Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Thursday, 28 June 2007

Irigasi Pertanian di Niigata, Jepang

Pada tanggal 17 Juni 2007 kami melakukan kunjungan ke pertanian milik Mr. Nobutoshi Ikezu di Niigata Prefecture. Pada saat itu kami tertarik untuk mengamati persediaan air yang cukup pada pengelolaan pertaniannya.


Sekitar 3 km dari tempat tersebut tedapat sungai besar yang debit airnya cukup dan tidak berlebih. Air sungai dinaikan ke "Tempat Penampungan Air" menggunakan pompa berkekuatan besar. Tempat tersebut terlihat sekitar 3 km dari pertanian milik Mr.Nobutoshi Ikezu (Bangunan putih di bagian tengah pada gambar di atas).


Air dari tempat penampungan dialirkan menggunakan pipa-pipa air bawah tanah berdiameter 30 cm ke pertanian di sekitarnya.

Pada setiap pemilik sawah terdapat tempat pembukaan air irigasi tersebut. Pembagian air ini bergilir berselang sehari, yang berarti sehari keluar, sehari tutup. Penggunaannya sesuai dengan kebutuhan sawah setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang dapat dibuka tutup secara manual.


Dari pintu pengeluaran air tersebut dialirkan ke sawahnya melalui pipa yang berada di bawah permukaan tanah sawahnya. Kalau di tanah air kita pada umumnya air dialirkan melalui permukaan sawah.



Sedangkan untuk mengatur ketinggian air dilakukan dengan cara menaikan dan menurunkan penutup pintu pembuangan air secara manual seperti yang terlihat pada gambar di atas.


Pembuangan air dari sawah masuk saluran irigasi yang terbuat dari beton sehingga air dengan mudah kembali ke sungai kecil, tanpa merembes terbuang ke bawah tanah. Pencegahan perembesan air dilakukan dengan sangat efisien.

WFP Resmikan Kampanye Akbar! Biscuit 50 Gram yang Bisa Mengubah Masa Depan Anak Indonesia!


World Food Programme (WFP) bekerjasama dengan Japan Advertising Council (JAC) telah melakukan pengambilan gambar di sebuah Sekolah Dasar di Lombok untuk pembuatan iklan layanan masyarakat yang akan dipublikasikan pada siaran TV, radio dan billboard serta media massa lain. Peresmian dilakukan di United Nation University (UNU) pada tanggal 25 Juni 2007 mulai jam 11:00 sampai dengan jam 12:00. Peresmian ini dihadiri para pejabat pemerintah, anggota corps diplomatic, dan wartawan.

Peresmian dibuka oleh Ms. Mihoko Tamamura Direktur WFP Japan Relation Office. Beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada JAC atas bantuannya dalam pembuatan iklan layanan masyarakat. Beliau menyampaikan moto dari iklan layanan masyarakat ini adalah “Sepotong biscuit merupakan tiket menuju masa depan”. WFP menyediakan biscuit untuk setiap siwa satu bungkus yang telah dikemas khusus dengan tulisan biscuit WFP gratis produksi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Dengan memakan 50 gram biscuit seorang anak akan memperoleh 200 kcal dan 50% kebutuhan vitamin dan mineral selama satu hari. Pada tahun 2006 WFP telah memberikan makanan kepada 20,2 juta anak dari 71 negara dan akan berusaha mencapai 50 juta anak pada tahun 2008.

Pada sambutan singkat Dr. Pudjiatmoko Atase Pertanian KBRI Tokyo menyampaikan ucapan permohonan maaf atas ketidak hadiran Bapak Dubes, penyampaian salam kepada hadirin, ucapan terimakasih kepada penyelenggara program dan himbauan kepada para hadirin untuk mendukung dan membantu program WFP School Feeding Campaign.

Selanjutnya petugas pengambil gambar mempresentasikan pengambilan gambar untuk iklan WFP School Feeding campaign di sebuah Sekolah Dasar di Lombok NTB dengan diselingi pemutaran film hasil karyanya. Mereka senang telah bekerja dengan lancar karena mendapat dukungan dan bantuan dari para guru dan murid sekolah setempat serta masyarakat di sekitarnya. Para murid menyambut baik dan berantusias untuk diambil gambarnya, sedangkan masyarakatnya tertib ketika dilakukan pengambilan gambar.

