Pencegahan dan Pengendalian Newcastle
Disease (ND) pada Unggas
(Bagian I)
Apa itu Newcastle Disease?
Newcastle Disease (ND) adalah
penyakit menular yang sangat berbahaya bagi unggas, terutama ayam. Penyakit ini
disebabkan oleh virus dari keluarga Paramyxoviridae, genus Avulavirus.
Virus penyebab ND dikenal sebagai Newcastle Disease Virus (NDV) dan
termasuk dalam kelompok APMV-1 dari sepuluh jenis virus paramyxovirus yang
menyerang unggas.
NDV dapat menimbulkan berbagai
tingkat keparahan gejala, mulai dari yang ringan hingga yang mematikan,
tergantung jenis virusnya. Virus ini dibagi menjadi lima tipe (patotipe), yaitu
tipe yang menyerang saluran pencernaan (velogenik viscerotropik), sistem saraf
(velogenik neurotropik), menimbulkan gejala sedang (mesogenik), gejala ringan
seperti batuk (lentogenik), dan yang tidak menunjukkan gejala sama sekali
(asimptomatik).
Virus
yang Tangguh, Tapi Bisa Dimatikan
NDV tergolong virus yang cukup kuat. Ia bisa
bertahan cukup lama di lingkungan, terutama dalam kotoran unggas. Namun, virus
ini bisa dimatikan dengan cara yang tepat. Suhu tinggi seperti 56 °C selama 3
jam atau 60 °C selama 30 menit bisa menghancurkan virus. Virus ini juga tidak
tahan terhadap lingkungan yang sangat asam (pH ≤ 2) dan mudah dinonaktifkan
oleh bahan disinfektan seperti formalin, fenol, Virkon®, klorheksidin, atau
cairan pemutih (natrium hipoklorit 6%).
Siapa
yang Bisa Terkena ND?
Unggas dan Burung Liar
ND bukan hanya menyerang ayam. Banyak
spesies burung lain juga bisa terinfeksi, mulai dari kalkun, merpati, burung
puyuh, ayam hutan, hingga burung eksotis seperti kakaktua dan burung beo.
Beberapa burung liar seperti camar, burung hantu, bahkan penguin juga pernah
dilaporkan tertular ND. Ayam adalah yang paling rentan, sementara kalkun
cenderung tidak menunjukkan gejala parah.
Manusia Juga Bisa Terinfeksi
Walaupun jarang dan tidak berbahaya,
manusia yang terpapar NDV bisa mengalami iritasi mata seperti mata merah,
berair, dan bengkak. Namun, gejala ini bersifat sementara dan biasanya sembuh
tanpa pengobatan.
Bagaimana ND Menyebar?
ND menyebar terutama melalui kontak
langsung dengan burung yang terinfeksi, baik melalui kotoran maupun udara
pernapasan. Virus ini juga bisa menempel pada benda-benda seperti
pakan, air minum, peralatan kandang, sepatu, pakaian, bahkan kemasan telur.
Anak ayam juga bisa tertular dari induknya melalui telur, meskipun ini jarang
terjadi untuk virus yang sangat ganas. Burung liar dan unggas air bisa membawa virus tanpa terlihat
sakit, sehingga menjadi sumber infeksi tersembunyi.
Gejala ND yang Perlu Diwaspadai
Masa inkubasi ND adalah sekitar 2–15
hari setelah terpapar virus. Pada ayam, gejalanya bisa sangat
bervariasi tergantung pada jenis virus, usia ayam, dan kondisi lingkungan. Ayam
bisa menunjukkan tanda-tanda seperti lemas, bulu kusut, diare kehijauan, sesak
napas, bengkak pada kepala, hingga kejang dan lumpuh. Produksi telur bisa
menurun drastis, dan telur yang dihasilkan sering kali tampak cacat. Dalam
kasus yang parah, ayam bisa mati mendadak tanpa gejala sebelumnya. Tanpa vaksinasi, angka kematian bisa
mencapai hampir 100%.
Lesi
yang Ditemukan pada Ayam Terinfeksi
Saat dilakukan
bedah bangkai (nekropsi), beberapa perubahan pada organ tubuh bisa menjadi
petunjuk infeksi ND, terutama pada infeksi berat (strain velogenik). Misalnya,
ditemukan pembengkakan kepala, perdarahan di saluran pencernaan dan pernapasan,
perubahan pada limpa, pankreas, dan organ reproduksi seperti ovarium. Namun,
untuk memastikan diagnosis, tetap diperlukan uji laboratorium untuk mendeteksi
keberadaan virus.
Pencegahan Adalah Kunci
Mengingat dampaknya yang serius,
pencegahan ND sangat penting. Berikut langkah-langkah penting yang bisa
dilakukan peternak:
1.Vaksinasi: Vaksin
ND tersedia dan sangat efektif dalam mencegah infeksi. Ikuti jadwal vaksinasi
yang dianjurkan oleh dinas kesehatan hewan setempat.
2.Biosekuriti: Batasi
akses orang luar ke kandang, bersihkan peralatan secara rutin, dan ganti
pakaian serta sepatu saat masuk kandang.
3.Sanitasi
Lingkungan: Bersihkan kotoran unggas secara rutin, buang bangkai
unggas dengan benar, dan jaga kebersihan tempat pakan dan air minum.
4.Pantau
Kesehatan Unggas: Perhatikan perubahan perilaku atau penurunan
produksi telur. Segera
laporkan ke petugas jika ditemukan tanda-tanda penyakit.
Penutup
Newcastle Disease adalah ancaman nyata bagi usaha peternakan unggas. Penyakit ini bisa menyebar cepat dan menyebabkan kerugian besar. Namun, dengan pengetahuan yang cukup, vaksinasi yang tepat, serta penerapan biosekuriti dan sanitasi yang baik, ND bisa dicegah dan dikendalikan. Mari kita jaga kesehatan unggas kita, demi keberlangsungan usaha dan ketahanan pangan masyarakat.
#NewcastleDisease
#PenyakitUnggas
#Biosekuriti
#VaksinUnggas
#KetahananPangan

No comments:
Post a Comment