1. APA ITU TUMBUHAN KENAF ?
a. Taxonomi Kenaf
Tanaman
Kenaf tergolong kingdom jenis plantae atau tanaman. Sedangkan spesies-nya
adalah Hibiscus cannabinus yang masih
masuk ke dalam golongan famili Malvaceae.
Ini di klasifikasi tanaman kenaf secara ilmiah yang lebih lengkap:
Kingdom
: Plantae
Sub
Kingdom : Viridiplantae
Infra
Kingdom : Streptophyta
Super
Divisi : Embryophyta
Divisi
: Tracheophyta
Sub
Divisi : Spermatophytina
Kelas
: Magnoliopsida
Super
Ordo : Rosanae
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus L.
Spesies
: Hibiscus cannabinus L.
Kenaf merupakan kerabat
dekat dari tanaman-tanaman penghasil tekstil dan minyak, seperti kapas, kembang
sepatu, okra, rosela, hingga tembakau. Bentuk tanaman kenaf ini panjang dengan
warna hijau pada batang dan daunnya. Batangnya kadang memiliki duri yang cukup
tajam. Tanaman kenaf ini bisa tumbuh hingga tingginya mencapai 3 meter.
b. Morfologi
1. Morfologi
Akar
Karena
sebagian besar tanaman kenaf berada di dalam air seperti rawa-rawa maka akar
yang muncul adalah akar adventif. Sebuah jenis akar yang tidak busuk sekalipun
digenangi oleh air rawa.
Karena
akar semacam inilah yang menjadi alasan mengapa pembudidayaan tanaman keraf
membutuhkan penyiraman yang tinggi. Karena jika tanah ber-kontur kering justru
tanaman bisa mati dan busuk.
2. Morfologi Batang
Tanaman
kenaf memiliki batang yang menjulang ke atas. Ukurannya mencapai 3 bahkan 4
meter dengan duri-duri tajam yang melekat di permukaannya. Untuk diameter
batang tidak terlalu besar bahkan tipis.
Sebagian
besar spesies tanaman kenaf memiliki batang condong dengan warna tunggal.
Umumnya warna batang adalah hijau baik untuk tanaman yang masih baru ditanam
maupun tanaman yang sudah siap dipanen.
Batang
tanaman kenaf tidak memiliki cabang. Hanya ada beberapa ranting yang menjadi
pengikat daun. Jika dilihat sekilas tanaman ini seperti rumpun tanaman bambu namun ada perbedaan pada buku
dan aur-nya.
3. Morfologi Daun
Daun
tanaman kenaf berbentuk lonjong yang sebagian besar berwarna hijau.
Pertulangannya tidak terlalu jelas tetapi memiliki tekstur rapi dengan dua
tulang cabang yang saling berlawanan.
Di
bagian sisi daun terlihat bergerigi. Ini terdapat pada kedua sisi dengan jenis
gerigi yang runcing di bagian ujung. Di setiap tangkai terdapat 5 helai daun
dengan posisi satu daun menghadap ke atas, sedang 4 helai sisanya menghadap ke
kanan dan kiri.
c.
Penyebaran
tanaman
Kenaf sudah lama diintroduksi
ke Indonesia dari India pada tahun 1904.
Lalu dibudidayakan di Indonesia sejak tahun 1980-an. Tanaman kenaf ini saat
ini telah tersebar di Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
Kalimantan Selatan.
d. Keunggulan Tanaman Kenaf
Kenaf memiliki
keunggulan dapat beradaptasi di berbagai kondisi lahan. Tanaman ini memiliki
toleransi yang tinggi terhadap kondisi cekaman abiotik seperti: genangan air,
kekeringan, dan pH tanah yang rendah atau masam.
2. MANFAAT KENAF
a. Penggunaan umum
Kenaf
ini mirip dengan tanaman kelapa dalam konteks fungsi karena hampir semua bagian
tanaman bisa dimanfaatkan untuk bahan baku berbagai industri. Kayu kenaf pun sangat baik sebagai bahan baku
industri particle board untuk
berbagai keperluan seperti furnitur, pintu, jendela, kusen, pelapis dinding
rumah dan kerajinan tangan.
b. Penggunaan seratnya
Kenaf merupakan salah satu jenis tanaman penghasil serat selain rosela dan yute. Bagian dari tanaman kenaf yang dimanfaatkan untuk industri pada umumnya adalah seratnya. Serat yang dihasilkan dari kulit batangnya. Seratnya mempunyai tekstur lemas, kuat dan warna mengkilat. Serat yang dihasilkan dari kenaf digunakan untuk bahan tali temali dan bahan baku pembuatan karung goni sebagai pengemas hasil pertanian seperti gula, gabah, beras, kopi, kakao, kopra, lada dan cengkeh.
c. Penggunaan untuk
industri
Serat kenaf punya nilai jual yang cukup tinggi. Serat kenaf juga kerap difungsikan sebagai bahan baku berbagai industri seperti: fibre board, geo-textile, soil remediation, pulp dan kertas, tekstil, dan karpet.
