang memperoleh kesempatan mendapatkan pelatihan ini adalah 29 peserta yang berasal dari Jawa Barat teridiri dari kalangan Pejabat Pemerintah Daerah, Peneliti dari kalangan Akademisi, Asosiasi Profesi, Praktisi Industri dan LSM. Sebagai Ketua Trainee program kali ini adalah Agus Rachmat Kepala West Java Environmental Protection Agency.

Tujuan dari training ini adalah membantu persiapan penetapan Environment Pollution Control Manager (EPCM) system pencegahan polusi udara di Propinsi Jawa Barat.

Minggu pertama para trainee memperoleh pembekalan di kelas, dan minggu kedua mereka melakukan kunjungan ke lapangan. Terdapat 5 topik bahasan selama training meliputi:
1.Air Pollution control Law in Indonesia (presentation and discussion)
2.Pollution Control Manager (PCM) System in Japan.
3.Air Pollution Control Technologies (Combustion Technology, Smoke and Soot Treatment Technology, Measurement Technology)
4.Case Example of Air Pollution Control in a Factory in Japan
5.Action Plan for Establishment of Environmental Pollution Control Manager (EPCM) system for air Pollution Prevention in Indonesia (presentation and discussion)

Semua kuliah, diskusi dan kunjungan lapangan menggunakan bahasa Jepang yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kordinator program ini adalah Mr. Norihito Ono Deputy Director, Center of Environmental Technologies, Department of Environmental Technologies, Japanese Environmental Management Association for Industry (JEMAI). Training dilaksanakan di Tokyo Kenshu Center (TKC) / AOTS 1-30-1, Senju-azuma, Adachi-ku, Tokyo 120-8534. Program ini dibuka oleh Mr. Hidetaka Kawai General Manager of Tokyo Kenshu Center, AOTS.

Harapan para trainee mengikuti Training ini adalah sebagai berikut:
1.Dapat mengimplementasikan PCM Negara di Jawa Barat (Agus Rachmat dari West Java Environmental Protection Agency).
2.Dapat memperoleh gambaran paraturan dan kebijakan pemerintah Jepang dalam pencegahan pencemaran udara (Driejana dari Institut Teknologi Bandung).
3.Berkaitan dengan tenaga kerja di Indonesia, kami akan berusaha menarik perhatian manejer asal Jepang agar memperhatikan penanggulangan pencemaran udara di pabrik-pabrik di Indonesia (Ferry Benzon Saragih S. dari Hiperkes dan Keselamatan Kerja ).
4.Ingin memperoleh pengetahun strategi pengendalian pencemaran udara (Rachman dari The Cimahi Environmental Protection Agency).
5.Dapat merencanaan dan melaksanaan pencegahan pencemaran udara di Propinsi Jawa Barat dengan baik (Mohamad Eko Damayanto dari Bapeda Jawa Barat).
6.Merencanakan membantu membina pengusaha dalam pencegahan Pencemaran udara di Depok (Eva Kurniasari dari Environmental and Waste Management Agency, Depok).
7.Ingin menerapkan hasil training di Kota Bandung (Roseline Tampubolon dari BPLH Kota Bandung)
8.Ingin menerapkan tekhnologi Jepang dalam pembinaan industri di wilayah Cirebon (Imamul Hakim dari Environment, Forestry and Mining Deartment, Cirebon).
9.Hasil training akan diterapkan di pabrik kami (Rudi Sunarto dari Pabrik Tekstil PT. Darmamas Concern II).

Monday, 18 February 2008

Jepang Butuh Ikan Raja Kering

Raja (Okamejei) boesemani Ishihara, 1987.
En-Boeseman’s skate.
Ikan Raja panjangnya bisa mencapai 55 cm. Ikan ini dapat ditangkap di antara Lautan India dan Pasifik, terutama di laut China Timur dan Selatan sampai Serawak, dan terdapat juga di Laut Jawa dengan kedalaman 20 – 90 m. Ikan Raja yang biasa dimakan di Jepang selama ini adalah Raja kwangtungensis.




Sebuah perusahaan importir di Jepang ingin mengimpor ikan Raja kering dengan garis besar cara pengolahannya sebagai berikut.
1.Ikan dipotong dari kepala sampai ekor menjadi dua sehingga simetris kiri dan kanan.
2.Seluruh kulit ikan dikupas.
3.Daging ikan diiris dibelah menjadi dua supaya lebih tipis, lalu di bentangkan.
4.Akan diperoleh ukuran (a) 13-15 cm, (b) 15-19 cm, dan (c) 19-25 cm tergantung besar ikan.
5.Ikan dikeringkan dengan sinar matahari sehingga beratnya menjadi 10-15% berat awal untuk ukuran (a) dan 70-85% untuk ukuran (b) dan (c).
6.Dibungkus dalam plastik, dipak menjadi 10 kg/blok dimasukkan kedalam karton. Setiap karton berisi 2 blok.
7.Dikirimkan 12-15 ton per kontainer volume 40 feet kubik untuk setiap bulan.
8.Perusahaan yang telah berpengalaman dalam pengolahan ikan dan berpotensi untuk memproduksinya dipersilahkan memperkenalkan profile perusahaannya disertai keterangan peralatan dan fasilitas yang dimiliki.
9.Apabila telah diperoleh suatu kesepakatan, perusahaan importir Jepang akan memberikan bimbingan teknis cara produksi ikan olahan tersebut.
10.Sebagai catatan penting perusahaan importir akan berkomunikasi langsung dengan pemilik perusahaan eksportir di Indonesia.