Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Showing posts with label Mangrove. Show all posts
Showing posts with label Mangrove. Show all posts

Saturday, 26 July 2025

Fungsi Ajaib Mangrove Terungkap Sudah



Peringatan Hari Mangrove Sedunia jatuh pada tanggal 26 Juli setiap tahunnya. Hari internasional ini bertujuan untuk mendorong konservasi dan pertumbuhan hutan mangrove yang berkelanjutan.

 

11 Alasan Mengejutkan Mangrove Jadi Pohon Terpenting

 

Anda mungkin pernah melihat akarnya yang meliuk-liuk mencuat di atas air atau mendengar tentang perannya dalam perlindungan badai. Namun, mangrove lebih dari sekadar pemandangan pesisir. Pohon dan semak unik ini tumbuh di garis pantai yang asin dan berlumpur serta memainkan peran penting dalam mendukung kehidupan di Bumi, mulai dari melindungi dari perubahan iklim hingga memberi tempat berlindung bagi bayi ikan. Berikut semua yang perlu Anda ketahui tentang mangrove dan mengapa mangrove semakin penting.

 

1. Mangrove Adalah Pohon yang Tumbuh Subur di Air Asin

Mangrove bukanlah spesies tunggal, melainkan sekelompok pohon dan semak yang toleran terhadap garam dan hidup di zona pasang surut pesisir. Mereka tumbuh di tempat yang tidak dapat dijangkau kebanyakan tanaman, di sepanjang garis pantai yang asin, muara pasang surut, dan dataran lumpur. Sistem akarnya yang unik membantu mereka bertahan di tanah yang tidak stabil dan memungkinkan mereka untuk "bernapas" bahkan ketika tergenang air.

 

2. Akarnya Terlihat Seperti di Film Fiksi Ilmiah.

Salah satu ciri mangrove yang paling mencolok adalah sistem akarnya yang terlihat jelas. Beberapa tumbuh di atas air, tampak seperti jangkungan atau jaring yang kusut. Akar-akar ini memberikan dukungan penting di lingkungan yang tidak stabil dan berlumpur serta menciptakan tempat persembunyian yang aman bagi makhluk-makhluk kecil yang tak terhitung jumlahnya.

 

3. Mangrove Tumbuh di Lebih dari 120 Negara.

Mangrove ditemukan di wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Mereka tumbuh subur di sepanjang pesisir negara-negara seperti India, india, Australia, Brasil, Nigeria, dan Amerika Serikat, terutama di Florida dan Puerto Riko. Mereka membutuhkan suhu hangat dan air asin atau payau untuk bertahan hidup.

 

4. Mereka adalah Perisai Badai Pesisir.

Hutan mangrove bertindak sebagai penghalang alami terhadap gelombang badai, angin topan, dan tsunami. Sistem akarnya yang rapat memecah gelombang, mengurangi banjir, dan mencegah erosi. Di daerah-daerah di mana mangrove telah hilang, masyarakat seringkali lebih rentan terhadap kerusakan akibat badai.

 

5. Mangrove Menyimpan Karbon dalam Jumlah Besar.

Mangrove adalah pusat penyimpanan karbon. Mangrove memerangkap karbon dioksida di akar, batang, dan tanah di bawahnya, membantu memperlambat dampak perubahan iklim. Bahkan, mangrove dapat menyimpan karbon hingga empat kali lebih banyak daripada kebanyakan hutan hujan tropis.

 

6. Mangrove Merupakan Tempat Pembibitan bagi Kehidupan Laut.

Hutan mangrove menyediakan tempat berlindung dan tempat makan bagi ikan muda, kepiting, udang, dan bahkan beberapa spesies hiu. Banyak spesies ikan yang penting secara komersial menghabiskan awal kehidupan mereka bersembunyi di antara akar mangrove sebelum pindah ke terumbu karang atau lautan terbuka.

 

7. Burung dan Hewan Darat Juga Menyukainya.

Bukan hanya kehidupan laut yang bergantung pada mangrove. Hutan ini juga merupakan rumah bagi monyet, ular, kelelawar, dan berbagai spesies burung. Di tempat-tempat seperti Sundarbans di India dan Bangladesh, hutan mangrove bahkan menjadi tempat perlindungan bagi harimau Bengal yang terancam punah.

 

8. Manusia Mengandalkan Mangrove untuk Kelangsungan Hidup.

Jutaan orang di seluruh dunia bergantung pada hutan mangrove untuk menangkap ikan, kayu bakar, kayu, dan obat tradisional. Di banyak masyarakat pesisir, hutan bakau merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, ekonomi, dan budaya. Hutan bakau juga membantu memurnikan air dan menjaga kualitas tanah untuk pertanian di sekitarnya.

 

9. Mangrove Menghilang dengan Cepat.

Meskipun berharga, bakau terancam. Lebih dari 35 persen hutan bakau dunia telah hilang dalam beberapa dekade terakhir. Pembangunan pesisir, budidaya udang, polusi, dan naiknya permukaan laut semuanya berkontribusi terhadap kerusakannya.