Pada gambar ditampilkan seorang anak sedang membaca buku pelajaran bahasa Indonesia dimana mejanya terbentuk dari 3 potong biscuit, sedangkan narasinya disampaikan oleh aktor Jepang yang terkenal Kazunari Ninomiya. Iklan Layanan Masyarakat ini akan ditayangkan dan disebarluaskan mulai bulan Juli 2007.

Sekilas mengenal World Food Programme (WFP)


World Food Programme
(WFP) adalah organisasi program bantuan bersama yang dibentuk oleh PBB tahun 1963 dan diawasi oeh FAO. WFP adalah sebuah lembaga kemanusiaan terbesar di dunia yang berkantor pusat di Roma, Italia. Selain itu, WFP juga memiliki perwakilan yang tersebar di 80 negara. WFP bekerja untuk membantu masyarakat yang tidak mampu memperoleh atau menghasilkan pangan bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

WFP bergerak untuk menghapuskan kelaparan dan malnutrisi, dengan tujuan utama menghilangkan kebutuhan akan bantuan pangan.
Strategi utama yang mendasari aktivitas WFP adalah menyediakan bantuan pangan dengan tujuan:
1. Menyelamatkan manusia yang merupakan pengungsi dan dalam situasi darurat lainnya;
2. Memperbaiki gizi dan kualitas hidup masyarakat yang paling rentan pada saat mendesak;
3. Membantu membangun aset dan memperbaiki taraf hidup masyarakat miskin khususnya melalui program padat karya.

Bantuan pangan WFP juga ditujukan untuk memerangi masalah kurang gizi, menurunkan tingkat kematian anak, memperbaiki kesehatan ibu hamil, dan memerangi berbagai penyakit termasuk HIV dan AIDS, serta Program padat karya membantu meningkatkan stabilitas lingkungan hidup dan ekonomi serta produksi agrikultur.

Pada tahun 2005, WFP mendistribusikan 4,2 juta ton bahan makanan kepada 96,7 juta orang di 85 negara (wikipedia.com), 35 juta orang mendapatkan bantuan melalui operasi darurat, termasuk korban konflik, bencana alam, dan kehancuran ekonomi di negara-negara seperti Afghanistan, Korea Utara, Pakistan, dan Niger. Pengeluaran secara langsung mencapai US$ 2,9 juta untuk menjalankan program perbaikan dan normalisasi.

Operasi WFP yang terbesar di tahin 2005 adalah operasi di Darfur, Sudan dimana program tersebut menyentuh 3,4 juta orang. Selain itu, WFP juga memiliki program bantuan pangan bagi anak-anak, program school-feeding di 74 negara, dan mendorong orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka, terutama anak perempuan.

WFP memperoleh dana dari donasi pemerintah negara-negara di dunia, perusahaan, dan donor pribadi. Di tahun 2005, WFP memperoleh dana sejumlah US$ 2,8 juta dari kontribusi negara-negara. Seluruh dana sepenuhnya yang diperoleh berdasarkan sumbangan sukarela.

WFP meluncurkan usaha pengumpulan dana yang disebut Walk the World. Dalam satu hari di setiap tahun, ratusan ribu masyarakat di setiap daerah pembagian waktu berjalan dalam usaha mengakhiri kelaparan terhadap anak-anak. Di tahun 2005, lebih dari 200 ribu masyarakat berjalan kaki di 296 lokasi. Sedangkan di tahun 2006 terdapat sekitar 760 ribu masyarakat di 118 negara di seluruh dunia. Acara ini merupakan bagian dari kampanye untuk mencapai target Millenium Development Goals, yang menginginkan agar jumlah penduduk yang menderita kelaparan dan kemiskinan dapat dikurangi hingga separuhnya di tahun 2015.

