Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Saturday 28 April 2007

China sekarang menjadi partner dagang Jepang nomor satu

Untuk pertama kalinya China (tidak termasuk Hongkong) menggeser Amerika Serikat menjadi partner dagang terbesar Jepang pada tahun fiscal 2006, kata kementerian Keuangan Jepang pada 25 April 2007.

Menurut laporan bulanan Kementerian Keuangan mengindikasikan pertumbuhan ekonomi China secara global sangat pesat. Saling ketergantungan bidang ekonomi antara China dan Jepang menjadi semakin dalam.

Ekspor Jepang ke China melonjak 21,2% tercatat 11,315 trilyun yen pada tahun fiscal 2006, sementara impor dari China meningkat 13,0 % tercatat 14,113 trilyun yen.

Pertumbuhan ekspor Jepang ke Cina dan impor Jepang dari China terdapat kecenderungan meningkat. Apabila digabungkan dengan Hongkong, maka China merupakan partner dagang terbesar sejak tahun fiscal 2004.

Perusahaan Jepang telah memindahkan usahanya di China karena untuk memperoleh keuntungan biaya buruh yang rendah dan mendapat tempat pijakan kaki yang kuat dalam pertumbuhan ekonomi China yang pesat. Keduanya menjalin hubungan yang kuat melalui penanaman modal langsung.

Pajak perdagangan tahun fiscal 2006 mengalami surplus mencapai 16,4 % dari tahun sebelumnya menjadi 9,054 trilyun yen, setelah terjadi penurunan 31,4 % pada tahun fiscal 2005.

Ekspor Jepang tumbuh 13,4 % dibukukan 77,461 trilyun yen sedangkan impor tumbuh 13 % dibukukan 68,407 trilyun yen.

Surplus perdagangan Jepang dengan Amerika Serikat meningkat 13,5% menjadi 9,096 trilyun yen. Angka ini merupakan angka surplus kedua sejak terjadi surplus tertinggi pada tahun fiscal 1985 sebanyak 9,666 trilyun yen.

Defisit perdagangan Amerika Serikat dengan Jepang merupakan urutan ke tiga, dibawah China dan Uni Eropa.

Friday 27 April 2007

Seminar pembangunan berkelanjutan dan keamanan manusia: Peningkatan kwalitas pertumbuhan

Seminar umum ini diselenggarakan oleh The World Bank di Fukuoka Seimei Building, Tokyo pada tanggal 26 April 2007. Tema seminar adalah Sustainable Development and Human Security: Improving the quality of Growth.

Seminar dibuka oleh Mr. Lester Dally, Acting Special Representative, Japan, The World Bank. Sambutan pertama disampaikan oleh Ms. Katherine Siera, Vice President for Sustainable Development Network. Sambutan kedua disampaikan oleh Mr. Koji Tsuruoka, Director General for Global Issues, Ministry of Foreign Affairs, Japan. Dalam Panel discussion Ms. Kristalina Georgieva, Director of Strategy and Operations for Sustainable Development, The World Bank memimpin empat panelis yaitu:

1. Mr. Takeshi Osuga, Director for Global Issues Cooperation, Ministry of Foreign Affairs, Japan
2. Mr. Satoru Nishikawa, Director of Disaster Preparedness, Public Relations and International Cooperation, Cabinet Office, Japan
3. Ms. Keiko Kiyama, Secretary General, JEN
4. Mr. Dan Rohrmann, Director, UNICEF Tokyo (Office for Japan and the Republic of Korea)


Bebera hal yang perlu kita perhatikan yaitu Jepang telah memberikan contoh bahwa Jepang dapat mencegah dan mengurangi efek dari bencana alam. Jepang termasuk negara dengan frekwensi bencana alam paling tinggi terutama gempa bumi. Sebanyak 22% gempa bumi dunia terjadi di Jepang, terdapat 210 kali kejadian dalam kurun waktu 1995-2004. Bencana alam di Jepang yang rutin terjadi adalah gempa bumi, tsunami, gunung meletus, angin topan, hujan badai, banjir, tanah longsor, dan kecelakaan salju.
Yang perlu kita ambil pelajaran bahwa korban meninggal akibat bencana alam yang berkaitan dengan cuaca di Jepang telah mengalami penurunan yang tajam dibanding 4 dasa warsa yang lalu.


Dari tahun 1950 sampai dengan tahun 1960 korban bencana alam masih tinggi, jumlah korban per tahun di atas 1000 orang sebanyak 6 jangka waktu tahunan yaitu tahun 1950, 1955, 1956, 1958, 1959, dan 1960. Dan pada tahun 1960 jumlah korban mencapai 5.169 orang diakibatkan Ise-Wan Typhoon. Pada 2 dasa warsa selanjutnya sampai dengan tahun 1983 jumlah korban pertahunnya sudah dibawah 1000. Dua dasa warsa berikutnya sampai dengan tahun 2000 jumlah korban pertahuannya sudah dibawah 300 orang. Jumlah penurunan korban ini adalah hasil dari kesuksesan Jepang dalam melakukan usaha pencegahan bencana alam.


I. Usaha dalam pencegahan bencana alam yang dilakukan:
A. Perbaikan fasilitas pencegahan bencana alam
- Peralatan observasi seperti stelit meteorologi, radar observasi cuaca, dan seismometer;
- Sistem untuk komunikasi informasi keadaan darurat seperti fasilitas telekomunikasi dan siaran radio atau TV
B. Konservasi Tanah Nasional
- Konservasi tanah, perbaikan sungai, pembangunan dam untuk mengontrol aliran air;
- Pengontrolan erosi tanah, pencegahan tanah longsor, konservasi pesisir laut, manajemen tanah pertanian dan manejemen bencana alam.
C. Pengetahuan dan Kesadaran Bencana Alam serta Latihan menejemen bencana alam.
D. Organisasi tenaga sukarela lokal untuk pengelolaan bencana alam dan pengelolaan aktivitas tenaga sukarela


II. Hyogo Frame work for Action (HFA) telah diadopsi pada World Conference on Disaster Reduction (WCDR) Januari 2005 di Kobe
Terdapat 5 prioritas sebagai berikut:
A. Menempatkan menejemen bencana alam sebagai masalah prioritas nasional dan regional, dan menjamin dasar kelembagaan yang kuat untuk melaksanakannya.
B. Memperbaiki pengumuman bahaya dini untuk spesifikasi, evaluasi, dan monitoring resiko bencana.
C. Menggunakan pengetahuan, teknologi dan pendidikan untuk menetapkan budaya pengelolaan bahaya pada semua tingkat masyarakat.
D. Menurunkan faktor berpotensi yang menimbulkan resiko.
E. Memperbaiki pra-pesiapan agar mampu merespon keadaan darurat lebih efektif.

Thursday 26 April 2007

Konsumsi buah pisang di Jepang cenderung meningkat



Pasar pisang di Jepang meningkat

Dalam 10 tahun terakhir ini jumlah konsumsi per orang dalam setahun terhadap buah segar tetap atau sedikit mengalami penurunan. Konsumsi pisang per orang telah mengalami peningkatan yang mencolok sementara apel dan satsuma mandarin (jeruk) atau Citrus reticulata telah menurun. Tahun 1993-1994 konsumsi Satsuma mandarin dan apel masing masing sebesar 6,7 kg dan 5,4 kg per orang per tahun. Pada tahun 2003-2004 mengalami penurunan yang tajam, untuk Satsuma mandarin menjadi 5,4 kg dan apel menjadi 4,4 kg. Hasil kajian ekonomi di Jepang menunjukan bahwa permintaan apel melemah disebabkan permintaan pisang meningkat dari 4,4 kg pada tahun 1993-1994 menjadi 5,6 kg pada tahun 2003-2004. Peningkatan konsumsi ini diduga karena harga pisang menurun.

Satsuma mandarin merupakan buah yang sangat penting karena mempunyai produksi dan output terbesar diantara buah di Jepang, sementara permintaannya mengalami penurunan karena terjadi peningkatan permintaan terhadap pisang. Satsuma mandarin dibudayakan terutama di pegunungan bagian barat dan didaerah yang kurang menguntungkan dimana tidak cocok untuk pertanian. Karena tidak ada alternatif produk pertanian lain, maka Satsuma mandarin menjadi kunci produk pertanian di daerah tersebut.

Apel merupakan buah yang sangat penting karena produksi dan outputnya menempati posisi kedua, sementara permintaannya mengalami penurunan karena terjadi peningkatan permintaan terhadap pisang. Apel dibudayakan terutama di wilayah bagian utara dimana tidak sesuai untuk pertanian. Produk pertanian yang berharga ini berada di daerah dingin. Karena tidak terdapat pilihan produk pertanian yang lain, maka apel merupakan kunci produk pertanian di daerah tersebut.

Karena buah Jepang sebagian besar dibudidayakan oleh petani bersekala kecil, maka perdagangan pisang dapat mempengaruhi perekonomian para petani secara langsung. Penurunan produksi satsuma mandarin dan apel menyebabkan melemahnya daerah produksi buah tersebut.

Dengan pembebasan bea masuk pisang ke Jepang akan mengancam reformasi struktur satsuma mandarin dan apel menurut kebijakan dasar promosi pengembangan industri buah. Dengan alasan ini maka pisang termasuk sangat sensitif sehingga sangat sulit untuk dilakukan penurunan tarif bea masuk oleh Jepang.

Alhamdulillah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, pada JI-EPA putaran ke 6 Jepang telah bersedia membebaskan tarif masuk ke Jepang untuk buah pisang, jambu, salak dan mangga. Mulai sekarang kemampuan kita ditutut untuk mempersiapkan diri mensuplai buah kwalitas ekspor sesuai dengan standar mutu yang diberlakukan oleh Jepang.

Pertemuan Ikatan Alumni Magang Jepang

Program Magang bagi Pemudatani Indonesia di Jepang sampai dengan saat ini telah meluluskan 935 orang (XXIII angkatan) yang berasal dari berbagai propinsi/kabupaten di tanah air. Hasil dari kegiatan magang dipandang cukup berhasil dalam mengembangkan pembangunan pertanian di tanah air. Beberapa di antaranya bahkan sudah berhasil mengembangkan kemitraan usaha dengan pengusaha besar. Dasar pelaksanaan kegiatan Pertemuan Tahunan ini adalah Nota Kesepakatan Bersama (MOU) yang ditandatangani oleh pihak Departemen Pertanian cq. Badan Pengembangan SDM Pertanian (Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian) dengan Japan Agricultural Exchange Council/JAEC-Tokyo (Director The Japan Agricultural Exchange Council) pada tanggal 23 Januari 2003.

Dasar pelaksanaan kegiatan Pertemuan Tahunan ini adalah Nota Kesepakatan Bersama (MOU) yang ditandatangani oleh pihak Departemen Pertanian cq. Badan Pengembangan SDM Pertanian (Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian) dengan Japan Agricultural Exchange Council /JAEC-Tokyo (Director The Japan Agricultural Exchange Council) pada tanggal 23 Januari 2003. Hasil Pertemuan Tahunan 2006 yang dilaksanakan di Bangkok Thailand disepakati bahwa kegiatan Pertemuan Tahunan 2007 (The Joint Annual Meeting of ASEAN Country on 2007) dilaksanakan di Indonesia paling lambat minggu pertama Februari 2007. Pertemuan Tahunan (Annual Meeting) dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 6 s.d. 9 Februari 2007.

