Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Thursday, 28 June 2007

Sistem irigasi pertanian di Niigata

Pada tanggal 17 Juni 2007 kami melakukan kunjungan ke pertanian milik Mr. Nobutoshi Ikezu di Niigata Prefecture. Pada saat itu kami tertarik untuk mengamati persediaan air yang cukup pada pengelolaan pertaniannya.


Sekitar 3 km dari tempat tersebut tedapat sungai besar yang debit airnya cukup dan tidak berlebih. Air sungai dinaikan ke Tempat penampungan air menggunakan pompa berkekuatan besar. Tempat tersebut terlihat sekitar 3 km dari pertanian milik Mr.Nobutoshi Ikezu (Bangunan putih di bagian tengah pada gambar di atas).

Air dari tempat penampungan dialirkan menggunakan pipa-pipa air bawah tanah berdiameter 30 cm ke pertanian di sekitarnya.


Pada setiap pemilik sawah terdapat tempat pembukaan air irigasi tersebut. Pembagian air ini bergilir berselang sehari, yang berarti sehari keluar, sehari tutup. Penggunaannya sesuai dengan kebutuhan sawah setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang dapat dibuka tutup secara manual.


Dari pintu pengeluaran air tersebut dialirkan ke sawahnya melalui pipa yang berada di bawah permukaan sawahnya. Kalau di tanah air kita pada umumnya air dialirkan melalui permukaan sawah.

Sedangkan untuk mengatur ketinggian air dilakukan dengan cara menaikan dan menurunkan penutup pintu pembuangan air secara manual seperti yang terlihat pada gambar di atas.


Pembuangan air dari sawah masuk saluran irigasi yang terbuat dari beton sehingga air dengan mudah kembali ke sungai kecil, tanpa merembes terbuang ke bawah tanah. Pencegahan perembesan air dilakukan dengan sangat efisien.

Peresmian WFP School Feeding Campaign


WFP bekerjasama dengan Japan Advertising Council (JAC) telah melakukan pengambilan gambar di sebuah Sekolah Dasar di Lombok untuk pembuatan iklan layanan masyarakat yang akan dipublikasikan pada siaran TV, radio dan Billboard serta masmedia lain. Peresmian dilakukan di United Nation University (UNU) pada tanggal 25 Juni 2007 mulai jam 11:00 sampai dengan jam 12:00. Peresmian ini dihadiri para pejabat pemerintah, anggota corps diplomatic, dan wartawan.

Peresmian dibuka oleh Ms. Mihoko Tamamura Director WFP Japan Relation Office. Beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada JAC atas bantuannya dalam pembuatan iklan layanan masyarakat. Beliau menyampaikan moto dari iklan layanan masyarakat ini adalah “Sepotong biscuit merupakan tiket menuju masa depan”. WFP menyediakan biscuit untuk setiap siwa satu bungkus yang telah dikemas khusus dengan tulisan biscuit WFP gratis produksi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Dengan memakan 50 gram biscuit seorang anak akan memperoleh 200 kcal dan 50% kebutuhan vitamin dan mineral selama satu hari. Pada tahun 2006 WFP telah memberikan makanan kepada 20,2 juta anak dari 71 negara dan akan berusaha mencapai 50 juta anak pada tahun 2008.

Pada sambutan singkat Dr. Pudjiatmoko Atase Pertanian KBRI Tokyo menyampaikan ucapan permohonan maaf atas ketidak hadiran Bapak Dubes, penyampaian salam kepada hadirin, ucapan terimakasih kepada penyelenggara program dan himbauan kepada para hadirin untuk mendukung dan membantu program WFP School Feeding Campaign.

Selanjutnya petugas pengambil gambar mempresentasikan pengambilan gambar untuk iklan School Feeding campaign di sebuah Sekolah Dasar di Lombok NTB dengan diselingi pemutaran film hasil karyanya. Mereka senang telah bekerja dengan lancar karena mendapat dukungan dan bantuan dari para guru dan murid sekolah setempat serta masyarakat di sekitarnya. Para murid menyambut baik dan berantusias untuk diambil gambarnya, sedangkan masyarakatnya tertib ketika dilakukan pengambilan gambar.

Pada gambar ditampilkan seorang anak sedang membaca buku pelajaran bahasa Indonesia dimana mejanya terbentuk dari 3 potong biscuit, sedangkan narasinya disampaikan oleh aktor Jepang yang terkenal Kazunari Ninomiya. Iklan Layanan Masyarakat ini akan ditayangkan dan disebarluaskan mulai bulan Juli 2007.