Kenaf
dijadikan bahan pembuat pintu mobil bagian dalam pada kendaraan. Fiber
board adalah Jenis kayu olahan yang dibuat untuk menggantikan kayu solid. Fiber
board mempunyai ciri serat halus, tampak permukaan halus, lebih murah, daya
serap air rendah dan mampu meredam suara serta ringan. Fibre board
ini dapat digunakan untuk interior mobil seperti langit-langit, pintu,
dashboard.
d.
Penggunaan untuk Peternakan
Daun kenaf mengandung
protein kasar 24 %. Kandungan tersebut baik untuk pakan ternak unggas. Biji
kenaf juga memiliki kandungan lemak 20 % yang bagus untuk minyak goreng karena banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh yaitu Oleat dan Linoleat. Ampas biji kenaf digunakan sebagai bahan ternak. Jepang dan Amerika Serikat memanfaatkan kenaf untuk alas
kandang ternak kuda.
3. KENAF KOMODITI EKSPOR
a. Latar Belakang Ekspor
Indonesia sudah
melakukan ekspor kenaf ke Jepang sejak tahun 2010. Jepang merupakan importir utama kenaf sebagai
bahan alas kandang ternak kuda. Permintaan
Kenaf asal Kabupaten Lamongan oleh peternak asal Jepang setiap tahunnya terus
meningkat. Bahan yang di ekspor adalah Sterilized
Kenaf Core Dry Kenaf. Meskipun kenaf merupakan komoditas tumbuhan namun
sertifikat kesehatan yang dikeluarkan oleh Karantina Pertanian adalah Health Certificate/HC (surat kesehatan
hewan) bukan Phytosanitary Certificate/PC
(surat kesehatan tumbuhan) yang biasanya digunakan sebagai jaminan kesehatan
komoditas tumbuhan. Hal ini terjadi
karena Jepang memanfaatkan tanaman penghasil serat, kenaf asal sebagai bahan
untuk alas kandang ternak kuda.
b. Volume
Nilai Ekspor
Berdasarkan data dari sistem otomasi IQFAST di wilayah kerja
Karantina Pertanian Surabaya, ekspor kenaf di tahun 2019 hingga pekan pertama
Agustus sebanyak 76 ton atau senilai dengan Rp. 554 juta. Ini telah mencapai 88,8% dari total ekspor di
tahun 2018 yang mencapai 85,5 ton. Sesuai
data IQFAST, eksportasi Sterilized Kenaf Core Dry Kenaf selama
semester pertama Tahun 2020 sudah dilakukan 2 kali dengan total volume 13,080
ton senilai lebih dari Rp. 9,53 Miliar rupiah ke Jepang sebagai alas kandang
kuda.
c.
Persyaratan
Ekspor
Sebagai
salah satu persyaratan masuk pasar Jepang, proses pembuatan kenaf harus
menerapkan program zero waste, atau tidak ada limbah dalam prosesnya. Sebelum diekspor ke Jepang kenaf harus
distirilasi terlebih dahulu dengan pemanasan.
Jepang mempersyaratkan kenaf yang masuk ke Jepang harus bebas Penyakit
Mulut dan Kuku (PMK), Rinderpest dan African Swine Fever (ASF). Maka dari itu perlu jaminan kesehatan dan keamanan hewan bagi
kenaf berupa Health Certificate/HC
(surat kesehatan hewan).
d. Permasalahan Penanaman Kenaf
India
adalah penghasil utama kenaf bersama jute dan rosela. Sementara itu, data dari
Kementrian Pertanian menyebutkan budidaya kenaf di Indonesa semakin menurun. Luas areal lima tahun terakhir tinggal
500-1000 ha. Hal tersebut penyebab utamanya karena lahan untuk kenaf harus
berkompetisi dengan tanaman pangan seperti padi dan jagung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu
kebijakan yang mengarahkan teknologi pengembangan kenaf di lahan-lahan sub
optimal, seperti lahan kering, lahan PMK, lahan gambut, lahan pasang surut, dan
lahan banjir. Ditambah dukungan
teknologi yang dapat diterapkan di lahan-lahan marjinal tersebut diharapkan budidaya
kenaf bisa maju, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani. Upaya memang harus terus dilakukan oleh
pihak-pihak terkait untuk mengembangkan tanaman yang bernilai ekspor tinggi
ini.
Sumber:
1. 1. Badan
Karantina Pertanian. https://karantinasby.pertanian.go.id/tag/sterilized-kenaf-core-dry/
2. 2. Agrotek.
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kenaf/
No comments:
Post a Comment