Pertemuan bertujuan untuk :

(1) Menyatukan pemahaman dan pandangan yang sama antara pihak Indonesia dalam hal ini Badan Pengembangan SDM Pertanian dengan pihak Japan Agricultural Exchange Council (JAEC) dalam pelaksanaan kegiatan program magang dalam jangka waktu tertentu sebagaimana yang tuangkan dalam Nota Kesepakatan (MOU);

(2) Mendapatkan informasi dari delegasi negara peserta untuk perkembangan permagangan dan pemecahan masalah yang dihadapi. Hasil dari pertemuan ini adalah tercapainya kesepakatan bersama antara Badan Pengembangan SDM Pertanian dan pihak Japan Agricultural Exchange Council (JAEC) mengenai Program Magang bagi Pemudatani Indonesia di Jepang dalam jangka waktu tertentu sebagaimana yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU).

Peserta Joint Annual Meeting berasal dari Indonesia, Jepang, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Dari Indonesia dihadiri oleh Kepala Badan SDM Pertanian DR. Ato Suprapto, Kapusbanglatan, Ir. Heri Suliyanto MBA, Atase Pertanian RI di KBRI Tokyo, DR. Pudjiatmoko, para pejabat terkait dari Pusbanglatan, pejabat Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat, dan pengurus IKAMAJA.

Selain itu undangan yang hadir selama Joint Annual Meeting terdiri dari:
1. Kepala BBDAH Kayuambon Lembang;
2. Ketua KTNA Nasional;
3. Pengurus IKAMAJA Nasional;
4. Staf Biro Kerjasama Luar Negeri Departemen Pertanian;
5. Anggota IKAMAJA.

Kegiatan ini telah berhasil memfasilitasi Joint Annual Meeting 2007 untuk mencapai tujuannya yakni menyamakan persepsi tentang pelaksanaan magang Jepang tahun 2006 terhadap permasalahan yang terjadi dan memperoleh masukan dari pengalaman negara peserta lainnya dalam melaksanakan program magang yang sama. Kegiatan ini berhasil memulai tekad meningkatkan pelaksanaan program magang Jepang baik dari pihak Indonesia maupun dari pihak JAEC.

LAPORAN MASING-MASING NEGARA

1. INDONESIA

Masalah yang timbul dan pemecahan yang sedang dan akan diambil untuk memperbaiki kelancaran program magang. Problem-problem yang timbul dalam pelaksanaan magang Jepang adalah:

a. Proses seleksi calon peserta dinilai belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Syarat bahwa calon peserta magang haruslah seorang petani sering dilanggar. Monitoring evaluasi dari petugas pusat terhadap pelaksanaan seleksi di daerah tidak dapat dilakukan terhadap semua daerah. Hal ini disebabkan oleh jumlah petugas dan dana yang terbatas.

b. Pelatihan orientasi dan persiapan keberangkatan dinilai kurang berhasil menempa mental dan disiplin calon peserta magang. Iklim selama pelatihan dinilai terlalu lembek dan longgar jika dibandingkan dengan keadaan ril yang akan mereka hadapi di Jepang. Akibatnya, sesampai di Jepang peserta magang merasa kaget dan stress sehingga muncul pikiran bahwa mereka diperlakukan sebagai tenaga kerja paksa.

c. Kemampuan bahasa sering menjadi hambatan dalam kelancaran interaksi antara peserta magang dengan induk semang. Masalah seperti tidak tersedianya waktu untuk melaksanakan sholat dan sulitnya memperoleh makanan halal hanya terjadi di sebagian kecil induk semang. Jika kemampuan bahasa Jepang memadai, hal ini akan dapat dihindari.

d. Persepsi induk semang dan peserta magang tentang magang sangat berbeda. Induk semang menganggap bahwa magang itu kerja penuh. Sedangkan peserta menganggap magang itu belajar, diskusi, pendampingan, dan bekerja. Perbedaan persepsi ini menjadi penghalang semangat kerja.

e. Waktu kerja peserta magang sering melebihi waktu yang disepakati antara JAEC dengan AAHRD yaitu 50 jam per minggu. Kerja lembur tidak pernah diatur secara jelas.

f. Uang saku yang diperoleh peserta Magang Jepang relative lebih kecil dibanding dengan program magang yang dikelola oleh instansi lain dari Indonesia. Keadaan ini tidak jarang menimbulkan ketidaknyamanan bagi peserta magang.

g. Ketidaksesuaian antara usahatani yang dikelola di tanah air dengan yang ditemui di Jepang menjadi kendala pada awal kegiatan magang dan pada saat magang berakhir. Peserta magang tidak tahu harus mengembangkan usahatani apa di kampung halaman karena yang dialami selama magang sangat berbeda jauh dengan usahatani orangtuanya atau usahataninya.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, Indonesia mengajukan beberapa rekomendasi yaitu:

a. Sampai dengan berakhirnya MOU antara JAEC dan Badan Pengembangan SDM Pertanian tahun 2008, proses seleksi dan pelatihan akan melibatkan IKAMAJA. Dengan pengalamannya selama magang di Jepang, diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas seleksi dan materi pelatihan.

b. Memperbaiki sebagian isi MMU sehingga sesuai dengan harapan peserta magang. Hal-hal yang telah diatur dengan jelas akan disosialisasikan kepada peserta magang maupun induk semang. Sedangkan hal-hal yang dapat menimbulkan persepsi yang berbeda akan diusulkan untuk diperbaiki MMU nya.

c. Setelah MOU antara JAEC dan Badan Pengembangan SDM Pertanian berakhir tahun 2008, maka diusulkan MOU baru akan dibuat antara IKAMAJA dengan JAEC. Badan Pengembangan SDM Pertanian bertindak sebagai fasilitator dan evaluator.

2. FILIPINA

Filipina yang diwakili oleh Ms. Solidad B. Fernando menyajikan program kerja yang sedang dilaksanakan bagi para peserta magang. Para peserta magang yang telah kembali akan menerima bantuan untuk memulai atau memperluas usaha tani mereka. Proyek ini membantu peserta magang mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan yang mereka dapatkan selama di Jepang. JAECAAP (perkumpulan alumni magang Jepang Filipina) yang telah tersebar di 16 daerah memonitor pelaksanaan hal tersebut. Filipina juga menjelaskan beberapa persoalan yang sedang dihadapi oleh mereka.

Seperti minimnya pendanaan untuk orientasi calon peserta magang sehingga kadang-kadang peserta harus mencari sendiri sumber pembiayaan dari lembaga-lembaga non pemerintah. Juga karena topan yang melanda Filipina baru-baru ini, lemahnya sistem monitoring yang dilakukan pimpinan daerah dan JAECAAP, dan keharusan mempunyai kontrak penjualan dengan pembeli prospektif menyebabkan pembayaran kembali bantuan yang telah diterima para eks magang agak tersendat.

Kerja yang dilakukan pemerintah Filipina sekarang adalah mengadakan pertemuan rutin antara pengurus JAECAAP dan pemimpin daerah untuk pengumpulan pembayaran bantuan yang telah diterima, mendorong anggota JAECAAP menjadi anggota Dewan Pertanian dan Perikanan. Pada level nasional, JAECAAP diharapkan lebih memperkuat monitoring bantuan yang telah diberikan dan rencana bekerjasama dengan organisasi sosial dan nirlaba untuk mencari sumber pendanaan untuk kegiatan-kegiatan JAECAAP seperti Rotary Club, Lions, Kiwanis, Philippine Jaycees.

3. THAILAND

Ms. Ratana sebagai Kepala Perwakilan Delegasi Thailand menerangkan keadaan negerinya yang terkenal sebagai negara yang berbasis pertanian tetapi walau demikian sumbangan bagi Pendapatan Nasional Bruto hanya 8,6 % dari total keseluruhan dan jumlah petani mengalami penurunan karena harga yang tidak stabil dan kecilnya keuntungan. Maka dari itu para petani muda adalah target dari pembangunan ilmu dan kemampuan sebagai penerus masa depan pertanian. Banyak langkah yang telah dan sedang dilakukan untuk memfokuskan target itu.

Salah satu langkah yang telah lama dilakukan adalah kerjasama dengan JAEC sejak tahun 1983 untuk mendidik petani muda belajar di luar negeri khususnya Jepang. Kemampuan bahasa, adaptasi dengan lingkungan dan budaya baru, dan lemahnya peran asosiasi alumni magang adalah masalah yang kini dihadapi oleh Thailand. Walaupun demikian manfaat yang diperoleh sangat besar seperti pendidikan manajemen pertanian yang sama sekali baru, transfer ilmu dari alumni ke komunitas mereka, dan banyak alumni sukses membangun pertanian mereka.

4. MALAYSIA

Malaysia yang diwakili oleh Mohd. Hussin Bin Yunus dalam country report-nya menjelaskan latar belakang kerjasama antara Malaysia dan JAEC. Sejak awal mula diadakannya kerjasama, tujuan, orientasi peserta hingga seleksi kandidat petani yang akan dikirim. Mr. Hussin juga menjelaskan sistem pengawasan yang dilakukan berjenjang oleh pemerintah hingga kunjungan langsung ke tempat para pemuda magang melakukan aktivitasnya di Jepang. Malaysia tidak melepaskan begitu saja para pemuda magang yang baru kembali, tetapi menyediakan dan memberikan dukungan untuk para petani demi mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapat.

Pemerintah Malaysia untuk tahun 2007 ini sebelum memberangkatkan para pemuda akan lebih meningkatkan lagi kualitas peserta seperti pemantapan di tempat para alumni selama sebulan, cara penggunaan mesin-mesin pertanian, lebih memperkenalkan budaya Jepang agar mereka lebih mudah beradaptasi. Pihak Malaysia juga mengharapkan pengertian yang mendalam dari host farmer tentang budaya dan agama yang dianut pemuda Malaysia. JAEC juga diharapkan agar memberitahukan host farmer agar tetap komit pada MOU. Penyediaan penerjemah yang tidak hanya pandai berbahasa Melayu, tetapi juga paham tentang budaya dan adat para peserta.

DISKUSI JAEC DENGAN DELEGASI PESERTA

Rapat antara JAEC dengan delegasi Indonesia berlangsung di Ruang Eksekutif Hotel Grand Aquila pada tanggal 7 Februari 2007. Rapat yang berlangsung dari pukul 09.00 s.d. 12.00 tersebut dihadiri oleh dari pihak Indonesia: Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Pertanian, Kepala Bidang Pelatihan Non-Aparatur, Kepala Subbidang Permagangan Petani, Kepala Subbidang Agribisnis, Ketua IKAMAJA Nasional, dan Atase Pertanian Jepang, dari JAEC dihadiri oleh Direktur Executif dan Chief International Cooperation Section.

Rapat difasilitasi seorang penerjemah Bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia. Rapat membahas hal-hal yang disampaikan pada country report sewaktu sidang hari pertama tanggal 6 Februari 2007 yaitu mengenai proses seleksi calon peserta magang, pelatihan orientasi dan persiapan menjelang keberangkatan ke Jepang, kemampuan bahasa dan komunikasi Bahasa Jepang, persepsi induk semang, waktu kerja, uang saku, dan ketidak sesuaian antara usahatani peserta magang di tempat asalnya dengan kegiatan magang di Jepang.

Berdasarkan rapat yang sangat alot tersebut disepakati beberapa hal sebagai berikut:

1. Indonesia akan memperbaiki sistem seleksi dan meningkatkan kontrol terhadap pelaksanaan seleksi tersebut. Pusabanglatan diminta lebih aktif mensosialisasikan pedoman seleksi kepada pemerintah daerah (Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten).

2. Sesuai dengan latarbelakang diadakannya magang Jepang ini, bahwa peserta magang haruslah mereka yang telah menjadi petani dan mempunyai prospek menjadi pemimpin pertanian di lingkungannya. Pihak JAEC sangat menyayangkan jika peserta yang dikirim tersebut tidak banyak tahu tentang pertanian.

3. Demikian juga sistem pelatihan orientasi hendaknya mampu memberikan kondisi yang mirip dengan kondisi yang akan dihadapi oleh peserta magang di Jepang. Kondisi dimaksud antara lain disiplin, pekerjaan yang menuntut kerja pagi hingga malam hari untuk waktu-waktu panen dan tertentu.

