Situasi Industri Biji-bijian Berminyak Jepang
Jepang memproduksi makanan berbahan kedelai seperti tahu, kecap asin, miso, susu kedelai dan sebagainya dari sekitar 1 juta ton kedelai pertahunnya. Produksi kedelai untuk proses makanan berbahan kedelai pada tahun 2001 adalah 271.000 ton. 80.000 ton kedelai produksi dalam negeri lainnya digunakan langsung sebagai makanan. Lebih dari 700.000 ton kedelai diimpor untuk membuat makanan berbahan kedelai. Areal tanah yang digunakan untuk menanam kedelai bagi bahan makanan meningkat dari 61.000 ha di tahun 1994 menjadi 144.000 di tahun 2001
Selain kedelai Jepang juga memproduksi 23.000 ton kacang dan 700 ton biji lobak pada tahun 2001 (Sumber: Statistik Jepang)
Produksi kedelai tahun 2001 menunjukkan kenaikan sebesar 14,7% dibandingkan tahun 1995, sedangkan untuk kacang dan biji lobak terjadi penurunan masing-masing sebesar 2,0% dan 8,6% pada periode yang sama
Konsumsi kacang adalah 160.000 ton yang 25.000 sampai 30.000 tonnya diproduksi di dalam negeri. Impor kacang mentah adalah sekitar 50.000-60.000 ton, dan impor kacang yang sudah diproses adalah sebesar 75.000 ton pada tahun 2001. Seluruh kacang digunakan untuk makanan terutama makanan ringan
Secara umum produksi biji-bijian berminyak dalam negeri Jepang tidak berhubungan dengan industri minyak nabati. Kedelai dan kacang produksi dalam negeri dijual untuk makanan dan tidak diproses untuk pembuatan minyak nabati
Kebijakan pemerintah untuk biji-bijian berminyak di sektor makanan dan pembuatan minyak sangat berbeda. Industri minyak nabati menerima proteksi terhadap produk luar tetapi tidak mendapatkan insentif di dalam negeri. Sedangkan industri biji-bijian berminyak untuk makanan menerima insentif pemerintah tetapi tidak menerima proteksi kecuali untuk kacang. Subsidi pemerintah untuk biji-bijian berminyak bagi keperluan produksi makanan diperkirakan sebesar 24 milyar Yen (222 juta dolar Amerika) pada tahun 2000 dan telah meningkat pada beberapa tahun terakhir (sumber: OECD)
No comments:
Post a Comment