Vaksinasi
merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit menular. Di bawah akan
menjelaskan bagaimana vaksin bekerja, apa yang dikandungnya dan efek samping vaksinasi
yang paling umum.
Penting
Ketahuilah
bahwa cerita anti-vaksin menyebar secara online
melalui media sosial. Mereka mungkin tidak didasarkan pada bukti ilmiah dan
dapat membuat anak Anda berisiko terkena penyakit serius.
Hal-hal yang perlu Anda
ketahui tentang vaksin
Vaksinasi
•
melindungi Anda dan anak Anda dari banyak penyakit serius dan yang berpotensi menyebabkan kematian
• melindungi orang lain dalam komunitas Anda - dengan membantu menghentikan penyebaran penyakit ke orang-orang yang tidak divaksinasi.
•
uji keamanannya dilakukan selama bertahun-tahun sebelum vaksin bisa digunakan - efek
sampingnyapun juga dipantau.
•
terkadang menyebabkan efek samping ringan yang tidak akan berlangsung lama -
beberapa anak mungkin merasa agak tidak enak badan dan lengan sakit selama 2
atau 3 hari.
•
mengurangi atau bahkan membebaskan beberapa penyakit - jika tercakup banyak orang yang divaksinasi.
Jangan berpikiran
negatif
• vaksinasi tidak menyebabkan autisme - penelitian tidak menemukan bukti adanya hubungan
antara vaksin MMR dan autisme
•
jangan membebani atau melemahkan sistem kekebalan - aman untuk memberi anak
beberapa vaksin sekaligus dan ini mengurangi jumlah suntikan yang mereka
butuhkan
•
tidak menyebabkan alergi atau kondisi lain - semua bukti terkini menunjukkan kepada kita bahwa melakukan vaksinasi lebih aman daripada tidak melakukannya.
•
tidak mengandung merkuri (thiomersal)
•
tidak mengandung bahan yang menyebabkan bahaya dalam jumlah kecil - tetapi hendaknya dibicarakan dengan dokter jika Anda memiliki alergi yang diketahui seperti telur
atau gelatin.
MENGAPA VAKSINASI ITU
PENTING
Vaksinasi
merupakan hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri Anda dan anak-anak Anda dari terinfeksi penyakit menular. Vaksinasi dapat mencegah
hingga 3 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun.
Sejak
vaksin digunakan di Inggris, penyakit seperti cacar, polio dan tetanus yang
biasanya dapat menimbulkan kematian atau melumpuhkan jutaan orang, sekarang telah hilang atau terlihat sangat
jarang.
Penyakit
lain seperti campak dan difteri telah berkurang hingga 99,9% sejak vaksinnya
digunakan.
Namun,
jika masyarakat berhenti melakukan vaksinasi, kemungkinan penyakit infeksi akan muncul dan cepat menyebar kembali.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis
daftar 10 ancaman terhadap kesehatan global pada tahun 2019. Diantaranya
adalah:
1. Polusi
udara dan perubahan iklim
2. Penyakit
tidak menular
3. Ancaman
pandemi influenza global
4. Pengaturan lemah dan rentan, seperti daerah terdampak kekeringan dan konflik
5. Resistensi
antimikroba
6. Ebola
dan patogen ancaman tinggi
7. Perawatan
primer yang lemah
8. Keragu-raguan terhadap vaksin (Vaccine hesitancy)
9. Demam
berdarah
1 HIV
Vaccine hesitancy (keragu-raguan terhadap vaksin) merupakan salah satun dari 10 ancaman terbesar terhadap kesehatan global tersebut di atas.
Keragu-raguan terhadap vaksin terjadi ketika orang-orang yang memiliki akses ke vaksin
menunda atau menolak vaksinasi. Keragu-raguan terhadap vaksin ini mengacu pada keterlambatan penerimaan atau penolakan vaksin meskipun
tersedia layanan vaksinasi. Keragu-raguan terhadap vaksin itu kompleks dan konteksnya
berbeda-beda di setiap waktu, tempat dan vaksin. Ini mencakup faktor-faktor
seperti kepuasan diri, kenyamanan dan kepercayaan diri.
Untuk
mengatasi Vaccine hesitancy (keragu-raguan terhadap vaksin) European Centre for Disease Prevention and
control (ECDC) fokus memberikan informasi kepada kalangan masyarakat yang ragu-ragu, faktor
penentu keragu-raguan dan hasil penelitian tentang topik tersebut, untuk
memungkinkan kesehatan masyarakat mendapatkan informasi yang lebih baik tentang kesadaran kalangan masyarakat yang ragu-ragu, dan meresponnya dengan tepat. Secara
khusus, ECDC menyediakan panduan dan perangkat untuk petugas layanan kesehatan,
pimpinan program imunisasi dan ahli kesehatan masyarakat guna mendukung upaya
mereka dalam mengatasi keragu-raguan terhadap vaksin.