4. Kedepan, pelatihan orientasi dan pemantapan akan mengikutsertakan IKAMAJA secara aktif, sehingga pengalaman alumni magang dapat disampaikan kepada calon magang. Berdasarkan pengalaman mereka selama di Jepang, akan membantu melihat siapa diantara calon tersebut yang tidak akan kuat menghadapi situasi magang di Jepang.

5. Magang tidak boleh disamakan dengan program kerja yang mempeoleh bayaran lebih tinggi. Allowance (uang saku) tidak diartikan sebagai bayaran. Peserta magang harus mengerti bahwa mereka pergi ke Jepang untuk mencari ilmu, pengetahuan, pengalaman, belajar pertanian, budaya dan kebiasaan orang Jepang.

6. Masalah keterbatasan bahasa Jepang hendaknya dilihat dari dua sisi. Dari sisi peserta mereka hendaknya terus meningkatkan keterampilan berbahasa Jepang dengan cara mencoba kalimat yang sangat sederhana, belajar melalui photo, bermain dengan anak-anak di Jepang dsb. Dari pihak induk semang diminta pengertiannya bahwa belajar bahasa Jepang bagi anak-anak peserta magang tidaklah mudah. Jangan diartikan bahwa mereka melawan atau membangkang tetapi semata-mata karena kurang mengerti saja.

7. Bekerja melebihi waktu 50 jam kerja seminggu juga dibahas. Pihak JAEC menjelaskan bahwa terkadang pada hari-hari tertentu jam kerja melebih 8 jam kerja, hal itu hanya karena sifat dari pekerjaan di pertanian yang tidak bisa dibuat seperti jam kantor. Ada juga saatnya para peserta magang bekerja kurang dari 8 jam per hari. JAEC tetap memperhatikan saran agar otosan tidak memberikan pekerjaan yang terlalu berat bagi peserta magang.

8. Kesesuaian antara komoditas yang diinginkan dengan yang dialami di Jepang disepakati bahwa pihak JAEC berusaha seoptimal mungkin menyesuaian antara pilihan pertama, kedua, dan ketiga. Dimohon agar peserta menyusun pilihannya secara benar dan tidak mengadakan perubahan setelah dokumen dikirim.

9. Secara umum kedua belah pihak (JAEC dan Indonesia) setuju tetap meneruskan program magang ini dengan terus mengadakan perbaikan dari masing-masing pihak.

10. Untuk program tahun 2007, JAEC dan Indonesia menyetujui pengiriman magang sebanyak 12 orang. Dokumen detail item, telah disepakati antara kedua belah pihak dengan sedikit perbaikan. Sebelumnya detail item ditandatangani oleh Kepala Badan PSDMP sekarang boleh ditandatangani oleh Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Pertanian.

Wednesday 25 April 2007

The 5th International Students Summit (ISS) on Food, Agriculture and Environment in the New Century

1. Konferensi tingkat tinggi para mahasiswa ini disenggarakan oleh Tokyo University of Agriculture, merupakan Program Bantuan Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Olah raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Jepang. Waktu penyelenggaraan 24-25 November 2005 bertempat di Contennial Auditorium, Tokyo University of Agriculture, Setagaya Campus, 1-1-1 Sakuragaoka, Setagaya-ku, Tokyo, Japan. Sebagai sponsor kegiatan ini adalah The Mainichi Nespaper Co., The Japan Agriculture news, Setagaya Board of Education, Society for Agricultural Education-Research Development Abroad (SAEDA), International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISSAAS), IE-NO-HIKARI Association, TUA Parents Association.
2. Tema Konferensi adalah Understanding the importance of International Trade in Ralation to Food, Agriculture and Environment.

3. Salvador P. Catelo Associate Professor Ekonomi Pertanian University of the Philippines Los Banos, dalam Keynote addressnya mengatakan Efek dari liberalisasi perdagangan sulit dapat dibantah untuk mengidentifikasi dan mengukur akibat tren ekonomi yang dianjurkan dan juga pengaturan kebijakan ekonomi. Efek jangka panjang dari liberalisasi perdagangan akan ditentukan dengan mereformasi pemerintahan, stabilitas makroekonomi, dan Cheks and balances pada program dan kebijakan pemerintah, terutama hal yang berhubungan dengan peningkatan modernisasi pertanian, pengembangan infra stuktur, saluran distribusi yang efisien, perlindungan terhadap lingkungan, mempermudah memperoleh makanan, memperbaiki standar untuk menjaga kesehatan, dan keamanan pangan. Ketergantungan terhadap negara lain bisa meningkat tetapi persatuan dunia dapat diciptakan. Keberhasilan liberalisai perdagangan tergantung kepada peningkatan pendukung sektor pertanian. Para agen ekonomi harus kuat untuk merebut setiap kesempatan yang diberikan oleh liberalisasi perdagangan.

4. Wim Heijmen, Pimpinan Ekonomi Regional Wageningen University, Belanda dalam Keynote Addressnya mengatakan kerena penurunan fungsi pertanian disejumlah wilayah pedesaan di Eropa, suplai pelayanan pedesaan menjadi lebih penting untuk pendapatan para petani di Eropa. Terdapat dua pelayanan pedesaan yaitu pelayanan pribadi dan pelayanan umum. Pelayanan pribadi tergantung dan berhubungan pada pelayanan umum pedesaan dalam kelompok pelayanan pedesaan. Pertanian cenderung menjadi lebih intensif dan berkelompok dengan agribisnis dalam agro-cluster. Disimpulkan bahwa karena pengelompokan aktivitas pertanian pada satu pihak dan pelayanan pedesaan di lain pihak, dua fungsi wilayah pedesaan menjadi tidak termasuk. Sebutan ini untuk spesialisasi wilayah dalam satu dari dua fungsi.

5. Nova Mardianti mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor, mempresentasikan Kajian pertanian tanaman pangan menghadapi liberalisasi perdagangan dunia. Dia menyebutkan bahwa produktivitas beras telah mengalami peningktan dari 4,25 ton/ha pada tahun 199 menjadi 4,54 ton/ha pada tahun 2003. Akan tetapi beras masih merupakan komoditi pertanian yang diimpor. Hal ini disebabkan 2 hal, yang pertama karena tidak seimbangnya antara suplai dan konsumsi domestik, dan kedua karena beras impor lebih murah. Maka dari itu Indonesia perlu mempelajari sistem terkini subsektor pertanian pakan menyangkut akibat positif atau negatif liberalisasi perdagangan dunia. Sebagian besar petani Indonesia masih berpendidikan rendah, bertani secara tradisonal, dan akses untuk memperoleh pinjaman dari Bank terbatas. Hal ini menyebabkan pertanian bahan pangan Indonesia tidak siap ber partisipasi dalam perdagangan pemasaran global. Siap tidak siap Indonesia harus menghadapi sistem perdagangan dunia yang dikoordinasi oleh WTO.
Jika Indonesia siap menghadapinya terdapat beberapa keuntungan. Liberalisasi perdagangan dunia akan meningkatkan penggunaan sumber alam nasional, meningkatan perekonomian, mengintensifkan, meningkatkan penanaman modal internasional. Indonesia juga harus menghadapi efek negatifnya, yaitu kompetisi ketat dengan produk pemasaran global, dan penurunan harga produk pertanian ketika produk luar membanjiri pasar Indonesia. Kondisi ini akan mempersulit produk Indonesia untuk bersaing di pasar dalam negeri. Maka dari itu Indonesia harus membuat strategi yang cocok untuk komoditi makanan mengikuti perdagangan bebas dunia. Ada dua strategi yang diusulkan yaitu, Strategi yang berorientasi kedalam, tujuannya adalah mengembangkan pertanian Indonesia, mengukuhkan Agro-industri, memperkuat sekuriti pangan. Yang kedua strategi berorientasi keluar ditujukan untuk penetrasi pasar asing dengan memperbaiki kwalitas produk melalui sertifikasi, menyederhanakan rantai birokrasi dalam prosedur ekspor dan memperkuat negosiasi di WTO pada pengaturan produk strategis Indonesia.

6. Imai Emiko mahasiswa Tokyo University of Agriculture mempresentasikan Kondisi saat ini dan pandangan kedepan makanan ternak Jepang. Pada saat ini bahan makanan ternak produk Jepang hanya 24%, sedangkan konsentrat jatuh sampai menjadi 10%. Alasan perubahan besar ini terjadi karena pada pola makan orang Jepang yang berubah setelah perang dunia II. Terutama karena terjadi penurunan konsumsi nasi, dan peningkatan konsumsi makanan asal ternak. Maka dari itu terjadilah pertumbuhan ekonomi dan juga peningkatan konsumsi bahan makanan berkwalitas dan telah mendorong peningkatan pendapatan nasional.
Terjadi perubahan kebiasaan makan dan gaya hidup yang menyebabkan peningkatan impor bahan makanan. Hasil akhirnya angka swasembada pangan menurun. Pada saat ini terdapat bermacam-macam masalah di industri peternakan. Berhubungan dengan lingkungan, mengambil makanan dari tempat jauh akan mengakibatkan penggunaan bahan bakar minyak meningkat. Hal ini akan menurunkan kwalitas lingkungan. Dalam keamanan pangan BSE terjadi disebabkan makanan impor dari luar Jepang. Maka dari itu kesulitan dalam mengontrol jalur suplay makanan akan menurunkan keamanan pangan. Karena penimbunan kotoran ternak dan sirkulasi bahan rendah akan menimbulkan masalah lingkungan seperti polusi tanah dan air, dan peningkatan suhu bumi. Dengan semua sebab tersebut, Jepang hampir tidak dapat swasembada pangan.
Keamanan pangan dapat dicegah melalui pencegahan penggunaan bahan kimia, makanan dicampur tepung tulang dimana tidak dizinkan di Jepang. Untuk pencegahan peningkatan panas bumi, di peternakan dilakukan pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk didaur ulang menjadi pupuk. Untuk meningkatkan swasembada pangan dilakukan 4 langkah yaitu: pertama, penggunaan tanah sawah dengan sempurna, kedua promosi kontrak. Ketiga, merubah kebiasaan makan orang Jepang untuk makan makanan yang tepat dan keempat menggunakan biogas hasil dari kotoran ternak. Untuk masa depan diperlukan keseimbangan anatara kebijakan global dan kebijakan lokal.

LSM mitra kerja program magang petani muda di Jepang

1. The Japan Agricultural Exchange Council (JAEC) Tokyo

Profile organisasi
Fungsi organisasi ini adalah menyelenggarakan program The Asian Young Leaders Training Program sejak tahun 1983. Jumlah anggotanya 387 orang.

Nama Ketua : Shinichiro Asao
Nama Sekretaris : Hisaki Horiuchi
Alamat : Meiji-Seimei-Kamata-Ekimae Building 6F 39-2, Kamata 4-chome, Ota-ku, Tokyo 144-0052
Telpon : 03-5703-0251
Fax : 03-5703-0255
Email : -
Website : -

Analisa organisasi tersebut :
Organisasi cukup profesional dalam mengelola program petani magang. Setiap tahun dilakukan evaluasi memalui pertemuan annual meeting yang dilaksanakan di negara pengirim trainee secara bergiliran. Peserta pertemuan adalah Pengurus JAEC dan pejabat kementerian Pertanian negara pengirim trainee.

Anggaran tahun ini menurun sehingga diharapkan sejak tahun 2007 negara pengirim trainee dihimbau untuk menyiapkan dana tiket trainee pulang-pergi ke Jepang. Sementara yang ikut dalam program ini adalah Indonesia, Malaysia, Philipina dan Thailand. Ada negara lain yang berminat untuk mengikuti program ini adalah Vietnam, Myanmar dan Laos. Indonesia harus siap untuk berbenah diri.