Indonesia pernah keluar dari keanggotaan WFP di tahun 1996 karena krisis ekonomi dan konflik yang menimbulkan situasi rawan pangan serta memburuknya status gizi masyarakat. Namun pada tahun 1998, Indonesia kembali menjadi anggota WFP, ditandai dengan diperolehnya bantuan WFP dalam bentuk Emergency Operation yang kemudian disusul dengan program PRRO yaitu program penyaluran beras bersubsidi bagi masyarakat di Jakarta dan Surabaya. Selain itu WFP juga menyalurkan bantuan pangan bagi masyarakat pengungsi dan masyarakat yang baru kembali dari pengungsian guna mempercepat proses integrasi dan rekonsiliasi paska krisis.

Kantor pusat WFP terletak di kota Roma, Italia dengan alamat:
World Food Programme (WFP)
Via C.G.Viola 68
Parco dei Medici
00148 - Rome - Italy
Tel: +39-06-65131
Fax: +39-06-6513 2840
E-mail: wfpinfo@wfp.org

#WFPCampaign 
#SchoolFeeding 
#GiziAnak 
#DukunganGlobal 
#NutrisiPendidikan

Wednesday, 27 June 2007

ODA Jepang turun 11,7% pada tahun 2006

Jepang turun menduduki urutan ke tiga dalam Official Development Assistance (ODA) untuk tahun 2006, penurunan ini merupakan yang pertama kali sejak 24 tahun yang lalu.

Menurut data Organization for Economic Coopretaion and Development, Jepang menyumbangkan net ODA sebesar $ 11,61 milyar pada tahun 2006, mengalami penurunan 11,7 % dari tahun 2005.

Negara dengan net ODA teratas adalah Amerika Serikat, yang telah menyumbangan $22,74 milyar, disusul Inggris dengan besar sumbangan $12,6 milyar.

Net ODA yaitu Gross ODA dikurangi pengembalian hutang yang diterima untuk pinjaman ODA yang telah lewat. Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, Gross ODA Jepang masih menempati urutan ke dua dengan jumlah $18 milyar pada tahun lalu, dibawah Amerika Serikat dengan jumlah $24 milyar.

Net ODA Jepang melewati Amerika Serikat pada tahun 1993 dan masih bertahan menjadi donatur terbesar didunia sampai tahun 2000, puncaknya sebesar $14,49 milyar pada tahun 1995.

Akhir-akhir ini Jepang telah mengurangi anggaran ODA untuk menanggulangi peti simpanan pemerintah kosong dan defisit fiskal yang semakin bertambah.

Sementara itu negara-negara Amerika dan Eropa sedang mencoba meningkatkan ODA untuk meredam kepentingan antara kemiskinan dan terorisme sedunia sejak serangan 11 September 2001, kata pejabat kementerian luar negeri Jepang.

Tuesday, 26 June 2007

Program Pemberian Makanan di Sekolah

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Iklan layanan masyarakat (PSA) terbaru mengenai program pemberian makan di sekolah resmi diluncurkan di Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 25 Juni 2007. Acara ini dibuka dengan sambutan pembukaan dari Ibu Mihoko Tamamura, Direktur Kantor Hubungan WFP Jepang, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Dr. Pudjiatmoko, Atase Pertanian Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo. Peluncuran ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk organisasi sponsor, wartawan, pejabat pemerintah, dan anggota korps diplomatik.

 

 

 


 

Lima biskuit menyediakan 200 kilokalori serta 50% kebutuhan vitamin dan mineral harian

 

Siaran Pers WFP

 

Program Pangan Dunia (WFP) menyambut baik peluncuran iklan layanan masyarakat (PSA) baru untuk media cetak, radio, dan televisi yang mempromosikan program pemberian makan di sekolah yang didukung oleh Dewan Periklanan Jepang.

 

PSA ini menampilkan biskuit kaya mikronutrien milik WFP yang diperkaya dengan 14 mineral dan vitamin esensial yang menjadi bagian penting dari program pemberian makan di sekolah. PSA ini menggambarkan meja-meja sekolah anak-anak yang terbuat dari biskuit WFP, simbolis bagaimana program ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar di sekolah dengan baik. Dengan slogan "Sebuah biskuit adalah tiket ke masa depan"

 

“Kami sangat berterima kasih kepada Dewan Periklanan Jepang atas dukungan mereka terhadap inisiatif pemberian makan di sekolah kami,” kata Ibu Mihoko Tamamura, Direktur Kantor Hubungan WFP Jepang. “Kampanye PSA ini akan memberikan dampak luar biasa dalam membangkitkan dukungan dari masyarakat Jepang terhadap upaya kami untuk menghapus kelaparan anak di dunia.”

