Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Showing posts with label Karya Tulis. Show all posts
Showing posts with label Karya Tulis. Show all posts

Tuesday, 11 March 2025

Trik Jitu Agar Artikel Anda Dibaca Banyak Orang!


Contoh gambar yang dijelaskan pada poin 1 (Sumber: Berita Moneter, 8 Maret 2025)

 

Metode untuk menarik perhatian pembaca artikel di media massa sangat penting agar pesan yang ingin disampaikan dapat sampai dengan efektif. Berikut penjelasan tentang setiap metode menulis artikel yang perlu Anda catat:

 

1.Gambar Plakat Tulisan Dipegang oleh Orang dengan Tampak Wajahnya

Ini adalah teknik visual yang menarik perhatian karena manusia cenderung tertarik pada wajah, terutama wajah yang mengekspresikan emosi. Menggunakan gambar yang memperlihatkan orang yang memegang plakat tulisan, misalnya, dapat menghumanisasi pesan dan membuatnya lebih relevan. Ditambah lagi, wajah yang terlihat memberi sentuhan personal dan meningkatkan kedekatan emosional dengan pembaca.

 

2.Judul Bombastis Paling Panjang 7 Kata

Judul yang singkat, padat, dan bombastis lebih efektif menarik perhatian dibandingkan judul yang panjang dan berbelit-belit. Pembaca artikel di media massa umumnya lebih suka informasi yang cepat dan jelas. Oleh karena itu, judul harus mampu menyampaikan inti dari artikel dengan menarik dalam kurang dari tujuh kata. Misalnya, "Cara Cegah Penyakit Berbahaya dengan Mudah!"

 

3.Kalimat Ringan dan Mudah Dipahami Tanpa Harus Berpikir Panjang

Kalimat yang terlalu rumit bisa membuat pembaca cepat bosan atau bahkan tidak memahami pesan yang ingin disampaikan. Penggunaan kalimat yang jelas, langsung ke pokok masalah, dan tanpa jargon yang berlebihan membuat pembaca merasa lebih nyaman. Pendekatan ini memastikan bahwa pembaca bisa langsung mendapatkan inti dari artikel tanpa harus berpikir keras.

 

4.Paragraf dan Kalimat Harus Mengalir dengan Alur yang Alami

Artikel harus memiliki alur yang memudahkan pembaca mengikuti cerita atau penjelasan. Setiap kalimat harus mendukung kalimat sebelumnya dan mengarah pada kalimat berikutnya dengan cara yang logis. Sebagai contoh, mulai dengan informasi yang menarik perhatian, diikuti dengan penjelasan, dan tutup dengan kesimpulan yang mudah dicerna. Dengan alur yang mengalir, pembaca akan merasa seperti sedang diajak untuk mengikuti cerita, bukan hanya membaca fakta.

 

5. Ada Kata Kunci yang Diulang Paling Tidak Empat Kali

Pengulangan kata kunci penting untuk memperkuat pesan utama artikel. Dengan mengulang kata kunci beberapa kali dalam artikel, pembaca akan lebih mudah mengingat dan memahami topik yang dibahas. Kata kunci ini juga dapat membantu dalam hal SEO (Search Engine Optimization), meningkatkan visibilitas artikel di mesin pencari.

 

6.Ada Kesimpulan Paling Banyak Tiga Butir Saja

Kesimpulan yang terlalu panjang bisa membingungkan pembaca. Sebaliknya, dengan hanya tiga butir kesimpulan yang singkat dan jelas, pembaca akan mendapatkan gambaran yang mudah diingat tentang inti artikel. Misalnya, ringkasan singkat tentang apa yang harus dilakukan pembaca setelah membaca artikel atau poin-poin yang paling penting untuk diingat.

 

7.Artikel Pendek Paling Banyak 300 Kata

Pembaca media massa umumnya tidak memiliki banyak waktu untuk membaca artikel yang panjang. Oleh karena itu, artikel pendek yang langsung ke inti masalah dan memuat informasi yang esensial dalam sekitar 300 kata lebih cenderung dibaca sepenuhnya. Hal ini juga memungkinkan penyampaian pesan dengan efisien, tanpa pembaca merasa jenuh atau kehilangan minat.

 

Selamat menulis dengan semangat baru, semoga inspirasi terus mengalir!

Sunday, 7 February 2021

Jenis dan Bentuk Karya Tulis Ilmiah


Menurut Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi Pejabat Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Lingkup Pertanian dengan penjelasan sebagai berikut.


