Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design: Kisi Karunia
Base Code: Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Thursday 28 June 2007

Sistem irigasi pertanian di Niigata

Pada tanggal 17 Juni 2007 kami melakukan kunjungan ke pertanian milik Mr. Nobutoshi Ikezu di Niigata Prefecture. Pada saat itu kami tertarik untuk mengamati persediaan air yang cukup pada pengelolaan pertaniannya.


Sekitar 3 km dari tempat tersebut tedapat sungai besar yang debit airnya cukup dan tidak berlebih. Air sungai dinaikan ke Tempat penampungan air menggunakan pompa berkekuatan besar. Tempat tersebut terlihat sekitar 3 km dari pertanian milik Mr.Nobutoshi Ikezu (Bangunan putih di bagian tengah pada gambar di atas).

Air dari tempat penampungan dialirkan menggunakan pipa-pipa air bawah tanah berdiameter 30 cm ke pertanian di sekitarnya.


Pada setiap pemilik sawah terdapat tempat pembukaan air irigasi tersebut. Pembagian air ini bergilir berselang sehari, yang berarti sehari keluar, sehari tutup. Penggunaannya sesuai dengan kebutuhan sawah setempat yang dapat diatur menggunakan tuas yang dapat dibuka tutup secara manual.


Dari pintu pengeluaran air tersebut dialirkan ke sawahnya melalui pipa yang berada di bawah permukaan sawahnya. Kalau di tanah air kita pada umumnya air dialirkan melalui permukaan sawah.

Sedangkan untuk mengatur ketinggian air dilakukan dengan cara menaikan dan menurunkan penutup pintu pembuangan air secara manual seperti yang terlihat pada gambar di atas.


Pembuangan air dari sawah masuk saluran irigasi yang terbuat dari beton sehingga air dengan mudah kembali ke sungai kecil, tanpa merembes terbuang ke bawah tanah. Pencegahan perembesan air dilakukan dengan sangat efisien.

Peresmian WFP School Feeding Campaign


WFP bekerjasama dengan Japan Advertising Council (JAC) telah melakukan pengambilan gambar di sebuah Sekolah Dasar di Lombok untuk pembuatan iklan layanan masyarakat yang akan dipublikasikan pada siaran TV, radio dan Billboard serta masmedia lain. Peresmian dilakukan di United Nation University (UNU) pada tanggal 25 Juni 2007 mulai jam 11:00 sampai dengan jam 12:00. Peresmian ini dihadiri para pejabat pemerintah, anggota corps diplomatic, dan wartawan.

Peresmian dibuka oleh Ms. Mihoko Tamamura Director WFP Japan Relation Office. Beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada JAC atas bantuannya dalam pembuatan iklan layanan masyarakat. Beliau menyampaikan moto dari iklan layanan masyarakat ini adalah “Sepotong biscuit merupakan tiket menuju masa depan”. WFP menyediakan biscuit untuk setiap siwa satu bungkus yang telah dikemas khusus dengan tulisan biscuit WFP gratis produksi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Dengan memakan 50 gram biscuit seorang anak akan memperoleh 200 kcal dan 50% kebutuhan vitamin dan mineral selama satu hari. Pada tahun 2006 WFP telah memberikan makanan kepada 20,2 juta anak dari 71 negara dan akan berusaha mencapai 50 juta anak pada tahun 2008.

Pada sambutan singkat Dr. Pudjiatmoko Atase Pertanian KBRI Tokyo menyampaikan ucapan permohonan maaf atas ketidak hadiran Bapak Dubes, penyampaian salam kepada hadirin, ucapan terimakasih kepada penyelenggara program dan himbauan kepada para hadirin untuk mendukung dan membantu program WFP School Feeding Campaign.

Selanjutnya petugas pengambil gambar mempresentasikan pengambilan gambar untuk iklan School Feeding campaign di sebuah Sekolah Dasar di Lombok NTB dengan diselingi pemutaran film hasil karyanya. Mereka senang telah bekerja dengan lancar karena mendapat dukungan dan bantuan dari para guru dan murid sekolah setempat serta masyarakat di sekitarnya. Para murid menyambut baik dan berantusias untuk diambil gambarnya, sedangkan masyarakatnya tertib ketika dilakukan pengambilan gambar.

Pada gambar ditampilkan seorang anak sedang membaca buku pelajaran bahasa Indonesia dimana mejanya terbentuk dari 3 potong biscuit, sedangkan narasinya disampaikan oleh aktor Jepang yang terkenal Kazunari Ninomiya. Iklan Layanan Masyarakat ini akan ditayangkan dan disebarluaskan mulai bulan Juli 2007.

