Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, 16 December 2012

Kementan Optimistis RI Bebas Virus Unggas di 2020


Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis target Indonesia bebas dari kasus Avian Influenza (AI) pada 2020 akan tercapai. Hal itu seiring dengan menurunnya tingkat kasus AI pada unggas umumnya.

Demikian disampaikan Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Pudjiatmoko di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Kamis (13/12/2012). "Data 2012 sampai dengan 30 November 2012 turun 65% dibanding 2011. 2012, 470 kasus. 2011, 1.390 kasus," kata Pudjiatmoko.

Pudjiatmoko mengatakan, penurunan kasus yang terjadi pada unggas sangat dipengaruhi faktor penggunaan vaksin strain lokal yang tepat dan diproduksi di dalam negeri. Selain itu juga disertai peningkatan kesadaran penerapan praktek bio sekuriti yang hemat dan efektif.

"Pada kasus AI unggas komersial, baik sektor-1,2 maupun 3 sudah sangat jarang terjadi sejak 2011 hingga sekarang. Kalaupun itu ada kasus, umumnya hanya di sektor-3 dan secara sporadis saja," ujar Pudjiatmoko.

Berdasarkan data laporan Tim Participatory Disease Surveillance and Response (PDSR) melalui SMS Gateway, perkembangan kasus Avian Influenza (AI) sejak 2007-2012 menunjukan penurunan yang sangat drastis setiap tahunnya.

Pada 2007 sebanyak 2.751 kasus. Di 2008 1,413 kasus, 2009 2,293 kasus, sepanjang 2010 sebanyak 1.502 kasus serta 2011 tercatat 1.390 kasus. Sementara 2012 sampai dengan 30 November 2012 hanya 470 kasus.

Pemerintah menetapkan Roadmap Indonesia Bebas AI Tahun 2020, yang secara bertahap dilakukan berdasarkan aspek geografis dan epidemologinya. Pada 2014 dilakukan di daerah Maluku, Papua, Barat, dan NTT. Sedangkan Maluku Utara yang hingga saat ini masih berstatus bebas dipertahankan tetap bebas. Pada 2014-2015, mencakup Pulau Kalimantan, NTB dan Bali serta periode 2015-2017 meliputi Sulawesi. Sementara di 2019, Pulau Jawa dan di seluruh Indonesia pada 2020.
 
Sumber:
Inilah.com : http://nasional.inilah.com/read/detail/1937482/kementan-optimistis-ri-bebas-virus-unggas-di-2020


Kementan Depopulasi Itik Terkena Virus AI

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian akan melakukan depopulasi (pemusnahan) unggas jenis itik yang terkena virus Avian Influenza (AI). Beberapa Itik di wilayah Indonesia seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY Yogyakarta dan Jawa Timur terkena virus AI.

Demikian disampaikan Direktur Kesehatan Hewan, Pudjiatmoko kepada wartawan di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Kamis (13/12/2012). "Agar virusnya tidak menyebar, kita akan lakukan depopulasi. Karena virus ini mudah menyebar," kata Pudjiatmoko.

Pudjiatmoko mengatakan, bahwa saat ini pihaknya sudah membuat surat edaran kepada kepala dinas di daerah untuk mengawasi virus tersebut. Selain itu juga mengatur arus keluar masuknya itik dari daerah asal agar tidak menular ke luar daerah. "Saat ini sedang digiatkan menggunakan daging beku. Dibanding mentransformasikan ayam hidup," kata Pudjiatmoko.

Meski dilakukan pembatasan keluar daerah, itik tersebut bisa saja dikirim keluar daerah asal memenuni uji kesehatan. "Ini merupakan suatu bentuk awal dari penjaminan. Lagipula tidak membutuhkan waktu satu jam untuk mendapatkan hasil uji kesehatan itu," ujar Pudjiatmoko.

Virus AI masih sejenis dengan virus H5N1 yang tergolong Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI). Namun memiliki Clade 2.3.2 yang lebih patogen menyebabkan tingkat kesakitan dan kematian cukup tinggi pada itik.

Virus AI yang tergolong baru di Indonesia ini kemungkinan penyebabnya dari suatu proses mutasi genetic virus AI yang selama ini tidak kita ketahui selama ini atau kemungkinan oleh introduksi virus baru dari luar negeri yang sedang terular penyakit yang disebabkan oleh virus AI baru tersebut. [mdr]

Sumber
Inilak Com : http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1937419/kementan-depopulasi-itik-terkena-virus-ai

Pemerintah Kaji Kompensasi Peternak Itik


Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian akan mengkaji lebih dalam, terkait ganti rugi atas musibah yang menimpa peternak itik seiring terjangkitnya virus Avian Influenza (AI) yang terjadi belakangan ini.

Demikian disampaikan Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Pudjiatmoko saat ditemui di kantornya Jakarta, Kamis (13/12/2012). "Kompensasi nanti akan kita sampaikan lebih lanjut. Karena kita belum tahu pasti penyebabnya ini apa. Apa karena musibah atau wabah, atau karena hal lain. Semua masih dalam tahap penyelidikan," ujar Pudjiatmoko.

Menurut Pudjiatmoko, jika pemerintah akan mengeluarkan dana kompensasi maka yang akan menyalurkannya adalah Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra). Pasalnya dana kompensasi akan dikeluarkan Kemenkokesra melalui Komite Nasional Pengendalian Flu Burung. "Ganti rugi itu ada di Menkokesra. Tapi kita tetap akan bicarakan bersama. Saat ini kita belum ada laporan itu," ujar Pudjiatmoko.

Data sementara Direktorat Jenderal Kesehatan dan Hewan sampai dengan 12 Desember 2012 di Jawa Tengah, 61,459 ekor itik atau (0,75%) dari total populasi itik dan entok mengalami kematian. Populasi itik dan entok di Jawa Tengah saat ini sebanyak 8.159.311 ekor. Wilayah Demak menempatti urutan tertinggi dengan angka kematian itik mencapai 13.200 ekor. Sedangkan Klaten menempati urutan terendah dari angka kematian dengan angka mencapai 5 ekor. [mdr]

Sumber :
INILAH.COM  : http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1937530/pemerintah-kaji-kompensasi-peternak-itik

Kementan: Restrukturisasi Perunggasan Jalan Terus

Meski saat ini sedang muncul virus unggas baru jenis Avian Influenza (AI) yang menyerang itik, Kementerian Pertanian menegaskan tetap masih menjalankan program restrukturisasi perunggasan.


"Tidak benar program itu berhenti sejak 2009. Kita tetap melanjutkan dan melaksanakan restrukturisasi itu," kata Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Pudjiatmoko di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Menurut Pudjiatmoko, program restrukturisasi perunggasan merupakan program wajib pemerintah dalam memberantas virus unggas pada umumnya. Bahkan di beberapa daerah program restrukturisasi tersebut berjalan dengan baik. Seperti halnya di Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Bali dan Sumatera Barat. "Dengan restrukturisasi kita justru optimistis kasus virus unggas itu bisa berkurang," ujar Pudjiatmoko.

Program restrukturisasi perunggasan masuk ke dalam program besar pemerintah dalam pembangunan peternakan Indonesia sejak munculnya kasu flu burung pada 2003 silam. Restrukturisasi tersebut tidak hanya mencakup seluruh aspek-aspek pembangunan peternakan Indonesia dari hulu sampai hilir. Akan tetapi sebagai alat bukti mengatasi gejolak teknis ekonomi dan moneter yang menimpa industri, khususnya peternakan.

Sumber :
INILAH.COM  http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1937480/kementan-restrukturisasi-perunggasan-jalan-terus