A. JENIS KARYA TULIS ILMIAH

Terdapat beberapa jenis karya tulis ilmiah, namun mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang jabatan fungsional RIHP dan angka kreditnya, pedoman ini mengkategorikan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Hasil penelitian/pengkajian/survei/evaluasi;

2. Makalah hasil tinjauan/telaahan/ulasan.

 

B. BENTUK KARYA TULIS ILMIAH

Karya tulis ilmiah dapat berbentuk buku dan non buku. Jumlah minimal halaman dalam pedoman ini dimaksudkan hanya untuk batang tubuh karya tulis ilmiah (tidak termasuk halaman judul, kata pengantar, daftar isi/tabel/gambar), dengan persyaratan sebagai berikut:


1. KARYA TULIS ILMIAH DALAM BENTUK BUKU

Karya tulis ilmiah dalam bentuk buku terdiri atas karya tulis ilmiah yang dipublikasikan dan karya tulis ilmiah yang tidak dipublikasikan.

 

a. Karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dipublikasikan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Diterbitkan oleh suatu lembaga/organisasi profesi atau penerbit yang berbadan hukum dan diedarkan secara internasional/nasional;

2) Memiliki International Standard of Book Numbers (ISBN).

 

b. Karya tulis ilmiah dalam bentuk buku tidak dipublikasikan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Didokumentasikan pada perpustakaan instansi/lembaga, yang dibuktikan dengan nomor katalog buku perpustakaan dan surat keterangan dari perpustakaan instansi. 

2) Jumlah minimal 20 halaman atau minimal 5000 kata dengan spasi 1.5, karakter huruf arial, dan ukuran huruf 12.

 

2. KARYA TULIS ILMIAH DALAM BENTUK NON BUKU

Karya tulis ilmiah dalam bentuk non buku terdiri atas karya tulis ilmiah yang dipublikasikan dan karya tulis ilmiah yang tidak dipublikasikan.


a. Karya tulis ilmiah dalam bentuk non buku yang dipublikasikan, terdiri atas:

Karya tulis ilmiah dalam bentuk non buku yang dipublikasikan dapat berbentuk jurnal/majalah, proceeding dan internet.


1) Jurnal dan majalah, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) diterbitkan oleh suatu lembaga/organisasi ilmiah/profesi atau penerbit berbadan hukum, baik nasional maupun internasional;

b) memiliki International Standard of Serial Numbers (ISSN).

2) Proceeding yang diterbitkan oleh panitia/penyelenggara forum ilmiah tertentu baik di dalam maupun luar negeri.

3) Internet yang diterbitkan melalui website lembaga/organisasi ilmiah.

 

b. Karya tulis ilmiah dalam bentuk non buku yang tidak dipublikasikan

Karya tulis ilmiah dalam bentuk non buku yang tidak dipublikasikan, dapat berbentuk naskah ataupun makalah.


1) Naskah sebagai bahan/referensi di perpustakaan instansi/lembaga, dengan kriteria:


a) Didokumentasi pada perpustakaan instansi/ lembaga, yang dibuktikan dengan nomor katalog buku perpustakaan dan surat keterangan dari perpustakaan instansi.

b) Jumlah minimal 5 halaman atau minimal 1500 kata, ukuran kertas A4 dengan spasi 1.5, karakter huruf arial, dengan ukuran huruf 12.

 

2) Makalah dalam pertemuan ilmiah, dengan kriteria:


a) Makalah yang dijilid dalam bentuk “buku”

(1) Didokumentasi pada perpustakaan instansi/lembaga, yang dibuktikan dengan nomor katalog buku perpustakaan dan surat keterangan dari perpustakaan instansi.

(2) Melampirkan sertifikat/surat keterangan dari instansi/lembaga penyelenggara sebagai penyaji dalam pertemuan ilmiah.

(3) Jumlah minimal 10 halaman atau minimal 2500 kata, spasi 1.5, karakter huruf arial, dengan ukuran huruf 12.

 

b) Majalah

(1) Didokumentasi pada perpustakaan instansi/ lembaga, yang dibuktikan dengan nomor katalog buku perpustakaan dan surat keterangan dari perpustakaan instansi.

(2) Melampirkan sertifikat/surat keterangan dari instansi/lembaga penyelenggara sebagai penyaji dalam pertemuan ilmiah. 

(3) Jumlah minimal 5 halaman atau minimal 1500 kata, spasi 1.5, karakter huruf arial, dengan ukuran huruf 12.

 

SUMBER:

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 34/Permentan/OT.140/6/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI PEJABAT FUNGSIONAL RUMPUN ILMU HAYAT LINGKUP PERTANIAN