Sekilas mengenal World Food Programme
(WFP)



World Food Programme
(WFP) adalah organisasi program bantuan bersama yang dibentuk oleh PBB tahun 1963 dan diawasi oeh FAO. WFP adalah sebuah lembaga kemanusiaan terbesar di dunia yang berkantor pusat di Roma, Italia. Selain itu, WFP juga memiliki perwakilan yang tersebar di 80 negara. WFP bekerja untuk membantu masyarakat yang tidak mampu memperoleh atau menghasilkan pangan bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

WFP bergerak untuk menghapuskan kelaparan dan malnutrisi, dengan tujuan utama menghilangkan kebutuhan akan bantuan pangan.
Strategi utama yang mendasari aktivitas WFP adalah menyediakan bantuan pangan dengan tujuan:
1. Menyelamatkan manusia yang merupakan pengungsi dan dalam situasi darurat lainnya;
2. Memperbaiki gizi dan kualitas hidup masyarakat yang paling rentan pada saat mendesak;
3. Membantu membangun aset dan memperbaiki taraf hidup masyarakat miskin khususnya melalui program padat karya.

Bantuan pangan WFP juga ditujukan untuk memerangi masalah kurang gizi, menurunkan tingkat kematian anak, memperbaiki kesehatan ibu hamil, dan memerangi berbagai penyakit termasuk HIV dan AIDS, serta Program padat karya membantu meningkatkan stabilitas lingkungan hidup dan ekonomi serta produksi agrikultur.

Pada tahun 2005, WFP mendistribusikan 4,2 juta ton bahan makanan kepada 96,7 juta orang di 85 negara (wikipedia.com), 35 juta orang mendapatkan bantuan melalui operasi darurat, termasuk korban konflik, bencana alam, dan kehancuran ekonomi di negara-negara seperti Afghanistan, Korea Utara, Pakistan, dan Niger. Pengeluaran secara langsung mencapai US$ 2,9 juta untuk menjalankan program perbaikan dan normalisasi.

Operasi WFP yang terbesar di tahin 2005 adalah operasi di Darfur, Sudan dimana program tersebut menyentuh 3,4 juta orang. Selain itu, WFP juga memiliki program bantuan pangan bagi anak-anak, program school-feeding di 74 negara, dan mendorong orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka, terutama anak perempuan.

WFP memperoleh dana dari donasi pemerintah negara-negara di dunia, perusahaan, dan donor pribadi. Di tahun 2005, WFP memperoleh dana sejumlah US$ 2,8 juta dari kontribusi negara-negara. Seluruh dana sepenuhnya yang diperoleh berdasarkan sumbangan sukarela.

WFP meluncurkan usaha pengumpulan dana yang disebut Walk the World. Dalam satu hari di setiap tahun, ratusan ribu masyarakat di setiap daerah pembagian waktu berjalan dalam usaha mengakhiri kelaparan terhadap anak-anak. Di tahun 2005, lebih dari 200 ribu masyarakat berjalan kaki di 296 lokasi. Sedangkan di tahun 2006 terdapat sekitar 760 ribu masyarakat di 118 negara di seluruh dunia. Acara ini merupakan bagian dari kampanye untuk mencapai target Millenium Development Goals, yang menginginkan agar jumlah penduduk yang menderita kelaparan dan kemiskinan dapat dikurangi hingga separuhnya di tahun 2015.

Indonesia pernah keluar dari keanggotaan WFP di tahun 1996 karena krisis ekonomi dan konflik yang menimbulkan situasi rawan pangan serta memburuknya status gizi masyarakat. Namun pada tahun 1998, Indonesia kembali menjadi anggota WFP, ditandai dengan diperolehnya bantuan WFP dalam bentuk Emergency Operation yang kemudian disusul dengan program PRRO yaitu program penyaluran beras bersubsidi bagi masyarakat di Jakarta dan Surabaya. Selain itu WFP juga menyalurkan bantuan pangan bagi masyarakat pengungsi dan masyarakat yang baru kembali dari pengungsian guna mempercepat proses integrasi dan rekonsiliasi paska krisis.

Kantor pusat WFP terletak di kota Roma, Italia dengan alamat:
World Food Programme (WFP)
Via C.G.Viola 68
Parco dei Medici
00148 - Rome - Italy
Tel: +39-06-65131
Fax: +39-06-6513 2840
E-mail: wfpinfo@wfp.org

Wednesday 27 June 2007

ODA Jepang turun 11,7% pada tahun 2006

Jepang turun menduduki urutan ke tiga dalam Official Development Assistance (ODA) untuk tahun 2006, penurunan ini merupakan yang pertama kali sejak 24 tahun yang lalu.

