Pengujian sampel dan Pengumpulan spesimen
secara cepat dari kasus yang dicurigai merupakan prioritas utama sehingga harus
dipandu oleh seorang ahli laboratorium. Untuk pengujian ekstensif masih
diperlukan konfirmasi 2019-nCoV dan adanya infeksi campuran yang belum
diverifikasi, beberapa tes mungkin perlu dilakukan sehingga direkomendasikan pengambilan sampel bahan klinis yang cukup.
Terdapat pedoman yang harus
dipatuhi terkait pasien dan persetujuan wali untuk pengumpulan spesimen,
pengujian dan penelitian di masa depan. Pastikan SOP tersedia, dan staf yang
tepat terlatih dan tersedia untuk pengumpulan spesimen yang sesuai dengan
pedoman penyimpanan, pengemasan dan transportasi. Masih terbatas informasi
tentang risiko yang ditimbulkan oleh coronavirus baru yang dilaporkan ditemukan
di Wuhan, tetapi sampel yang disiapkan untuk pengujian molekuler harus ditangani
seperti halnya sampel diduga influenza manusia (2, 7-9). Upaya untuk
propagasi (mengebangbiakan) virus memerlukan langkah-langkah pengendalian
keamanan hayati yang tinggi.
Sampel yang dikumpulkan :
1. Bahan dari Saluran pernapasan
* (nasofaring dan swab orofaringeal
pada pasien rawat jalan dan dahak (jika diproduksi) dan / atau aspirasi
endotrakeal atau lavage bronchoalveolar
pada pasien dengan penyakit pernapasan yang parah)
2. Serum untuk pengujian
serologis, sampel akut dan sampel pemulihan (ini tambahan untuk bahan dari
saluran pernapasan dan dapat mendukung identifikasi agen asli, terdapat serologis
sekali uji)
* Dimodifikasi dengan informasi bahan
apakah berasal dari saluran pernapasan bagian atas atau bagian bawah lebih baik
untuk deteksi coronavirus.
Hasil tes negatif tunggal,
terutama jika berasal dari spesimen saluran pernapasan atas, tidak mengecualikan
infeksi. Pengambilan sampel dan
pengujian berulang, spesimen saluran pernapasan bawah adalah sangat dianjurkan
pada penyakit parah atau progresif. Patogen alternatif yang positif tidak
selalu dikesampingkan, karena sedikit yang belum diketahui tentang peran
koinfeksi. (Daftar Pustaka no. 2,
3, 7)
Prosedur keselamatan selama pengumpulan sampel dan pengangkutan
Semua spesimen yang dikumpulkan
untuk investigasi laboratorium harus dianggap berpotensi menular, dan petugas
kesehatan yang mengumpulkan, atau mengangkut spesimen klinis harus mematuhi ketat
terhadap pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi dan peraturan nasional
atau internasional untuk pengangkutan barang berbahaya (bahan infeksius) untuk
meminimalkan kemungkinan pajanan terhadap patogen (14). Menerapkan pencegahan
infeksi yang tepat dan pengendalian tindakan pencegahan, pedoman tentang IPC
untuk 2019-nCoV telah disusun (11). Yakinkan komunikasi yang baik
dengan laboratorium dan berikan informasi yang dibutuhkan.
Untuk memastikan pemrosesan
sampel yang tepat dan cepat dan memastikan langkah-langkah keamanan hayati yang
memadai di laboratorium, komunikasi dan berbagi informasi sangat penting. Yakin
anda telah memberi tahu laboratorium tentang urgensi dan situasi sebelum
mengirim sampel. Pastikan juga spesimennya diberi label dengan benar, dan formulir
permintaan diagnostik diisi informasi klinis dan benar diberikan.
Informasi yang akan direkam:
Informasi pasien meliputi nama, tanggal
lahir, jenis kelamin dan alamat tempat tinggal, nomor identifikasi unik, informasi
berguna lainnya (mis. nomor rumah sakit pasien, nomor identifikasi pengawasan,
nama rumah sakit, alamat rumah sakit, nomor kamar, nama dokter dan informasi
kontak, nama dan alamat untuk laporan penerima),
Tanggal dan waktu pengumpulan sampel,
Situs anatomi dan lokasi pengumpulan spesimen,
Tes yang diminta,
Gejala klinis dan riwayat pasien yang relevan
(termasuk vaksinasi dan terapi antimikroba diterima, informasi
epidemiologis, faktor risiko).
Penilaian pencegahan infeksi
selama pengumpulan sampel untuk coronavirus novel (rute penularan tidak
diketahui tetapi diduga pernafasan).
Pastikan bahwa petugas Perawatan
Kesehatan (Petugas Kesehatan) yang mengumpulkan spesimen mengikuti pedoman
berikut dan gunakan yang memadai.
APD: Pencegahan dan pengendalian
infeksi selama perawatan kesehatan ketika terdapat dugaan adanya infeksi novel
coronavirus (nCoV) sesuai dengan Interim Guidance,
January 2020 (11) and other
IPC guidance (10,15-17).
Pastikan petugas kesehatan
melakukan prosedur yang menghasilkan aerosol (mis. aspirasi atau pengisapan
terbuka spesimen saluran pernapasan, penggunaan intubasi, resusitasi
kardiopulmoner, bronkoskopi) tindakan pencegahan tambahan (untuk perincian
lihat pedoman terperinci disebutkan di atas):
Respirator (N95 bersertifikat
NIOSH, EU FFP2 atau setara, atau tingkat perlindungan yang lebih tinggi). Ketika
menggunakan respirator partikel sekali pakai selalu periksa segel / kuat.
