I. Informasi dan Data
A. Situasi dan Kondisi Sebelumnya
Memahami kapan pasien paling
menular dan durasi penularan sangat penting untuk mengendalikan pandemi
COVID-19. Durasi deteksi RNA di seluruh virus corona manusia belum
dikarakterisasi dengan baik, dan pemahaman yang komprehensif tentang dinamika viral load dan durasi pelepasan virus
pada severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) masih kurang. Kajian yang dibahas mengambil semua artikel
yang melaporkan dinamika dan durasi penumpahan SARS-CoV-2, SARS-CoV, dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus
(MERS-CoV) di berbagai spesimen melalui pencarian sistematis dari database
utama. Kajian ini mengidentifikasi publikasi yang mencakup istilah yang terkait
dengan dinamika virus dan pelepasan virus. Kami memasukkan seri kasus, studi
kohort, dan uji coba terkontrol secara acak di mana dinamika virus atau durasi
pelepasan virus dilaporkan. Kami mengecualikan laporan kasus, rangkaian kasus
dengan kurang dari lima pasien, dan studi yang tidak memiliki waktu onset
gejala yang jelas.
B. Data Kajian
Muqe Cevik dkk. (2020) telah
melakukan penelitian dengan tinjauan sistematis dan meta-analisis yang telah
memeriksa dan membandingkan dinamika virus dari tiga virus korona manusia yang
sangat patogen: SARS-CoV-2, SARS-CoV, dan MERS-CoV. Hasilnya memberikan
pemahaman yang komprehensif tentang kinetika virus dan durasi pelepasannya.
Rata-rata durasi pelepasan
RNA SARS-CoV-2 yang berasal dari saluran pernapasan bagian atas adalah 17,0
hari dengan durasi pelepasan maksimum 83 hari.
Rata-rata durasi pelepasan RNA SARS-CoV-2 yang berasal dari saluran bagian
bawah adalah 14,6 hari dengan pelepasan maksimum 59 hari. Rata-rata durasi pelepasan RNA SARS-CoV-2
yang berasal dari tinja adalah 17,2 hari dengan pelepasan maksimum 35
hari. Rata-rata durasi pelepasan RNA
SARS-CoV-2 yang berasal dari sampel serum adalah 16,6 hari dengan pelepasan
maksimum 60 hari.
Durasi pelepasan virus
SARS-CoV-2 yang dikumpulkan positif terkait dengan usia. Tidak ada penelitian
yang mendeteksi virus hidup setelah hari ke 9 sakit, meskipun viral load terus-menerus tinggi. Viral load SARS-CoV-2 pada saluran
pernapasan bagian atas tampaknya memuncak pada minggu pertama sakit, sedangkan
SARS-CoV dan MERS-CoV memuncak kemudian. Beberapa penelitian melaporkan viral load yang serupa pada awal infeksi
di antara pasien tanpa gejala dan dengan gejala yang terinfeksi SARS-CoV-2;
namun, sebagian besar penelitian menunjukkan pembersihan virus lebih cepat terdapat
pada individu tanpa gejala, seperti yang juga terlihat pada MERS-CoV, yang
menunjukkan periode infeksi yang lebih pendek tetapi dengan potensi penularan
yang serupa pada permulaan infeksi.
II. PEMBAHASAN
Hasil penelitian Muqe Cevik
dkk. (2020) menunjukkan bahwa meskipun ada bukti pelepasan RNA SARS-CoV-2 yang
berkepanjangan pada sampel dari saluran pernapasan dan tinja, virus yang hidup
tampaknya berumur pendek. Oleh karena itu, deteksi RNA tidak dapat digunakan
untuk menyimpulkan penularan.
Titer SARS-CoV-2 yang tinggi
terdeteksi pada awal perjalanan penyakit, dengan puncak awal diamati pada saat
timbulnya gejala hingga hari ke-5 sakit; temuan
ini barangkali menjelaskan penyebaran SARS-CoV-2 yang efisien dibandingkan
dengan SARS-CoV dan MERS-CoV. Hal tersebut memiliki implikasi penting untuk
penularan SARS-CoV-2 dalam lingkungan komunitas dan rumah sakit, menekankan pentingnya
penemuan kasus sedini mungkin dan isolasi pasien yang cepat serta edukasi
kepada masyarakat tentang gambaran penyakit.
Studi Muqe Cevik dkk. (2020)
menunjukkan bahwa praktik isolasi pasien harus dimulai dengan dimulainya gejala
awal, yang dapat berupa gejala ringan dan tidak khas, mendahului gejala khas
COVID-19 seperti batuk dan demam. Namun, mengingat potensi penundaan dalam isolasi pasien, bahkan strategi deteksi dan
isolasi dini mungkin tidak sepenuhnya efektif dalam menahan SARS-CoV-2.
III.
SARAN-SARAN
1. Lakukan
deteksi dini terhadap agen penyebab penyakit secepatnya.
2. Lakukan
isolasi pasien pada saat gejala pertama (ringan) untuk mencegah terjadinya
penularan secara efektif.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
1. Muqe
Cevik, Matthew Tate, Ollie Lloyd, Alberto Enrico Maraolo, Jenna Schafers, and
Antonia Ho. 2020. SARS-CoV2, SARS-CoV, and MERS-CoV, Viral Load Dynamics,
Duration of Viral Shedding and Infectiousness : a Systemic review and meta-analysis. Published Nomember 19, 2020.
DOI:https://doi.org/10.1016/S2666-5247(20)30172-5
2. To
KK-W, Tsang OT-Y, Leung W-S, et al. Temporal profiles of viral load in
posterior oropharyngeal saliva samples and serum antibody responses during
infection by SARS-CoV-2: an observational cohort study. Lancet Infect Dis 2020;
20: 565–74.
3. Wyllie
AL, Fournier J, Casanovas-Massana A, et al. Saliva or nasopharyngeal swab
specimens for detection of SARS-CoV-2. N Engl J Med 2020; 383: 1283–86.
4. Young
BE, Ong SWX, Kalimuddin S, et al. Epidemiologic features and clinical course of
patients infected with SARS-CoV-2 in Singapore. JAMA 2020; 323: 1488–94.
No comments:
Post a Comment