Menurut data Organization for Economic Coopretaion and Development, Jepang menyumbangkan net ODA sebesar $ 11,61 milyar pada tahun 2006, mengalami penurunan 11,7 % dari tahun 2005.

Negara dengan net ODA teratas adalah Amerika Serikat, yang telah menyumbangan $22,74 milyar, disusul Inggris dengan besar sumbangan $12,6 milyar.

Net ODA yaitu Gross ODA dikurangi pengembalian hutang yang diterima untuk pinjaman ODA yang telah lewat. Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, Gross ODA Jepang masih menempati urutan ke dua dengan jumlah $18 milyar pada tahun lalu, dibawah Amerika Serikat dengan jumlah $24 milyar.

Net ODA Jepang melewati Amerika Serikat pada tahun 1993 dan masih bertahan menjadi donatur terbesar didunia sampai tahun 2000, puncaknya sebesar $14,49 milyar pada tahun 1995.

Akhir-akhir ini Jepang telah mengurangi anggaran ODA untuk menanggulangi peti simpanan pemerintah kosong dan defisit fiskal yang semakin bertambah.

Sementara itu negara-negara Amerika dan Eropa sedang mencoba meningkatkan ODA untuk meredam kepentingan antara kemiskinan dan terorisme sedunia sejak serangan 11 September 2001, kata pejabat kementerian luar negeri Jepang.

Tuesday 26 June 2007

WFP Welcomes the release of a new school Feeding PSA in Japan

A new school feeding campaign PSA was launched at United Nation University on June 25, 2007. Opening remarks was presented by Ms. Mihoko Tamamura Director WFP Japan Relations Office. Greeting from the Embassy of the Republic of Indonesia was presented by Dr. Pudjiatmoko Agricultural Attaché. Attendants of the event were sponsor organization, journalists, government officials, and members of the diplomatic corps.


Five biscuits supply 200 kilocalories and 50% of vitamins and minerals for a day
WFP News Release
World Food Programme (WFP) welcomed the release of new print, radio, and television public service announcement (PSA) promoting the agency’s school; feeding programme, made possible with support of the Japan Advertising Council.

The PSA showcases WFP’s micronutrient-enriched biscuits, fortified with 14 essential minerals and vitamins and used as an integral part of the agency’s school feeding programme. In the PSA, under the catch-phrase “a biscuit is a ticket to the future”, children’s desks are fabricated of WFP biscuits, illustrating how WFP’s school feeding programme is helping children get a chance to learn in the School.

“We are truly grateful to the Japan Advertising Council for their support of our school feeding initiatives,” said Ms. Mihoko Tamamura, Director WFP Japan Relations Office. “This PSA campaign will create an incredible impact in generating support among the people of Japan towards our efforts in wiping out child hunger from the world.”

The PSA was filmed in Lombok Indonesia, where malnutrition is widespread among school age children. Roughly half suffer from iron deficiency induced anaemia and marginal vitamin A deficiency, which often results in poor cognitive performance. Recent studies found that the prevalence of anaemia drop from 24% to 10% in the children receiving WFP’s biscuits. Cognitive performance also improved significantly.

One of the world’s largest advertising companies, Dentsu, designed and produced the new PSA. The TV and radio spots were narrated by the famous Japanese actor Kazunari Ninomiya, whose recent performance in Clint Eastwood’s Oscar-winning “Letters from Iwo Jima” won widespread acclaim…

The new PSA will be broadcast on TV and radio and appear in print media and on billboards from the beginning of July.

The Japan Advertising Council is dedicated to serving the common good through PSA campaigns. It is made up of over 1,300 voluntary corporate members, including media organizations, ad agencies, and other business enterprises from Japan. PSA produced by the council are printed and/ or aired free-of-charge by member media organizations.

WFP has been engaged in school feeding for more than 40 years and is the world’s largest provider of school meals in developing countries. In poor countries, free, nutritious school meals attract children to school, as well as enhance their performance by allowing them to concentrate on their lessons. In 2006, WLP provided 20.2 million children with school meals in 71 countries and aims to reach 50 million children by the end 2008.

WFP is the world’s largest humanitarian agency: on average, each year, we give food 90 million poor people to meet their nutrional needs, including 58 million hungry children, in 80 of the world’s poorest countries.

Sunday 24 June 2007

Tunas kelapa menjadi tanaman hias di Jepang


Disebuah toko serba ada di kota Yokohama telah dipasarkan tunas kelapa yang di tanam dalam pot putih untuk tanaman hias. Di stall tersebut telah terpajang sekitar 50 pot yang selalu diamati oleh pengunjung baik anak-anak maupun orang dewasa. Mereka heran melihat tanaman hias baru ini karena mereka belum pernah melihat sebelumnya. Tanaman ini hanya tumbuh di pulau-pulau paling selatan Jepang wilayah Okinawa.