Kepentingan Indonesia
Hubungannya dengan dengan kepentingan Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya adalah Petani muda Indonesia telah mengikuti program petani magang ini sejak tahun 1990 Yang jumlah pesertanya sekitar 15 orang per tahun.

2. The Japan Agricultural Exchange Council Fukui Prefecture

Profile organisasi
Fungsi organisasi ini adalah menyelenggarakan program petani magang sejak tahun 1990. Anggota organisasi ini terdapat 118 orang.

Nama Ketua : Hisaichi Shirasaki
Nama Sekretaris : Shingi Minami
Alamat : 14-22 Gojoho, Ono-shi, Fukui Pref. 912-0421
Telpon : 0779-64-1501
Fax : 0779-64-1219
Email : -
Website : -

Analisa organisasi tersebut
Pada tahun 2006 organisasi ini masih melakukan kerjasama dengan Badan SDM Departemen Pertanian dalam program petani magang di Propinsi Fukui. Orang tua angkat petani magang mengharapkan para trainee dapat berkomunikasi dengan semua anggota keluarga Host Familinya.

Kepentingan Indonesia
Hubungannya dengan dengan kepentingan Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya adalah telah terjalin kerjasama program petani magang Indonesia Jepang dimana jumlah pesertanya sekitar 2-7 orang per tahun..

3. The Niigata Agricultural Exchange Council (NAEC)

Profile organisasi
Organisasi ini telah menyelenggarakan program Petani magang sejak tahun 1995, dimana jumlah anggotanya terdapat 79 orang.

Nama Ketua : Toshiharu Morohashi
Nama Sekretaris : Joichi Kawakami, Nobutoshi Ikegu
Alamat : Kenshinren No.2 Bunshitsu, 1-86 Higashinakadori, Niigata-shi, Niigata Pref. 951-8116
Telpon : 025-223-2186
Fax : 025-223-2401
Email : -
Website : -

Analisa organisasi tersebut
Pada tahun 2006 organisasi ini masih melakukan kerjasama dengan Badan SDM Departemen Pertanian dalam program petani magang di Propinsi Niigata. Orang tua angkat petani magang mengharapkan para trainee mempunyai kemauan belajar dalam bidang pertanian.

Kepentingan Indonesia
Hubungannya dengan dengan kepentingan Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya adalah petani muda Indonesia telah mengikuti program petani dengan jumlah peserta sekitar 7 orang per tahun..

4. The Japan Agricultural Exchange Council (JAEC) of Gunma

Profile organisasi
Fungsi organisasi ini adalah menyelenggarakan program petani magang sejak tahun 1996, Jumlah anggota organisasi ini sebanyak 199 orang.

Nama Ketua : Takao Otake
Nama Sekretaris : Eiichi Noguchi
Alamat : Gardenhills 2-105,
674-1 Hisanaga, Fujimi-mura, Seta-gun, Gunma Pref. 371-0116
Telpon : 027-288-2902
Fax : 027-288-8524
Email : -
Website : -

Analisa organisasi tersebut
Pada tahun 2006 organisasi ini masih melakukan kerjasama dengan Badan SDM Departemen Pertanian dalam program petani magang di Propinsi Gunma. Orang tua angkat petani magang mengharapkan para trainee mempunyai kemauan belajar dalam bidang pertanian dan dapat berkomunikasi dengan baik.

Kepentingan Indonesia
Hubungannya dengan dengan kepentingan Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya adalah petani muda Indonesia telah mengikuti program petani magang sejak tahun 1999 dengan jumlah pesertanya sekitar 15 orang per tahun.

5. Kumamoto Agricultural Exchange Association (KIA)

Profile organisasi :
Fungsi organisasi ini adalah menyelenggarakan program Petani magang sejak tahun 1997. Jumlah anggotanya terdapat 90 orang.

Nama Ketua : Tsumoru Aoki
Nama Sekretaris : Daisaku Tojiri, Kenichi Takehara
Alamat : 17-15 Suigenji 3-chome, Kumamoto-shi, Kumamoto Pref. 862-0950
Telpon : 096-387-1122
Fax : 096-383-7630
Email : -
Website : -

Analisa organisasi tersebut
Pada tahun 2006 organisasi ini masih melakukan kerjasama dengan Badan SDM Departemen Pertanian dalam program petani magang di Propinsi Gunma. Orang tua angkat petani magang mengharapkan para trainee dapat berkomunikasi dengan baik dan mengikuti peraturan pemerintah Jepang.

Kepentingan Indonesia
Hubungannya dengan dengan kepentingan Indonesia dalam bidang politik, ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya adalah petani muda Indonesia telah mengikuti program petani magang dengan jumlah pesertanya sekitar 5-10 orang per tahun.

Tuesday 24 April 2007

Importir produk pertanian

(1) General
· Japan Food Industry Center
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3224-2361
· National Federation of Agricultural Cooperative Associations (NA)
JA Bldg., 1-8-3 Otemachi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0004
TEL: 03-3245-7147
· Japan Frozen Food Association
No.2 Katsuraya Bldg., 10-6 Nihonbashi Kobunacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0024
TEL: 03-3667-6671
· National Federation of Foods Importers Associations
c/o Japan Fresh Produce Import Facilitation Association
Suehiro Bldg., 1-12-16 Kanda Izumicho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0024
TEL: 03-5833-5141
· Japan International Agricultural Council
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3568-8771
· Japan F AO Association
Baji Chikusan Kaikan, 1-2 Kanda Surugadai, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0062
TEL: 03-3294-2425
· The Society of Japan Food Industry Executive
Iwao Bldg., 1-16-2 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3593-0661
· Japan Canners Association
Yurakucho Denki Bldg. North 1213 div., 1-7-1 Yurakucho, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0006
TEL: 03-3213-4751
· Japan Canned Fruits & Vegetables Packers Association
Kyodo Bldg., 3-1-16 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3271-6655
· Japan Food Hygiene Association
Shokuhin Eisei Center, 2-6-1 Jingumae, Shibuya-ku, Tokyo 150-0001
TEL: 03-3403-2111
· Japan Food Research Laboratory
52-1 Moto Yoyogicho, Shibuya-ku, Tokyo 151-0062
TEL: 03-3469-7131
· Japan Inspection Association of Food & Food Industry Environment
Kindai Bldg., 3-7-4 Kyobashi, Chuo-ku, Tokyo 104-0031
TEL: 03-3535-4351
· Japan Frozen Foods Inspection Corporation
Shuwa Dai 2 Shiba Park Bldg., 2-12-7 Shiba Daimon, Minato-ku, Tokyo 105-0012
TEL: 03-3438-1411
· Japanese Agricultural Standard Association
Aroma Bldg., 3-5-2 Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0025
TEL: 03-3249-7120
· Overseas Agricultural Development Association
Asia Kaikan, 8-10-32 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3478-3508

(2) Cereals and Preparations
· The National Federation of Rice Marketing Cooperative Association
3-3-6 Kojimachi, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0083
TEL: 03-3222-9511
· The Grain Importers Association
Mizuho Kaikan, 2-1-16 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3274-0171
· Flour Millers Association
Seifun Kaikan, 15-6 Nihonbashi Kabutocho, Chuo-ku, Tokyo 103-0026
TEL: 03-3667-1011 to 1015
· Japan Federation of Drynoodle Manufacturers Association
Seifun Kaikan, 15-6 Nihonbashi Kabutocho, Chuo-ku, Tokyo 103-0026
TEL: 03-3666-7900
· Japan Federation ofNoodle Manufacturers Association
Zenmenren Kaikan, 3-14-3 Morishita, Koto-ku, Tokyo 135-0004
TEL: 03-3634-2255
· Japan Convenience Foods Industry Association
Kimura Bldg., 5-5-5 Asakusabashi, Taito-ku, Tokyo 111-0053
TEL: 03-3865-0811
· All Japan Macaroni Association
Seifun Kaikan, 15-6 Nihonbashi Kabutocho, Chuo-ku, Tokyo 103-0026
TEL: 03-3667-4245
· Japan Baking-Industry Association
Yaesu Kato Bldg., 15-12 Nihonbashi Kabutocho, Chuo-ku, Tokyo 103-0026
TEL: 03-3667-1976
· Japan Prepared-mix Association
Seifun Kaikan, 15-6 Nihonbashi Kabutocho, Chuo-ku, Tokyo 103-0026
TEL: 03-3669-0251
· Japan Buckwheat Millers Association
1-40-4 Komagome, T oshima-ku, Tokyo 170-0003
TEL: 03-3944-5461
· All Japan Federation of Bakers Association
Zenpan Bldg., 1-34-9 Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo 160-0022
TEL: 03-3352-3341
· Japan Pea and Bean Importers Association
Daiichi Suzumaru Bldg., 2-39-8 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3431-3895
· Japan Grain Inspection Association
Seifun Kaikan, 15-6 Nihonbashi Kabutocho, Chuo-ku, Tokyo 103-0026
TEL: 03-3668-0911

(3) Fruits and Preparations
· Japan Fruit Growers Cooperative Association
Ota Shijo, 3-2-1 Tokai, Ota-ku, Tokyo 143-0001
TEL: 03-5492-5420
· Japan Fruit Foundation
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3586-1381
· Japan Fresh Produce Import Facilitation Association
Suehiro Bldg., 1-12-16 Kanda Izumicho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0024
TEL: 03-5833-5141
· Japan Citrus Fruits Importers Association
Imperial Bldg., 2-12-5 Kyobashi, Chuo-ku, Tokyo 104-0031
TEL: 03-3567-8613
· The Japanese Federation of Banana Ripeners Association
Matsutaka Bldg., 3-6-4 Tokai, Ota-ku, Tokyo 143-0001
TEL: 03-5492-2566
· The Japan Banana Importers Association
Zenkyoren Bldg., 2- 7-9 Hirakawacho, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0093
TEL: 03-3263-0461
· Japan Canned Mandarin Orange Packers Association
Yurakucho Denki Bldg. North 1213 div., 1-7-1 Yurakucho, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0006
TEL: 03-5222-3571
· Japan Jam Processor Association
Yurakucho Denki Bldg. North 1213 div., 1-7-1 Yurakucho, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0006
TEL: 03-3213-4759
· All Japan Apple Conference
Ota Shijo, 3-2-1 Tokai, Ota-ku, Tokyo 143-0001
TEL: 03-5492-5236
· Corporate Juridical Person Japan Canned Pineapple Association
Dobashi Bldg., 1-11-1 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3501-6957

(4) Vegetables and Preparations
· Vegetable Supply Stabilization Fund
Zenkoku Nogyo Kyosai Kaikan, 19ichibancho, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0082
TEL: 03-3230-3771
· Nihon Konnyaku Association
Murayama Bldg., 1-5-12 Kanda Sudacho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0041
TEL: 03-3258-0288
· All Japan Tsukemono Federation of Cooperatives
Chiyoda Chuo Bldg., 2-16-2 Soto Kanda, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0021
TEL: 03-3253-9797
· Japan Ginseng Agricultural Cooperative Association
Higashi Ochanomizu Bldg., 2-29 Kanda Awajicho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0063
TEL: 03-3251-4611
· Japan Dehydrated Vegetables Association
1-9-12 Irifune, Chuo-ku, Tokyo 104-0042
TEL: 03-5117-2661
· All Japan Bean Sprouts Association of Co-operative Union
Kasai Shijo, 3-4-1 Rinkaicho, Edogawa-ku, Tokyo 134-0086
TEL: 03-3878-2053
· The Japan Sprouting Beans Importers Association
Daiichi Suzumaru Bldg., 2-39-8 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3431-3895
· Japan Tomato Processors Association
Nihonbashi SK Bldg., 15-18 Nihonbashi Kodenmacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0001
TEL: 03-3639-9666
· The Japan Institute ofTomato Products and Seasonings
Nihonbashi SKBldg., 15-18 Nihonbashi Kodenmacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0001
TEL: 03-3639-9668
· Japan Beans and Peas Foundation
JA Bldg., 1-8-3 Otemachi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0004
TEL: 03-3270-2809