Campak dan gondongan
Campak
dan gondongan mulai muncul kembali di Inggris, meski vaksin MMR aman dan
melindungi dari kedua penyakit tersebut.
Kasus campak dan gondongan meningkat hampir dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini serius karena campak dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa seperti meningitis, sedangkan gondongan dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Penting
Jika
95% anak-anak menerima vaksin MMR, campak dapat disembuhkan. Namun, campak, gondongan dan rubella dapat
menyebar kembali dengan cepat jika orang yang divaksinasi kurang dari 90%.
Bagaimana vaksin
bekerja ?
Vaksin
mengajarkan sistem kekebalan Anda cara membuat antibodi yang melindungi Anda
dari penyakit.
Jauh
lebih aman bagi sistem kekebalan Anda untuk mempelajarinya melalui vaksinasi
daripada dengan menangkap penyakit dan mengobatinya.
Setelah
sistem kekebalan Anda mengetahui cara melawan penyakit, sering kali sistem
tersebut dapat melindungi Anda selama bertahun-tahun.
Kekebalan kelompok (Herd Immunity)
Melaksanakan vaksinasi masal juga menguntungkan seluruh masyarakat Anda dengan diperolehnya "kekebalan kelompok".
Jika
cukup banyak orang yang divaksinasi, penyakit menular akan lebih sulit menyebar ke
orang-orang yang tidak tervaksinasi atau orang yang sedang sakit atau memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
Mengapa vaksin aman
Semua
vaksin diuji secara menyeluruh untuk memastikan tidak membahayakan Anda atau
anak Anda.
Seringkali
dibutuhkan waktu bertahun-tahun agar vaksin berhasil melewati uji coba dan tes
yang harus lulus untuk mendapatkan persetujuan otoritas berwenang.
Setelah
vaksin digunakan di Inggris, akan dipantau untuk setiap efek sampingnya oleh Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA).
Siapa
pun dapat melaporkan dugaan efek samping vaksinasi kepada MHRA melalui Skema
Kartu Kuning.
Efek samping vaksinasi
Sebagian
besar efek samping vaksinasi ringan dan tidak berlangsung lama.
Efek
samping yang paling umum dari vaksinasi meliputi:
• pada tempat masuknya jarum tampak merah, bengkak dan terasa agak sakit selama 2
sampai 3 hari
•
bayi atau anak kecil merasa agak tidak enak badan atau mengalami demam selama 1 atau 2 hari
Beberapa
anak mungkin juga menangis dan kesal begitu selesai disuntik. Ini normal dan
mereka akan merasa lebih baik setelah dipeluk.
Reaksi alergi
Jarang
ada orang yang mengalami reaksi alergi yang serius terhadap vaksinasi. Jika ini
terjadi, biasanya terjadi dalam beberapa menit.
Orang
yang memvaksinasi Anda atau anak Anda biadanya telah dilatih untuk menangani reaksi
alergi dan segera mengobatinya. Dengan perawatan yang tepat, Anda atau anak
Anda akan pulih dengan baik.
Apa isi vaksin?
Kebanyakan
orang tidak peduli tentang bahan-bahan vaksin dan tahu bahwa itu aman.
Bahan
utama dari setiap vaksin adalah sejumlah kecil bakteri, virus, atau racun yang
telah dilemahkan atau diinaktifkan terlebih dahulu di laboratorium.
Artinya,
tidak ada risiko orang sehat tertular penyakit dari vaksin. Itu juga mengapa
Anda mungkin melihat vaksin disebut vaksin "hidup" atau
"mati".
Apa perbedaan antara
vaksin hidup atau mati?
Perbandingan
vaksin hidup dan vaksin mati (Inaktif)
Tabel yang menunjukkan perbedaan
antara vaksin hidup dan inaktif |
|
Vaksin
hidup (dilemahkan) |
Vaksin
yang dimatikan (diinaktifkan) |
Berisi
virus atau bakteri yang telah dilemahkan |
Mengandung
virus atau bakteri yang telah diinaktifkan |
Tidak
bisa diberikan kepada orang dengan sistem kekebalan yang lemah |
Masih
bisa diberikan kepada orang dengan sistem kekebalan yang lemah |
Memberikan
perlindungan jangka panjang |
Seringkali
membutuhkan beberapa dosis atau vaksinasi ulang untuk perlindungan penuh |
Bahan vaksin lainnya
Vaksin
terkadang mengandung bahan lain yang membuat vaksin lebih aman dan efektif.