Tunas kelapa ini ditanam di atas pot warna putih yang sangat kontras dengan warna kelapa. Indah nian bukan ?

Tunas kelapa yang bahasa latinnya Cocos nucifera atau Kokoyasi dalam bahasa Jepang ini dipasang harga 1.900 yen atau 142.500 rupiah per buah. Di zaman modern seperti sekarang ini selain kita dituntut dalam bidang teknologi, kita juga harus siap berlomba dan berani dalam mengaplikasikan ide-ide cemerlang dalam agribisnis. Pintar-pintar membidik segmen pasar !

Penjajagan pengembangan ekspor melinjo ke Jepang

Dr. Ato Suprapto dan Ketua KTNA Ir. Winarno Tohir di depan stand Jasmelind yang sedang memamerkan produk melinjo di Educational Food Promotion Fukui Prefecture.

Pada tanggal 8-11 Juni 2007 Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Departemen Pertanian Dr. Ato Suprapto dan Ketua KTNA Ir. Winarno Tohir telah melakukan kunjungan ke Fukui Prefecture, Jepang guna melakukan penjajagan pengembangan ekspor melinjo ke Jepang.

Pada tahun 2005 Asosiasi Melinjo Indonesia (Asmelindo) telah melakukan kerjasama dengan Japan Asociation of Melinjo Indonesia (Jasmelind) dalam bidang pengolahan dan pemasaran melinjo. Kerjasama tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan pendapatan petani. Jasmelindo telah melakukan penelitian tentang zat yang terkandung dalam melinjo.

Jasmelind telah mengembangkan saos, teh dan kecap yang berasal dari bahan baku melinjo. Pemasaran saos, kecap dan teh di Jepang akan dilakukan oleh Jasmelind, sedangkan untuk pasar Indonesia akan dilakukan oleh Asmelindo. Untuk menjamin suplai bahan baku, pihak Jasmelind meminta Asmelindo untuk memperluas sentra produksi melinjo bekerjasama dengan Ditjen Hortikultura. Untuk menyiapkan SDM dan kelembagaan petani melinjo, Badan Pengembangan SDM diminta untuk membantu pelatihan bagi para petani melinjo.

Pihak Jasmelind meminta Asmelindo mengurus hak Paten di Indonesia dan diharapkan pemerintah Indonesia dapat memfasilitasi hak paten tersebut. Pertemuan dengan Profesor Yamori ahli bidang kesehatan menyatakan bahwa melinjo mengandung polipenol yang mungkin berguna untuk kesehatan, untuk menguji hipotesa tersebut, Profesor Yamori menyarankan agar para peneliti Indonesia melakukan penelitian untuk melihat dampak melinjo terhadap kesehatan. Profesor Yamori sebagaibtenaga ahli WHO bidang kesehatan bersedia untuk membimbing ”Post Doctoral Research” yang dilakukan para peniliti Indonesia yang mendalami bidang teknologi pangan atau bidang kesehatan.

Pada tanggal 9 Juni 2007 rombongan melakukan kunjungan ke Educational Food Promotion in Fukui. Pada pameran tersebut dipamerkan saos, kecap dan teh yang berasal dari melinjo oleh Jasmelind. Pada stand Jasmelind dikunjungi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Fukui. Mereka terkesan dengan produk melinjo yang mengandung polipenol. Mereka juga terkesan bahwa pohon melinjo berasal dari Indonesia.

Thursday 21 June 2007

Pengendalian Gulma Menggunakan Kertas

Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Terdapat beberapa jenis tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti rumput-rumputan, teki dan alang-alang. Ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya dikenal sebagai ilmu gulma.

Herbisida adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil (gulma). Lahan pertanian biasanya ditanami sejenis tanaman pertanian. Namun demikian tumbuhan lain juga dapat tumbuh di lahan tersebut. Karena kompetisi dalam mendapatkan hara di tanah, perolehan cahaya matahari, dan atau keluarnya substansi alelopatik, tumbuhan lain ini tidak diinginkan keberadaannya. Herbisida digunakan sebagai salah satu sarana pengendalian tumbuhan "asing" ini

Tehnik baru untuk pengendalian atau mencegah pertumbuhan gulma pada lahan yang ditanami padi di sawah dengan cara menutupi tanah tempat bercocok tanam menggunakan kertas. Dengan penutupan tanah dengan kertas pada sawah tersebut dapat mencegah tumbuhnya gulma karena tidak terdapat sinar matahari yang masuk.