(5) Livestock and Dairy Products
· The National Federation of Livestock Agriculture Cooperative Association
Baji Chikusan Kaikan, 1-2 Kanda Surugadai, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0062
TEL: 03-3292-3031
· Central Association of Livestock Industry
Toranomon No. 17 Mori Bldg., 1-26-5 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3581-6677
· Agriculture & Livestock Industries Corporation CALlC)
Azabudai Bldg., 2-2-1 Azabudai, Minato-ku, Tokyo 106-8635
TEL: 03-3582-3381
· The National Federation of Dairy Cooperative Associations
Chikusan Kaikan, 4-9-2 Ginza, Chuo-ku, Tokyo 104-0061
TEL: 03-3542-6131
· Japan Dairy Council
JA Bldg., 1-8-3 Otemachi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0004
TEL: 03-3245-7621
· The Dairy Farmers Association of Japan
Rakuno Kaikan, 1-37-20 Yoyogi, Shibuya-ku, Tokyo 151-0053
TEL: 03-3370-5341~5
· Japan Dairy Products Association
Nyugyo Kaikan, 1-14-19 Kudan-kita, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0073
TEL: 03-3261-9161
· Japan Milk Industry Association
Nyugyo Kaikan, 1-14-19 Kudan-kita, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0073
TEL: 03-3261-9164
· Japan Ice Cream Association
Nyugyo Kaikan, 1-14-19 Kudan-kita, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0073
TEL: 03-3264-3104
· The Japan Imported Cheese Promotion Association
Nyugyo Kaikan, 1-14-19 Kudan-kita, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0073
TEL: 03-3288-7258
· National Fermentated Lactic Acid Beverage Association
Hoken Kaikan Annex, 1-1 Ichigaya Sadoharacho, Shinjuku-ku, Tokyo 162-0842
TEL: 03-3267-4686
· Japan Meat Association
Ajimikku Bldg., 6-13-16 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3582-1241
· Japan Chicken Association
First Bldg. 4F, 17 Kanda Higashi Matsushitacho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0042
TEL: 03-5289-7890
· Japan Meat Conference
Daiichi Amai Bldg., 1-12-3 Kanda Nishikicho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0054
TEL: 03-3293-9201
· The Japan Ham & Sausage Processors Cooperative Association
Ham Sausage Kaikan, 1-5-6 Ebisu, Shibuya-ku, Tokyo 150-0013
TEL: 03-3444-1211
· The Japan Meat Processors Association
Ham Sausage Kaikan, 1-5-6 Ebisu, Shibuya-ku, Tokyo 150-0013
TEL: 03-3444-1211
· Japan Hamburg & Humburger Association
Muroyon Bldg., 4-3-5 Nihonbashi Muromachi, Chuo-ku, Tokyo 103-0022
TEL: 03-3245-0228
· The Japan Sheep Casing Importers' Association
Yoshinoya Bldg., 1-32-6 Nishi-Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0031
TEL: 03-3493-6301
· Japan Poultry Association
Baji Chikusan Kaikan, 1-2 Kanda Surugadai, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0062
TEL: 03-3294-5786
· Japan Federation of Poultry Farmer's Cooperative Association
Kanna Sudacho Bldg., 1-7 Kanda Sudacho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0041
TEL: 03-5296-7041
· Japan Egg Dealers Association
Baji Chikusan Kaikan, 1-2 Kanda Surugadai, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0062
TEL: 03-3294-8571
· Japan Livestock Traders Association
Osakaya Bldg., 3-1-9 Mita, Minato-ku, Tokyo 108-0073
TEL: 03-3454-1435
· Japan Beekeeping Association
Baji Chikusan Kaikan, 1-2 Kanda Surugadai, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0062
TEL: 03-3291-8628
· Japan Sheep Breeders' Association
3-20-9 Yushima, Bunkyo-ku, Tokyo 113-0034
TEL: 03-3831-3195
· Japan Fur Association
Miyajima Bldg., 2-8-7 Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0025
TEL: 03-3663-1120

(6) Fats and Oils Materials and Products
· Japan Oilseed Processors Association
Yushi Kogyo Kaikan, 3-13-11 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3271-2705
· Japan Marine Oil Association
32-7 Moto Yoyogicho, Shibuya-ku, Tokyo 151-0062
TEL: 03-3469-6891
· Japan Soap & Detergent Cooperative Association
Oyu Bldg., 2-6-8 Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0025
TEL: 03-3667-6969
· Japan Oil, Meal & Vitamin Exporters Association
Kyodo Bldg. Shin Horidome, 1-10-12 Nihonbashi Horidomecho, Chuo-ku, Tokyo 103-0012
TEL: 03-3662-9823
· The Japan Oil & Fat Importers & Exporters Association
Kyodo Bldg. Shin Horidome, 1-10-12 Nihonbashi Horidomecho, Chuo-ku, Tokyo 103-0012
TEL: 03-3662-9821
· Soya Beans Stable Supply Association
Nihonbashi Sogo Bldg., 9-3 Nihonbashi Kobunecho, Chuo-ku, Tokyo 103-0024
TEL: 03-5641-8599
· Japan Margarine Shortening & Lard Industries Association
Nihon Margarine Kaikan, 3-27-8 Nihonbashi Hamacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0007
TEL: 03-3666-6159
· Japan Rice Bran Oil Processors Cooperative
Koami Bldg., 18-7 Nihonbashi Koamicho, Chuo-ku, Tokyo 103-0016
TEL: 03-3639-5070

(7) Sweeteners
· Japan Sugar Refiners' Association
Seito Kaikan, 5-7 Sanbancho, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0075
TEL: 03-3288-1151
· Japan Starch and Sweeteners Industry Association
Kono Bldg., 1-23-9 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3503-3001
· All Japan Starch Sweeteners Industry Association
Nihon Shuzo Kaikan, 1-1-21 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3503-0876
· The Japan Sugar Import & Export Council
Oshima Bldg., 1-3 Nihonbashi Koarni-cho, Chuo-ku, Tokyo 103-0016
TEL: 03-3639-2546
· Nihon Seito Kyokai
Wada Bldg., 1-6-11 Nihonbashi Kakigaracho, Chuo-ku, Tokyo 103-0014
TEL: 03-3661-2530
· Japan Beet Sugar Association
Toranomon Bldg., 1-1-12 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3591-9840
· Japan Cane Sugar Manufacturing Association
Teshima Bldg., 1-12-8 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3501-5066
· Japan Centrifugal Sugar Industry Association
Kozato Bldg., 2-4-4 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3501-7028
· Japan Modified Starches Association
Kyodo Bldg., 10 Kanda Mikuracho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0038
TEL: 03-3256-9114
· National Federation of Starch Cooperation
Hosokawa Bldg., 1-1-16 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3585-2428
· Import Molasses Conference
c/o Fuji Marine CO., LTD., 2-1-2 Uchi-Kanda, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0047
TEL: 03-5256-1541
· Japan Honey Importers' Association
Kandabashi Yasuda Bldg., 1-1 Kanda Nishikicho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0054 TEL: 03-3219-3040
· Japan Honey Cooperative Association
9-15-5 Takashimadaira, Itabashi-ku, Tokyo 175-0082
TEL: 03-3934-1604

(8) Condiments
· Japan Miso Co-operative Industrial Association
2-16-5 Nihonbashi Hamacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0007
TEL: 03-5651-2921
· Japan Soy Sauce Brewers' Association
3-11 Nihonbashi Koamicho, Chuo-ku, Tokyo 103-0016
TEL: 03-3666-3286
· All Japan Mirin Association
Maruzen Bldg., 2-3-10 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3281-5316
· Japan Vinegar Association
F. Bldg., 3-4 Yotsuya, Shinjuku-ku, Tokyo 160-0004
TEL: 03-3351-9280
· Umami Manufacturers Association of Japan
KS Bldg., 3-9-5 Hacchobori, Chuo-ku, Tokyo 104-0032
TEL: 03-3551-8368
· Japan Sauce Industry Association
Nihonbashi SK Bldg., 15-18 Nihonbashi Kodenmacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0001
TEL: 03-3639-9667
· All Japan Mustard Manufacturers Association
c/o Minokyu CO., LTD., 24-1 Togari Hongomae, Hagiwaracho, 1chinomiya-shi, Aichi 491-0375 TEL: 0586-69-0309
· Japan Mayonnaise Makers Association
Chuo Bldg., 3-8-15 Ginza, Chuo-ku, Tokyo 104-0061
TEL: 03-3563-3590
· All Japan Spice Association
2-13-1 Nishigahara, Kita-ku, Tokyo 114-0024
TEL: 03-3940-2791
· Japan Soup Association
F. Bldg., 3-4 Yotsuya, Shinjuku-ku, Tokyo 160-0004
TEL: 03-3341-5435
· Japan Instant Soup Association
Daiichi Nanou Bldg., 2-21-2 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3432-4664
· All Japan Wasabi Powder Association
Daiichi Nanou Bldg., 2-21-2 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3432-5700
· All Japan Furikake Association
Daiichi Nanou Bldg., 2-21-2 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3432-5700
· All Japan Curry Manufacturers Association
Yamagishi Bldg., 3-20-1 Kuramae, Taito-ku, Tokyo 111-0051
TEL: 03-5687-1793

(9) Confectionery
· Japan Biscuit Association
JB Bldg., 6-9-5 Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0004
TEL: 03-3433-6131
· An Nippon Kashi Association
JB Bldg., 6-9-5 Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0004
TEL: 03-3431-3115
· An Japan Association of Confectionery Manufacturers
Zenkaren Bldg., 5-12-4 Minami-Aoyama, Minato-ku, Tokyo 107-0062
TEL: 03-3400-8901
· All Japan Confectionery Association
1-16-10 Shibadaimon, Minato-ku, Tokyo 105-0012
TEL: 03-3432-3871
· Chocolate and Cocoa Association of Japan
JB Bldg., 6-9-5 Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0004
TEL: 03-5777-2035
· Japan Chocolate Industrial Corporation
2-3-13 Higashi-Sakashita, Itabashi-ku, Tokyo 174-0042
TEL: 03-3969-1261
· Japan Confectionery Importers Association
c/o Meidi-ya CO., LTD., 2-2-8 Kyobashi, Chuo-ku, Tokyo 104-8302
TEL: 03-3271-9518
· All Japan Rice Flour Makers Cooperation
4-11-3 Matsugaya, Taito-ku, Tokyo 111-0036
TEL: 03-3845-0881
· Rice, Cracker Manufacturer's Association of Japan
JB Bldg., 6-9-5 Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0004
TEL: 03-5777-1616
· Japan Chewing Gum Association
JB Bldg., 6-9-5 Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0004
TEL: 03-3433-5213
· The Tokyo Trade Association of Confectionery Manufactures
2 Okazato, Sowamachi, Sashimagun, Ibaraki 306-0206
TEL: 0280-98-3762
· Japan Dried Fruits Importers Association
c/o Shoei Foods Corp., 5-7 Akihabara, Taito-ku, Tokyo 110-8723
TEL: 03-3253-1231
· All Japan Grand Nuts Association
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3584-7311
· Japan Nut Association
Nihonbashi Izumi Bldg. SF, 2-17-9 Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0025
TEL: 03-5649-8572

