Bantuan luar negeri merupakan salah satu instrumen yang sering digunakan untuk mencapai tujuan kebijakan luar negeri suatu negara. Bantuan luar negeri sebagai piranti dalam diplomasi, propaganda, maupun aksi militer yang ditujukan oleh suatu negara terhadap negara lain. Seperti yang diungkapkan oleh Weisman bahwa bantuan luar negeri adalah komponen diplomasi dan dapat dikatakan sebagai alat pengontrol yang efektif, setidaknya untuk mempengaruhi tindakan negara lain.
Motif Bantuan Luar
Negeri
Motif merupakan atribut yang sangat penting dalam bantuan
luar negeri. Motif bantuan luar negeri menjadi dorongan bagi negara donor untuk
memberikan bantuan luar negerinya kepada negara penerima yang sekaligus
merefleksikan tujuan dari negara donor dalam memberikan bantuan tersebut kepada
negara penerima.
Menurut Alan rix dalam bukunya Japan’s Foreign Aid Challenge; Policy Reform and Aid Leadership,
pemberian bantuan luar negeri antara negara pendonor dan negara penerima
bantuan tidak terlepas dari maksud dan motif para negara donor.
Menurut Sogge, dalam bukunya yang berjudul “Motives Behind the Allocation of Aid”
bahwasannya dibalik bantuan bantuan luar negeri selalu terdapat motif, yaitu :
(A) Motif Kemanusiaan; (B) Motif Ekonomi; (C) Motif Sosial Politik.
A. Motif Kemanusiaan
Mengekspresikan belas kasih kepada korban konflik dan
pemberian bantuan terhadap kemiskinan dengan tujuan membantu masyarakat miskin
di negara berkembang sebagai landasan utamanya.
Dalam motif kemanusiaan
terdapat dua indikator:
1. Mengurangi
kemiskinan,
kemiskinan merupakan permasalahan yang dihadapi oleh setiap negara yang dapat
ditanggulangi agar negara tersebut mendapatkan hak untuk hidup. Motif ini dapat
dilakukan dengan cara menciptakan lapangan kerja
2. Memperlihatkan
Kepedulian, dapat
dilihat jika adanya pemberian bantuan kepada korban konflik dalam upaya
pengentasan kemiskinan dan memperlihatkan kepeduliannya kepada negara lain.
B. Motif ekonomi
Motif ini ditandai dengan adanya kegiatan yang merujuk
terhadap perdagangan, kegiatan ekspor impor dan investasi yang dapat
mempengaruhi keadaan ekonomi negara, maka dapat dipahami sebagai motif ekonomi.
Dalam Motif ekonomi terdapat tiga indikator:
1. Perdagangan: Motif ini berbicara tentang
perdagangan internasional dan bagaimana membantu negara-negara agar masuk ke
pasar internasional. Karena ketidak ikut sertaan negara tersebut dalam perdagangan
internasional yang akan membuat mereka bertahan dalam kemiskinan.
2. Investasi: Motif ini dapat dilihat dari adanya
bantuan luar negeri melalui investasi, maka akam menguntungkan negara pemberi
dan penerima, dan terciptalah lapangan pekerjana, perusahaan negara bisa go
international, meningkatnya pertumbuhan ekonomi, dan menjalin hubungan baik
antar negara.
3. Ekspor: Motif ini ditandai dengan adanya,
kegiatan ekspor dimana banntuan luar negeri menciptakan peluang bagi negara
untuk menambah pendapatan yang didapat dari ekspor negara yang dibantu, dengan
harapan adanya kegiatan ekspor berkelanjutan walaupun tidak lagi memberi
bantuan luar negeri
4. Impor: Motif ini ditandai dengan adanya,
kegiatan Impor dimana bantuan luar negeri menciptakan peluang bagi negara untuk
menambah pendapatan yang didapat dari Impor untuk negara yang dibantu, dengan
harapan adanya kegiatan Impor berkelanjutan walaupun tidak lagi memberi bantuan
luar negeri.
