Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wednesday, 27 June 2007

ODA Jepang turun 11,7% pada tahun 2006

Jepang turun menduduki urutan ke tiga dalam Official Development Assistance (ODA) untuk tahun 2006, penurunan ini merupakan yang pertama kali sejak 24 tahun yang lalu.

Menurut data Organization for Economic Coopretaion and Development, Jepang menyumbangkan net ODA sebesar $ 11,61 milyar pada tahun 2006, mengalami penurunan 11,7 % dari tahun 2005.

Negara dengan net ODA teratas adalah Amerika Serikat, yang telah menyumbangan $22,74 milyar, disusul Inggris dengan besar sumbangan $12,6 milyar.

Net ODA yaitu Gross ODA dikurangi pengembalian hutang yang diterima untuk pinjaman ODA yang telah lewat. Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, Gross ODA Jepang masih menempati urutan ke dua dengan jumlah $18 milyar pada tahun lalu, dibawah Amerika Serikat dengan jumlah $24 milyar.

Net ODA Jepang melewati Amerika Serikat pada tahun 1993 dan masih bertahan menjadi donatur terbesar didunia sampai tahun 2000, puncaknya sebesar $14,49 milyar pada tahun 1995.

Akhir-akhir ini Jepang telah mengurangi anggaran ODA untuk menanggulangi peti simpanan pemerintah kosong dan defisit fiskal yang semakin bertambah.

Sementara itu negara-negara Amerika dan Eropa sedang mencoba meningkatkan ODA untuk meredam kepentingan antara kemiskinan dan terorisme sedunia sejak serangan 11 September 2001, kata pejabat kementerian luar negeri Jepang.

Tuesday, 26 June 2007

Program Pemberian Makanan di Sekolah

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Iklan layanan masyarakat (PSA) terbaru mengenai program pemberian makan di sekolah resmi diluncurkan di Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 25 Juni 2007. Acara ini dibuka dengan sambutan pembukaan dari Ibu Mihoko Tamamura, Direktur Kantor Hubungan WFP Jepang, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Pudjiatmoko, Atase Pertanian Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo. Peluncuran ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk organisasi sponsor, wartawan, pejabat pemerintah, dan anggota korps diplomatik.

 

 

 


 

Lima biskuit menyediakan 200 kilokalori serta 50% kebutuhan vitamin dan mineral harian

 

Siaran Pers WFP

 

Program Pangan Dunia (WFP) menyambut baik peluncuran iklan layanan masyarakat (PSA) baru untuk media cetak, radio, dan televisi yang mempromosikan program pemberian makan di sekolah yang didukung oleh Dewan Periklanan Jepang.

 

PSA ini menampilkan biskuit kaya mikronutrien milik WFP yang diperkaya dengan 14 mineral dan vitamin esensial yang menjadi bagian penting dari program pemberian makan di sekolah. PSA ini menggambarkan meja-meja sekolah anak-anak yang terbuat dari biskuit WFP, simbolis bagaimana program ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar di sekolah dengan baik. Dengan slogan "Sebuah biskuit adalah tiket ke masa depan"

 

“Kami sangat berterima kasih kepada Dewan Periklanan Jepang atas dukungan mereka terhadap inisiatif pemberian makan di sekolah kami,” kata Ibu Mihoko Tamamura, Direktur Kantor Hubungan WFP Jepang. “Kampanye PSA ini akan memberikan dampak luar biasa dalam membangkitkan dukungan dari masyarakat Jepang terhadap upaya kami untuk menghapus kelaparan anak di dunia.”

 

PSA ini difilmkan di Lombok, Indonesia, di mana malnutrisi tersebar luas di kalangan anak usia sekolah. Sekitar setengah dari anak-anak menderita anemia akibat kekurangan zat besi dan kekurangan vitamin A yang marginal, yang sering kali mengakibatkan penurunan kemampuan kognitif. Studi terbaru menemukan bahwa prevalensi anemia menurun dari 24% menjadi 10% pada anak-anak yang menerima biskuit WFP. Kemampuan kognitif mereka juga meningkat secara signifikan.

 

Salah satu perusahaan periklanan terbesar di dunia, Dentsu, merancang dan memproduksi PSA baru ini. Iklan televisi dan radio ini dinarasikan oleh aktor Jepang terkenal, Kazunari Ninomiya, yang penampilannya baru-baru ini dalam film Clint Eastwood pemenang Oscar, “Letters from Iwo Jima”, mendapatkan pujian luas.

 

PSA baru ini akan disiarkan di televisi dan radio serta muncul di media cetak dan papan reklame mulai awal Juli.

 

Dewan Periklanan Jepang berkomitmen untuk melayani kepentingan umum melalui kampanye iklan layanan masyarakat. Dewan ini terdiri dari lebih dari 1.300 anggota perusahaan sukarela, termasuk organisasi media, agensi periklanan, dan perusahaan lain dari Jepang. PSA yang diproduksi oleh dewan ini dicetak dan/atau disiarkan secara gratis oleh organisasi media anggota.