 

10. Upaya Konservasi Membuat Perbedaan.

Berbagai negara dan organisasi berupaya melindungi dan menanam kembali mangrove. Proyek restorasi berbasis masyarakat, program ekowisata, dan perjanjian internasional telah membantu menyelamatkan ribuan hektar habitat bakau. Tempat-tempat seperti Filipina dan Kenya telah menjadi contoh dalam konservasi bakau.

 

11. Anda Juga Dapat Membantu Melindungi Mangrove.

Meskipun Anda tidak tinggal di dekat hutan mangrove, tindakan Anda tetap berarti. Mendukung organisasi yang melindungi ekosistem pesisir, menghindari produk yang merusak kawasan mangrove (seperti udang yang tidak berkelanjutan), dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya hal ini. Jika Anda mengunjungi kawasan yang kaya mangrove, tetaplah di jalur yang ditandai dan hindari kerusakan sistem akar.

Monday, 27 January 2025

Membangun Hutan Mangrove Pesisir Tangerang

 

Rencana Teknis dan Anggaran Biaya Pembangunan Hutan Mangrove di Pesisir Kabupaten Tangerang

 

I. Rancangan Teknis Pembuatan Hutan Mangrove

 

1. Tujuan Pembuatan Hutan Mangrove

1.Mencegah abrasi di sepanjang garis pantai.

2.Melestarikan ekosistem laut dan mendukung keberlanjutan habitat biota laut.

3. Menyerap emisi karbon untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

4.Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui potensi ekowisata dan hasil hutan non-kayu.

 

2. Tahapan Kegiatan

 

A. Pemilihan Lokasi dan Pemetaan Lahan

  • Melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi karakteristik sedimen, pasang surut, dan jenis vegetasi yang cocok.
  • Membuat peta zonasi lahan menggunakan teknologi GIS dan drone.
  • Sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk mendapatkan dukungan dan izin lahan.

 

B. Penyediaan Bibit Mangrove

  • Jenis mangrove yang akan ditanam: Rhizophora spp., Avicennia spp., dan Sonneratia spp.
  • Jumlah bibit yang dibutuhkan:
    • Total luas: 60 km² (60.000.000 m²).
    • Pola tanam: jarak antar tanaman 2 m (4 m²/tanaman).
    • Total bibit: 15.000.000 pohon.

 

C. Penyusunan Infrastruktur Penanaman

  • Penyiapan titik patok dan jalur akses penanaman.
  • Pembuatan jalur inspeksi sementara.

 

D. Pelaksanaan Penanaman

  • Penanaman bibit mangrove sesuai pola tanam konservasi (jarak 2 m).
  • Penggunaan ajir untuk stabilisasi bibit.
  • Perawatan awal dengan penyiraman dan pengawasan rutin.

 

E. Pemantauan dan Evaluasi

  • Pengamatan pertumbuhan bibit secara berkala.
  • Evaluasi keberhasilan program melalui indeks kelangsungan hidup tanaman (>75%).

 

II. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

 

A. Biaya Survei dan Pemetaan Lahan

Uraian

Volume

Satuan

Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Survei lapangan

60

km

2.500.000

150.000.000

Pemetaan GIS dan drone

1

paket

50.000.000

50.000.000

Sosialisasi masyarakat

16

desa

10.000.000

160.000.000

Subtotal




360.000.000

 

B. Biaya Penyediaan Bibit Mangrove

Uraian

Volume

Satuan

Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Bibit mangrove

15.000.000

pohon

3.000

45.000.000.000

Transportasi bibit

15.000

ritase

500.000

7.500.000.000

Subtotal




52.500.000.000

 

C. Biaya Infrastruktur dan Penanaman

Uraian

Volume

Satuan

Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Penyiapan titik patok

15.000.000

patok

1.000

15.000.000.000

Jalur akses sementara

60

km

1.000.000

60.000.000

Penanaman bibit

15.000.000

pohon

1.000

15.000.000.000

Subtotal




30.060.000.000

 

D. Biaya Pemantauan dan Evaluasi

Uraian

Volume

Satuan

Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Monitoring

12

bulan

5.000.000

60.000.000

Evaluasi keberhasilan

1

laporan

25.000.000

25.000.000

Subtotal




85.000.000

 

E. Total Biaya

Komponen

Jumlah (Rp)

Survei dan Pemetaan Lahan

360.000.000

Penyediaan Bibit Mangrove

52.500.000.000

Infrastruktur dan Penanaman

30.060.000.000

Pemantauan dan Evaluasi

85.000.000

Total Keseluruhan

82.945.000.000

 

III. Referensi

 

1.Henky Irawan (2014), Teknik Penanaman Mangrove.

2.Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pelestarian Mangrove 

3.Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove 

4.Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 10 Tahun 2022 tentang Penyusunan Rencana Umum Rehabilitasi Hutan dan Lahan 

5.Data Pemerintah Kabupaten Tangerang 2025.

6.Harga material dan jasa per Januari 2025.