Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sunday, 8 April 2007

Generasi Muda Jepang tidak tertarik menjadi petani

Pada akhir-akhir ini jumlah petani Jepang menurun karena generasi muda enggan terjun di tenaga kerja pertanian. Kementerian Pertanian Jepang berharap orang yang berumur 57-59 tahun (generasi baby boomber, lahir sekitar tahun 1947-1949, berjumlah 8 jutaan) dapat membantu peningkatan jumlah populasi petani Jepang.

Pada tahun 2003 terdapat 80.000 orang ingin menjadi petani, seperlimanya berusia 50-an, setengahnya berusia 60-an. Pada tahun 2005 jumlah petani termasuk tenaga part-timer berjumlah 5,56 juta orang. Jumlah tersebut merupakan 4,3% dari seluruh penduduk Jepang yang berjumlah 128 juta. Jumlah petani telah menurun sebanyak 5,8% selama dasawarsa terakhir.

Banyak generasi muda melihat pertanian merupakan kehidupan yang sulit dengan upah yang rendah, sementara kota menawarkan banyak kehidupan yang menarik. Hal ini menyebabkan percepatan kenaikan populasi petani berusia lanjut lebih besar dari pada kenaikan populasi usia lanjut secara nasional.

Jepang merupakan importir papan atas produk pertanian, hal ini sebagian diakibatkan penurunan populasi petani di Jepang. Pejabat kementerian pertanian mengatakan bahwa Kementerian Pertanian tidak mengharapkan para generasi baby boomer menguasai industri pertanian Jepang. Akan tetapi generasi tersebut membantu bertani berbagai jenis tanaman pada bidang pertanian Jepang untuk menunjukan betapa banyak metoda dalam bertani.

No comments: