Pasar pisang di Jepang meningkat
Dalam 10 tahun terakhir ini jumlah konsumsi per orang dalam setahun terhadap buah segar tetap atau sedikit mengalami penurunan. Konsumsi pisang per orang telah mengalami peningkatan yang mencolok sementara apel dan satsuma mandarin (jeruk) atau Citrus reticulata telah menurun. Tahun 1993-1994 konsumsi Satsuma mandarin dan apel masing masing sebesar 6,7 kg dan 5,4 kg per orang per tahun. Pada tahun 2003-2004 mengalami penurunan yang tajam, untuk Satsuma mandarin menjadi 5,4 kg dan apel menjadi 4,4 kg. Hasil kajian ekonomi di Jepang menunjukan bahwa permintaan apel melemah disebabkan permintaan pisang meningkat dari 4,4 kg pada tahun 1993-1994 menjadi 5,6 kg pada tahun 2003-2004. Peningkatan konsumsi ini diduga karena harga pisang menurun.
Satsuma mandarin merupakan buah yang sangat penting karena mempunyai produksi dan output terbesar diantara buah di Jepang, sementara permintaannya mengalami penurunan karena terjadi peningkatan permintaan terhadap pisang. Satsuma mandarin dibudayakan terutama di pegunungan bagian barat dan didaerah yang kurang menguntungkan dimana tidak cocok untuk pertanian. Karena tidak ada alternatif produk pertanian lain, maka Satsuma mandarin menjadi kunci produk pertanian di daerah tersebut.
Apel merupakan buah yang sangat penting karena produksi dan outputnya menempati posisi kedua, sementara permintaannya mengalami penurunan karena terjadi peningkatan permintaan terhadap pisang. Apel dibudayakan terutama di wilayah bagian utara dimana tidak sesuai untuk pertanian. Produk pertanian yang berharga ini berada di daerah dingin. Karena tidak terdapat pilihan produk pertanian yang lain, maka apel merupakan kunci produk pertanian di daerah tersebut.
Karena buah Jepang sebagian besar dibudidayakan oleh petani bersekala kecil, maka perdagangan pisang dapat mempengaruhi perekonomian para petani secara langsung. Penurunan produksi satsuma mandarin dan apel menyebabkan melemahnya daerah produksi buah tersebut.
Dengan pembebasan bea masuk pisang ke Jepang akan mengancam reformasi struktur satsuma mandarin dan apel menurut kebijakan dasar promosi pengembangan industri buah. Dengan alasan ini maka pisang termasuk sangat sensitif sehingga sangat sulit untuk dilakukan penurunan tarif bea masuk oleh Jepang.
Alhamdulillah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, pada JI-EPA putaran ke 6 Jepang telah bersedia membebaskan tarif masuk ke Jepang untuk buah pisang, jambu, salak dan mangga. Mulai sekarang kemampuan kita ditutut untuk mempersiapkan diri mensuplai buah kwalitas ekspor sesuai dengan standar mutu yang diberlakukan oleh Jepang.
Thursday, 26 April 2007
Konsumsi buah pisang di Jepang cenderung meningkat
Posted by Drh.Pudjiatmoko,PhD at 13:39
Labels: Himbauan dunia pertanian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Saya a/ mahasiswi yg sedang menyusun proposal u/ skripsi. Saya mbutuhkan data ttg jumlah produksi pisang (terutama u/ pisang barangan merah)&jumlah permintaan pasar dlm&luar negeri u/ pisang tsebut. Dapatkah Anda mberitahu dmn Saya dpt mnemukan data tsebut? Atas bantuanny Saya ucapkan terima kasih
Post a Comment