 

PSA ini difilmkan di Lombok, Indonesia, di mana malnutrisi tersebar luas di kalangan anak usia sekolah. Sekitar setengah dari anak-anak menderita anemia akibat kekurangan zat besi dan kekurangan vitamin A yang marginal, yang sering kali mengakibatkan penurunan kemampuan kognitif. Studi terbaru menemukan bahwa prevalensi anemia menurun dari 24% menjadi 10% pada anak-anak yang menerima biskuit WFP. Kemampuan kognitif mereka juga meningkat secara signifikan.

 

Salah satu perusahaan periklanan terbesar di dunia, Dentsu, merancang dan memproduksi PSA baru ini. Iklan televisi dan radio ini dinarasikan oleh aktor Jepang terkenal, Kazunari Ninomiya, yang penampilannya baru-baru ini dalam film Clint Eastwood pemenang Oscar, “Letters from Iwo Jima”, mendapatkan pujian luas.

 

PSA baru ini akan disiarkan di televisi dan radio serta muncul di media cetak dan papan reklame mulai awal Juli.

 

Dewan Periklanan Jepang berkomitmen untuk melayani kepentingan umum melalui kampanye iklan layanan masyarakat. Dewan ini terdiri dari lebih dari 1.300 anggota perusahaan sukarela, termasuk organisasi media, agensi periklanan, dan perusahaan lain dari Jepang. PSA yang diproduksi oleh dewan ini dicetak dan/atau disiarkan secara gratis oleh organisasi media anggota.

 

WFP telah terlibat dalam program pemberian makan di sekolah selama lebih dari 40 tahun dan merupakan penyedia makanan sekolah terbesar di negara-negara berkembang. Di negara-negara miskin, makanan sekolah yang gratis dan bergizi menarik anak-anak untuk bersekolah sekaligus meningkatkan kinerja mereka dengan memungkinkan mereka berkonsentrasi pada pelajaran. Pada tahun 2006, WFP menyediakan makanan sekolah untuk 20,2 juta anak di 71 negara dan menargetkan untuk mencapai 50 juta anak pada akhir 2008.

 

WFP adalah lembaga kemanusiaan terbesar di dunia yang setiap tahunnya, rata-rata menyediakan makanan untuk 90 juta orang miskin guna memenuhi kebutuhan gizi mereka. Diantaranya, 58 juta anak yang kelaparan di 80 negara termiskin di dunia.



Sunday, 24 June 2007

Tunas Kelapa Disulap Jadi Hiasan Mewah di Jepang


Pernahkah Anda membayangkan tunas kelapa yang biasanya tumbuh di pesisir tropis, justru dipasarkan sebagai tanaman hias cantik di Jepang? Pemandangan unik ini bisa ditemukan di sebuah toko serba ada di kota Yokohama. Di sana, terpajang deretan pot putih berisi tunas kelapa—sekitar 50 pot—yang langsung mencuri perhatian pengunjung, baik anak-anak maupun orang dewasa.


Banyak yang terheran-heran, karena sebelumnya mereka belum pernah melihat tanaman hias semacam ini. Wajar saja, sebab tunas kelapa hanya tumbuh alami di wilayah paling selatan Jepang, tepatnya di Okinawa. Kini, tanaman tropis itu tampil eksotis di pot putih yang kontras dengan warna kelapa, menciptakan kesan sederhana namun elegan. Indah nian, bukan?


Lebih menarik lagi, tunas kelapa ini bukan sekadar dipajang untuk keindahan, tetapi juga memiliki nilai jual. Dengan nama latin Cocos nucifera dan dikenal sebagai Kokoyasi dalam bahasa Jepang, setiap pot dibanderol seharga 1.900 yen atau sekitar Rp142.500. Cukup terjangkau untuk ukuran Jepang, apalagi bagi pecinta tanaman hias yang selalu haus dengan tren baru.


Fenomena ini seakan memberi pelajaran penting bagi kita. Di era modern seperti sekarang, ketika teknologi begitu maju, kreativitas dalam agribisnis pun tidak boleh kalah. Siapa sangka, tunas kelapa yang sering kita pandang sebelah mata bisa disulap menjadi peluang bisnis yang menarik? Kuncinya ada pada keberanian mencoba ide baru dan jeli membidik segmen pasar.


Jadi, siapa tahu, suatu saat tanaman lokal di sekitar kita juga bisa mendunia—asal dikemas dengan cara yang tepat!

Melinjo Go International! Penjajakan Ekspor Indonesia ke Jepang Bikin Gubernur Fukui Terpukau

Dr. Ato Suprapto dan Ketua KTNA Ir. Winarno Tohir di depan stand Jasmelind yang sedang memamerkan produk melinjo di Educational Food Promotion Fukui Prefecture.

Pada tanggal 8-11 Juni 2007 Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Departemen Pertanian Dr. Ato Suprapto dan Ketua KTNA Ir. Winarno Tohir telah melakukan kunjungan ke Fukui Prefecture, Jepang guna melakukan penjajagan pengembangan ekspor melinjo ke Jepang.

Pada tahun 2005 Asosiasi Melinjo Indonesia (Asmelindo) telah melakukan kerjasama dengan Japan Asociation of Melinjo Indonesia (Jasmelind) dalam bidang pengolahan dan pemasaran melinjo. Kerjasama tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan pendapatan petani. Jasmelindo telah melakukan penelitian tentang zat yang terkandung dalam melinjo.

Jasmelind telah mengembangkan saos, teh dan kecap yang berasal dari bahan baku melinjo. Pemasaran saos, kecap dan teh di Jepang akan dilakukan oleh Jasmelind, sedangkan untuk pasar Indonesia akan dilakukan oleh Asmelindo. Untuk menjamin suplai bahan baku, pihak Jasmelind meminta Asmelindo untuk memperluas sentra produksi melinjo bekerjasama dengan Ditjen Hortikultura. Untuk menyiapkan SDM dan kelembagaan petani melinjo, Badan Pengembangan SDM diminta untuk membantu pelatihan bagi para petani melinjo.

Pihak Jasmelind meminta Asmelindo mengurus hak Paten di Indonesia dan diharapkan pemerintah Indonesia dapat memfasilitasi hak paten tersebut. Pertemuan dengan Profesor Yamori ahli bidang kesehatan menyatakan bahwa melinjo mengandung polipenol yang mungkin berguna untuk kesehatan, untuk menguji hipotesa tersebut, Profesor Yamori menyarankan agar para peneliti Indonesia melakukan penelitian untuk melihat dampak melinjo terhadap kesehatan. Profesor Yamori sebagaibtenaga ahli WHO bidang kesehatan bersedia untuk membimbing ”Post Doctoral Research” yang dilakukan para peniliti Indonesia yang mendalami bidang teknologi pangan atau bidang kesehatan.

Pada tanggal 9 Juni 2007 rombongan melakukan kunjungan ke Educational Food Promotion in Fukui. Pada pameran tersebut dipamerkan saos, kecap dan teh yang berasal dari melinjo oleh Jasmelind. Pada stand Jasmelind dikunjungi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Fukui. Mereka terkesan dengan produk melinjo yang mengandung polipenol. Mereka juga terkesan bahwa pohon melinjo berasal dari Indonesia.


#Melinjo 
#EksporPertanian 
#IndonesiaJepang 
#PanganInovatif 
#Polifenol

Thursday, 21 June 2007

Kertas Ajaib Penakluk Gulma: Teknologi Jepang yang Bikin Sawah Bebas Rumput Tanpa Herbisida!

Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Terdapat beberapa jenis tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti rumput-rumputan, teki dan alang-alang. Ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya dikenal sebagai ilmu gulma.