Cara penutupan kertas dan penanaman padi dilakukan dengan menggunakan mesin yang terintegrasi. Proses penutupan kertas diatas tanah dan penanaman padi dilakukan secara bersamaan. Kertas digulung dalam mesin dan dihamparkan terlebih dahulu, sementara pada mesin yang sama sudah disiapkan bibit padi yang siap ditancamkan pada saat begitu kertas dihamparkan.

Dengan cara demikian gulma tidak tumbuh sehingga dapat menghindari penggunaan herbisida, tidak menggunakan tenaga kerja untuk menyiangi dan dapat menghemat ongkos produksi dan dapat mendukung pertanian organik.



Gambar kertas yang tergulung sebelum dipasang pada mesin.



Kertas dalam mesin tanam dipasang di tempat penggulungan kertas di sebelah depan (kanan). Sedangkan tempat bibit yang siap ditanam terlihat berderet di sebelah belakang (kiri).



Hamparan tanaman padi milik seorang petani di Fukui Jepang, tidak terdapat gulma sedikitpun diatas tanahnya yang tertutup dengan kertas.

Wednesday 20 June 2007

Indonesian’s bird flu commission recommends more robust AI Vaccination campaign

The head of Indonesia’s bird flu coordinating committee on June 14, 2007 recommended a more robust vaccination program and other steps to bring avian influenza under control in the bird population. Mr. Bayu Krisnamurthi announced the new recommendations following two days of consultations with international experts in Jakarta.

“We have learned a lot in the past several years about controlling the virus and we must use what we have learned to improve and expand the Al program to ensure that communities across this vast archipelago are no longer at risk” said Bayu Krisnamurthi, Chief Executive of Indonesia’s National Coordinating Committee for Avian Influenza Control and Pandemic Influenza Preparedness(KOMNAS FBPI). Mr. Krisnamurthi said that while vaccination is occurring in many areas, as few as 25% are properly vaccinated in rural and backyard farms. He said the new recommendations would improve the effectiveness of the vaccination program.

Mr.Krisnamurthi said that at present, three vaccine strains should be used (inactivated homologous oil-based-emulsion H5N1, or heterologous H5N2 or H5N9). He called for an integrated vaccination program that clearly outlines every step of the process including selecting vaccine, logistics, and human resources. The effectiveness of vaccine is another crucial issue that will be addressed.

“It is vital that all vaccines used are approved by the Department of Agriculture and given to healthy poultry under the supervision of a veterinarian. A successful vaccination program must be well funded with qualified vaccinators and logistical support,” said Mr. Krisnamurthi.

All vaccines should be registered and authorized by the Ministry of Agriculture.
Other areas that need to be addressed include linking vaccination with bio-security, expanding vaccination programs to include chickens as well as well as other birds, and targeting vaccination campaigns in high-risk areas. He stressed that only healthy flocks should be vaccinated, under the guidance of a veterinarian.

The vaccine used and the vaccination process will have to be revaluated over time according to the development of the virus in the field, he said.
Following expert consultations, Mr. Krisnamurthi said it is clear that more work is needed in other areas as well, such as strengthening and expanding animal health services, restructuring the poultry industry from production through to retail sales. Experts pledged to continue to work with the Government of Indonesia and support KOMNAS FBPI to control the virus in poultry and reduce the threat of a pandemic.

“The ability of the H5N1 virus to cause human disease and death and the potential for the emergence of a major human influenza pandemic virus has dramatically increased official concerns,” said Laurence Gleeson, Regional Head of the Emergency Center for Transboundary Animal Diseases for the Food and Agriculture Organization.

The Avian influenza virus is a highly pathogenic virus that mainly affects birds. In rare cased, the disease can also infect humans. Experts fear that so called bird flu could change into a novel influenza virus that spreads easily between humans, with the potential to ignite a global influenza pandemic

There are steps that every Indonesian can take to lower than risk of contracting the H5N1 virus.
1.Do not touch sick or dying birds; if you do, immediately wash your hands and report to local authorities.
2.Wash your hands and utensils with soap and water before you eat or cook. Cook all poultry and eggs well.
3.Separate your birds and separate all new flocks for two weeks.
4.Go immediately to a health clinic if you have a fever with flu-like symptoms and have had contact with birds.

Source : KOMNAS FBI

Tuesday 19 June 2007

Si merah manis mangga hadiah


Mangga Miyazaki yang diproduksi di Jepang telah dipublikasikan di TV Jepang pada tanggal 18 Juni 2007. Pada publikasi tersebut telah diceritakan kelezatan rasanya, kandungan gizinya sampai dengan bagaimana cara mengupasnya dalam suatu program yang menarik.