C. Motif Sosial Politik
Motif ini ditandai dengan adanya kegiatan sosial politik
antar negara pendonor dan negara penerima donor yang mana akan mempengaruhi
keadaan politik masing masing negara, yang ditandai dengan adanya beberapa
indikator:
1. Ikatan: Motif Ikatan atau dapat disebut Bonding adalah dimana negara bertujuan
untuk mempererat hubungannya dengan negara lain. Maka jika kita lihat dari segi
bantuan luar negeri sebuah negara, maka bantuan tersebut bertujuan untuk
mempererat hubungan si negara pemberi bantuan dengan negara yang menerima
bantuan. Motif ikatan juga berhubungan dengan motif kemanusiaan, dimana motif
tersebut bertujuan untuk membantu negara yang sedang membutuhkan bantuan, maka
akan menciptakan rasa untuk saling membantu kedepannya dan menunjukan bahwa
kedua negara tersebut dapat percaya dengan satu sama lain dan akan siap
membantu jika butuh bantuan. Bisa dilihat dengan adanya framework agreement
atau kerjasama.
2. Embassies: Keberadaan sebuah embasi
adalah agar dapat memperlancar kepentingan negara tersebut dimana embasi itu
berada, misalnya kepentingan ekonomi. Keberadaan embasi tersebut akan sangat
membantu dalam proses mendapatkan kepentingan negara yang bersangkutan.
3. Keamanan Aliansi: Kerjasama keamanan bisa termasuk
militer agar memperkuat keamanan kedua negara. Keamanan aliansi disini bisa
termasuk memberi pasukan untuk keamanan negara, melatih, atau bantu mengalahkan
kelompok/regime yang membuat kerusakan.
4. Perdamaian dan
keamanan: Jika motif
di atas berfokus kepada militer, motif perdamaian dan keamanan tidak harus
melibatkan militer. Namun bisa dikatakan upaya untuk mempertahankan keamanan
negara dan internasional. Bantuan Luar Negeri tersebut dapat memperlancar upaya
negara pemberi bantuan untuk menciptakan perdamaian.
5. Ideology: ditafsirkan mengenai paham politik
dan nilai kebersamaan yang bertujuan untuk membantu sebuah negara yang
membutuhkan otoritas yang lebih demokratis. Maka, kepatuhan terhadap hak asasi
manusia dipahami sebagai ideologi yang memotivasi.
6. Demokrasi: adanya dorongan bagi negara pendonor
agar negara penerima terbebas dari penindasan dan mencegah adanya konflik agar
menguntungkan semua orang, tak terkecuali mereka yang hari ini hidup dalam
kemiskinan yang berada dalam pengucilan dunia. Demokrasi adalah landasan dalam
mengurangi kemiskinan dan mencegah konflik.
7. Hak asasi manusia (HAM): Hak asasi manusia adalah kebutuhan masyarakat untuk dapat
menjalani kehidupan yang bebas dari penindasan dan adanya kesetaraan untuk
mendapatkan hak. Adanya tindakan internasional untuk mempromosikan penghormatan
terhadap hak asasi manusia. Penghormatan terhadap hak asasi manusia dan prinsip
demokrasi adalah prioritas yang dijalankan melalui setiap aspek.
8. Tujuan Politik: Bantuan luar negeri bertujuan untuk
mengemukakan tujuan politik sebuah negara. Adanya kebijakan dan kepentingan
nasional yang ingin dicapai.
9. Pengakuan internasional: Bantuan luar negeri bertujuan untuk
negara pemberi mendapatkan pengakuan di level internasional atau oleh
organisasi internasional, dimana jika negara dapat pengakuan di level
internasional maka negara tersebut akan dapat ikut serta dalam tahap
pembangunan atau kerjasama di level internasional. Juga akan mendapatkan apresiasi
dari negara lain, dan power untuk
mendapatkan kepentingan negara tersebut dengan lebih lancar mengemukakan
kebijakan domestiknya melalui kebijakan internasional negara tersebut.
No comments:
Post a Comment