Sekilas mengenal World Food Programme
(WFP)



World Food Programme
(WFP) adalah organisasi program bantuan bersama yang dibentuk oleh PBB tahun 1963 dan diawasi oeh FAO. WFP adalah sebuah lembaga kemanusiaan terbesar di dunia yang berkantor pusat di Roma, Italia. Selain itu, WFP juga memiliki perwakilan yang tersebar di 80 negara. WFP bekerja untuk membantu masyarakat yang tidak mampu memperoleh atau menghasilkan pangan bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

WFP bergerak untuk menghapuskan kelaparan dan malnutrisi, dengan tujuan utama menghilangkan kebutuhan akan bantuan pangan.
Strategi utama yang mendasari aktivitas WFP adalah menyediakan bantuan pangan dengan tujuan:
1. Menyelamatkan manusia yang merupakan pengungsi dan dalam situasi darurat lainnya;
2. Memperbaiki gizi dan kualitas hidup masyarakat yang paling rentan pada saat mendesak;
3. Membantu membangun aset dan memperbaiki taraf hidup masyarakat miskin khususnya melalui program padat karya.

Bantuan pangan WFP juga ditujukan untuk memerangi masalah kurang gizi, menurunkan tingkat kematian anak, memperbaiki kesehatan ibu hamil, dan memerangi berbagai penyakit termasuk HIV dan AIDS, serta Program padat karya membantu meningkatkan stabilitas lingkungan hidup dan ekonomi serta produksi agrikultur.

Pada tahun 2005, WFP mendistribusikan 4,2 juta ton bahan makanan kepada 96,7 juta orang di 85 negara (wikipedia.com), 35 juta orang mendapatkan bantuan melalui operasi darurat, termasuk korban konflik, bencana alam, dan kehancuran ekonomi di negara-negara seperti Afghanistan, Korea Utara, Pakistan, dan Niger. Pengeluaran secara langsung mencapai US$ 2,9 juta untuk menjalankan program perbaikan dan normalisasi.

Operasi WFP yang terbesar di tahin 2005 adalah operasi di Darfur, Sudan dimana program tersebut menyentuh 3,4 juta orang. Selain itu, WFP juga memiliki program bantuan pangan bagi anak-anak, program school-feeding di 74 negara, dan mendorong orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka, terutama anak perempuan.

WFP memperoleh dana dari donasi pemerintah negara-negara di dunia, perusahaan, dan donor pribadi. Di tahun 2005, WFP memperoleh dana sejumlah US$ 2,8 juta dari kontribusi negara-negara. Seluruh dana sepenuhnya yang diperoleh berdasarkan sumbangan sukarela.

WFP meluncurkan usaha pengumpulan dana yang disebut Walk the World. Dalam satu hari di setiap tahun, ratusan ribu masyarakat di setiap daerah pembagian waktu berjalan dalam usaha mengakhiri kelaparan terhadap anak-anak. Di tahun 2005, lebih dari 200 ribu masyarakat berjalan kaki di 296 lokasi. Sedangkan di tahun 2006 terdapat sekitar 760 ribu masyarakat di 118 negara di seluruh dunia. Acara ini merupakan bagian dari kampanye untuk mencapai target Millenium Development Goals, yang menginginkan agar jumlah penduduk yang menderita kelaparan dan kemiskinan dapat dikurangi hingga separuhnya di tahun 2015.

Indonesia pernah keluar dari keanggotaan WFP di tahun 1996 karena krisis ekonomi dan konflik yang menimbulkan situasi rawan pangan serta memburuknya status gizi masyarakat. Namun pada tahun 1998, Indonesia kembali menjadi anggota WFP, ditandai dengan diperolehnya bantuan WFP dalam bentuk Emergency Operation yang kemudian disusul dengan program PRRO yaitu program penyaluran beras bersubsidi bagi masyarakat di Jakarta dan Surabaya. Selain itu WFP juga menyalurkan bantuan pangan bagi masyarakat pengungsi dan masyarakat yang baru kembali dari pengungsian guna mempercepat proses integrasi dan rekonsiliasi paska krisis.

Kantor pusat WFP terletak di kota Roma, Italia dengan alamat:
World Food Programme (WFP)
Via C.G.Viola 68
Parco dei Medici
00148 - Rome - Italy
Tel: +39-06-65131
Fax: +39-06-6513 2840
E-mail: wfpinfo@wfp.org

Wednesday, 27 June 2007

ODA Jepang turun 11,7% pada tahun 2006

Jepang turun menduduki urutan ke tiga dalam Official Development Assistance (ODA) untuk tahun 2006, penurunan ini merupakan yang pertama kali sejak 24 tahun yang lalu.

Menurut data Organization for Economic Coopretaion and Development, Jepang menyumbangkan net ODA sebesar $ 11,61 milyar pada tahun 2006, mengalami penurunan 11,7 % dari tahun 2005.

Negara dengan net ODA teratas adalah Amerika Serikat, yang telah menyumbangan $22,74 milyar, disusul Inggris dengan besar sumbangan $12,6 milyar.

Net ODA yaitu Gross ODA dikurangi pengembalian hutang yang diterima untuk pinjaman ODA yang telah lewat. Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, Gross ODA Jepang masih menempati urutan ke dua dengan jumlah $18 milyar pada tahun lalu, dibawah Amerika Serikat dengan jumlah $24 milyar.