Setelah melihat tayangan tersebut ingin sekali mendapatkannya. Dalam waktu kurang dari satu jam telah dapat di peroleh di supermarket di wilayah Meguro-ku, Tokyo. Rasanya memang sangat manis, aromanya wangi meskipun wanginya tidak sekhas mangga Aromanis, bentuknya lonjong mencirikan bentuk asli buah mangga, warna kulitnya merah berbecak menarik, daging buahnya empuk dengan kandungan air yang cukup.

Sebuah mangga Miyazaki dikemas dalam satu kotak plastik seperti pada gambar diatas. Di supermarket tersebut mangga Miyazaki seberat 350 gram berharga 3.980 yen. Jadi harga per kilogramnya 11.371 yen atau 830.000 rupiah. Sedangkan harga mangga impor di Jepang bervariasi antara 820 yen sampai dengan 2.250 yen per kilogram.
Berat satu buah mangga impor berkisar 160 gram dan 450 gram, perbandingan besarnya dapat dilihat pada gambar diatas.

Tentu kita akan bertanya apakah mangga tersebut akan laku dijual dan mampu bersaing dengan mangga impor yang harganya lebih murah. Yang jelas mereka mempunyai segmen pasar untuk produk-produk bermutu meskipun dengan harga selangit. Biasanya dikirim sebagai omeyage atau hadiah. Ini pelajaran untuk kita, agar berlomba meningkatkan mutu poduk mangga kita sehingga mampu memasuki pasar Jepang yang mempunyai daya beli tinggi, diiringi standar mutu tinggi, dengan selera konsumen yang tinggi pula.

Sunday 17 June 2007

Neonicotinoid diduga penyebab kematian lebah madu



Para peneliti dari Pennsylvania State University, Amerika Serikat telah meneliti penyebab kematian lebah madu akibat suatu penyakit yang disebabkan oleh pestisida.

Penyakit tersebut telah mematikan puluhan koloni lebah dari ribuan koloni lebah di 35 negara bagian di Amerika Serikat. Kematian lebah akbibat penyakit ini mengancam kehidupan para peternak lebah, petani bunga dan petani buah apel, biji-bijian, serta jeruk, karena mereka mengandalkan lebah untuk penyerbukan bunga.

David Hackenberg dari Penn State, seorang peternak lebah yang melaporkan pertama kali tentang kerugian peternakannya. Dia mengalami kerugian 75 % dari peternakannya yang berjumlah 3.200 koloni.

Neonecotinoid adalah penyebab kematian lebah-lebah tersebut ditemukan dalam lebah yang mati akibat penyakit ini. Neonecotinoid merupakan salah satu tipe pestisida. Neonecotinoid tidak mengandung nekotin (zat adiktif yang terdapat dalam tembako). Dinamakan neonecotinoid karena targetnya pada sel syaraf dengan cara kerja mirip seperti nikotin (Sumber: Japan Time 17 Juni 2007).

Friday 15 June 2007

Jepang konsentrasi pada bahan bakar bioethanol



Jepang sedang membidik bioethanol sebagai bahan bakar untuk mencegah ketergantungan energi yang diimpor dari luar negeri. Meskipun produksi biethanol di Jepang baru tahap awal, terdapat langkah-langkah penting baik umum maupun sektor swasta untuk menggunakan teknologi Jepang dalam rangka meningkatkan produksi bahan bakar berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Para ahli mengatakan bahwa agar dapat bersaing dengan produk impor, produksi bioethanol dalam negeri perlu waktu bertahun-tahun. Akan tetapi mereka juga berkata bahwa Jepang akan terdepan dalam menerapkan teknologi fermentasi dan teknologi konservasi energi.

Pengembangan proses pembuatan bioethanol yang efisien dengan hasil besar akan membantu Jepang dalam menurunkan ketergantungan terhadap sumber energi dari luar negeri. Dan pada saat yang bersamaan dapat mengurangi pencemaran udara yang dipersyaratkan oleh Protokol Kyoto.

Bioethanol adalah alkohol yang dibuat dari fermentasi bahan organic seperti jagung, tebu, jerami gandum atau padi dalam suatu proses yang mirip dengan pembuatan bir. Hasil akhirnya dicampur dengan bensin untuk mengurangi polutan gas buang kendaraan termasuk diantaranya karbodioksida.

Emisi karbondioksida yang dihasilkan pembakaran bioethanol sama dengan pembakaran bensin. Akan tetapi dengan bioethanol, karbondioksida akan digunakan oleh tanaman tebu, jagung, padi, gandum dsb. ketika terjadi fotosintesis pada tumbuhan. Hal tersebut menyebabkan bioethanol menjadi sangat menarik dalam mencari jalan keluar dalam mengurangi emisi; yang dapat menurunkan emisi 6% dibawah 1990 seperti yang dipersyaratkan Protokol Kyoto. Akan tetapi para pembuat kebijakan dan para peneliti menyatakan masih terdapat kekurangan bioethanol.

