Dalam rangka penerimaan petani muda magang di propinsi Fukui, pada tanggal 29 Maret 2007 telah dilakukan pertemuan di Kantor Gubernur Fukui Prefecture. Pertemuan dihadiri oleh Kepala Bidang Pertanian Fukui Prefecture Mr. Kawaguchi Yoshio dan 3 orang Stafnya, Atase Pertanian KBRI Tokyo, Ketua Asosiasi Petani Fukui JAEC Mr. Hisaichi Shirasaki, 5 trainee yang baru datang, 6 trainee yang mau pulang dan orang tua angkat petani.
Di Kantor gumbernur Dalam pertemuan tersebut Ketua Asosiasi Petani Fukui JAEC Mr. Hisaichi Shirasaki menyampaikan bahwa Tahun ini bantuan dari Propinsi tidak ada tetapi kami telah memperoleh Fasilitas pelatihan petani di Pusat Pengujian Pertanian, Pusat Pengujian peternakan, Pusat Pengujian Hortikultura, Pusat Penghijauan hutan, Pusat Pengolahan makanan. Selain diberikan fasilitas tempat belajar juga diberikan bantuan guru untuk pelatihan mereka. Meskipn teknik pertanian berbeda Mr. Hisaichi Shirasaki mengharap para trainee yang pulang dapat meningkatkan pertanian di negaranya untuk menjadi petani seperti di Jepang. Kepada para trainee yang baru datang diharapkan belajar dan berlatih dengan baik.
Dalam kunjungan ke Kantor Gubernur Fukui Prefecture, Kepala Bidang Pertanian Mr. Kawaguchi Yoshio menyampaikan bahwa dari tahun 1982 telah diterima 143 trainee Indonesia yang telah belajar di Fukui. Selain Indonesia juga diterima trainee dari negara Thailand, Belanda, Swis, dan Jerman. Beliau merasa senang telah melihat 6 orang trainee dari Indonesia telah belajar dengan sukses. Beliau bercerita bahwa penduduk berumur yang terpanjang baik laki-laki maupun perempuhan se Jepang berasal dari Fukui. Hal ini karena mereka makan produk pertanian dan perikanan yang berasal dari Fukui dengan mutu baik dan jumlah yang cukup. Maka dari itu produk tersebut perlu dipertahankan. Beras Koshihikari yang rasanya paling enak berasal dari Fukui, tahun ini 50 tahun dari ditemukannya. Maka dari itu beliau mengajak agar para trainee belajar mengenai produk pertanian yang bagus-bagus ini dengan sebaik-baiknya.
Wakil dari orang tua angkat menyampaikan terimakasih atas bantuan KBRI dalam memfasilitasi kedatangan petani magang dari Indonesia. Semoga petani magang angkatan ini akan sukses melakukan pelatihan selama satu tahun di Fukui Prefecture.
Atase Pertanian menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya kepada induk semang petani magang, pengurus Asosiasi Petani Fukui, dan pemerintah daerah Propinsi Fukui serta Sekolah Pertanian dan Kehutanan Fukui yang telah memberikan bantuan moril maupun materiil sehingga telah terselenggaranya training petani magang di Fukui berjalan dengan lancar dan sukses. Atase Pertanian juga menyerahkan para traine kepada induk semang untuk dididik dengan baik sehingga setahun kemudian mereka dapat memperoleh ilmu yang cukup untuk membangun pertanian di Indonesia. Tahun ini Indonesia telah berbenah dalam menyeleksi para trainee. Seleksi telah dilakukan secara bertahap sehingga diharapkan memperoleh para trainee yang lebih baik kwalitasnya dari tahun-tahun sebelumnya. Atase Pertanian juga menghimbau agar para induk semang tetap menjaga hubungan komunikasi dengan para alumni trainee agar dapat ditingkatkan kerjasama dalam bidang produksi maupun distribusi produk pertanian untuk membangun kemakmuran bersama.
Dalam kesempatan ini pada tanggal 30 Maret 2007 Atase pertanian selanjutnya melakukan kunjungan ke pabrik penggilingan padi Mr. Toshiyaki Buto. Pabrik penggilingannya yang terdiri dari 3 unit mempunyai kapasitas 15 ton per hari. Keluarga Mr. Toshiyaki Buto mengolah lahan seluas 10 ha. Sedangkan 20 ha milik petani lain pengolahannya menggunakan peralatan tanam dan panen milik Mr. Buto. Mesin penggilingan dan pabrik memperoleh bantuan dari pemerintah daerah Propinsi dan Kabupaten sebanyak 60% hibah. Mesin pemisah mutu beras seharga 7 juta yen dan dilengkapi mesin pemilih pasir seharga 3 juta yen. Beliau juga mempunyai pabrik pengolahan mochi dengan kapasitas 1,5 ton per hari. Harga mesin penumbuk mochi 4 juta yen.
Atase Pertanian telah melakukan kunjungan ke peternakan Sapi pedaging jenis FH dan F one dengan populasi 120 ekor. Harga seekor pedet umur seminggu FH 50 ribu yen, F one 75 ribu yen sedangkan Yagyu 100 ribu yen. Makanannya berupa rumput kering dicampur dengan jagung dan konsentrat. Sebagai alas kandang adalah tahi gergajian atau sekam. Kotorannya dibiarkan selama satu bulan lalu dikumpulkan untuk dijadikan kompos yang pemrosesannya dilakukan di ruang pembuatan kompos disamping kandang. Berat Badan Sapi menjelang dijual sekitar 700 kg, sedangkan harga F one sekitar 1000 yen per kg Berat Badan.
Atase Pertanian juga telah melakukan kunjungan ke Pertanian Mr. Yamada Yutaka. Luas pertanian umeboshi yang dikelolanya 2 ha. Untuk Pemerah Umeboshi digunakan daun Shishou atau perila sebanyak 1 ton per tahun yang dipanen pada bulan Juli. Umeboshi yang berwarna hijau kekuningan dipanen menggunakan net warna hijau, lalu diolah dengan garam 20%, dilakukan grading menjadi 3 macam, grade A, B dan C kemudian diberi warna pemerah menggunakan cairan daun Shishou konsentrasi 20%. Umeboshi dipasarkan melalui koperasi JA atau dijual sendiri. Harga Umeboshi grade A berharga 980 yen per kemasan 500 gram di Toko pengecer. Menurut pengakuannya 40%nya adalah harga produk petani.
Para Trainee yang mau kembali ke Indonesia semua dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani. Mereka telah mempresentasikan pengalaman belajar dan berlatih selama di Jepang di depan tim penilai yang terdiri dari para orang tua angkat dan Asosiasi Petani Fukui, masing-masing diberikan waktu selama 10 menit. Semuanya dinilai telah siap untuk kembali ke daerahnya masing-masing untuk bertani sesuai dengan ketrampilan bertani yang mereka miliki dan kondisi lahan serta komoditi yang cocok di daerahnya masing-masing. Mereka memperoleh sertifikat pelatihan yang ditandatangani oleh Ketua JAEC Fukui. Kunjungan ke Kantor Gubernur Fukui telah diberitakan dalam surat Kabar Fukui.
No comments:
Post a Comment