Herbisida adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil (gulma). Lahan pertanian biasanya ditanami sejenis tanaman pertanian. Namun demikian tumbuhan lain juga dapat tumbuh di lahan tersebut. Karena kompetisi dalam mendapatkan hara di tanah, perolehan cahaya matahari, dan atau keluarnya substansi alelopatik, tumbuhan lain ini tidak diinginkan keberadaannya. Herbisida digunakan sebagai salah satu sarana pengendalian tumbuhan "asing" ini

Tehnik baru untuk pengendalian atau mencegah pertumbuhan gulma pada lahan yang ditanami padi di sawah dengan cara menutupi tanah tempat bercocok tanam menggunakan kertas khusus. Dengan penutupan tanah dengan kertas khusus pada sawah tersebut dapat mencegah tumbuhnya gulma karena tidak terdapat sinar matahari yang masuk.

Penutupan tanah dengan kertas khusus dan penanaman padi dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan mesin khusus. Mesin ini sudah dirancang untuk menggulung dan menghamparkan kertas di atas tanah, sekaligus menanam bibit padi di waktu yang sama. Begitu kertas dihamparkan, bibit padi langsung ditanam di tempat yang sudah ditentukan.
 
Dengan cara ini, gulma tidak bisa tumbuh karena tertutup kertas. Akibatnya petani tidak perlu lagi menggunakan herbisida atau membayar tenaga kerja untuk mencabut gulma. Cara ini juga lenih hemat biaya dan mendukung pertanian organik yang ramah lingkungan.



Gambar kertas Zassō no Kami-Maruchi (Kertas Mulsa Pencegah Gulma) yang tergulung sebelum dipasang pada mesin.

 

Apa itu 雑草のカミ マルチ(Zassō no Kami-Maruchi) ?

雑草 (zassō) berarti gulma,

カミ (kami) berarti kertas,

マルチ (maruchi) berasal dari kata bahasa Inggris mulch, artinya mulsa / penutup tanah.

Jadi, “mulsa kertas gulma” ini adalah sejenis kertas khusus yang digunakan sebagai penutup permukaan tanah (mulsa) untuk:

  • Mencegah pertumbuhan gulma

  • Menjaga kelembapan tanah

  • Menstabilkan suhu tanah

  • Mengurangi erosi dan penguapan air

 

Karakteristik "mulsa kertas gulma"

1.Ramah Lingkungan:

Terbuat dari bahan kertas biodegradable (dapat terurai secara alami), sehingga tidak mencemari lingkungan.

2.Mudah Digunakan:

Tinggal dibentangkan di permukaan tanah, sering kali berlubang atau diberi potongan agar tanaman bisa tumbuh dari sela-sela.

3.Efektif Menekan Gulma:

Dengan menutup cahaya matahari ke permukaan tanah, gulma tidak bisa tumbuh.

4.Tidak Perlu Dicabut:

Setelah musim tanam selesai, kertas ini akan hancur di tanah, memperkaya bahan organik.

 

Digunakan di Mana?

  • Pertanian organik

  • Kebun rumah tangga

  • Perkebunan sayur dan buah

  • Budidaya padi metode Jepang yang ramah lingkungan

 

Beberapa versi produk juga tahan air hujan ringan, memiliki pori-pori untuk sirkulasi udara, dan bisa dicetak dengan pola tertentu agar estetis.



 

“mulsa kertas gulma” dalam mesin tanam dipasang di tempat penggulungannya di sebelah depan (kanan). Sedangkan tempat bibit yang siap ditanam terlihat berderet di sebelah belakang (kiri).




Hamparan tanaman padi milik seorang petani di Fukui Jepang, tidak terdapat gulma sedikitpun diatas tanahnya yang tertutup dengan "mulsa kertas gulma".


#teknologipertanian 

#mulsaorganik 

#padiorganik 

#pengendaliangulma 

#inovasipertanian

Wednesday, 20 June 2007

Komisi AI Indonesia Rekomendasi Vaksinasi AI


Komisi Flu Burung Indonesia Merekomendasikan Kampanye Vaksinasi AI yang Lebih Kuat

 

Ketua Komite Koordinasi Flu Burung Indonesia pada 14 Juni 2007 merekomendasikan program vaksinasi yang lebih intensif serta langkah-langkah lain untuk mengendalikan influenza avian pada populasi unggas. Bayu Krisnamurthi mengumumkan rekomendasi baru ini setelah melakukan konsultasi selama dua hari dengan para pakar internasional di Jakarta.

 

“Kami telah banyak belajar dalam beberapa tahun terakhir mengenai pengendalian virus, dan kami harus menerapkan pengetahuan ini untuk meningkatkan dan memperluas program AI guna memastikan bahwa masyarakat di seluruh kepulauan ini tidak lagi berisiko,” kata Bayu Krisnamurthi, Kepala Eksekutif Komite Koordinasi Nasional untuk Pengendalian Influenza Burung dan Kesiapsiagaan Pandemi Influenza (KOMNAS FBPI).

 

Bayu Krisnamurthi menjelaskan bahwa meskipun vaksinasi sudah dilakukan di banyak wilayah, hanya sekitar 25% peternakan kecil dan pedesaan yang mendapatkan vaksinasi dengan benar. Rekomendasi baru ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program vaksinasi.

 

Menurut Bayu Krisnamurthi, saat ini terdapat tiga jenis strain vaksin yang harus digunakan, yaitu vaksin inaktivasi berbasis emulsi minyak homolog H5N1, atau vaksin heterolog H5N2 dan H5N9. Ia menekankan perlunya program vaksinasi yang terintegrasi, mencakup setiap tahapan proses, mulai dari pemilihan vaksin, logistik, hingga sumber daya manusia. Efektivitas vaksin juga menjadi perhatian utama.

 

"Semua vaksin yang digunakan harus mendapat persetujuan dari Kementerian Pertanian dan diberikan kepada unggas yang sehat di bawah pengawasan dokter hewan. Program vaksinasi yang sukses harus memiliki pendanaan yang cukup, tenaga vaksinator yang berkualifikasi, serta dukungan logistik yang memadai," tegas Bayu Krisnamurthi.

 

Selain itu, semua vaksin harus terdaftar dan mendapat izin dari Kementerian Pertanian. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menghubungkan vaksinasi dengan langkah-langkah biosekuriti, memperluas cakupan vaksinasi untuk mencakup ayam dan unggas lainnya, serta menargetkan kampanye vaksinasi di daerah berisiko tinggi. Ia juga menekankan bahwa hanya ternak yang sehat yang boleh divaksinasi, dengan pengawasan dokter hewan.

 

Proses vaksinasi dan jenis vaksin yang digunakan perlu dievaluasi secara berkala sesuai dengan perkembangan virus di lapangan. Setelah berkonsultasi dengan para pakar, Bayu Krisnamurthi menekankan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, termasuk memperkuat dan memperluas layanan kesehatan hewan serta merestrukturisasi industri unggas dari tahap produksi hingga penjualan. Para pakar berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan mendukung KOMNAS FBPI dalam upaya mengendalikan virus pada unggas serta mengurangi ancaman pandemi.

 

“Kemampuan virus H5N1 untuk menyebabkan penyakit dan kematian pada manusia, serta potensi munculnya virus pandemi influenza yang besar, telah meningkatkan kekhawatiran para pejabat secara drastis,” kata Laurence Gleeson, Kepala Regional Pusat Darurat Penyakit Hewan Lintas Batas di Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

 

Virus influenza avian merupakan virus yang sangat patogenik dan terutama menyerang unggas. Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini dapat menular ke manusia. Para pakar khawatir bahwa flu burung dapat bermutasi menjadi virus influenza baru yang mudah menyebar antar manusia, dengan potensi memicu pandemi influenza global.

 

Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Infeksi H5N1:

1.     Jangan menyentuh unggas yang sakit atau mati. Jika terlanjur menyentuh, segera cuci tangan dan laporkan ke otoritas setempat.

2.     Cuci tangan dan peralatan makan dengan sabun serta air sebelum makan atau memasak. Pastikan unggas dan telur dimasak dengan matang.

3.     Pisahkan unggas yang baru dibeli dari yang lama selama dua minggu.

4.     Segera pergi ke klinik kesehatan jika mengalami demam dengan gejala mirip flu dan memiliki riwayat kontak dengan unggas.

 

SUMBER:

KOMNAS FBPI