(10) Beverages
· Japan Tea Exporters' Association
17 Kita Bancho, Shizuoka-shi, Shizuoka 420-0005
TEL: 054-271-3428
· Japan Tea Association
3-6-22 Shiba Koen, Minato-kn, Tokyo 105-0011
TEL: 03-3431-6509
· All Japan Coffee Association
Max Head Office Bldg. Annex, 6-2 Nihonbashi Hakozakicho, Chuo-kn, Tokyo 103-0015
TEL: 03-5649-8377
· The Japan Instant Coffee Association
Tennozu Yusen Bldg., 2-2-20 Higashi Shinagawa, Shinagawa-ku, Tokyo 140-0002
TEL: 03-5769-6213
· Japan Coffee Import Association
c/o Marubeni Corp., 1-4-2 Otemachi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-8088
TEL: 03-3282-4440
· Coffee Beverage Fair Trade Conference
Daini Toyo Bldg., 2-1-21 Nihonbashi, Chuo-kn, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3275-1031
· Japan Coffee Beverage Association
Daini Toyo Bldg., 2-1-21 Nihonbashi, Chuo-kn, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3275-1031
· Japan Fruit Juice Association
Daini Toyo Bldg., 2-1-21 Nihonbashi, Chuo-kn, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3275-1031
· The Japan Soft Drinks Association
CM Bldg., 3-3-3 Nihonbashi Muro-machi, Chuo-kn, Tokyo 103-0022
TEL: 03-3270-7300
· Japan Mate Association
c/o Japan Green Tea Ass., Uchida Bldg., 1-24-16 Takadanobaba, Shinjukn-ku,Tokyo 169-0075
TEL: 03-3200-8207
· Japan Herb Association
c/o Japan Green Tea Ass., Uchida Bldg., 1-24-16 Takadanobaba, Shinjukn-ku, Tokyo 169-0075
TEL: 03-3200-8207
· Brewers Association of Japan
2-8-18 Kyobashi, Chuo-kn, Tokyo 104-0031
TEL: 03-3561-8386
· The Brewing Society of Japan
2-6-30 Takinogawa, Kita-kn, Tokyo 114-0023
TEL: 03-3910-3853
· Japan Sake Brewers Association
Nihon Shuzo Kaikan, 1-1-21 Nishi-Shinbashi, Minato-kn, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3501-0101
· Nippon Distillers Association
Maruzen Bldg., 2-3-10 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3281-5316
· Japan Spirits & Liquors Makers Association
Koura Daiichi Bldg., 1-1-6 Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0025
TEL: 03-3668-4621
· Japan Wineries Association
Koura Daiichi Bldg., 1-1-6 Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0025
TEL: 03-3668-4621
· Japan Wines and Spirits Importers Association
Dai 1 Tentoku Bldg., 1-13-5 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3503-6505
· Japan Mineral Water Association
Fujiwara Bldg., 2-9-17 Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo 160-0022
TEL: 03-3350-9100

(11) Feeds
· Japan Feed Manufacturers Association
Azabudai Bldg., 2-2-1 Azabudai, Minato-ku, Tokyo 106-0041
TEL: 03-3583-8031
· Japan Feed Trade Association
Koizumi Bldg., 4-3-13 Ginza, Chuo-ku, Tokyo 104-0061
TEL: 03-3563-6441
· Mix Feed Supply Stabilization Organization
Dai 15 Mori Bldg., 2-8-10 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3504-0861
· Japan Pet Food Manufactures' Association
c/o Japan Pet Food CO., LTD., Kyodo Bldg., 1-4-21 Yaesu, Chuo-ku, Tokyo 103-0028
TEL: 03-3281-0155

(12) Flowers and Flower Bulbs
· Japan Seed Trade Association (J.S.T.A.)
2-26-11 Hongo, Bunkyo-ku, Tokyo 113-0033
TEL: 03-3811-2654
· Japan Fruit Tree Seedling & Clonal Association
c/o Japan Fruits Growers Cooperative Association, Ota Shijo Jimu-to, 3-2-1 Tokai, Ota-ku, Tokyo 143-0001
TEL: 03-5492-5433
· Japan Flower Wholesale Market Association
Fukuroku Bldg., 2-7 Kanda Tsukasacho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0048
TEL: 03-3291-6987
· Japan Flower Growers Association
Kyowa Daiichi Bldg., 2-6-5 Shibadaimon, Minato-ku, Tokyo 105-0012
TEL: 03-3434-9554
· The All Japan Florists' Association
1-1 Torihamacho, Kanazawa-ku, Yokohama-shi, Kanagawa 236-0002
TEL: 045-778-9515
· Japan Flower Bulb Traders' Association
c/o Japan Fruits Growers Cooperative Association, Ota Shijo Jimu-to, 3-2-1 Tokai, Ota-ku, Tokyo 143-0001
TEL: 03-3799-0006

(13) Fishery Products
· Japan Fisheries Association
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3585-6683
· Japan-China Fishing Association
c/o Japan Fisheries Association, Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3585-6684
· National Federation ofFisheries Co-operative Associations
Coop Bldg., 1-1-12 Uchi Kanda, Chiyoda-ku, Tokyo 101-8503
TEL: 03-3294-9611
· Overseas Fishery Corporation Foundation
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3585-5381
· Japan Whaling Association
Toyomi Shinko Bldg. 7F, 4-5 Toyomicho, Chuo-ku, Tokyo 104-0055
TEL: 03-5547-1940
· National Federation of Medium Trawlers
Shuwa Dai 2 Toranomon Bldg., 1-21-19 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001 TEL: 03-3508-0361
· Association for East China Sea Trawler Fishery
Sokobiki Kaikan, 7-8 Maruocho, Nagasaki-shi, Nagasaki 852-8004
TEL: 095-861-3135
· Federation of Japan Tuna Fisheries Co-operative Association
2-3-22 Kudan-Kita, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0073
TEL: 03-3264-6161
· Japan Salmon Fisheries Co-operative Association
Otsubo Bldg. 2F, 1-18-8 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0008
TEL: 03-3593-2321
· Japan Fish -Wholesalers Association of Central Market
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3583-3642
· National Federation of Fishery Processor's Co-operative Associations
1-10-3 Ginza, Chuo-ku, Tokyo 104-0061
TEL: 03-3564-6333
· Japan Marine Products Importers Association
ShOOo Dai 2 Bldg., 1-23 Kanda Nishiki-cho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0054
TEL: 03-5280-2891
· Japan Fisheries Resource Conservation Association
Tokyo Suisan Bldg., 4-18 Toyomicho, Chuo-ku, Tokyo 104-0055
TEL: 03-3534-0681
· Japan Agar-agar Manufachlrers' Association
c/o Ina ShokOOin Kogyo Co., 5074 Nishi-Haruchika, Ina-shi, Nagano 399-4498 TEL: 02657-8-1121
· Japan Sea Farming Association
Nishizawa Bldg., 3-14-8 Dchi Kanda, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0047
TEL: 03-5296-3181
· Japan Fish Sausage Association
Kusumoto Dai 6 Bldg., 1-3-9 Higashi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0021 TEL: 03-3573-5586
· All Japan Kamaboko Makers Association
Zenkama Bldg., 3-37 Kanda Sakumacho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0025
TEL: 03-3851-1371
· All Japan Fish Paste Products Association
Zenkama Bldg., 3-37 Kanda Sakumacho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0025
TEL: 03-3851-1371
· Tuna Packers Association of Japan
NP1 Bldg., 3-5-6 Deno, Taito-ku, Tokyo 110-0005
TEL: 03-3832-3150
· Japan Suisankanzume Packers Association
Echizenya Bldg., 1-1-6 Kyobashi, Chuo-ku, Tokyo 104-0031
TEL: 03-3281-7446
· All Japan Eel Culture Associations
Daiwa Bldg., 9-4 Konyamachi, Shizuoka-shi, Shizuoka 420-0852
TEL: 054-252-6817
· Japan Nori Incorporated Association
Hirabayashi Bldg., 2-30-2 Hakusan, Bunkyo-ku, Tokyo 112-0001
TEL: 03-3815-2787
· Edible Nori Fair Trade Conference
Hirabayashi Bldg., 2-30-2 Hakusan, Bunkyo-ku, Tokyo 112-0001
TEL: 03-3815-2787
· National Delicate Tidbit Manufacturers Association
Phoenix Higashi-Ginza, 4-2-7 Tsukiji, Chuo-ku, Tokyo 104-0045
TEL: 03-3541-9106
· All Japan Kezuribushi Industrial Association
San Field Bldg., 5-29-47 Toyo, Koto-ku, Tokyo 135-0016
TEL: 03-5690-1601
· All Japan Dried Small Sardines Association
San Field Bldg., 5-29-47 Toyo, Koto-ku, Tokyo 135-0016
TEL: 03-5690-1601
· National Co-operative Association of Squid Processors
Shimada Bldg., 3-47-8 Yushima, Bunkyo-ku, Tokyo 113-0034
TEL: 03-3834-3731
· Japan Kombu Incorporated Association
Naruto Bldg., 1-7-20 Nishi Honmachi, Nishi-ku, Osaka 550-0005
TEL: 06-6533-2290
· Japan Wakame Incorporated Association
c/o Kotani Kaiso Ten, 4-1-4 Kami-Igusa, Suginarni-ku, Tokyo 167-0023
TEL: 03-3396-3321
· Japan Ornamental Fish Trade Association
c/o Japan Ornamental Fish Trade Co., 2-40-10 Chidori, Ota-ku, Tokyo 146-0083 TEL: 03-3757-2321
(14) Pearls
· Japan Pearl Promotion Society
Shinju Kaikan, 3-6-15 Kyobashi, Chuo-ku, Tokyo 104-0031 TEL: 03-3561-4355
· Japan Pearl Exporters' Association (Headquarters)
122 Higashimachi, Chuo-ku, Kobe 650-0031
TEL: 078-331-4031

(15) Forestry Products
· National Federation of Forest Owners' Cooperative Associations Coop Bldg. 1-1-12 Uchi Kanda, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0047
TEL: 03-3294-9711
· All Japan Federation of Lumber Association
Nagatacho Bldg., 2-4-3 Nagatacho, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0014
TEL: 03-3580-3215
· Japan Forestry Association
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3586-8430
· Japan American Lumber Conference
Yushi Kogyo Kaikan, 3-13-11 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3271-9624
· Japan South-Sea Lumber Conference
Yushi Kogyo Kaikan, 3-13-11 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3271-9624
· Aomori Broad-leaved Trees Association
5-1-18 Honcho, Aomori-shi, Aomori 038-0802
TEL: 0177-34-1431
· Japan Plywood Manufacturers' Association
Toranomon 12 Mori Bldg., 1-17-3 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3591-9246
· Japan Wood Flooring Manufacturer's and Constructor's Association Mokuzai Kaikan, 2-5-11 Fukagawa, Koto-ku, Tokyo 135-0033
TEL: 03-3643-2948
· Japan Fiberboard and Particleboard Manufacturers Association
Tanaka Yaesu Bldg., 1-5-15 Yaesu, Chuo-ku, Tokyo 103-0028
TEL: 03-3271-6883
· Japan Lumber Importer's Association
Yushi Kogyo Kaikan, 3-13-11 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3271-0926
· Japan Wood Products and Research Information Center
Rinyu Bldg., 1-7-12 Koraku, Bunkyo-ku, Tokyo 112-0004
TEL: 03-3816-5595
· Japan Special Forest Project Promotion Association
Koei Bldg., 1-3-5 Uchi Kanda, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0047
TEL: 03-3293-1197
· Japan Plywood Inspection Corporation
Meisan Bldg., 1-18-17 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3591-7438