Net ODA Jepang melewati Amerika Serikat pada tahun 1993 dan masih bertahan menjadi donatur terbesar didunia sampai tahun 2000, puncaknya sebesar $14,49 milyar pada tahun 1995.

Akhir-akhir ini Jepang telah mengurangi anggaran ODA untuk menanggulangi peti simpanan pemerintah kosong dan defisit fiskal yang semakin bertambah.

Sementara itu negara-negara Amerika dan Eropa sedang mencoba meningkatkan ODA untuk meredam kepentingan antara kemiskinan dan terorisme sedunia sejak serangan 11 September 2001, kata pejabat kementerian luar negeri Jepang.

Tuesday, 26 June 2007

Program Pemberian Makanan di Sekolah

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Iklan layanan masyarakat (PSA) terbaru mengenai program pemberian makan di sekolah resmi diluncurkan di Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 25 Juni 2007. Acara ini dibuka dengan sambutan pembukaan dari Ibu Mihoko Tamamura, Direktur Kantor Hubungan WFP Jepang, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Pudjiatmoko, Atase Pertanian Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo. Peluncuran ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk organisasi sponsor, wartawan, pejabat pemerintah, dan anggota korps diplomatik.

 

 

 


 

Lima biskuit menyediakan 200 kilokalori serta 50% kebutuhan vitamin dan mineral harian

 

Siaran Pers WFP

 

Program Pangan Dunia (WFP) menyambut baik peluncuran iklan layanan masyarakat (PSA) baru untuk media cetak, radio, dan televisi yang mempromosikan program pemberian makan di sekolah yang didukung oleh Dewan Periklanan Jepang.

 

PSA ini menampilkan biskuit kaya mikronutrien milik WFP yang diperkaya dengan 14 mineral dan vitamin esensial yang menjadi bagian penting dari program pemberian makan di sekolah. PSA ini menggambarkan meja-meja sekolah anak-anak yang terbuat dari biskuit WFP, simbolis bagaimana program ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar di sekolah dengan baik. Dengan slogan "Sebuah biskuit adalah tiket ke masa depan"

 

“Kami sangat berterima kasih kepada Dewan Periklanan Jepang atas dukungan mereka terhadap inisiatif pemberian makan di sekolah kami,” kata Ibu Mihoko Tamamura, Direktur Kantor Hubungan WFP Jepang. “Kampanye PSA ini akan memberikan dampak luar biasa dalam membangkitkan dukungan dari masyarakat Jepang terhadap upaya kami untuk menghapus kelaparan anak di dunia.”

 

PSA ini difilmkan di Lombok, Indonesia, di mana malnutrisi tersebar luas di kalangan anak usia sekolah. Sekitar setengah dari anak-anak menderita anemia akibat kekurangan zat besi dan kekurangan vitamin A yang marginal, yang sering kali mengakibatkan penurunan kemampuan kognitif. Studi terbaru menemukan bahwa prevalensi anemia menurun dari 24% menjadi 10% pada anak-anak yang menerima biskuit WFP. Kemampuan kognitif mereka juga meningkat secara signifikan.

 

Salah satu perusahaan periklanan terbesar di dunia, Dentsu, merancang dan memproduksi PSA baru ini. Iklan televisi dan radio ini dinarasikan oleh aktor Jepang terkenal, Kazunari Ninomiya, yang penampilannya baru-baru ini dalam film Clint Eastwood pemenang Oscar, “Letters from Iwo Jima”, mendapatkan pujian luas.

 

PSA baru ini akan disiarkan di televisi dan radio serta muncul di media cetak dan papan reklame mulai awal Juli.

 

Dewan Periklanan Jepang berkomitmen untuk melayani kepentingan umum melalui kampanye iklan layanan masyarakat. Dewan ini terdiri dari lebih dari 1.300 anggota perusahaan sukarela, termasuk organisasi media, agensi periklanan, dan perusahaan lain dari Jepang. PSA yang diproduksi oleh dewan ini dicetak dan/atau disiarkan secara gratis oleh organisasi media anggota.

 

WFP telah terlibat dalam program pemberian makan di sekolah selama lebih dari 40 tahun dan merupakan penyedia makanan sekolah terbesar di negara-negara berkembang. Di negara-negara miskin, makanan sekolah yang gratis dan bergizi menarik anak-anak untuk bersekolah sekaligus meningkatkan kinerja mereka dengan memungkinkan mereka berkonsentrasi pada pelajaran. Pada tahun 2006, WFP menyediakan makanan sekolah untuk 20,2 juta anak di 71 negara dan menargetkan untuk mencapai 50 juta anak pada akhir 2008.

 

WFP adalah lembaga kemanusiaan terbesar di dunia yang setiap tahunnya, rata-rata menyediakan makanan untuk 90 juta orang miskin guna memenuhi kebutuhan gizi mereka. Diantaranya, 58 juta anak yang kelaparan di 80 negara termiskin di dunia.