Tidak
ada bukti bahwa salah satu bahan dibawah ini menyebabkan kerusakan badan bila
digunakan dalam jumlah kecil:
Aluminium
(adjuvan)
Minyak
squalene (adjuvan)
Gelatin
Albumin
serum manusia dan albumin rekombinan
Protein
telur
Formaldehida
Antibiotik
Dianjurkan Anda untuk menbaca
tip vaksinasi, termasuk apa yang diharapkan setelah vaksinasi.
Bicaralah
dengan dokter umum atau perawat praktik Anda jika:
•
Anda khawatir tentang Anda atau anak Anda yang akan divaksinasi.
• Anda tidak yakin apakah Anda atau anak Anda bisa mendapatkan vaksin.
TIPS
UNTUK ORANG TUA YANG ANAKNYA DIVAKSIN
Hal-hal
yang dapat Anda lakukan ketika dilakukan vaksinasi anak Anda.
Ada
beberapa hal yang dapat Anda coba yang dapat membantu kelancaran vaksinasi anak
Anda:
YANG
HARUS DILAKUKAN
•
ingatlah untuk mencatat catatan kesehatan anak pribadi Anda (PCHR) - di Inggris
ini biasanya dikenal sebagai "buku merah"
•
hubungi tempat praktik atau klinik untuk memberi tahu mereka jika ada orang
lain yang membawa anak Anda untuk vaksinasi - atau berikan surat kepada orang
tersebut dengan detail kontak Anda.
•
Dandani bayi Anda dengan pakaian yang mudah dilepas - bayi di bawah 12 bulan
mendapat suntikan di bagian paha.
•
Mendandani pakaian balita dan anak yang lebih tua dengan baju longgar atau lengan
pendek - mereka akan disuntik di lengan
•
Usahakan untuk tetap tenang selama vaksinasi - khawatir itu wajar tetapi
mungkin membuat anak Anda cemas dan gelisah
•
beri tahu anak Anda apa yang akan terjadi dalam bahasa sederhana - misalnya,
"Anda mungkin merasakan goresan tajam yang akan hilang dengan sangat
cepat"
•
pegang lutut anak Anda selama penyuntikan - jika Anda khawatir akan melihat
suntikan, Anda dapat meminta perawat atau anggota staf lain untuk mengalihkan
pandangan Anda.
JANGAN
DILAKUKAN
•
Jangan terburu-buru untuk membuat janji dilakukan vaksinasi - untuk memberi banyak
waktu Anda sehingga dapat membantu Anda dan anak Anda terhindar dari perasaan
stres dan cemas.
•
Jangan khawatir untuk berbicara dengan perawat atau dokter - mereka dapat
menjawab pertanyaan apa pun yang Anda tanyakan tentang vaksinasi.
Harapkan
setelah dilakukan vaksinasi
Bayi
atau anak Anda mungkin menangis sebentar setelah vaksinasi, tetapi mereka akan
merasa lebih baik setelah dipeluk.
Terkadang
area tempat jarum masuk bisa terasa sakit dan merah selama 2 hingga 3 hari. Ini
akan hilang dengan sendirinya.
Beberapa
anak mungkin juga mengalami demam.
Cara mengobati demam setelah vaksinasi
Jika
anak Anda mengalami demam:
•
pastikan mereka tidak memakai terlalu banyak lapisan pakaian atau selimut
•
beri mereka banyak minuman
•
beri mereka parasetamol cair atau ibuprofen untuk anak-anak agar suhu tubuhnya
turun
Dianjurkan
agar Anda memberi bayi Anda parasetamol cair setelah vaksinasi untuk
mengurangi risiko demam. Vaksin ini diberikan pada umur 8 minggu, 16
minggu dan 1 tahun.
Pastikan
Anda mengikuti instruksi yang dituliskan dalam petunjuk pemakaian obat. Jika Anda kurang yakin,
mintalah nasihat Apoteker.
Penting
Jangan
berikan aspirin kepada anak di bawah 16 tahun kecuali jika diresepkan oleh
dokter.
Reaksi alergi terhadap
vaksinasi
Jarang
ada orang yang mengalami reaksi alergi yang serius terhadap vaksinasi. Jika ini terjadi, biasanya terjadi dalam
beberapa menit.
Orang
yang memvaksinasi Anda atau anak Anda akan dilatih untuk menangani reaksi
alergi dan segera mengobatinya. Dengan perawatan yang tepat, anak Anda akan
pulih dengan baik.
Daftar Pustaka:
1. Why vaccination is safe and important. https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/why-vaccination-is-safe-and-important/
2. Vaccine
hesitancy. https://www.ecdc.europa.eu/en/immunisation-vaccines/vaccine-hesitancy
3. WHO
Releases list of 10 Threats to global Health. https://www.jwatch.org/fw114986/2019/01/18/who-releases-list-10-threats-global-health
No comments:
Post a Comment