(16) Chemical Fertilizer and Agricultural Chemicals
· Japan Urea & Ammonium Sulfate Industry Association
Aroma Bldg., 3-5-2 Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0025
TEL: 03-3662-6371
· Japan Calcium Cyanamide Industry Association
Kyodo Bldg. Kanda Higashiguchi 9F, 3-3-4 Kanda Kajicho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0045
TEL: 03-5207-5841
· Fused Magnesium Phosphate Manufacturers' Association
Nihonbashi S&S Bldg., 17-14 Nihonbashi Kodenmacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0001
TEL: 03-3667-1471
· Japan Ammonium Chloride Fertilizer Association
Umeoka Bldg., c/o Nippon Godo Hiryo K.K., 1-13-12 Kanda Iwamotocho, Chiyoda-ku, Tokyo
101-0032
TEL: 03-5820-1027
· Calcium Silicate Fertilizer Association
Dai 1 Inoue Bldg., 2-14-1 Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo 103-0025
TEL: 03-5651-1616
· Japan Compound Fertilizer Association
Daiichi SS Bldg., 4-12-20 Hacchobori, Chuo-ku, Tokyo 104-0032
TEL: 03-5543-0806
· Society of Agricultural Chemical Industry
Nihonbashi Club Kaikan, 1-5-8 Nihonbashi Muromachi, Chuo-ku, Tokyo 103-0022
TEL: 03-3241-0215
· Hygienic Insecticide Industrial Association of Japan
Kyodo Bldg., 2-2-1 Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo 103-0027
TEL: 03-3281-4004
· Japan Insecticides Industrial Association
Nakatani Bldg., 1-8-32 Kyomachi Bori, Nishi-ku, Osaka 550-0003
TEL: 06-6443-6119

(17) Distribution and Food Service Industries
· Japan Chain Stores Association
Toranomon 40 Mori Bldg., 5-13-1 Toranomon, Minato-ku, Tokyo 105-0001
TEL: 03-3433-1290
· Japan Self-Service Association, Inc.
TOC Bldg., 7-22-17 Nishi-Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0031
TEL: 03-3494-3836
· National Association of Supennarkets
Okubo Fuji Bldg. 2-7-1 Okubo, Shinjuku-ku, Tokyo 169-0072
TEL: 03-3207-3157
· Japan Voluntary Chain Association
Ikeda Bldg., 1-7-15 Shibakoen, Minato-ku, Tokyo 105-0011
TEL: 03-3435-7311
· Japan Food Service Association
Hamamatsucho Central Bldg., 1-29-6 Hamamatsucho, Minato-ku, Tokyo 105-0013 TEL: 03-5403-1060
· Japan Food Services Distributors Association
Hiratomi Bldg., 1-10-1 Uchi Kanda, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0047
TEL: 03-3292-8225
· Japan Feeding Goods Association
Matsui Bldg., 28-2 Kanda Tomiyamacho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0043
TEL: 03-3255-0455
· Japan Industrial Food Service Association
Kanda Kihara Bldg., 3-5-8 Kanda Kajicho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0045
TEL: 03-3254-4614
· Japan Institute of Food Distribution Systems
Sankyu Bldg., 3-6-14 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0013
TEL: 03-3581-1246
· Organization Food Marketing Structure Importment, OFSI
Sankaido Bldg., 1-9-13 Akasaka, Minato-ku, Tokyo 107-0052
TEL: 03-3505-6120
· Food Service Industry Survey and Research Center
Zenkoku Nogyo Kyosai Kaikan, 19 Ichibancho, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0082 TEL: 03-3262-2324

(18) Others
· Japan Yeast Industry Association
Seifun Kaikan, 15-6 Nihonbashi Kabutocho, Chuo-ku, Tokyo 103-0026
TEL: 03-3666-0626
· Japan Food Additives Association
Nihonbashi San-ei Bldg., 1-3-9 Nihonbashi Horidomecho, Chuo-ku, Tokyo 103-0012
TEL: 03-3667-8311
· Japan Perfumery & Flavoring Association
Nitta Bldg., 8-2-1 Ginza, Chuo-ku, Tokyo 104-0061
TEL: 03-3571-3855
· International Aromatics Traders' Association of Japan
c/o Tanemura Shokai, 2-3-9 Shibadaimon, Minato-ku, Tokyo 105-0012
TEL: 03-3578-7011
· Japan Flavor & Fragrance Manufacturers' Association
Ninjin Bldg. 6F, 4-7-1 Nihonbashi Honcho, Chuo-ku, Tokyo 103-0023
TEL: 03-3516-1600
· Japan Daily Foods Association
Noda Bldg., 10-6 Ichibancho, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0082
TEL: 03-3263-0957
· Japan Frozen & Dry Foods Association
c/o Nihon Shokuryo Shinbumsha, Daiichi Nanou Bldg., 2-21-2 Nishi-Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0003
TEL: 03-3432-4664
· National Co-operative Association of Seasoning Foods Process
Daini Eguchi Bldg., 1-17-2 Higash-Ueno, Taito-ku, Tokyo 110-0015
TEL: 03-5688-1402
· Japan Health Food and Nutrition Association
2-7-27 Sadoharacho, Ichigaya, Shinjuku-ku, Tokyo 162-0842
TEL: 03-3268-3131
· All Japan Health & Natural Foods Association
Hongo Suzuyoshi Bldg., 3-31-3 Hongo, Bunkyo-ku, Tokyo 113-0033
TEL: 03-3814-6052
· Japan Baby Food Association
c/o Japan Canners Association, Yurakucho Denki Bldg., North 1213 Div.,
1-7-1 Yurakucho, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0006
TEL: 03-3213-4751
· Japan Bio-Industry Association
Grande Bldg., 2-26-9 Hacchobori, Chuo-ku, Tokyo 104-0032
TEL: 03-5541-2731
· Can Manufactures Institute of Japan
Kokusai Kanko Kaikan, 1-8-3 Marunouchi,Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005
TEL: 03-3231-1705
· Japan Glass Bottle Association
Nihon Garasu Kogyo Center Bldg., 3-1-9 Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 105-0004
TEL: 03-3502-3830
· The Japan Food Machinery Manufacturers' Association Fuma Bldg., 3-19-20 Shibaura, Minato-ku, Tokyo 108-0023 TEL: 03-5484-0981
· Japan Packing Institute
Togeki Bldg., 4-1-1 Tsukiji, Chuo-ku, Tokyo 104-0045 TEL: 03-3543-1189


2. Testing Facilities for Agriculture, Forestry and Fishery Products
(1) (Independent Administrative Institutions) Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Otaru
Otaru Kowan Godo Chosha, 5-3 Minatomachi, Otaru-shi, Hokkaido 047-0007
TEL: 0134-22-9286
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Sendai
No.3 Sendai Godo Chosha, 1-3-15 Gorin, Miyagino-ku, Sendai-shi, Miyagi 983-0842
TEL: 022-293-3931
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Tokyo
Saitama Shinto shin Godo Chosha, 1-21-2 Kitabukuro-cho, Saitama-shi, Saitama 330-9731
TEL: 048-600-2350
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Yokohama
No.2 Yokohama Godo Chosha, 5-57 Kita Naka-dori, Naka-ku, Yokohama-shi, Kanagawa 231­0003
TEL: 045-201-7431
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Nagoya
No.2 Nagoya Norin Sogo Chosha, 1-2-2 Sannomaru, Naka-ku, Nagoya-shi, Aichi 460-0001
TEL: 052-232-2027
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Kobe
1-4 Onohamacho, Chuo-ku, Kobe-shi, Hyogo 651-0082
TEL: 078-331-2741
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Okayama
No.2 Okayama Godo Chosha, 1-4-1 Shimo Ishii, Okayama-shi, Okayama 700-0907
TEL: 086-222-6926
· Center for Food Quality, Labeling and Consumer Service in Moji
Moji Kowan Godo Chosha, 1-3-10 Nishi-Kaigan, Moji-ku, Kita Kyushu-shi, Fukuoka 801-0841 TEL: 093-321-2661

(2) Animal Quarantine Stations, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
· Animal Quarantine Station
11-1 Haramachi, Isogo-ku, Yokohama-shi, Kanagawa 235-0008
TEL: 045-751-5921
· Narita Substation
Dai-2 P.O.Box 2207, Shin Tokyo Kokusai Airport, 1-1 Aza-Furugome, Furugome, Narita-shi, Chiba 282-0004
TEL: 0476-34-2342
· Nagoya Substation
Nagoya Kowan Godo Chosha, 2-3-12 lrifune, Minato-ku, Nagoya-shi, Aichi 455-0032
TEL: 052-651-0334
· . Kobe Substation
Kobe Bosai Godo Chosha, 1-4-3 Wakihama Kaigan-dori, Chuo-ku, Kobe-shi, Hyogo 651-0073
TEL: 078-222-8990
· Moji Substation
Moji Kowan Godo Chosha, 1-3-10 Nishi-Kaigan, Moji-ku, Kita Kyushu-shi, Fukuoka 801­0841
TEL: 093-321-1116
· Okinawa Substation
Naha Kowan Godo Chosha, 2-11-1 Minatomachi, Naha-shi, Okinawa 900-0001
TEL: 098-861-4370

(3) Plant Protection Stations, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
· . Yokohama Plant Protection Station
Yokohama Daini Godo Chosha, 5-57 Kita Naka-dori, Naka-ku, Yokohama-shi, Kanagawa 231­0003
TEL: 045-211-7150
· Sapporo Substation
1 Hitsujigaoka, Toyohira-ku, Sapporo-shi, Hokkaido 062-0045
TEL: 011-852-1808
· Shiogama Substation
Shiogama Kowan Godo Chosha, 3-4-1 Teizan-dori, Shiogama-shi, Miyagi 985-0011
TEL: 022-362-6916
· Niigata Substation
Niigata Kowan Godo Chosha, 1-5-4 Ryugashima, Niigata-shi, Niigata 950-0072
TEL: 025-244-4401
· Narita Substation
Shin Tokyo Koknsai Airport, No.2 Terminal, 1-1 Aza-Furugome, Furugome, Narita-shi, Chiba 282-0004
TEL: 0476-34-2350
· Tokyo Substation
Tokyo Kowan Godo Chosha, 2-56 Oumi, Koto-kn, Tokyo 135-0064
TEL: 03-3599-1136
· Nagoya Plant Protection Station
Nagoya Kowan Godo Chosha, 2-3-12 lrifune, Minato-kn, Nagoya-shi, Aichi 455-0032
TEL: 052-651-0111
· Fushiki Substation
Fushiki Kowan Godo Chosha, 11-15 Fushiki Nishikicho, Takaoka-shi, Toyama 933-0105
TEL: 0766-44-0990
· Shimizu Substation
Shimizu Kowan Godo Chosha, 9-1 Hinodecho, Shimizu-shi, Shizuoka 424-0922
TEL: 0543-52-3775