Dua produsen bioethanol terbesar adalah Brazil dan Amerika Serikat, Brazil memproduksi bioethanol dari tebu, sedangkan Amerika Serikat dari Jagung. Peningkatan permintaan bioethanol akan menarik perhatian, dalam waktu dekat mereka akan kekurangan gula dan jagung untuk dikonsumsi sebagai bahan makanan.

Masalah besar lain adalah bahwa akan diperlukan jumlah besar bahan bakar fosil untuk membuat bioethanol dalam pabrik dan pengapalan bioethanol ke Jepang.

Honda Motor Co. telah bekerjasama dengan the Kyoto-based Research Institute of Innovative Technology for the Earth (RITE) untuk memproduksi bioethanol dengan bahan jerami padi dan sampah pertanian lain yang dapat diperoleh di Jepang. Jepang relative baru dalam masalah bahan bakar bioethanol ini, akan tetapi Honda yang beraliansi dengan RITE telah memulai pekerjaannya pada musim gugur tahun lalu, dan telah memperoleh hasil yang menjanjikan.

Sampai sekarang dalam proses fermentasi, bahan yang kurang murni akan mengganggu kerja yeast bacteria dalam merubah glukosa dalam jerami padi menjadi alkohol sehingga produk ethanol yang diperoleh sedikit. RITE telah mendapatkan solusi dengan cara menggantikan Yeast bacteria dengan Coryne bacteria hasil rekayasa genetika yang dapat bekerja dengan baik terhadap kondisi bahan yang kurang murni. Penemuan pertama kali oleh Honda dan RITE ini dapat meningkatkan produk ethanol 20 kali lebih banyak. Menurut Mr. Yoshikazu Fujisawa Pimpinan Senior Honda R&D dalam metode baru ini 1 kg jerami padi dapat menghasilkan sekitar 200 gram alkohol.

Pemerintah juga mendanai penelitian bagaimana cara merubah limbah pertanian menjadi bioethanol. Tahun lalu diperkirakan terdapat 6 pilot project yang menghasilkan 30 kiloliter ethanol. Satu diantara projek tersebut dilakukan oleh Mitsui Enginering & Shipbuilding Co. Perusahaan tersebut telah memproduksi ethanol dari limbah kayu di Okayama Prefecture sejak tahun 2005 menggunakan enzyme yang dikembangkan oleh Finland ‘S VTT Technical Research Center. Bahan baku lainnya termasuk gandum, sorghum dan tebu.

Pada awal bulan ini pemerintah juga telah meresmikan dua proyek baru di Hokkaido dan Niigata Prefecture. Proyek tersebut diharapkan setiap tahunnya dapat memproduksi 31.000 kiloliter bioethanol yang terbuat dari beras dan gandum selama lebih dari 5 tahun.

Masalah sangat sensitif apabila produk bahan makanan digunakan untuk keperluan selain sebagai makanan. Jepang adalah salah satu negara industri yang swasembada pangannya rendah, hanya dapat mencukupi sendiri 40% dari kebutuhan kalorinya. Maka dari itu, hal ini akan mendorong Jepang untuk memproduksi bahan bakar yang berasal dari bagian tanaman padi yang tidak dapat dimakan.
Sumber: Japan Time 15 Juni 2007

Sunday 3 June 2007

Pertukaran Pelajar di Gunma Prefecture

Pada tanggal 17 Mei 2007 telah dilakukan penerimaan Pertukaran Pelajar Sekolah Pertanian di Gunama Prefecture yang kesepuluh. Para pelajar berasal dari lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Philipina dan Mongolia. Dalam program Asian Agricultural High School Student Overseas Study program ini, setiap negara mengirimkan 3 pelajar kelas II untuk belajar di Gunma Prefectural Agricultural High School. Di Sekolah Pertanian Seta Norin Koko mereka menimba ilmu pertanian baik teori maupun praktek selama setahun. Pada gambar diatas 3 pelajar Indonesia Santy Andriyani, Ummi Safrida Harahap, dan Mahmudianshah didampingi Atase Pertanian KBRI Tokyo diterima oleh Gubernur Gunma Prefecture.
Setiap pelajar dijemput oleh orang tua angkat masing-masing yang bertempat tinggal di sekitar Sekolah Pertanian tempat mereka belajar.

Promosi Buah Tropis dan Tanaman Hias Indonesia di Tokyo

Bapak Wakil Presiden Yusuf Kalla sedang memeriksa buah tropis Indonesia sambil mencoba kopi Indonesia yang sedang dipromosikan di Jepang.