 

WFP telah terlibat dalam program pemberian makan di sekolah selama lebih dari 40 tahun dan merupakan penyedia makanan sekolah terbesar di negara-negara berkembang. Di negara-negara miskin, makanan sekolah yang gratis dan bergizi menarik anak-anak untuk bersekolah sekaligus meningkatkan kinerja mereka dengan memungkinkan mereka berkonsentrasi pada pelajaran. Pada tahun 2006, WFP menyediakan makanan sekolah untuk 20,2 juta anak di 71 negara dan menargetkan untuk mencapai 50 juta anak pada akhir 2008.

 

WFP adalah lembaga kemanusiaan terbesar di dunia yang setiap tahunnya, rata-rata menyediakan makanan untuk 90 juta orang miskin guna memenuhi kebutuhan gizi mereka. Diantaranya, 58 juta anak yang kelaparan di 80 negara termiskin di dunia.



Sunday, 24 June 2007

Tunas kelapa menjadi tanaman hias di Jepang


Disebuah toko serba ada di kota Yokohama telah dipasarkan tunas kelapa yang di tanam dalam pot putih untuk tanaman hias. Di stall tersebut telah terpajang sekitar 50 pot yang selalu diamati oleh pengunjung baik anak-anak maupun orang dewasa. Mereka heran melihat tanaman hias baru ini karena mereka belum pernah melihat sebelumnya. Tanaman ini hanya tumbuh di pulau-pulau paling selatan Jepang wilayah Okinawa.

Tunas kelapa ini ditanam di atas pot warna putih yang sangat kontras dengan warna kelapa. Indah nian bukan ?

Tunas kelapa yang bahasa latinnya Cocos nucifera atau Kokoyasi dalam bahasa Jepang ini dipasang harga 1.900 yen atau 142.500 rupiah per buah. Di zaman modern seperti sekarang ini selain kita dituntut dalam bidang teknologi, kita juga harus siap berlomba dan berani dalam mengaplikasikan ide-ide cemerlang dalam agribisnis. Pintar-pintar membidik segmen pasar !

Penjajagan pengembangan ekspor melinjo ke Jepang

Dr. Ato Suprapto dan Ketua KTNA Ir. Winarno Tohir di depan stand Jasmelind yang sedang memamerkan produk melinjo di Educational Food Promotion Fukui Prefecture.

Pada tanggal 8-11 Juni 2007 Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Departemen Pertanian Dr. Ato Suprapto dan Ketua KTNA Ir. Winarno Tohir telah melakukan kunjungan ke Fukui Prefecture, Jepang guna melakukan penjajagan pengembangan ekspor melinjo ke Jepang.

Pada tahun 2005 Asosiasi Melinjo Indonesia (Asmelindo) telah melakukan kerjasama dengan Japan Asociation of Melinjo Indonesia (Jasmelind) dalam bidang pengolahan dan pemasaran melinjo. Kerjasama tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan pendapatan petani. Jasmelindo telah melakukan penelitian tentang zat yang terkandung dalam melinjo.

Jasmelind telah mengembangkan saos, teh dan kecap yang berasal dari bahan baku melinjo. Pemasaran saos, kecap dan teh di Jepang akan dilakukan oleh Jasmelind, sedangkan untuk pasar Indonesia akan dilakukan oleh Asmelindo. Untuk menjamin suplai bahan baku, pihak Jasmelind meminta Asmelindo untuk memperluas sentra produksi melinjo bekerjasama dengan Ditjen Hortikultura. Untuk menyiapkan SDM dan kelembagaan petani melinjo, Badan Pengembangan SDM diminta untuk membantu pelatihan bagi para petani melinjo.

Pihak Jasmelind meminta Asmelindo mengurus hak Paten di Indonesia dan diharapkan pemerintah Indonesia dapat memfasilitasi hak paten tersebut. Pertemuan dengan Profesor Yamori ahli bidang kesehatan menyatakan bahwa melinjo mengandung polipenol yang mungkin berguna untuk kesehatan, untuk menguji hipotesa tersebut, Profesor Yamori menyarankan agar para peneliti Indonesia melakukan penelitian untuk melihat dampak melinjo terhadap kesehatan. Profesor Yamori sebagaibtenaga ahli WHO bidang kesehatan bersedia untuk membimbing ”Post Doctoral Research” yang dilakukan para peniliti Indonesia yang mendalami bidang teknologi pangan atau bidang kesehatan.

Pada tanggal 9 Juni 2007 rombongan melakukan kunjungan ke Educational Food Promotion in Fukui. Pada pameran tersebut dipamerkan saos, kecap dan teh yang berasal dari melinjo oleh Jasmelind. Pada stand Jasmelind dikunjungi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Fukui. Mereka terkesan dengan produk melinjo yang mengandung polipenol. Mereka juga terkesan bahwa pohon melinjo berasal dari Indonesia.