Kebijakan Industri Pertanian Republik Rakyat China

Sementara diadakannya pembangunan industri berskala besar, produksi industri pertanian juga dikembangkan secara menyeluruh. Sejak tahun 1952 sampai tahun 1978, industri pertanian RRC menyediakan akumulasi yang sangat besar sejumalh 800 milyar yuan Renminbi untuk industrilisasi ekonomi rakyat, industri pertamian serta pembangunan irigasi di tanah pertanian yang terkait dan sarana teknologi industri pertamain semuanya mendapat perkembangan yang besar. Sejak tahun 1978, RRC melancarkan penyesuaian keseluruhan terhadap kebijakan pedesaan, dan menyusun serangkaian kebijakan pedoman untuk meningkatkan perkembangan industri pertanian.
Kebijakan yang paling utama ialah pelaksanaan sistem tanggungjawab kontrak keluarga yang dikaitkan dengan hasil produksi, dengan prasyarat alat-alat produksi, misalnya tanah dimiliki oleh kolektif, keluarga petani mengkontrak tanah untuk pengelolaan, pengkontrak mengikuti peraturan kontrak, kecuali membayar pajak kepada negara dan membayar suatu persentase tertentu kepada kolektif, semua produksi dan pendapatan lainnya dimiliki oleh pengkontrak sendiri.
Pola perkembangan industri pertanian tersebut membangkitkan antusiasi produk petani yang luas, wajah pedesaan mengalamai perubahan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kontrak keluarga bukan hanya mendorong perkembangan keseluruhan usaha pertumbuhan, juga mendorong bangkitnya dan perkembangan usaha budidaya keluarga dan perusahaan pedesaan dan kecamatan. Sementara itu, sejumlah besar tenaga kerja yang tersisa dibebaskan dari tanah, masing-masing menuju kota, dan menyediakan sumber tenaga kerja yang memadai untuk pembangunan perkembangan kota.
Rakyat Tiongkok melalui upaya sendiri, dengan menggunakan tanah garapan yang hanya menduduki 7% dari total luasnya seluruh dunia, menghidupi populasi sebanyak 22% total jumlah penduduk seluruh dunia. pada tahun 1997, volume produksi bahan pangan Tiongkok mencapai 492 juta ton, katun 4,3 juta ton, berbagai jenis bahan minyak 21,5 juta ton, daging 53,54 juta ton, dan hasil perairan 35,61 juta ton, semua angka mutlaknya menduduki tempat terdepan dunia. di antara berbagai bagian industri pertanian, produksi bahan pangan memelihara kecenderungan pertumbuhan yang stabil, pertumbuhan ekonomi selalu berkembang pesar, lebih-lebih industri hutan, penggembalaan dan perikanan berkembang dengan sangat cepat, dengan demikian, terjaminlah kebutuhan perkembangan ekonomi negara dan peningkatan terus-menerusnya taraf kehidupan rakyat.
Volume total ekonomi rakyat China telah mencapai skala yang sangat besar, pada tahun 1997, GDP China telah mencapai 7 trilyun 477 milyar 200 juta yuan Renminbi, atau 903 milyar dolar Amerika, dan menjadi salah satu di antara 10 terdepan urutan daftar berbagai negara seluruh dunia. Akan tetapi, karena jumlah populasi China sangat besar, dan dasarnya agak rendah, taraf volume total ekonomi rakyat perkapita tetap sangat rendah, China tetap adalah satu negara berkembang yang berpendapatan relatif rendah.
Dalam kaitan ketahanan pangan, dapat dikaji reformasi kebijakan pertanian RRC yang dimulai tahun 1994 yang disebut Economic and Technological Development Zone (ETDZ). Sasaran ETDZ adalah meningkatkan: a) efisiensi proses produksi pertanian, b) mengenalkan sistem produksi massal untuk alternaif beras seperti hortikultura dan akuakultura, c) menguasai dan meningkatkan performa teknologi yang sudah ada di masyarakat petani, dan d) mengembangkan teknologi baru terutama dalam bidang pembibitan, pupuk, dan pestisida ramah lingkungan.
Apa yang dilakukan Cina kelihatan sederhana, tapi pemerinah Beijing melakukannya secara bertahap dengan urutan prioritas yang jelas dan dilaksanakan secara konsisten. Hasilnya, kurang dari satu dekade, RRC berhasil mandiri dan swasembada pangan. Bahkan, produk-produk pertanian Cina kini mulai diekspor dan mendapat pasaran luas di negara-negara berkembang.
Berdasarkan tinjauan ekonomi dari 117 negara, China berada pada peringkat ke 49 dari seluruh ekonomi dunia, menurut Laporan Kompetitif Global 2005-2006, yang dikeluarkan oleh WEF. Pada tahun 2004, ekonomi China berada pada peringkat ke 46, dan tahun 2003, berada pada peringkat ke 33. Inflasi tidak ada masalah di RRC pada tahun 2001, tapi, karena mungkin menjadi terlalu panas pada tahun 2004, inflasi yang didapat secara signifikan dan peringkat RRC pada indikator ini berpindah dari lima pada tahun 2001, ke 58 pada tahun 2005.

Musim panen mangga di manca negara

Jepang memproduksi mangga hanya pada bulan Juni dan Juli. Karena kebutuhan buah mangga tersebut sepanjang tahun maka Jepang mengimpor mangga dari beberapa negara lain. Pemasukan mangga ke Jepang sesuai dengan musim panen mangga negara pengekspor. Musim panen mangga di Philipina pada bulan Maret-Agustus. Malaysia memetik mangga pada bulan Agustus-September. Brazil memanen mangga pada bulan Oktober-Maret. Thailand menuai hasil pohon mangga pada bulan Maret-Juni. Waktu pemanenan mangga Mexico pada bulan April-Agustus, Australia pada Desember-Maret, India pada April-Mei, Taiwan pada Mei-Juni. Indonesia kalau mau memasukan mangga ke Jepang silahkan memilih pada bulan mana yang paling cocok untuk mengirim mangga terbaiknya. Yang penting dapat mempersiapkan mutu mangga yang memenuhi persyaratan dan standard Jepang serta dapat mensuplai secara berkesinambungan.

Friday 20 April 2007

Sukses sang petani bayam orenso di Nagasaki


Propinsi Nagasaki merupakan daerah semenanjung terkenal dengan industri pembuatan kapal. Meskipun demikian dengan kerja keras, para petani Propinsi ini telah mampu mengembangkan potensi pertaniannya. Tanaka Sang petani telah melakukan usaha pertanian dari tahun 1970 di Shimabara, Propinsi Nagasaki. Dia biasa menjual hasil pertaniannya yang masih segar langsung ke kedai sayur mayur dan kedai buah di wilayahnya, antara lain sayur bayam, labu, gobo, buah apel dan pear. Dia juga memproduksi makanan olahan, udong (mie) dan dodol. Makanan hasil olahannya yang terkenal berupa eskrim bayam.

Dia berhasil mempekerjakan 16 pegawai wanita pada pabrik pengolahan makanan tersebut. Penggunaan sumber daya manusia di pabrik tersebut sangat efisen dan efektif. Seorang bisa mengerjakan seluruh tahapan pekerjaan dari mecuci, memotong, menata dan mengepak. Setiap pegawai dituntut bertanggung jawab atas pekerjaanya masing-masing. Tidak puas dengan produk tersebut, dia menambah produk pertaniannya dengan beternak ayam petelur Brown leg horn. Walaupun hanya 250 ekor ayam, tetapi telah menambah daya tarik pelanggannya karena mereka dapat membeli telur segar.

Untuk meningkatkan tehnik bertani, anaknya yang sulung setamat SMA dikirim ke sekolah tinggi pertanian selama satu tahun. Pada umur 17 tahun Tanaka Sang petani muda ini mulai melakukan usaha tani, meneruskan jejak orang tuanya. Pada tahun 1970 dengan bekal tanah seluas 1,5 ha ia telah melakukan usaha tani jahe, gobo dan gandum. Penghasilannya lebih dari cukup untuk kehidupan keluarga petani saat itu. Dia menikmati harga jahe yang relatif tinggi sekitar 220 yen per kg. Tetapi pada tahun 1980-an mengalami masa suram ketika Jepang kebanjiran jahe dari China, harga jahe jatuh menjadi hanya 100 yen per kg.

Dengan datangnya tantangan tersebut Tanaka yunior tidak putus asa. Dia berpikir mencari ide untuk mencari solusinya. Hingga akhirnya dia mencoba untuk memanfaatkan keunggulan alam di sekitar Nagasaki. Di tempat tersebut banyak angin dan suhu udara sekitar 3 C lebih rendah dari daerah yang lain. Dia pikir daerahnya cocok untuk bercocok-tanam sayur-sayuran. Pada daerah yang sejuk tersebut dia putuskan menanam orenso atau bayam Jepang. Hasil percobaannya yang dilakukan dengan tekun telah membuahkan hasil sehingga dia dapat melakukan penanaman bayam secara teratur, 8 kali setahun.

Waktu pemanenannya agak unik. Dia melakukan penanaman bayam pada bulan Maret dan memanennya 45 hari kemudian. Penamaman bulan April dipanen 32 hari kemudian. Untuk penanaman bulan Juni, Juli dan Agustus pemanenan dilakukan 30 hari kemudian. Penanaman bulan September dan Oktober masing-masing 35 dan 40 hari kemudian. Sedangkan bayam yang ditanam pada bulan Desember dipanen 75 hari kemudian. Pada musim dingin pertumbuhan bayam agak lambat sehingga proses pemanenan lebih lama dibanding musim panas.

Bayam yang dihasilkan dari setiap 1000 m2 tanah sebanyak 1 ton per hari. Bayam ditanam dalam green house yang dilengkapi jaring untuk menjaga masuknya hama dan serangga dari luar. Jaring untuk tanaman bayam berukuran 1 mm sedangkan untuk tanaman tomat 0,4 mm.

Tanaka yunior mencoba melakukan pertanian pupuk organik yang dibuat dari campuran kotoran kuda, bungkil, dedak halus dan tepung tulang. Setelah dipanen ternyata rasa dari bayam tersebut kurang enak karena didalamnya terkandung asam nitrat dan asam oksalat. Sehingga perlu dikombinasi dengan pupuk kimia. Setelah mencoba beberapa kali dia berhasil menemukan komposisi campuran yang tepat antara pupuk organik dan pupuk kimia tersebut.

Dengan hasil temuannya tersebut dia dapat meningkatkan produksi hasil pertaniannya dengan kwalitas terbaik, sehingga usahanya berkembang pesat. Pertanian bayamnya sukses dan produknya mampu menembus supermarket. Tujuh puluh persen produknya dijual ke supermarket, koperasi, hotel dan restoran sedangkan sisanya dijual langsung ke kedai-kedai sayur. Pada tahun 1998 dia melakukan perluasan tanah dengan menambah modal sendiri sebesar 30 juta yen dan mendirikan perusahaan. Tanaka San menjadi Direkturnya, istrinya sebagai Menejer Administrasi, anak laki-lakinya menjadi menejer Produksi dan anak perempuhannya menjadi Menejer Penjualan.

Kini penghasilan pertanian daerahnya menduduki urutan atas, yang berasal dari peternakan 31%, sayur-sayuran 27%, buah-buahan 11%, dan beras 2%. Seluruh Jepang Nagasaki merupakan penghasil buah biwa nomor 1, kentang nomor 2, asparagus nomor 3, dan paria nomor 4. Sedangkan strow beri, sawi putih, bawang bombay dan buah jeruk menempati urutan ke 5.

Setelah sukses dengan produksi dan penjualan hasil pertaniannya dia masih punya impian lagi, mendirikan hotel dan restoran dengan makanan yang berasal dari produk pertaniannya sendiri. Dia juga ingin mendirikan pusat pelatihan petani. Ini salah satu contoh keuletan seorang petani dari negeri otomotif bercita-cita tinggi dan tidak pernah berhenti menyumbangkan pembangunan pertanian untuk negerinya.
Bagaimana mencontoh dan membangun karakter unggul ini pada petani Indonesia? (Pudjiatmoko, Atani Tokyo)


Impor Jepang terhadap produk pertanian dan perikanan

Impor beberapa produk pertanian dan perikanan tahun 2003-2005, menunjukkan kecenderungan meningkatan. Daging misalnya terjadi kenaikan sebesar 7,5% apabila dibandingkan tahun 2003 dengan 2005. Ikan mengalami kenaikan sebesar 5,8%, sedangkan untuk sayur-sayuran dan buah-buahan meningkat sebesar 9,6% dan 9,1%. Gambaran selengkapnya impor tahun 2003-2005 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Perkembangan Impor beberapa Produk pertanian dan Perikanan (2003-2005)

Unit: Yen 1,000,000,000

Jenis Produk

2003

2004

2005

Daging

1.000

985

1.075

Produk Susu

91

100

111

Ikan

1.475

1.539

1.562

Udang

248

238

235

Gandum

126

138

136

Maize

197

225

203

Buah-buahan

351

366

383

Sayur-sayuran

361

380

396

Gula

34

32

31

Kopi dan coklat

110

110

146

Kacang Kedelai

176

192

157

Natural Rubber

91

112

130

Total

4.260

4.417

4.565

Sumber: Japan Exports and Imports, 2005