Sadarilah bahwa adanya rambut wajah (mis. jenggot) dapat mengurangi fungsi
respirator secara tepat bagi pemakainya. Di beberapa negara, respirator pemurni
udara bertenaga powered airpurifying
respirator (PAPR) digunakan sebagai pengganti a respirator.
Pelindung mata (mis. Kacamata
atau pelindung wajah).
Gaun dan sarung tangan bersih
dan berlengan panjang. Jika gaunnya tidak tahan cairan, celemek tahan air harus
digunakan untuk prosedur di mana cairan itu mungkin diharapkan menembus gaun
itu.
• Lakukan prosedur di ruangan yang berventilasi cukup: di suatu ventilasi
alami minimum dengan setidaknya 160l / dt / aliran udara pasien, atau ruang
tekanan negatif dengan setidaknya 12 perubahan udara per jam dan arah aliran
udara terkontrol saat menggunakan mekanik ventilasi
• Batasi jumlah orang yang ada di ruangan (sesedikit mungkin) sesuai
dengan yang diperlukan untuk perawatan dan dukungan pasien; dan
• Ikuti panduan WHO untuk langkah-langkah memberi dan melepas APD. Lakukan
kebersihan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungannya
dan setelah pencabutan APD.
• Prosedur pengelolaan limbah dan dekontaminasi: Pastikan bahwa semua
bahan yang digunakan dibuang dengan tepat. Disinfeksi area kerja dan
dekontaminasi kemungkinan tumpahan darah atau cairan tubuh yang menular harus
mengikuti prosedur yang divalidasi, biasanya dengan solusi berbasis klorin.
Kekhususan pengangkutan sampel ke laboratorium:
• Pastikan bahwa personel yang mengangkut spesimen dilatih praktik
penanganan yang aman dan prosedur dekontaminasi tumpahan.
• Ikuti persyaratan di tingkat nasional atau internasional peraturan
untuk pengangkutan barang berbahaya (media infeksius) sesuai aturan yang
berlaku (14).
• Penanganan semua spesimen dengan tangan jika memungkinkan. Jangan
gunakan sistem tabung pneumatik untuk mengangkut spesimen.
• Tukiskan nama lengkap, tanggal lahir dari kasus yang dicurigai
dengan jelas pada formulir permintaan yang menyertai. Beri tahu laboratorium sesegera
mungkin setelah spesimen diangkut.
Pengemasan dan pengiriman ke laboratorium lain
Pengangkutan spesimen dalam batas
nasional harus sesuai dengan peraturan nasional yang berlaku. Transportasi
Internasional Peraturan Spesimen coronavirus baru harus mengikuti Regulasi
Model PBB, dan peraturan lainnya yang berlaku tergantung pada moda transportasi
yang digunakan. Informasi lebih lengkap dapat ditemukan dalam the WHO Guidance on regulations for the
Transport of Infectious Substances 2019-2020 (Berlaku sejak 1 Januari 2019) (14).
Ringkasan tentang pengangkutan bahan pembawa patogen juga dapat ditemukan di
Toolbox 4 dari buku pedoman Mengelola epidemi (1).
Daftar Pustaka
3) Investigation of cases of human infection with Middle
East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV), interim guidance, World
Health Organization, updated June 2018 WHO/ERS/SUR/15.2 Revision 1
(https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/ 10665/178252/WHO_MERS_SUR_15.2_
eng.pdf;sequence=1)
4)
Surveillance for human infection with Middle East respiratory syndrome
coronavirus (MERS-CoV), interim guidance, Updated June 2018, WHO/MERS/SUR/15.1
Revision 1 (https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/
10665/177869/WHO_MERS_SUR_15.1_ eng.pdf;sequence=1)
5)
Protocol to investigate non-seasonal influenza and other emerging acute
respiratory diseases. Geneva: World Health Organization; 2018.
(https://www.who.int/influenza/resources/ publications/outbreak_investigation_proto
col/en/) Laboratory testing for 2019 novel coronavirus (2019-nCOV) in suspected
human cases 6
9) Laboratory biorisk management for laboratories
handling human specimens suspected or confirmed to contain novel coronavirus:
Interim recommendations. Geneva: World Health Organization; 2013.
(https://www.who.int/csr/disease/coronavi
rus_infections/Biosafety_InterimRecomm endations_NovelCoronavirus_19Feb13.pd f)
10) Infection prevention and control of epidemic- and
pandemic-prone acute respiratory infections in health care. Geneva: World
Health Organization; 2014. (https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/
10665/112656/9789241507134_eng.pdf?s equence=1)
11) Infection prevention and control during health care
when novel coronavirus (nCoV) infection is suspected, interim guidance, January
2020. Geneva: World Health Organization; 2020.
13)
Surveillance case definitions for human infection with novel coronavirus.
Interim guidance v1, January 2020. Geneva: World Health Organization; 2020.
15) World Health Organization. (2019). Infection
prevention and control during health care for probable or confirmed cases of
Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) infection: interim guidance:
updated October 2019. World Health Organization. (https://apps.who.int/iris/ha ndle/10665/174652)
16) WHO guidelines on hand hygiene in health care.
Geneva: World Health Organization; 2009.
(https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/ 10665/44102/9789241597906_eng.pdf?se
quence=1)
Sumber:
Laboratory testing for 2019 novel coronavirus (2019-nCoV) in suspected
human cases Interim guidance 17 January 2020.