Pada tanggal 24-26 Mei 2007 telah diselenggarakan Pameran Kerajinan Indonesia di Wiswa Duta Besar RI, 5-2-9 Higashi-Gotanda, Sinagawa-ku, Tokyo. Departemen Pertanian ikut berpratisipasi memamerkan buah-buah tropis Indonesia kepada para pengunjung yang diantaranya pengusaha buah-buahan yang diundang. Pada gambar Ibu Rossi Anton Apriyantono (tengah) sedang menerangkan kepada Princess Takamado (kiri) tentang kelezatan buah tropis Indonesia yang masih segar diantaranya pisang Barangan asal Sumatera Utara yang sangat lezat. Princess Takamado berkenan membawa pulang buah tropis asal Indonesia tersebut yang diserahkan oleh Ibu Rossi Anton Apriyantono.

Selain buah juga dipamerkan tanaman hias asal Indonesia. Seusai pameran terdapat pengusaha AN Corporation yang berminat untuk mengimpor feather leaf dari Indonesia. Pada saat ini baru satu pengusaha Indonesia yang menyambut permintaan bayer Jepang tersebut. Atase Pertanian KBRI Jepang siap memfasilitasi terealisasinya ekspor tanaman hias asal Indonesia.

Pada hari penutupan Pameran Ny. Perdana Menteri Sintaro Abe (berpakaian putih) tertarik untuk mencicipi salak Indonesia disaksikan oleh Ibu Hj. Mufidah Yusuf Kalla dan Ibu Rossi Anton Apriyantono. Ny. Sintaro Abe berkenan membawa pulang bunga Anggrek asal Indonesia yang diserahkan oleh Ibu Rossi Anton Apriyantono.


Perusahaan Buah-buahan yang diundang pada Pameran Dekranas

1. Itochu Corporation
2-5-1 Kita-Aoyama, Minato-ku, Tokyo 107-8077
Telephone: +813-3497-6241
Fax: +813-3497-6233

2. Ikeda International Co. Ltd.
3-47-12 Honmachi, Shibuya-ku, Tokyo 151
Telephone: +813-3320-8186
Fax: +813-3497-6233

3. Kanematsu Corporation
2-2-1 Shibaura, Minato-ku, Tokyo 105-8005
Telephone: +813-5440-9580
Fax: +813-5440-6559

4. Matsuda Sangyo Co. Ltd.
6F Shinjuku Nomura Building,
1-28-2 Nishisinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo 183-0558
Telephone: +813-3346-2311
Fax: +813-3348-2428

5. Royal Co. Ltd.
Kyoka Group, KN Ginza Bldg 5F
1-15-6 Ginza, Chuo-ku, Tokyo 104-0061

6. Nissin Food Products Company Ltd.
4-1-1 Nishinakajima, Yodogawa-ku, Osaka, 532-8524 Telephone: 66 3057711 Fax: 66 3041288

7. XanGo Japan K.K.
Kioi-cho Kelton Bldg 5F, Kioi-cho 4-5, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0094
Telephone : 03-4590-3535
Fax. : 03-4590-3536

8. NISSHIN TRADING CO., LTD. (Nisshin Tsusho K.K.)
1-3-4, Nishiazabu, Minato-ku, Tokyo 106-0031
Telephone : +81-3-5785-3920
Fax. : +81-3-5785-3929

9. H AND T CO., LTD. (Eichi Ando Ti Y.K.)
204 Parkside Nanei, 4-1-12, Nagai-Higashi, Sumiyoshi-ku, Osaka 558-0004
Telephone : +81-6-6697-2083
Fax.: +81-6-6697-2093



10. KATAYAMA RINGO CO., LTD. (Katayama Ringo Y.K.)
396, Kanda, Katada, Hirosaki, Aomori 036-8052 Telephone : +81-172-33-7321 Fax. : +81-172-33-7322



11. H AND T CO., LTD. (Eichi Ando Ti Y.K.)
204 Parkside Nanei, 4-1-12, Nagai-Higashi, Sumiyoshi-ku, Osaka 558-0004 Telephone : +81-6-6697-2083 Fax. : +81-6-6697-2093



12. P.K. SIAM CO., LTD. (Pi Kei Saiam Y.K.)
4-11-9, Kinshi, Sumida-ku, Tokyo 130-0013 Telephone : +81-3-3625-7080 Fax. : +81-3-3625-7090



13. TANGO TRADING CO., Ltd (K.K. Tango Tsusho)
408, 25-36, Higashi, Shibuya-ku, Tokyo 150-0011 Telephone : +81-3-5778-4692 Fax. : +81-3-5778-4693